ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008

FORD SEMARANG SUPERSTORE

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG

FORD SUPERSTORE DI SEMARANG

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

SHOWROOM DAN BENGKEL MOBIL DI PEKANBARU

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENJUALAN DAN PERAWATAN MOBIL DI JAKARTA BARAT

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

SHOWROOM HINO DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CITY HOTEL DI SEMARANG

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG. I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

MUSEUM ASTRONOMI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain RICHARD MEIER

TAMAN RIA DI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

SEKOLAH TINGGI DESAIN DI SEMARANG

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

BENGKEL MODIFIKASI MOBIL TERPADU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi-Tech

CHILDREN S SCIENCE & TECHNOLOGY CENTER (PENGEMBANGAN APRESIASI IPTEK ANAK) DI SEMARANG

RELOKASI PASAR BINTORO DEMAK PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

CIREBON SHOPPING MALL PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BANGUNAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA DI TANGERANG

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PEKANBARU AUTOMOTIVE CENTRE

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PASAR INDUK WONOSOBO

REVITALISASI DIRGANTARA INDONESIA FAIRGROUND SEBAGAI PUSAT EKSHIBISI DI BANDUNG

PUSAT PERBELANJAAN DENGAN KONSEP MAL DI KOTA KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PASAR SANDANG PEKALONGAN

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN TA 29

TEGAL TRADE CENTER PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

KANTOR PELAYANAN TERPADU SAMSAT DAN SATLANTAS POLTABES SEMARANG

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

BIRO IKLAN DI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna

PET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA

TERMINAL BUS KELAS A DI BOGOR

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU

KOMPLEK PERUM DAMRI TERPADU DI SEMARANG

AUTOMOTIVE MALL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

SEMARANG AUTOMOTIVE CENTER

EXHIBITION HALL DI BANDUNG

PUSAT OLAH RAGA UNDIP DI TEMBALANG

Medan_Electronic_Mall

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

CHILDREN S SCIENCE & TECHNOLOGY CENTER (PENGEMBANGAN APRESIASI IPTEK ANAK) DI SEMARANG

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API JAKARTA KOTA

PUSAT INFORMASI PROMOSI DAN PERDAGANGAN INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI CIREBON

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

KOMPLEKS OLAHRAGA SURABAYA DI JAWA TIMUR Penekanan Desain Arsitektur High - Tech

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG

PUSAT RUMAH MODE (FASHION HOUSE CENTER) DI BANDUNG

PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SURABAYA

TERMINAL BUS KELAS A KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN INDEPENDENT CAR SHOWROOM DI YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN. Arvin Dovan Sulaksono

City Bike Center Velodrome & Area Komersial T.A.37 BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SUSUN BURUH INDUSTRI KECIL PENGASAPAN IKAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Post Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK DI MUARA KALI LAMONG SURABAYA

WATERPARK SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

PUSAT FASILITAS REKREASI DAN OLAHRAGA DI ASINAN KAWASAN WISATA RAWAPENING

PASAR INDUK CENGKARENG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG

TERMINAL PULO GEBANG DENGAN FASILITAS PENDUKUNG SHOPPING MALL, JAKARTA TIMUR PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH-TECH

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

APARTEMEN DI SURABAYA

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Benno Andreas Yonathan Nugroho NIM L2B 098 203 Periode 78 April-Juli 2002 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2002

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda perindustrian dan perdagangan otomotif di Indonesia mengakibatkan harga unit kendaraan melonjak tajam. Hal ini menyebabkan masyarakat mengurungkan niatnya untuk mengkonsumsi kendaraan bermotor sehingga penjualan unit kendaraan bermotor di Indonesia merosot tajam hingga 82 %. Namun seiring pergerakan penduduk yang sejalan dengan pertambahan penduduk dan peningkatan pendapatan yang disertai dengan meningkatnya sarana transportasi, mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Hal ini juga yang menyebabkan meningkatnya penjualan unit kendaraan pasca krisis ekonomi hingga mencapai 17-20 % Kota Semarang sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pembangunan disektor perdagangan dan industri selalu sibuk dengan kegiatan penduduknya setiap hari, biasanya kesibukan ini berlangsung selama jam kerja. Aktivitas penduduk Semarang terfokus pada kegiatan perkantoran, perdagangan, pendidikan, rekreasi, dan berbagai keperluan lainnya. Bagi sebagian masyarakat perkotaan memiliki kendaraan bermotor sudah merupakan suatu kebutuhan untuk mendukung dan mempermudah aktifitas mereka. Dengan kondisi topografi yang beragam yaitu daerah perbukitan, daerah datar, daerah pantai/pesisir dan lokasi yang berjauhan antara pusat kota dan

pemukiman baru menyebabkan alat transportasi yang dimiliki harus memenuhi factor kenyamanan dan keamanan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung mobilitas masyarakat Semarang Untuk sebagian masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi amat dirasakan perlunya keamanan dan kenyamanan selama mengendarai kendaraannya tersebut, hal ini membuat para pemilik kendaraan merasa perlu untuk melengkapi kendaraan mereka dengan berbagai alat tambahan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan, apalagi tidak semua pemilik mobil memiliki pengetahuan yang luas mengenai mesin. Kecenderungan tersebut mendorong tumbuhnya tempat-tempat perlengkapan alat-alat kendaraan bermotor dan tempat-tempat penjualan mobil baru maupun bekas atau lebih dikenal dengan bengkel dan showroom. Namun selama ini biasanya hanya mengkhususkan pada pelayanan jasa di bidang otomotif tertentu saja, misalnya hanya menjual mobil saja, suku cadang saja atau service saja. Karena itulah perlu adanya suatu wadah aktifitas pelayanan jasa dan perdagangan dengan sarana maupun prasarana yang menjangkau kemudahan kebutuhan masyarakat secara terpadu di semua bidang otomotif dalam satu atap atau satu area yang meliputi penjualan unit mobil baru, perbaikan (service), suku cadang (spare part), pengecatan (body and paint), penjualan mobil bekas/tukar tambah (used car), asesoris, layanan darurat 24 jam, service di rumah (home service), serta pengurusan dokumen-dokumen kendaraan seperti STNK dan lain-lain. Wadah ini akan menjadi jembatan yang menghubungkan antara konsumen dan produsen dalam mempromosikan produk

otomotif ataupun pelayanan otomotif khususnya kendaraan penumpang yang saling menguntungkan sehingga mempunyai nilai lebih. Dengan melihat kondisi perdagangan dan pelayanan jasa automobile di Semarang seperti di atas, penulis berusaha untuk menyusun Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul One Stop Toyota Automobile Shopping, dengan alasan sebagai berikut : Adanya suatu pemikiran / kebijaksanaan untuk mengintegrasikan fasilitas perdagangan dan pelayanan jasa automobile khusus Toyota yang sampai saat ini masih terpisah-pisah dengan jenis pelayanan tertentu saja. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa market share mobil Toyota di kelas grand Total, sedan dan komersial memiliki market share yang terbaik di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Fasilitas automobil disegala bidang seperti yang dikemukakan penulis memiliki pendekatan yang sama dengan fasilitas yang disediakan Auto 2000 (Agen Tunggal Pemegang Merk Toyota di Indonesia), Belum adanya fasilitas pelayanan automobile khususnya merk Toyota yang terpadu dalam satu area, dan biasanya terpisah-pisah dengan skala pelayanan tertentu pada site area yang berbeda. Dari uraian tersebut diatas, maka di kodya Semarang, dibutuhkan sarana untuk menampung kegiatan perdagangan dan pelayanan jasa automobile khusus merk Toyota di segala bidang secara terpadu yang bersifat komersial dan rekreatif. Oleh karena itu,

untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang One Stop Toyota Automobile Shopping di Semarang. 1.2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan Tujuan dari pembahasan permasalahan mengenai One Stop Toyota Automobile Shopping ini adalah untuk menggali dan merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan suatu wadah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelayanan jasa automobile khusus merk Toyota di semua bidang secara terpadu dalam satu atap. Fasilitas ini juga merupakan wadah yang direncanakan secara menyeluruh untuk mendapatkan nilai dan pelayanan lebih bagi pelanggan/costumer Sasaran pembahasan dari topic ini adalah merumuskan landasan konseptual bagi perencanaan dan perancangan One Stop Toyota Automobile Shopping di Semarang. 1.3. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan topik ini menitik beratkan pada hal-hal dan masalah di sekitar disiplin arsitektur serta hal-hal dalam bidang otomotif yang berpengaruh pada perencanaan dan perancangan One Stop Toyota Automobile Shopping, antara lain : Fungsi bangunan sebagai fasilitas yang mewadahi semua kebutuhan masyarakat dan pelayanan jasa dalam bidang automobile khusus bermerk Toyota secara terpadu dalam satu atap. Sebagai One Stop Toyota Automobile Shopping dengan skala regional, fasilitas ini akan mengambil studi banding dari beberapa

fasilitas yang mendekati, dan materi yang akan ditampung adalah hanya hal-hal yang berkaitan dalam bidang otomotif. 1.4. Metode Penelitian 1.4.1 Metode Pembahasan Metode yang diterapkan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode pembahasan dengan memaparkan baik data literature, wawancara dan data lapangan yang digabungkan dan dianalisa secara lebih mendalam untuk memperoleh rumusan yang mendukung tujuan pembahasan. 1.4.2. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data, baik data primer maupun data sekunder yang mendukung dan relevan untuk penyusunan perencanaan dan perancangan One Stop Toyota Automobile Shopping di Semarang ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah : Studi Literatur / kepustakaan Yaitu metode pengumpulan data dan peta dari sumber-sumber pihak yang terkait dan tertulis serta studi kasus melalui buku, majalah, brosur, catalog dan lain sebagainya Survey dan Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data dengan pengambilan gambargambar dengan pengamatan secara langsung di lapangan. Wawancara, dilakukan dengan naras umber terkait 1.5. Sistematika Pembahasan

Sistematika dalam penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan One Stop Toyota Automobile Shopping di Semarang adalah sebagi berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang permasalahan, tujuan dann sasaran pembahasan, lingkup pembahasan serta metode dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN UMUM ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING Berisi tentang tinjauan singkat tentang pengertian, fungsi dan tujuan, kegiatan, klasifikasi serta unsure pendukung One Stop Toyota Automobile Shopping BAB III TINJAUAN ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG Berisi tentang factor-faktor yang mempengaruhi perencanaan, kebijaksanaan pengembangan Semarang, potensi Semarang, factor pendukung perancangan, kendalanya serta identifikasi kegiatan One Stop Toyota Automobile Shopping di Semarang BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan mengenai perencanaan bangunan One Stop Toyota Automobile Shopping. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang penjabaran dasar pendekatan, pendekatan terhadap esensi dan substansi berupa pendekatan

klasifikasi jenis bangunan, aktivitas di dalamnya, pelaku, analisa kapasitas serta besaran kebutuhan ruang. Pendekatan ini dilengkapi dengan pendekatan aspek arsitektural yang meliputi pendekatan ruang dalam, ruang luar, struktur dan utilitas, konsep dan penampilan bangunan serta pendekatan lokasi dan tapak. BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN ARSITEKTUR Berisi tentang konsep dasar perancangan, factor-faktor penentu perancangan, persyaratan perancangan serta program perancangan.