MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP PADA DATA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR IPB BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. Microsoft SQL Server Microsoft Sharepoint Microsoft.Net Framework 4.0.

PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA TRACER STUDY ALUMNI IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MICROSOFT BUSINESS INTELLIGENCE

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

4 Web server mengakses kubus data Palo server melalui Palo PHP API. Aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph untuk menampilkan grafik.

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006.

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP PADA DATA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR IPB WAHYU DWI SURYANTO

Web browser Mozilla Firefox 2.0 dan Internet Explorer 7 HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan data warehouse potensi desa wilayah Bogor melalui beberapa tahap yaitu:

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 SOFIYANTI INDRIASARI G

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nama dan deskripsi atribut tabel tempfact_indeksprestasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pendahuluan

ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) BERBASIS WEB UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA MENGGUNAKAN PALO FEBRIANI DWIPRIANTI

TUGAS DATA WAREHOUSE & DATA MINING OLAP, OPERASI OLAP & MOLAP

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Lingkungan Pengembangan

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP UNTUK MEMANTAU PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER IPB SUCI REZKY FHATTIYA

DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP DATA AKADEMIK ILMU KOMPUTER IPB BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO 2.0 YAGHI AMANDA PERMANA

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Studi pustaka. Analisis data. Versi struktur dan fungsi transformasi. Pemuatan data. Implementasi operasi OLAP

Basis Data Oracle - Business Intelligence System. Ramos Somya, M.Cs.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Waktu. id_waktu. Jalur propinsi pulau Pelamar. tahun_masuk Mahasiswa. JenisKelamin. lelaki_perempuan. Studi. id_studi


ANALISA DATA TRANSAKSIONAL PADA E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI OLAP (ON-LINE ANALYTICAL PROCESS)

Tugas. Data Warehouse. OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap

DATA WAREHOUSE KONSEP Konsep dasar data warehouse adalah perbedaan antara data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta yang dapat diamati dan

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DATA WAREHOUSE

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor

DESAIN DATAWAREHOUSE AKADEMIK UNTUK MENDUKUNG SISTEM ADMINISTRASI DATA AKADEMIK DI UNIVERSITAS TADULAKO. Mohammad Yazdi 1

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data. tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan:

IMPLEMENTASI FUZZY OLAP PADA DATA POTENSI DESA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2003 DAN 2006 ABSTRAK

PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE PROGRAM TRACKING STASIUN TV DI INDONESIA ABSTRAK

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe

PROSES EXTRACT, TRANSFORM DAN LOAD PADA DATA WAREHOUSE

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM

PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi...Volume..., Bulan 20..ISSN : PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Lulusan Dengan Metode Online Analitycal processing (OLAP) Pada Politeknik Negeri Kupang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

MODEL DATA MINING DALAM PENGKLASIFIKASIAN KETERTARIKAN BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse yang telah

DATAMULTIDIMENSI. DATAWAREHOUSE vs DATAMART FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

BAB III LANDASAN TEORI

Anggota Kelompok 3 :

Perancangan Basis Data

PEMBANGKITAN BORANG AKREDITASI NASIONAL DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS OLAP PADA DATA SDM, PENELITIAN, KEUANGAN, SARANA&PRASARANA.

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE UNTUK MENDUKUNG SISTEM AKADEMIK (STUDI KASUS PADA STKIP MUHAMMADIYAH KOTABUMI)

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB III LANDASAN TEORI

Perancangan Data Warehouse

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Gambar 4.50 Halaman Pivot Product Report per Kuartal

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. didukung dengan pernyataan dari Poe (1998) yang menyatakan bahwa banyak

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report

BAB 4 4 PEMBAHASAN. implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL,

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE AKADEMIK (STUDI KASUS : KURIKULUM MAYOR-MINOR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER IPB) WIDIA SULISTYANINGSIH

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data

Tugas Akhir (KI091391) Muhamad Adi Prasetyo

DAFTAR ISI BAB II LANDASAN TEORI... 6

OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP

Pembangkitan Borang Akreditasi Nasional di Perguruan Tinggi Berbasis OLAP pada Data SDM dan Penelitian

APLIKASI DATA WAREHOUSE UNTUK BUSINESS INTELLIGENCE. Kusnawi Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta. Abstraksi

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE MENGGUNAKAN SCHEMA SNOWFLAKE UNTUK MENGETAHUI TREND PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE E-PROCUREMENT PADA INSTANSI PEMERINTAHAN

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

ABSTRAK. Kata Kunci: ETL, Data Warehouse, Visualisasi Data, Bagan. Universitas Kristen Maranatha

PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PALO (STUDI KASUS: DATA PPMB IPB) ABI HERLAMBANG G

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENGOLAHAN PERSEDIAAN BUKU PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA MAKASSAR

IMPLEMENTASI SISTEM BUSINESS INTELLIGENCE TERHADAP REKAP NILAI PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE ONLINE ANALITYCAL PROCESSING (OLAP)

Pengembangan Data Warehouse Penerimaan Mahasiswa Baru Untuk Informasi Strategik Pada Universitas BSI

HASIL DAN PEMBAHASAN Praproses Data Clustering

SISTEM TRACER STUDY ALUMNI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ON-LINE ANALITYCAL PROCESSING (OLAP)

Data Warehousing dan Decision Support

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

Pengembangan Sistem Analisis Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Informasi dan Pengambilan Keputusan dengan Tools BI TABLEAU

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

Business Intelligence dengan SQL Server 2008 R2

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dipersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari aplikasi yang akan diimplementasikan dari

Transkripsi:

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI OLAP PADA DATA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR IPB BERBASIS WEB Oleh: Wahyu Dwi Suryanto G64096065 Pembimbing: Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si. PENDAHULUAN Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM) selalu menjadi sorotan pada institusi pendidikan sebagai tolak ukur dalam peningkatkan mutu pendidikan dan keberhasilan suatu proses belajar mengajar (PBM). Salah satu institusi pendidikan yang melakukan EPMB adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). IPB selalu melakukan EPBM setiap menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Evaluasi dilakukan pada setiap mata kuliah yang diberikan dan pada dosen pengajar yang memberikan perkuliahan dan praktikum dalam setiap semesternya. Data yang dihasilkan dari pengisian EPBM dari tahun ke tahun disimpan dalam suatu tempat penyimpanan data dalam bentuk file excel (*.xls dan *.xlsx). Namun, penyimpanan yang dilakukan secara rutin dari tahun ke tahun berikutnya menyebabkan data yang tersimpan semakin menumpuk. Walaupun saat ini media penyimpanan sudah memiliki kapasitas yang besar (sampai terabyte), penumpukan data tetap akan menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Penyajian informasi yang interaktif, konklusif, cepat, dan menarik tidak akan terwujud dengan baik. Kondisi seperti ini biasa disebut dengan istilah rich of data but poor of information (Han & Kember 2006). Untuk mengatasi masalah penumpukan data EPBM tersebut, diperlukan proses pengelolaan data warehouse yang baik. Proses penyediaan data warehouse yang dilakukan dengan mengambil, mengumpulkan, mempersiapkan, menyimpan, dan menyediakan data EPBM untuk aplikasi yang bersifat query atau reporting akan membantu pengelolaan data sehingga tidak ada lagi data yang saling bertumpuk. Oleh karena itu, IPB perlu membangun aplikasi online analytical processing (OLAP) yang diintegrasikan dengan data warehouse. Saat ini perkembangan teknologi data warehouse sudah semakin maju, salah satunya Microsoft Business Intelligence (BI). BI merupakan tool untuk OLAP yang menyediakan tool pembantu dalam menganalisis data yang berbasis Windows. Tujuan Penelitian ini bertujuan membangun sebuah data warehouse dan sebuah aplikasi OLAP berbasis web untuk data Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM) IPB yang dikelola oleh Kantor Manajemen Mutu (KMM) IPB dengan menggunakan Microsoft Business Intelligence. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pembuatan data warehouse dan pengembangan aplikasi OLAP berbasis web. Tahapan yang akan dilakukan meliputi proses persiapan data, integrasi data, reduksi data, pembersihan data, transformasi data, dan implementasi OLAP. Tools yang digunakan adalah Microsoft Business Intelligence yang sudah termasuk dalam paket pada Microsoft SQL Server 2008 R2. Data yang digunakan adalah data Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM) tahun akademik 2007/2008 sampai dengan tahun akademik 2010/2011 yang terdapat di Kantor Manajemen Mutu (KMM) IPB. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak terkait yang ada di IPB, khususnya KMM selaku pengelola data dan penyelenggara kegiatan EPBM IPB, dalam memberikan dan menyajikan analisis terhadap data secara cepat, interaktif, dan menarik. Sehingga pihak-pihak terkait dapat melakukan analisis data untuk membantu proses pengambilan keputusan secara tepat. TINJAUAN PUSTAKA Praproses Data Praproses data merupakan proses yang harus dilakukan sebelum memasuki tahap pembuatan data warehouse. Data yang 1

digunakan seringkali bersifat noisy (data tidak jelas atau rusak), inclomplete (data kekurangan nilai atributnya atau hanya berisi data agregasi), dan inkonsisten (data tidak konsisten). Berikut adalah tahapan praproses data menurut Han dan Kamber (2006): 1. Integrasi data integrasi data adalah penggabungan data dari berbagai sumber penyimpanan data untuk menjadi satu kesatuan data yang koheren, 2. Reduksi data teknik reduksi data diterapkan untuk memperoleh representasi tereduksi dari sejumlah data yang berimplikasi pada volume yang jauh lebih kecil, 3. Pembersihan data proses ini merupakan tahapan pembersihan data, yaitu mengisi data yang hilang, mengatasi data yang kotor dan rusak, mengidentifikasi atau membuang data pencilan, memperbaiki data yang tidak konsisten, 4. Transformasi data transformasi data yaitu prosespengubahan data menjadi bentuk yang tepat. Proses ini dilakukan agar kondisi data tetap konsisten dan dapat digunakan untuk proses. Data warehouse Data warehouse dibangun untuk mengatasi masalah teknis dan bisnis yang berkaitan dengan penggunaan data dan informasi untuk mengambil keputusan. Secara rinci dijelaskan oleh Han dan Kamber (2006) bahwa data warehouse mempunyai empat karateristik, yaitu: berorientasi subjek, terorganisasi pada subjek utama sesuai topik bisnis atau berdasarkan subjek dari organisasi, terintegrasi, data dibangun dengan mengintegrasikan berbagai sumber data, timevariant, dimensi waktu secara eksplisit termasuk dalam data, jadi model dan perubahannya dapat diketahui setiap saat, nonvolatile, data terpisah dari basis data operasional sehingga hanya memerlukan pemuatan dan akses data. Data tidak dapat berubah atau tetap. Online Analitical Processing(OLAP) Online Analytical Processing (OLAP) terdiri atas seperangkat tool untuk membantu proses analisis dan perbandingan data dalam database. Tool dan metode OLAP membantu pengguna menganalisis data pada sebuah data warehouse dengan menyediakan berbagai tampilan data, dan didukung dengan representasi data grafik yang dinamis. Beberapa operasi OLAP (Han & Kamber, 2006) yaitu: drill up (roll-up) ringkasan data, yaitu dengan menaikkan konsep hirarki atau mereduksi dimensi, drill down (roll-down) kebalikan dari rollup, yaitu melihat data secara lebih detail atau spesifik dari level tinggi ke level rendah. dlice and dice, slice adalah pemilihan pada satu dimensi dari kubus data yang bersangkutan dan dice mendefinisikan subcube dengan memilih dua dimensi atau lebih. pivot (rotate) memvisualisasikan operasi yang merotasikan sumbu data dalam view sebagai alternatif presentasi data. operasi lain: drill across yaitu operasi yang melibatkan lebih dari satu tabel fakta, drill through yaitu operasi yang mengijinkan pengguna untuk dapat melihat tabel data yang menampilkan nilai-nilai pada suatu sel data. Business Intelligence BI adalah serangkaian kegiatan untuk memahami situasi bisnis dengan melakukan berbagai jenis analisis pada data yang dimiliki oleh organisasi serta data eksternal dari pihak ketiga untuk membantu menentukan strategi, keputusan bisnis yang taktis, dan operasional dan mengambil yang diperlukan tindakan untuk meningkatkan kinerja bisnis (Rainardi 2010). BI digunakan untuk dapat membantu bisnis dalam proses pengambilan keputusan stategis seperti perencanaan anggaran tahunan, penentuan taget sales, menganalisis dan memprediksi bisnis tren serta melakukan data konsolidasi untuk keperluan para pengambil keputusan (Noviandi 2006). Model Data Multidimensi Pembuatan data warehouse didasarkan pada model data multidimensi. Model ini menampilkan data dalam bentuk kubus. Model data multidimensi terdiri dari dimensi (dimensions) dan fakta (facts) (Han & Kamber 2006). Dimensi adalah perspektif atau entitas penting yang dimiliki oleh organisasi. Setiap dimensi mungkin memiliki satu tabel yang berasosiasi dengannya yang disebut dengan tabel dimensi yang mendeskripsikan tabel itu sendiri. Dimensi akan berubah jika analisis kebutuhan pengguna berubah. Dimensi

mendefinisikan label yang membentuk isi laporan. Tabel dimensi berukuran lebih kecil dari pada tabel fakta dan berisi data tidak numerik. Pada data warehouse, kubus data merupakan kubus dengan n-dimensi (Han & Kamber 2006). Fakta adalah ukuran-ukuran numerik merupakan kuantitas yang akan dianalisis hubungan antar dimensinya. Tabel fakta berisi nama-nama fakta(ukuran) dan key dari tabeltabel dimensi yang berelasi dengan tabel fakta itu. Data fakta diekstrak dari berbagai sumber. Data fakta cenderung stabil dan tidak berubah seiring waktu. Tabel fakta berukuran besar, memiliki jumlah baris sesuai dengan jumlah kombinasi nilai dimensi yang mungkin dan jumlah kolom sesuai dengan jumlah dimensi yang direpresentasikan (Han & Kamber 2006). Kubus data disebut juga cuboid, berasal dari banyak dimensi. Potongan cuboid yang lebih kecil dapat dibuat dengan mengambil sebagian dimensi dari sebuah cuboid besar. Potongan cuboid memiliki tingkat yang lebih tinggi (besar nilainya) dari cuboid asalnya, cuboid dengan tingkat terendah disebut cuboid (Han & Kamber 2006). Skema basis data berisi kumpulan enititas dan hubungan antarentitas. Sebuah data warehousememerlukan skema yang ringkas dan berorientasi subjek yang dapat digunakan dalam analisis data on-line. Tipe-tipe skema model data multidimensi adalah (Han & Kamber 2006). Skema Bintang (Star Schema) Skema bintang adalah skema data warehouseyang paling sederhana. Skema ini disebut skema bintang karena hubungan antar tabel dimensi dan tabel fakta menyerupai bintang, dimana satu tabel fakta dihubungkan dengan beberapa tabel dimensi. Titik tengah skema bintang adalah satu tabel fakta besar dan sudut-sudutnya adalah tabel-tabel dimensi. Keuntungan yang didapat jika menggunakan skema ini adalah peningkatan kinerja data warehouse, pemrosesan query yang lebih efisien, dan waktu respon yang cepat. Skema Snowflake (Snowflake Schema) Skema snowflake adalah variasi dari skema bintang di mana beberapa tabel dimensi dinormalisasi. Sehingga dihasilkan beberapa tabel tambahan. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan skema ini adalah penghematan memory, tapi waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan query menjadi lebih lama. Skema Galaksi (Fact Constellation) Pada skema galaksi beberapa tabel fakta berbagi tabel dimensi. Keuntungan menggunakan skema ini adalah menghemat memory dan mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis spesifikasi kebutuhan data warehouse yang akan dibangun sesuai dengan keinginan pengguna. Analisis spesifikasi kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan desain logikal, desain fisik, dan desain konseptual. Stakeholder atau unit kerja IPB yang dilibatkan pada ketersediaan data adalah Direktorat Akademik dan Pendidikan (Dit AP), Direktorat Sumber Daya Manusia (Dit SDM), dan Kantor Manajemen Mutu (KMM). Pengguna sistem, dalam hal ini adalah pimpinan dan staf dari KMM IPB, akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu user (staf) dan administrator. Administrator memiliki akses langsung ke tempat database yang digunakan, sedangkan secara umum user dapat berinteraksi langsung dengan antarmuka sistem. Adapun fasilitas yang dapat diterima pengguna adalah sebagai berikut: 1. memilih dimensi atau atribut melalui kotak drop-down list, 2. menampilkan data secara drill down dan drill up, 3. menampilkan data dalam bentuk grafik (box, pie, dan line). Spesifikasi Kebutuhan Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh user. Informasi-informasi yang dibutuhkan oleh user didefinisikan disini.

Integrasi Data Analisis Spesifikasi Kebutuhan Reduksi Data Mulai Desain Fisik Implementasi Data warehouse Implementasi Data warehouse Selesai Desain Konseptual Desain Logikal Pembersihan Data Gambar 1 bagan metode penelitian Transformasi Data Desain Konseptual Pada tahap ini dilakukan desain skema dalam pembuatan data warehouse. Pada tahap ini dilakukan tahap analisis measure dan dimensi-dimensi apa yang akan digunakan. Measure adalah suatu ukuran untuk mengukur tingkat analisis data warehousedari dimensidimensi yang ada. Desain Logis Pada tahapan ini dilakukan perencanaan dan pembuatan database dengan membuat relasi-relasi data dan menentukan hubungan satu atribut dangan atribut lainnya. Selain itu, dilakukan analisis penyimpanan database dan pengaturan database. Penyimpanan data pada database ada dua pilihan, yaitu dengan penyimpanan multidimensial atau menggunakan penyimpanan dengan basis relasional. Desain Fisik Tahapan desain fisik adalah tahapan terakhir sebelum ke tahapan praproses data. Tahapan fisik ini menjelaskan data kubus yang sudah siap digunakan dalam data warehouse. Pada tahapan ini skema yang sudah dapat diimplementasikan ke dalam data warehouse yang akan dibangun. Tahap awal sebelum ke proses pembuatan data warehouse, dilakukan pengumpulan data dan menganalisis nilai dan atributnya untuk mendapatkan atribut-atribut yang tepat untuk membuat data warehouse. Setelah dipilih dan diketahui atribut-atributnya, kemudian dilanjutkan ke tahapan praproses data. Praproses data Sebelum masuk ke pembuatan data warehouse, data harus diproses terlebih dahulu. Tahapan praproses pada data EPBM IPB meliputi: 1. Integrasi dan reduksi data KMM IPB menggunakan Microsoft Excel untuk mengelola hasil EPBM. Hasil ekspor data dosen dari Sistem Kepegawaian yang ada di Dit SDM juga dalam format file excel. Data mata kuliah yang diberikan oleh Dit AP berupa file dengan format doc. Sebelum diimpor ke Microsoft SQL Server 2008, atribut-atribut data yang relevan dipilih. Pemilihan atribut ini berdasarkan tujuan pembuatan data warehouse. Integrasi dilakukan dengan menggabungkan atribut-atribut yang menarik dari tabel yang dianalisis. Reduksi dilakukan bersamaan dengan proses integrasi, yaitu dengan membuang atribut-atribut yang kurang menarik dari tabel yang dianalisis, 2. Pembersihan Pembersihan data dilakukan terhadap atribut-atribut yang tidak konsisten penulisannya. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan membuang atau menyeragamkan nilainya dengan menggunakan nilai minimal, rataan, maksimal atau klasifikasi/clustering, 3. Transformasi Tranformasi ke bentuk data yang tepat agar dapat digunakan untuk proses selanjutnya. Tranformasi tersebut meliputi penyeragaman nama atribut, generalisasi, agregasi, dan konstruksi atribut atau dimensi. Akhir dari tahapan transformasi ini adalah terbentuknya sebuah data warehouse (Herlambang 2007). Data warehouse Metode yang digunakan dalam pengembangan data warehouse ini mengacu pada arsitektur three tier data warehouse yang meliputi: 1 Lapisan bawah (bottom tier) Lapisan bawah merupakan suatu sistem basisdata relasional (SQL Server 2008) yang berfungsi sebagai tempat pengolahan data, 2 Lapisan tengah (middle tier) Lapisan tengah merupakan lapisan tempat menyimpan stuktur kubus data yang biasa disebut dengan OLAP server. Dalam penelitian ini digunakan Microsoft Business Intelligence (BI) sebagai OLAP server,

3 Lapisan atas (top tier) Lapisan ini merupakan lapisan untuk end user yang berfungsi menampilkan ringkasan dari isi data warehouse yang merupakan hasil dari operasi OLAP. Pengujian Query Tahap pengujian query ini dilakukan setelah pemuatan dan pembuatan data warehouse selesai. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah operasi OLAP yang dibangun sudah berhasil diimplementasikan dan sesuai dengan informasi yang akan ditampilkan. Pengujian query dibantu dengan memvisualisasikan kubus-kubus data dengan grafik-grafik dan tabel-tabel untuk akurasi hasil. Aplikasi OLAP Langkah awal pembangunan aplikasi OLAP adalah dengan membentuk struktur kubus data dalam OLAP server. Sebelum tahap pembangunan kubus data dilakukan analisis data untuk menentukan 12 dimensi dan measure yang akan digunakan. Setelah menganalisis dimensi dan measure yang akan digunakan maka selanjutnya dilakukan pembentukan struktur kubus data. Pembentukan bisa dilakukan secara manual ataupun otomatis. Pada penelitian kali ini digunakan pembentukan kubus data secara otomatis. Selanjutnya dilakukan perancangan antarmuka. Rancangan antarmuka terbagi menjadi dua bagian, yaitu tampilan screen dengan resolusi 1024 x 768 pixel dan tampilan hasil cetakan. Fungsi dirancang untuk operasioperasi OLAP dengan crosstab dan grafik. Implementasi aplikasi menggunakan Microsoft SharePoint 2010. Microsoft BI Framework Microsoft SQL Server 2008 merupakan platform untuk melakukan data warehouse mau pun data mart. Perbedaan data warehouse dan data mart memang memiliki batasan yang sangat tipis, namun kita tidak perlu khawatir dengan perbedaan ini karena secara subtansi tujuan dari pembuatannya memiliki kesamaan (Noviandi 2010). Konsep data warehouse sudah dikenal sebagai platform yang fundamental dari setiap solusi BI yang dikembangkan, keberhasilan dalam merancang dan memasukkan data kedalam data warehouse akan sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya solusi BI dikembangkan dalam sebuah organisasi (Noviandi 2010). Lingkungan Pengembangan Aplikasi OLAP ini dibangun dengan menggunakan perangkat sebagai berikut: Perangkat keras server dengan spesifikasi: Prosesor Intel Core i5650 Memory 10GB DDR III Harddisk 500GB Perangkat keras client dengan spesifikasi: Prosesor Intel Core i3 2.27GHz Memory 3GB DDR III Harddisk 320GB Monitor 14 (1366 x 768 pixel) Keyboard Mouse Perangkat lunak yang terinstal di server: Windows Server 2008 R2 Internet Explorer 8 Internet Information Services 7 Microsoft SQL Server 2008 Microsoft Sharepoint 2010 Microsoft.Net Framework 4.0 Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sistem: Windows 7 ultimate Internet Explorer 9 Internet Information Services 7 Microsoft SQL Server 2008 Microsoft Sharepoint 2010 Microsoft.Net Framework 4.0 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pada penelitian ini data EPBM IPB yang diperoleh dalam format file excel 2007 (.xlsx), berisi data EPBM mata kuliah dan dosen masing-masing sebanyak 11.139 record. Data mata kuliah diperoleh dari Dit AP dalam format file dokumen (doc). Data dosen diunduh langsung dari Sistem Informasi Kepegawaian IPB yang dikelola oleh Dit SDM dalam format file excel 2003 (xls) Data kemudian melalui proses analisis data. Proses ini dilakukan untuk menemukan atribut-atribut yang tepat untuk pembangunan data warehouse. Atribut yang akan digunakan dipilih berdasarkan kreteria berikut: atribut yang dipilih menarik untuk dianalisis, data tidak mengandung nilai null< 10%, atribut yang dapat direlasikan dengan atribut pada tabel lainnya. Langkah selanjutnya adalah pemilihan atribut-atribut yang akan dipilih kemudian ditentukan atribut-atribut yang dapat dijadikan ukuran dan dimensi. Hasil analisis data adalah 2 tabel fakta dan 9 tabel dimensi. Tabel fakta

diberinama fakta_matakuliah yang memiliki 12 atribut dan fakta_dosen yang memiliki 16 atribut. Dimensi yang terbentuk adalah dimensi tahun akademik, dimensi semester, dimensi matakuliah, dimensi departemen, dimensi fakultas, dimensi dosen, dimensi pendidikan, dimensi tahun, dan dimensi strata. Sedangkan fakta terdiri atas foreign key dari dimensi dan measure. Skema yang digunakan adalah skema galaxy. Skema model data multidimensi yang terbentuk dapat dilihat pada Gambar 3. Spesifikasi Kebutuhan Spesifikasi kebutuhan yang ditentukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1. tren jumlah responden per mata kuliah per semester per departemen per fakultas, 2. tren nilai hasil evaluasi mata kuliah per semester per departemen per fakultas, 3. tren nilai hasil evaluasi dosen per semester per departemen per fakultas, 4. tren nilai hasil evaluasi dosen per mata kuliah per semester per departemen per fakultas, 5. tren nilai hasil evaluasi dosen dari setiap mata kuliah per semester per departemen per fakultas, 6. tren rata-rata nilai per semester per mata kuliah per tahun, 7. tren nilai dosen berdasarkan pendidikan terakhir, 8. tren nilai dosen berdasarkan lokasi belajar terakhir, 9. tren nilai dosen berdasarkan lama mengajar. Integrasi dan Reduksi Tahap ini diawali dengan menggabungkan semua data yang terbagi atas beberapa format file (doc, xls, dan xlsx) menjadi format file excel (xlsx). Berikutnya dilakukan penggabungan atribut-atribut yang menarik dari tabel yang dianalisis menjadi satu tabel besar untuk dijadikan tabel fakta. Reduksi data dilakukan dengan membuang atribut-atribut yang tidak terpilih berdasarkan hasil analisis data. Proses integrasi dan reduksi data membentuk tabel baru, antara lain tabel fakta_tracer study yang selanjutnya dijadikan tabel fakta. Proses integrasi menghasilkan desain fisik final yang dapat dilihat pada Tabel 1. Setelah melakukan proses integrasi dan reduksi, data yang tersimpan dalam format Excel (.xlsx) dikonversi menjadi format Ms. SQLServer 2008 (.mdf). FK2 FK3 fakta_matakuliah idtahunakademik idsemester idmatakuliah m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 fakultas idfakultas namafakultas inisial semester idsemester semester strata tahun idstrata strata idtahun tahun departemen iddepartemen namadepartemen inisial idfakultas matakuliah idmatakuliah namamatakuliah iddepartemen tahunakademik FK2 FK4 FK3 idtahunakademik tahunakademik dosen nip namadosen inisial idstrata idpendidikan idtahun iddepartemen pendidikan FK2 FK3 FK4 idpendidikan pendidikan fakta_dosen idmatakuliah nip idsemester idtahunakademik p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 jumlahresponden Gambar 2 Skema Galaxy dengan 2 tabel fakta dan 9 tabel dimensi. Pembersihan Data Proses pembersihan data dilakukan dengan mengidentifikasi data yang kosong (null), mengandung noise, dan tidak konsisten karena proses pengentrian data sumber maupun akibat proses integrasi data. Pembersihan data pada tabel fakta_dosen dan fakta_matakuliah untuk field yang sama yaitu: idmatakuliah diisi dengan melihat nip dan semester, idsemester dilihat dengan melihat idmatakuliah, dan idtahunakademik diisi dengan nilai yang paling banyak muncul. Untuk data pertanyaan (m1, m2..., p1, p2...) diisi dengan nilai null jika tidak ada nilainya. Data yang tidak konsisten pada tabel departemen dengan atribut nama departemen diperbaharui dengan menyeragamkan nama departemen dengan nama atribut yang sesuai dengan nama departemen aslinya. Sebagai contoh departemen Statistik diubah menjadi departemen statistika, departemen ilkom diubah menjadi departemen ilmu komputer, departemen ekonomi sumber daya lingkungan diubah menjadi departemen sumberdaya lingkungan. Penyeragaman ini dilakukan dengan mengambil nama departemen yang sesuai dengan nama unit yang ada di Institut Pertanian Bogor (IPB). Setelah melakukan pembersihan data, jumlah record data EPBM mata kuliah dari 11.139 menjadi 2.844 dan EPBM dosen yang tersisa 7.183 record dari 11.139 record hal ini disebabkan pengambilan record hanya dilakukan pada data yang memenuhi kriteria dan adanya penghapusan record yang tidak sesuai dengan ketentuan data yang akan dianalisis.

Transformasi Data Transformasi data meliputi penyeragaman nama atribut, agregasi dan konstruksi atribut atau dimensi. Proses ini dilakukan dengan berpedoman pada skema data warehouse yang sudah dibuat. Langkah awal transformasi dilakukan dengan mengubah nama atribut pada tabel. Nama atribut dimensi disesuaikan pada skema yang terbentuk. Proses transformasi juga dilakukan dengan mengontruksi atribut baru menggunakan data dari atribut yang sudah ada. Kemudian menentukan nilai agregasi atributatribut yang menjadi ukuran (measure). Data tabel fakta_dosen ditentukan nilai agregasinya untuk menentukan ukuran responden. Selanjutnya tabel-tabel fakta tersebut diberi nama fakta_matakuliah dan fakta_dosen. Tahap terakhir transformasi adalah mengkontruksi tabel-tabel dimensi diberi nama matakuliah, semester, tahunakademik, tahun, dosen, pendidikan, departemen, fakultas dan strata. Pemuatan Data Setelah data warehouse selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah pemuatan data (loading) dari data warehouse ke kubus data OLAP server. Sebelum pemuatan data dilakukan skema data warehouse dimodelkan dalam OLAP server SQL Server Analisys Services (SSAS). Proses ini menentukan dimensi-dimensi, elemen-elemen dari dimensi, ukuran-ukuran dan kubus data. Kubus data yang dibuat yaitu kubus data fakta dosen dan fakta matakuliah. Kubus data dosen dibuat untuk tabel fakta fakta_dosen dan kubus data matakuliah dibuat untuk tabel fakta fakta_matakuliah. Gambaran Umum Aplikasi Arsitektur penelitian ini mengadopsi arsitektur three-tier yaitu lapisan bawah, tengah dan atas. Lapisan bawah adalah pemrosesan data pembuatan skema data warehouse dengan DBMS SQL Server 2008. lapisan tengah terdapat OLAP server SSAS yang menyimpan data dalam kubus data. Lapisan atas visualisasi dari aplikasi OLAP dilakukan oleh web browser. Pada lapisan ini pengguna dapat melakukan pencarian data, mengevaluasi pola dan mendapatkan representasi informasi dalam bentuk yang mudah dipahami yaitu grafik. Arsitektur threetier data warehouse pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 3 Arsitektur three-tier data warehouse. Aplikasi OLAP pada penelitian ini menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut: 1. Menu OLAP, di mana pengguna dapat menentukan kubus data, ukuran dan dimensi-dimensi yang akan ditampilkan untuk dianalisis. 2. Filter dimensi, fungsi ini menyaring dimensi yang ditampilkan pada sumbu x dan sumbu y untuk menampilkan elemenelemen tertentu dari dimensi. Dimensi lainnya dapat dipilih salah satu elemen dari tiap-tiap dimensi. 3. Visualisasi grafik, dimana data hasil operasi OLAP yang dilakukan pengguna dapat ditampilkan ke dalam bentuk grafik. Eksplorasi Data dan Presentasi Hasil Eksplorasi data dilakukan dengan menggunakan operasi OLAP untuk menggali beberapa informasi yang diinginkan. Operasi OLAP yang dapat dijalankan dapat dilihat pada tiap kubus yang terbentuk. Pada operasi OLAP dapat dilakukan beberapa operasi OLAP misalnya drill down, drill up dan slice. Operasi drill up pada kubus data fakta dosen ini dapat dilihat jumlah jumlah responden tiap departemen tiap fakultas. Gambar 5 merupakan hasil dari operasi drill up dengan jumlah responden per fakultas. Gambar 4 hasil operasi drill up dengan jumlah responden pada fakta dosen pada setiap fakultas.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembangunan data warehouse dan aplikasi OLAP pada data evaluasi proses belajar mengajar menghasilkan dua kubus data, yaitu kubus data dosen dan kubus data matakuliah. Kubus data yang telah terbentuk dapat divisualisasikan dengan tepat, cepat dan akurat. Bentuk penyajian gambar dapat dilihat dalam bentuk grafik dengan menggunakan Microsoft Business Intelligence sebagai OLAP server. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada IPB umumnya dan Kantor Manajemen Mutu (KMM) khususnya sebagai penyelenggara EPBM dan pengelolanya. Hasil penelitian ini juga bisa digunakan untuk menganalisis data EPBM yang ukurannya tidak kecil sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan dan pengambilan keputusan. Saran Saran untuk penelitian data warehouse dan pembuatan OLAP selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan aplikasi secara programing untuk proses extract, transform, dan load (ETL) untuk akurasi yang lebih baik. 2. Penambahan fasilitas login ke aplikasi sehingga tidak bisa diakses oleh orang yang tidak berkepentingan. 3. Menampilkan dalam dalam bentuk kubus data. Pengetahuan Alam IPB. [Skripsi]. Bogor : Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor. Rainardi V. 2010.Building a Data warehouse With Examples in SQL Server. New York. Apress. Setiawan S. 2010. Pengantar Pengembangan Sistem SharePoint 2010. Tangerang: Microsoft Most Valuable Professional (Microsoft MVP). Wirama K, Sudiarto H dan Hermawan Y. 2011. The Essential Business Intelligence in Microsoft SQLServer 2008. Jakarta: SQL Server User Group Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Fouche G, Langit L. 2011. Foundations of SQL Server 2008 R2 Business Intelligence. New York. Apress. Han J, Kamber M. 2006. Data Mining:Concepts and Techniques. San Francisco: Morgan Kaufmann Publisher. Herlambang A. 2007. Pembangunan Data warehouse dan Aplikasi OLAP Derbasis Web Wenggunakan Palo (studi kasus: Data PPMB IPB). [Skripsi]. Bogor : Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor. Noviandi K.R. 2010. Microsoft Business Intelligence dengan Ms. SQL Server 2008 dan Share Point 2010. Jakarta: SQL Server User Group Indonesia. Yusuf M.R. 2011. Pembangunan Data Warehouse Dan Aplikasi Olap pada Data Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu