BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN :

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Lembar Persetujuan Responden

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cukup bulan (setelah kehamilan 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TANDA-TANDA KEHAMILAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir sampai permulaan persalinan (Saifuddin, 2006). Wibisono (2009),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung.

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecemasan sangat berkaitan dengan tidak pasti dan tidak berdaya,

BAB II TINJAUAN TEORI

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan (Robbins, 2002).

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

SUMMARY ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat Kecemasan, Keluarga, Stroke

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Dibutuhkan latihan berulang-ulang sehingga semakin terampil dan nyaman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Dengan hormat, Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI/Skripsi) salah satu tugas pada :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab II ini peneliti akan menjelaskan mengenai teori-teori yang

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bekerja sama dengan ikatan saling berbagi dan kedekatan emosi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Bidan. melaksanakan tugas dan peran dengan mengintegrasikan pengetahuan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective) yang

mendalam (insight) (Suparyo, 2010) : (1) Identifikasi, anak mengidentifikasi

KECEMASAN MENGHADAPI MASA PERSALINAN DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN IBU DALAM SENAM HAMIL. Madah Larasati. RR. Retno Kumolohadi INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB II. 1. Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB I PENDAHULUAN. xiv

PROSES TERJADINYA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan 1. Definisi Menurut Stuart (2006) definisi kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek spesifik kecemasan dialami secara subyektif dan dikomunikasikan secara interpersonal dan berada dalam suatu rentang. Kecemasan adalah respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subyektif dialami dan dikomunikasikan secara intrapersonal. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. (Suliswati, 2005). Menurut Dalami (2009), kecemasan adalah merupakan respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya. 2. Faktor Predisposisi Stuart (2006) mengemukakan bahwa penyebab kecemasan dapat dipahami melalui berbagai teori yaitu teori psikoanalitis dimana sigud freud mengidentifikasikan kecemasan sebagai konflik emosional yang terjdi antara dua elemen kepribadian, yaitu id dan super ego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitive, sedangkan superego 27 Gambaran Tingkat 11 Kecemasan..., M.Rifki Aminullah, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP,2017

mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya. Ego dan Aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi kecemasan adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya. Teori interpersonal Sullifan menjelaskan bahwa kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap ketidak setujuan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, individu dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami kecemasan yang berat (Stuart, 2006). Baik antara konflik dan kecemasan yaitu konflik menimbulkan kecemasan, dan kecemasan menimbulkan perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya meningkatkan konflik yang dirasakan (Stuart, 2006). Kajian keluarga menyebutkan kecemasan merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Kesemasan juga terkait dengan tugas perkembangan individu dalam keluarga (Stuart, 2006). Kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, obat-obat yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam gama aminobutirat (GABA), yang berperan penting dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan kecemasan. Selain itu, kesehatan umum individu dan riwayat kecemasan pada keluarga memiliki efek nyata sebagai predisposisi kecemasan. Kecemasan mungkin disertai oleh gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kemampuan individu untuk mengatasi stressor (Stuart, 2006). Menurut Stuart (2006) respon terhadap kecemasan meliputi respon fisiologi, perilaku, kognitif dan efektif yaitu : a. Respon fisiologi Gejala somatik/fisik (otot), meliputi : sakit dan nyeri otot-otot, kaku, kedutan otot, gigi gemerutuk, suara tidak stabil. Gejala sensorik meliputi : tinnitus (telinga 28

berdengung), penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas, perasaan ditusuk-tusuk. Gejala kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), meliputi : takikardia (denyut jantung cepat), berdebar-debar, nyeri dada, denyut nadi mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau pingsan, detak jantung menghilang (berhenti sekejap). Gejala pernafasan : Rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, merasa nafas pendek/sesak, sering menarik nafas panjang. Gejala gastrointestinal meliputi : sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar lembek, sukar buang air besar (konstipasi), kehilangan berat badan. Gejala urogenital, meliputi : sering buang air kecil, tidak dapat menahan kencing, tidak datang bulan (tidak ada haid), masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin (frigid), ejakulasi dini. Adapun gejala gejala yang dialami oleh orang yang mengalami kecemasan adalah (1) ketegangan motorik / alat gerak seperti : gemetar, tegang, nyeri otot, letih, tidak dapat santai, gelisah, tidak dapat diam, kening berkerut, mudah kaget. (2) Hiperaktifitas saraf autonom (simpatis dan saraf parasimpatis) seperti keringat berlebihan, jantung berdebar debar, rasa dingin ditelapak tangan dan kaki, mulut kering, pusing, rasa mual, sering buang air kecil, diare, muka merah / pucat, denyut nadi dan nafas cepat. 29

(3) Rasa khawatir yang berlebihan tentang hal hal yang akan datang seperti : cemas, takut, khwatir, membayangkan akan datangnya kemalangan terhadap dirinya. (4) Kewaspadaan berlebihan seperti : Perhatian mudah beralih, sukar konsentrasi, sukar tidur, mudah tersinggung, tidak sabra ( Hawari, 2004). b. Respon perilaku Respon kecemasan terhadap perilaku adalah gelisah, ketenangan fisik, tremor, reaksi terkejut, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung mengalami cidera, menarik diri dari hubungan interpersonal, inhibisi, melarikan diri dari masalah, menghindar, hiperventilasi dan sangat waspada. c. Respon kognitif Respon kecemasan pada kognitif adalah perhatian terganggu, konsentrasi buruk, pelupa, salah dalam memberikan penilaian, preokupasi, hambatan berfikir, lapang persepsi menurun, keativitas menurun, produktifitas menurun, bingung, sangat waspada, kesadaran diri, kehilangan objektivitas, takut kehilangan kendali, takut pada gambar visual, takut cidera atau kematian, kilas balik, mimpi buruk. d. Respon afektif Respon kecemasan pada afektif adalah mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, gugup, ketakutan, waspada, kengerian, kekhawatiran, kecemasan, mati rasa, rasa bersalah, dan malu. Menurut suliswati (2005) respons afektif klien akan mengekspresikan dalam bentuk kebingungan dan curiga berlebihan sebagai reaksi emosi terhadap kecemasan. 30

3. Tingkat Kecemasan Membagi tingkat kecemasan ada empat (Stuart, 2001) yaitu: a. Kecemasan ringan Dihubungkan dengan ketegangan yang dialami sehari-hari. Individu masih waspada serta lapang persepsinya meluas, menajamkan indera. Dapat memotivasi individu untuk belajar dan mampu memecahkan masalah secara efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. b. Kecemasan sedang Individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain. c. Kecemasan berat Lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiannya pada detail yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berpikir tentang hal-hal lain. Seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu banyak perhatian atau arahan untuk terfokus pada area lain. d. Kecemasan berat sekali atau panik Individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang. Karena hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. Terjadi peningkatan aktifitas motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, penyimpangan persepsi dan hilangnya pikiran rasional, tidak mampu berfungsi secara efektif. Biasanya disertai disorganisasi kepribadian. 31

4. Gejala Klinis Cemas Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut : a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung. b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut. c. Takut sendirian, takut keramaian, dan banyak orang. d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan. e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat. f. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya (Hawari, 2004). B. Kehamilan Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal ialah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari). Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan, baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007). Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses yang alami dan menimbulkan rasa sakit. Namun banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih parah dari seharusnya 32

karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stres. Hal ini disebut fear-tension-pain concept (takut-tegang-sakit), dimana rasa takut menimbulkan ketegangan dan kepanikan yang menyebabkan otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit (Andriana, 2006). Setiap wanita yang hamil akan mengalami proses penyesuaian tubuh terhadap kehamilan sesuai pada tahap trimester yang sedang dijalani. Trimester pertama merupakan awal trimester yang menimbulkan berbagai respon pada ibu hamil. Respon yang paling berpengaruh pada ibu hamil adalah mual dan muntah. Mual dan muntah pada kehamilan disebut juga Emesis Gravidarum. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan ingin muntah setiap saat (Maulana, 2008). Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014). Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai keenam dan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai kesembilan. Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan beresiko tinggi. 33

Istilah-istilah lain yang berkaitan dengan kehamilan adalah sebagai berikut: a. Paritas (para): menunjukkan jumlah kelahiran hidup sebelumnya b. Nuligravida: seorang wanita yang belum pernah hamil c. Primigravida: seorang wanita yang sedang hamil untuk pertama kalinya d. Multigravida/multipara: seorang wanita yang hamil pada sesudahnya e. Embrio/mudigah: digunakan sampai usia kehamilan 34

1. Tanda dan Gejala Awal Kehamilan Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu (Sulistyawati, 2009; Jannah, 2011; Nugroho, dkk, 2014) : Universitas Sumatera Utara 2.2.1 Tanda Presumtif/ Tanda Tidak Pasti Tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah perubahan - perubahan yang dirasakan oleh ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah : a. menorhoe (tidak dapat haid) Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Kadang - kadang amenorhoe disebabkan oleh hal - hal lain diantaranya akibat menderita penyakit TBC, typhus, anemia atau karena pengaruh psikis. b. Nausea (enek) dan emesis (muntah) Pada umumnya, nausea terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan pertama dan kadang-kadang disertai oleh muntah. Nausea sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu, keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum. c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) Sering terjadi pada bulan - bulan pertama dan menghilang dengan makin tuanya usia kehamilan. d. Mamae menjadi tegang dan membesar Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli pada mamae sehingga glandula montglomery tampak lebih jelas. 35

e. Anoreksia (tidak ada nafsu makan) Keadaan ini terjadi pada bulan - bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul kembali. f. Sering buang air kecil Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan - bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua, umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia janin sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya. Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester. Berikut adalah perkembangan janin pada tiap-tiap trimester kehamilan menurut usia janin, yaitu sejak konsepsi sampai kelahiran (38 minggu). 1. Trimester Pertama (Minggu 0 12) a. Periode Germinal (Minggu 0 3) 1). Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. 2). Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium). b. Periode Embrio (Minggu 3 8 ) 1) Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk. 36

2) Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai memproduksi sel darah. 3) Janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar c. Periode Fetus (Minggu 9 12) 1) Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkait. 2) Aktivitas otak sangat tinggi. 2. Trimester kedua (Minggu 12 24) a. Pada minggu ke-18 ultrasongrafi sudah bisa dilakukan untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. b Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 21 c. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. d. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm. 3. Trimester ketiga (24-40) a. Semua organ tumbuh sempurna b. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi ( nendang, nonjok ) serta periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. c. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna. d. Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di bawah, siap untuk dilahirkan. e. Berat bayi lahir berkisar antara 3-3,5 kg dengan panjang 50 cm. 37

Faktor Predisposisi kecemasan C. Kerangka Teori Dukungan Keluarga Persiapan Persalinan Kecemasan Pada Suami - Ringan - Sedang - Berat - Panik Bagan 2.2 Kerangka Teori dimodifikasi dari stuart & sundeen (2006),dan Kerangka Teori Konsep Keluarga Terhadap Kecemasan Taylor (2006) D. Kerangka konsep PROSES PERSALINAN SUAMI 38 TINGKAT KECEMASAN