BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia dewasa awal. Akan tetapi, hal ini juga tergantung pada kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa dewasa awal telah melewati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern, teknologi semakin canggih dari

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu tugas perkembangan seorang individu adalah

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah masa dewasa muda. Pada masa ini ditandai dengan telah tiba saat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang melaju sangat pesat dan persaingan global

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

BAB I PENDAHULUAN. sudut pandang saja. Sehingga istilah pacaran seolah-olah menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman manusia yang paling umum. Menurut Sternberg (dalam Tambunan,

MANAJEMEN KONFLIK PADA ISTRI YANG MENGALAMI LONG DISTANCE RELATIONSHIP. Nama : Aisyah NPM : Pembimbing : Nurul Qomariyah, Msi.Psi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. individu saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain. Hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

Hubungan antara Persepsi Anak Terhadap Perhatian Orang Tua dan Intensitas Komunikasi Interpersonal dengan Kepercayaan Diri pada Remaja Difabel

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan romantis. Hubungan romantis (romantic relationship) yang juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. bahkan kalau bisa untuk selama-lamanya dan bertahan dalam menjalin suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu

BAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

BAB I PENDAHULUAN. dengan wanita yang bertujuan untuk membangun kehidupan rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kanak-kanak, relasi dengan orangtua sangat menentukan pola attachment dan

BAB I PENDAHULUAN. suami-istri yang menjalani hubungan jarak jauh. Pengertian hubungan jarak jauh atau

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah individu yang menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah. dalam sebuah pernikahan. Seperti pendapat Saxton (dalam Larasati, 2012) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan orang lain yang meliputi interaksi di lingkungan. sekitarnya. Salah satu bentuk hubungan yang sering terjalin dan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip

BAB I PENDAHULUAN. Berpacaran sebagai proses dua manusia lawan jenis untuk mengenal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baru, seperti definisi pernikahan menurut Olson dan Defrain (2006)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Sejak lahir, manusia sudah bergantung pada orang lain, terutama orangtua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan tahap memasuki masa dewasa dini. Hurlock (2002)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi keluarga adalah komunikasi interpersonal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

Written by Daniel Ronda Saturday, 08 February :22 - Last Updated Wednesday, 29 October :08

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan impian setiap manusia, sebab perkawinan dapat membuat hidup

Bab I Pendahuluan. Mahasiswa masuk pada tahapan perkembangan remaja akhir karena berada pada usia 17-

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari perubahan kognitif, fisik, sosial dan identitas diri. Selain itu, terjadi pula

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencari pengalaman hidup serta ingin menuntut ilmu yang lebih tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki arti tersendiri di dalam hidupnya dan tidak mengalami kesepian.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan manusia terdapat berbagai bentuk hubungan sosial. Salah satunya adalah hubungan intim lawan jenis atau hubungan romantis. Hubungan ini dapat terjalin karena pada dasarnya sebagian besar orang memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut Santrock (2003), membina hubungan intim dengan lawan jenis merupakan tugas perkembangan spesifik bagi individu dewasa muda. Selain itu, hubungan romantis juga merupakan suatu tahapan penting karena hal ini berhubungan dengan proses pemilihan pasangan hidup secara sadar. Masa dewasa awal merupakan awal dari suatu tahap kedewasaan dalam rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja dan akan memasuki tahap pencapaian kedewasaan dengan segala tantangan yang lebih beragam bentuknya. Salah satu tugas perkembangan dewasa awal berkisar pada pembinaan hubungan dengan orang lain, terutama hubungan dengan lawan jenis, yang ditandai dengan saling mengenal pribadi seseorang baik kekurangan ataupun kelebihan masing-masing individu. Menurut pendapat Hurlock (1980), proses membentuk dan membangun hubungan personal dengan lawan jenis ini dapat berlangsung melalui apa yang biasa disebut sebagai hubungan pacaran. 1

2 Biasanya pacaran sudah dimulai sejak dewasa muda yang berada pada usia 20-35 tahun dan merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola hidup yang baru dan harapan sosial yang baru pula. pasangan hidup adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Yang juga bisa diartikan sebagai orang yang spesial dalam hati selain orangtua, keluarga dan sahabat kita. Melihat fenomena yang terjadi saat ini, dimana banyak sekali kasus konflik yang dialami oleh pasangan yang sudah menikah yang melakukan Long distance Relationship (LDR). Dimana individu saling mengenal satu sama lain, saling mengerti dan dimengerti, saling cinta dan saling setia. Tentunya saat ini kebanyakan masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar istilah LDR (Long distance Relationship) atau hubungan jarak jauh. Hubungan jarak jauh bisa terjadi karena banyak faktor, diantaranya tuntutan pendidikan, pekerjaan, yang mengharuskan salah seorang dari pasangan pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri. Tidak jarang banyak pasangan suami istri yang sedang menjalani hubungan jarak jauh karena masalah tuntutan perkerjaan yang pindah tugas bahkan sampai ranah ekonomi. Tentunya ini akan merubah kebiasaan yang awalnya bisa dilakukan berdua dan bersama-sama dalam satu rumah sekarang harus dipisahkan dengan jarak dan hanya bisa melalui berkomunikasi dari yang biasanya. Intensitas bertemu menjadi sedikit, dan kesulitan untuk memantau satu sama lain secara langsung. Fenomena Long Distance Relationship atau yang biasa disingkat dengan LDR kini menjadi hal yang lumrah dijaman globalisasi ini, banyak juga

3 penyebab LDR itu, bisa karena pindah tugas pekerjaan. Ada yang bilang kalau para korban LDR ini adalah pasanagan yang hanya berkomunikasi lewat HP, ada juga yang bilang kalau LDR itu nyiksa banget, tersiksa kangen ingin bertemu. jarak jauh atau yang biasa kita kenal dengan istilah LDR memang sangat lekat bagi sebagian orang, akan tetapi LDR juga bisa membuat kita belajar akan sebuah komitmen dalam suatu hubungan agar kita semakin menjadi lebih matang kedepannya. LDR sering kali menjadi bahan perbincangan dikalangan orang, terutama bagi mereka yang memang sedang menjalaninya. Long Distance Relationship merupakan sebuah kondisi dimana seseorang sedang menjalin hubungan jarak jauh dan dalam hal ini banyak sekali fakta-fakta menarik dan penting yang bisa kita ungkap darinya. LDR memberikan dua dampak yang berbeda, ada kalanya dengan menjalani LDR seorang pasangan kian menampakkan kesejatian cintanya. Sementara itu, disisi lain LDR juga berpotensi untuk memporak-porandakan sebuah hubungan. Opini tentang LDR sendiri cukup beragam. Sebagian orang beranggapan bahwa LDR bisa mendatangkan sejumlah dampak positif, dan sebagian lagi kontras dengan pemikiran tersebut. Memang sulit untuk menghakimi perbedaan opini terkait LDR, karena bagaimanapun juga semuanya kembali pada yang menjalaninya. Sebagian orang menganggap bahwa LDR adalah sebuah momentum dimana individu dapat mengungkap siapa sebenarnya orang yang di sanjung-sanjung? Apakah individu tersebut sosok pasangan yang setia, tulus, ikhlas dan terbaik untuk para individu atau sebaliknya. Sementara sebagian lainnya berpendapat

4 bahwa LDR hanya akan mengarahkan sebuah hubungan ke jenjang kehancuran dimana merupakan gerbang menuju perselingkuhan karena tidak diawasi oleh pasangan dan dengan mudahnya bebas lirik kanan-lirik kiri. beberapa jenis media baru yang merupakan media komunikasi sosial yang digunakan oleh individu dalam berkomunikasi seperti web, blog, online social network, online forum, dan sebagainya ini merupakan sebuah cara dimana para pelaku LDR bisa memantau segala aktifitas pasangannya meskipun tidak secara menyeluruh. social media seperti facebook, twitter, merupakan sebagian social media yang sering digunakan untuk berkomunikasi, bertukar informasi dan pengalaman, dan sebagai media untuk menunjukan status. bagi pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh social media merupakan media yang sering dipakai untuk memantau kegiatan pasangannya di karenakan keterbatasan jarak. namun, dalam social media, individu kurang memiliki kebebasan dalam mengungkapkan segala hal yang bersifat pribadi, dikarenakan social media bersifat umum. Untuk komunikasi yang lebih dalam dan intensif, media telpon, video call (skype) juga banyak digunakan karena media ini membuat pengguna lebih leluasa bertukar informasi tanpa merasa takut akan terganggu privacy nya. Pada tahun belakangan ini hubungan jarak jauh antara suami istri semakin meningkat, banyak peneliti berkesimpulan bahwa pasangan yang sudah menikah terus melakukan hubungan jarak jauh memiliki probabilitas mengalami konflik yang berkepanjangan bahkan sampai kegagalan mempertahankan biduk rumah tangga dibandingkan dengan pasangan yang

5 tidak melakukan hubungan jarak jauh dimana intensitas untuk bertemu lebih banyak dan memunculkan waktu yang berkualitas bagi keluarga karena hubungan jarak jauh penuh dengan ketidakpastian dan rawan akan perselingkuhan. Makanya dari itu penelitian ini dilakukan agar lebih mengetahui bagaimana langkah-langkah pasangan yang memilih hubungan jarak jauh agar terhindar dari konflik, Subjek dipilih wanita karena seorang wanita lebih memiliki rasa cemburu yang berlebihan serta kesetiaan yang mendalam berbeda dengan laki-laki yang merasa senang bila yang bekerja itu wanita dan laki-laki akan berleha-leha keenakan dirumah tanpa rasa cemas sedikitpun terhadap pasangannya. Mayntz (2006) menyatakan bahwa pada umumnya, hubungan jarak jauh terjadi pada pasangan yang telah bersama sebelumnya dan salah seorang dari mereka harus ditempatkan ditempat lain karena adanya faktor pekerjaan, sehingga memaksa hubungan mereka terpisah oleh jarak. salah satu cara mengatasi ketidakpastian itu bagaimana caranya individu berperilaku mulai dari saling percaya dan kecerdasaan emosi, saling berkomitmen dimana individu tidak bisa saling membutuhkan karena terpisah jarak yang cukup jauh karena tuntutan sebuah pekerjaan, menjalani pacaran jarak jauh akan membuat seseorang mengalami keterpisahan secara fisik, keterpisahan secara geografis, tidak dapat selalu bersama, tempat tinggal yang berbeda, memiliki keinginan untuk bersama tetapi tidak dapat terpenuhi, tidak dapat berjumpa untuk waktu yang lama dan waktu bersama yang amat terbatas, Selanjutnya, Mary E. Rohlfing (dalam Shumway,2003) dalam penelitiannya mengenai hubungan

6 jarak jauh, menyatakan bahwa hubungan jarak jauh memiliki sisi negatif, yaitu kedua belah pihak memerlukan biaya yang cukup besar untuk mempertahankan hubungan dan hal ini biasanya sangat dirasakan oleh pasangan suami istri yang memiliki penghasilan yang pas-pasan dalam anggaran yang terbatas. Mahalnya biaya telepon dan perjalanan jarak jauh menjadi kendali tersendiri. Selain itu, individu yang menjalani hubungan ini cenderung memiliki pengharapan yang tinggi akan kualitas waktu yang dihabiskan bersama pasangan. Jika waktu berkunjung tidak sesuai dengan harapan, maka dapat menimbulkan perasaan kecewa dan bahkan merasa kesepian. individu yang menjalani hubungan jarak jauh akan merasakan kesepian. Apapun tipe kepribadiannya, baik introvert maupun ekstrovert individu yang menjalani hubungan jarak jauh, perasaan kesepian pasti akan muncul pada diri individu tersebut, hanya cara mengatasinya saja yang berbeda. Selanjutnya, Baron & Byrne (1997) juga menyatakan bahwa hubungan jarak jauh akan menyebabkan rasa kesepian dan pikiran yang negatif tentang suami disana seperti penelitian yang sudah dilakukan, hal ini dikarenakan keinginan memiliki hubungan interpersonal yang dekat, tetapi tidak bisa mendapatkannya karena harus berpisah baik fisik maupun emosional. Keterpisahan fisik dengan orang yang selama ini dianggap dekat sering kali menjadi pengalaman yang menyakitkan dan dapat mempengaruhi hampir setiap sisi dalam kehidupan. Ketika pasangan mengalami perpisahan dalam menjalani hubungan pacaran jarak jauh, kemungkinan akan muncul kesepian (Fischman, dalam Baron & Byrne, 1997). Hal ini dikarenakan mereka

7 sebelumnya telah menghabiskan waktu bersama, saling memberi dan menerima, mengekspresikan diri dan menjalankan komitmen bersama. individu yang memiliki kecenderungan akan konflik dapat mempengaruhi kualitas hubungan dalam rumah tangga seperti faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seperti yang beberapa subjek alami diatas jadi harus tetap berpikir positif apa yang dilakukan oleh suami disana dan harus mengetahui apa saja yang dapat mencegah timbulnya konflik pada pasangan yang sedang melakukan hubungan Long distance relationship. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana manajemen konflik individu dalam menjalani hubungan jarak jauh? 2. Perilaku konflik yang bagaimana yang sering di alami subyek? 3. Langkah-langkah apa yang digunakan individu dalam manajement konflik? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui manajemen konflik individu dalam menjalani hubungan jarak jauh. 2. Untuk mengetahui Perilaku konflik yang sering di alami subyek. 3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan individu dalam manajement konflik. D. Manfaat Penelitian

8 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di bidang pemikiran dan pengetahuan terhadap perkembangan Psikologi, Serta memberikan pengetahuan baru bagi semua pihak, khususnya bagi pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. 2. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan refrensi bagi remaja, orang tua, pendidik serta pihak-pihak yang tertarik dengan masalah cara mengatasi konflik bagi yang berhubungan Longdistance Relationship khususnya bagi remaja dewasa awal yang sudah menikah. E. Kajian Penelitian Terdahulu Kajian Penelitian terdahulu dapat memberikan pengkayaan ilmu kepada peneliti, agar penelitian dapat dilakukan dengan maksimal. Berikut penelitian terdahulu yang dijadikan referensi oleh peneliti: Skripsi berjudul strategi komunikasi pacaran jarak jauh. Skripsi ini adalah karya Nira Thabita pada tahun 2012. Konten dari skripsi tersebut mengenai ulasan strategi komunikasi yang harus dilakukan oleh individu yang pacaran jarak jauh. Penulis juga memaparkan strategi yang baik dilakukan dalam hubungan jarak jauh.

9 Letak perbedaan dengan penelitian saat ini adalah pada fokus penelitian. Fokus riset sebelumnya adalah strategi komunikasi. konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilator belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaanperbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Para pakar ilmu perilaku organisasi, memang banyak yang memberikan definisi tentang konflik. Robbins, salah seorang dari mereka merumuskan Konflik sebagai:"sebuah proses dimana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menghalangi usaha

10 yang dilakukan oleh orang lain dalam berbagai bentuk hambatan(blocking) yang menjadikan orang lain tersebut merasa frustasi dalam usahanya mancapaitujuan yang diinginkan atau merealisasi minatnya". Dengan demikian yang dimaksud dengan konflik adalah proses pertikaian yang terjadi sedangkan peristiwa yang berupa gejolak dan sejenisnya adalah salah satu manifestasinya