Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Luh Ketut Dewi Puspawati, I Nyoman Natajaya, Nengah Bawa Atmaja

Ni Wayan Ariani, I Made Yudana, Nengah Bawa Atmadja.

Dewa Ayu Oka Sri Astuti, I Nyoman Natajaya, I Made Yudana

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SD MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

TOPIK UTAMA PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEDISIPLINAN GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BREBES.

Oleh I Ketut Ardiatmika Adnyana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. guru di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal berkriteria baik. guru yang mencapai skor 166 dan berada pada rentang skor 135

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

DAFTAR PUSTAKA AKDON. (2008). APLIKASI STATISTIKA DAN METODE PENELITIAN UNTUK ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN. BANDUNG: DEWA RUCHI

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Anwar. (2003). Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam UU Sisdiknas.Jakarta : Depag RI

DAFTAR PUSTAKA. ABKIN Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling. Dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung : ABKIN.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

KONTRIBUSI SIKAP PROFESIONAL GURU, IKLIM KERJA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN BADUNG

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

Research and Development Journal of Education Vol. 3 No.1 Oktober 2016 ISSN

KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KEPALA SEKOLAH DENGAN GURU PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN KERJA GURU. Abstark

Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Pada SMAN Se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau)

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. FORTA MITRA SEJATI (PBF) SURABAYA DISUSUN OLEH : SARIMURTI DEWI AGUSTIN

Arsawan Widhirahmadi Pendidikan ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU. Oleh : WISNU WARDHONO. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

STUDI HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PROFESIONAL, DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 1 BANGLI

BAB V PENUTUP. dengan baik dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

PENGARUH PROGRAM SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUMEDANG. Oleh Jejen Jaenudin

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

PENGARUH KEMAMPUAN KOGNITIF GURU, SUPERVISI, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 11 PADANG TESIS. Oleh IRMA MELITA

SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)Tbk.

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 MASBAGIK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA PGRI LAWANG KABUPATEN MALANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KREATIVITAS GURU DI SDN UNGGUL LAMPEUNEURUT ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

KONTRIBUSI DISIPLIN KERJA, SUPERVISI AKADEMIK DAN PARTISIPASI GURU (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENJASORKES SMKDI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan sarana terciptanya sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

Oleh RUSMAN G2G115122

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kontribusi Pengawasan n Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Negeri Di Kecamatan Koto Tangah Padang

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DI SMPN 1 GRATI KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tenaga mereka. Dalam hal ini motivasi dalam bekerja sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap kinerja mengajr

DAFTAR PUSTAKA. Afifudin Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.

BAB III METODE PENELITIAN

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

BAB V PENUTUP. statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

DAFTAR PUSTAKA. A.Samana (1994). Profesionalisme keguruan. Yogykarta: Kanisius.

Kontribusi Pengalaman Diklat, Motivasi Kerja, Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Terhadap Profesionalisme Guru SMPN di Kabupaten Morowali.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB V P E N U T U P. instruktif, konsutatif, partisipatif dan delegatif kepala sekolah terhadap motivasi

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA MAGELANG RINGKASAN SKRIPSI

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Budaya Sekolah, Mutu Mengajar A. Pendahuluan

DETERMINASI SUPERVISI PENGAWAS, GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP DI KECAMATAN TEMBUKU

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DDASAR DI KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKERIN DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

URGENSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME. Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

Transkripsi:

DETERMINASI SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI DOSEN TERHADAP KUALITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA FPOK IKIP PGRI BALI TAHUN 2014 Ni Wayan Ary Rusitayanti, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, dosen merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus. Pembentukan profesi dosen dilaksanakan melalui program pendidikan pra- jabatan (pre service education) maupun program dalam jabatan (inservice education). Potensi sumber daya dosen itu perlu terus menerus tumbuh dan berkembang agar dapat melakukan tugas dan fungsinya secara profesional. Dosen secara fungsional tugasnya adalah memberikan layanan teknis kependidikan kepada peserta didik. Oleh karena itu dosen dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab ketika terjadi kemorosotan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Dalam dunia pendidikan keberadaan pengelola pendidikan terutama Dekan dan dosen yakni rendahnya mutu pendidikan yang disebabkan rendahnya kinerja tenaga pendidik khususnya kualitas dalam pengelolaan pembelajaran. Walupun pendapat itu tidak sepenuhnya benar, sebab ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan selain dosen seperti: rendahnya pengawasan dari pimpinan dalam hal ini Dekan, sarana dan prasarana pendidikan, peran serta orang tua dalam mendukung program Perguruan Tinggi, partisipasi masyarakat serta lingkungan di mana Perguruan Tinggi itu berada. Walaupun dosen salah satu dari penyebab itu namun konstribusinya paling besar. Karena dosen paling banyak bersentuhan langsung dengan Mahasiswa ± 30% waktunya digunakan dalam pembelajaran atau mengikuti kegiatan di Perguruan Tinggi. Oleh karena itu kualitas pengelolaan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Dewasa ini banyak dosen dengan berbagai alasan dan latar belakangnya menjadi sangat sibuk sehingga tidak jarang mereka lupa dengan tujuan pendidikan yang menjadi tugas pokok mereka. Sering kali kesejahteraan yang kurang atau gaji yang rendah dijadikan alasan oleh sebagian dosen untuk menyepelekan tugas utama yaitu mengajar sekaligus mendidik mahasiswa. Kadang kala dosen merasa bosan atau jenuh dengan tugas rutinitasnya karena ketidak berdayaan dosen untuk menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi, sehingga kadang kala proses pembelajaran yang dilaksanakan hanya sekedar berjalan namun tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketidak berdayaan 59

para dosen dalam mengelola pembelajaran karena persiapan kurang, belum memahami makna dari proses pembelajaran tersebut, sehingga kadang kala dosen mengajar hanya cukup memberi tugas saja pada mahasiswa tanpa memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran kepada mahasiswa. (Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen). Tingkat kesejahteraan dosen yang kurang mengakibatkan banyak dosen yang malas untuk berprestasi karena disibukkan mencari tambahan kebutuhan hidup yang semakin berat. Anggaran pendidikan minimal 20% harus dilaksanakan dan diperjuangkan untuk ditambah karena pendidikan menyangkut kelangsungan hidup suatu bangsa. Apabila tingkat kesejahteraan diperhatikan, konsentrasi dosen dalam mengajar akan lebih banyak tercurah untuk mahasiswa. Sebaliknya seorang dosen dikatakan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik bila memiliki kemampuan untuk mengelola proses pembelajaran yang bermutu. Proses pembelajaran dianggap bermutu bila berhasil mengubah sikap, prilaku dan ketrampilan peserta didik terkait dengan tujuan pendidikan. Kualitas dosen yang dibutuhkan diera pembangunan ini adalah mereka yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam dua lingkup besar yaitu Perguruan Tinggi dan masyarakat. Ini berarti dosen yang profesional adalah dosen yang mampu menunjukkan kinerja yang baik dalam tugasnya dan dapat berinteraksi dengan mayarakat Perguruan Tinggi dan peserta didik, sesama dosen serta anggota masyarakat pada umumnya serta mampu mengelola proses pembelajaran yang baik dan optimal. Pengelolaan proses pembelajaran yang kurang bermutu akan memberi dampak terhadap out put /keluaran (hasil yang diharapkan ) tidak akan tercapai. Proses pembelajaran yang masih bersifat konvensional akan menimbulkan rasa bosan, jenuh dan lebih bersifat menoton (Martinis Yamin dalam Kaler, 2011:35). Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di Perguruan Tinggi sangat bergantung pada dosen dan Dekan, karena kedua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta menggerakkan berbagai komponen dan demensi Perguruan Tinggi yang lain. Dalam posisi tersebut baik buruknya komponen Perguruan Tinggi yang lain ditentukan oleh kualitas dosen dan Dekan, tanpa mengurangi arti penting tenaga kependidikan yang lainnya. Dosen harus mampu mengejewantah potensi diri, bakat dan minat peserta didik sehingga mampu mencari dan menemukan makna dari apa yang dipelajari. Tugas dosen bukan mencurahkan dan menyuplai peserta didik dengan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi mereka berfungsi sebagai motivator, mediator, dan fasilitator pembelajaran. Dosen harus mampu menyusun suatu rencana pelaksanaan pembelajaran yang tidak saja baik, tetapi juga mampu memberikan keleluasaan dan ruang gerak kepada peserta didik untuk mencari, membangun, membentuk, mengaplikasikan, serta mengembangkan ilmu, pengetahuan, 60

teknologi, dan seni dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian seorang dosen harus memiliki profesionalitas kerja dalam arti harus memahami standar kompetensi pendidikan sesuai dengan jenjang Perguruan Tinggi dan dosen senantiasa berupaya untuk menambah wawasan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping kedua faktor tersebut diatas mutu pembelajaran juga dipengaruhi oleh motivasi berprestasi dosen. Artinya, jika dosen dapat melaksanakan tugas mengajar sebagaimana yang diharapkan, akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar mahasiswa. Dalam bukunya Basic Principle of supervision, Adams dan dickey (dalam Sahertian, 2008:17) mendifinisikan supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pembelajaran. Program ini pada hakekatnya adalah perbaikan dalam hal belajar dan mengajar. McClelland (dalam Natajaya, 2012:81) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah sebagai usaha untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dengan berpedoman pada suatu standar keunggulan tertentu (standard of excellence). Ukuran keunggulan dalam hal ini bisa berupa prestasi sendiri yang pernah dicapai sebelumnya, prestasi orang lain, dan dapat pula berupa kesempurnaan tugas. Dari sini dapat disimpulkan bahwa individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, apabila dihadapkan dengan tugas-tugas yang komplek cendrung melakukan sebaik mungkin, jika tugas tersebut berhasil diselesaikan dengan baik, maka akan menimbulkan perasaan antusiasme untuk mengerjakan tugas-tugas yang lebih menantang. Londo (dalam Kaler, 2011:35) menguaraikan tentang pengalaman kerja adalah lamanya bekerja yang dilihat dari banyaknya tahun yaitu sejak pertama kali diangkat menjadi pegawai sampai sekarang. Pengalaman kerja waktu lampau ada hubungannya dengan kemampuan kerja pada situasi sekarang baik dalam berbuat atau pengambilan suatu keputusan. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui determinasi supervisi akademik terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran Pada FPOK IKIP PGRI Bali 2. Untuk mengetahui determinasi motivasi berprestasi dosen terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran Pada FPOK IKIP PGRI Bali. 3. Untuk mengetahui determinasi supervisi dan motivasi berprestasi dosen secara signifikan terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran Pada FPOK IKIP PGRI Bali. METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang dalam desain deskriptif korelasional ex-post fakto, bertujuan meneliti adanya kontribusi dua variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam pelaksanaannya, penelitian ex-post fakto tidak disertai perlakuan terhadap variabel karena variabel yang diteliti telah terjadi dan tidak dapat dimanipulasi. Oleh karena itu data yang terkumpul berupa sesuatu yang dialami, dirasakan dan 61

dilakukan oleh responden. Masingmasing variabel dicari kontribusinya dengan menggunakan análisis statistik teknik deskriptif korelasional dan regresi. Oleh karena itu penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif (Kerlinger, dalam Kaler, 2011: 72). Rancangan penelitian ini menggunakan model dua variabel bebas (prediktor) dan satu variabel terikat (kriterium). penelitian ini menggunakan proportional sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 34 responden. Untuk memperoleh data dari variabel supervisi akademik, motivasi berprestasi dosen dan kualitas pengelolaan pembelajaran digunakan kuisioner yang berisi jawaban dengan rentangan skor 1-5. Konsepsi yang mendasari penyusunan instrumen kuesioner bertolak dari indikator-indikator variabel penelitian yang selanjutnya dijabarkan dan dikembangkan sendiri oleh peneliti. Masing-masing kuisioner berisi lima jawaban dalam bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata: selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (K), jarang (J), dan tidak pernah (TP) atau sangat puas(sp), puas (p), cukup puas (C), kurang puas (KP), dan sangat kurang puas (SKP). Kelima alternatif jawaban tersebut diberi skor 5,4,3,2, dan 1 untuk pernyataan positif serta 1,2,3, 4 dan 5 untuk pernyataan negatif. Walaupun prosedur yang digunakan sama, namun alternatif jawabannya berbeda antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Untuk analisis data mengikuti langkah-lngkah: (1) deskripsi data, yaitu data yang telah diperoleh dari penelitian dideskripsikan menurut masingmasing variabel, (2) pengujian prasyarat analisis yang meliputi: uji normalitas sebaran data, multikolineritas, autokorelasi, linearitas, dan heterokesdastisitas, dan (3) pengujian hipotesis. Hasil analisis data digunakan sebagai acuan untuk mendeskripsikan kecenderungan setiap variabel penelitian. Norma yang digunakan adalah norma absolut skala lima seperti di bawah ini. No Kriteria Klasifikasi 1 (M i + 1,5. SD i ) < X A = Sangat Baik 2 (M i + 0,5. SD i ) < X < (M i + 1,5. SD i ) B = Baik 3 (M i 0,5. SD i ) < X < (M i + 0,5. SD i ) C = Sedang 4 (M i 1,5. SD i ) < X < (M i 0,5. SD i ) D = Kurang 5. X < (M i 1,5. SD i ) Keterangan: Mi = 1/2 (skor maksimum + skor minimum) Sdi = 1/6 (skor maksimum - skor minimum) (Dantes,1986). E = Sangat Kurang 62

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi sederhana, regresi ganda dan korelasi parsial. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa: (1) Supervisi akademik pada FPOK IKIP PGRI Bali berada dalam kategori baik dengan skor rata-rata (mean) sebesar 122,3, (2) motivasi berprestasi Dosen pada FPOK IKIP PGRI Bali berada dalam kategori baik dengan skor rata-rata (mean) sebesar 134,8, (3) kualitas pengelolaan pembelajaran pada FPOK IKIP PGRI Bali berada pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata (mean) sebesar 186,8 (4) terdapat determinasi yang signifikan supervisi akademik dengan kualitas pengelolaan PGRI Bali melalui persamaan garis regresi: y = 130,183 + 0,463.X 1, dengan koefisien korelasi (r x1y ) sebesar 0,544 dan determinasi (r 2 ) sebesar 0,296 atau 29,6% yang berarti determinasi supervisi akademik terhadap kualitas FPOK IKIP PGRI Bali adalah sebesar 29,6%, (5) terdapat determinasi yang signifikan motivasi berprestasi dosen dengan kualitas FPOK IKIP PGRI Bali melalui persamaan garis regresi: y = 71,758 + 0,853X 2, dengan koefisien korelasi (r x2y ) sebesar 0,998 dan determinasi (r 2 ) sebesar 0,997 atau 99,7% yang berarti determinasi antara motivasi berprestasi dosen terhadap kualitas FPOK IKIP PGRI Bali sebesar 99,8%, (6) terdapat determinasi yang signifikan antara dosen dengan kualitas pengelolaan pembelajaran pada FPOK IKIP PGRI Bali melalui persamaan garis regresi: y = 176,177 + 0,641 X 3, dengan koefisien korelasi (r x3y ) sebesar 0,282 dan determinasi (r 2 ) sebesar 0,080 atau 8% yang berarti determinasi antara dosen terhadap kualitas pengelolaan PGRI Bali sebesar 8%, dan (7) terdapat determinasi yang signifikan antara supervisi akademik dan motivasi berprestasi dosen terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran pada FPOK IKIP PGRI Bali melalui persamaan garis regresi: y = 70,644 + 0,018X 1 + 0,840X 2 + 0,043X 3, dengan koefisien korelasi (R y123 ) sebesar 0,999 dan determinasi (R 2 ) sebesar 0,998 atau 99,8% yang berarti determinasi antara supervisi akademik dan motivasi berprestasi dosen terhadap kualitas pengelolaan PGRI Bali sebesar 99,8%. PENUTUP Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: 1. Kecendrungan supervisi akademik pada FPOK IKIP PGRI Bali berada dalam kategori cukup baik dengan ratarata skor mencapai 122,3. Terdapat determinasi yang signifikan supervisi akademik dengan kualitas pengelolaan PGRI Bali melalui persamaan garis regresi: y = 63

130,183+0,463.X 1, dengan koefisien korelasi (r x1y ) sebesar 0,544 dan determinasi (r 2 ) sebesar 0,296 atau 29,6% yang berarti variabel supervisi akademik memberi determinasi sebesar 29,6% terhadap kualitas FPOK IKIP PGRI Bali ; 2. Kecendrungan motivasi berprestasi dosen pada FPOK IKIP PGRI Bali berada dalam kategori baik dengan rata-rata skor mencapai 134,8. Terdapat determinasi yang signifikan motivasi berprestasi dosen dengan kualitas pengelolaan PGRI Bali melalui persamaan garis regresi: y = 71,758 + 0,853X 2, dengan koefisien korelasi (r x2y ) sebesar 0,998 dan determinasi (r 2 ) sebesar 0,997 atau 99,7% yang berarti variabel motivasi berprestasi dosen memberi determinasi sebesar 99,7% terhadap kualitas FPOK IKIP PGRI Bali. 3) Kecendrungan kualitas FPOK IKIP PGRI Bali berada dalam kategori sangat baik dengan rata-rata skor mencapai 186,8 pada rentangan > 180. 4) Terdapat determinasi yang signifikan antara supervisi akademik dan motivasi berprestasi dosen terhadap kualitas pengelolaan PGRI Bali melalui persamaan garis regresi: y = 70,644 + 0,018X 1 + 0,840X 2 + 0,043X 3, dengan koefisien korelasi (R y123 ) sebesar 0,999 dan determinasi (R 2 ) sebesar 0,998 atau 99,8% yang berarti variabel supervisi akademik dan motivasi berprestasi dosen secara bersama-sama memberi determinasi sebesar 99,8% terhadap kualitas pengelolaan PGRI Bali. Dari determinasi masingmasing variabel tersebut berarti bahwa masing-masing variabel saling bersinergi (saling menguatkan) dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran. Jadi dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik supervisi akademik, dan semakin tinggi motivasi berprestasi dosen maka semakin tinggi pula kualitas FPOK IKIP PGRI Bali. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dapat disarankan beberapa hal khususnya kepada dosen, Dekan, serta kepada peneliti lain yang berminat, yaitu sebagai berikut: 1. Kepada dosen-dosen, disarankan untuk: a. Berupaya meningkatkan kemampuan pengelolaan pembelajaran yang dimiliki melalui berbagai bentuk pendidikan, pelatihan, workshop, seminar dan berbagai pertemuan ilmiah lain yang dapat mendukung peningkatan profesionalisme dalam menjalankan tugas. b. Menumbuhkan dan meningkatkan keterbukaan mengenai kelebihan dan kelemahan yang dimiliki dalam menjalankan tugas terutama dalam pelaksanaan 64

supervisi Dekan sehingga dapat digunakakan sebagai input kajian dalam pelaksanaan supervisi selanjutnya. c. Selalu berupaya membangkitkan motivasi berprestasi dosen terutama dari segi intrinsik sebagai modal awal dalam upaya mencapai prestasi kerja yang optimal 2. Kepada Dekan, disarankan untuk: a. Mendorong dosen sebagai bawahannya untuk berusaha meningkatkan profesionalisme dosen sesuai dengan bidang keahliannya melalui pemberian kesempatan dan memfasilitasi dosen untuk mengikuti berbagai bentuk pendidikan, pelatihan, workshop, seminar dan berbagai pertemuan ilmiah lain yang dapat mendukung peningkatan profesionalisme dalam menjalankan tugas. b. Meningkatkan kompetensi dan konsistensi dalam pelaksanaan supervisi Perguruan Tinggi, serta membangun objektivitas tinggi dalam melakukan supervisi Dekan. c. Selalu berupaya membangkitkan motivasi berprestasi dosen dengan memperhatikan berbagai bentuk kebutuhan dalam pelaksanaan tugas dosen. DAFTAR RUJUKAN Anoraga, P, 1998. Psikologi Kerja Rineka Cipta, Arifin, M, 2000, Kapita Selekta Pendidikan, Bumi Putra, Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.Rineka Cipta, Arikunto, Suharsini (http://id.shvoong.coom/ socialscience/education/ 2258044-pengertian pengelolaan pembelajaran/) di unggah 2014 Januari 12 Arikunto, Suharsini. 2004 Dasardasar Supervisi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Aswar, S, 2001. Asumsi-Asumsi Dalam Inferensi Statistik dalam Buletin Psikologi (hal 7-17). Atmowiro, S, 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia, Ardadizya Jaya, Burhanuddin, 1994, Analisis Administrasi Manajemen Kepemimpinan Pendidikan, Bumi Aksara, Carolyn, (dalam Wirawan). 2007, Budaya dan Iklim Organisasi, Salemba Empat, Danim, S, 2004, Menjadi Komunitas Pembelajaran Kepemimpinan Trasformasional dalam Komunitas Organisasi 65

Pembelajaran, PT.Bumi Aksara, Depdiknas, 2000, Panduan Manajemen Perguruan Tinggi, Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat SLTP, Fremont, E.Kast and James. E Rosenweig, 1985. Organisasi dan Manajemen, Buki Aksara, Gipson, dkk, 1996, Organisasi edisi ke lima, Penerbit Erlangga, Hamalik, O, 1993, Psikologi Manajemen, Triganda Karya, Bandung. Hamzah, B Uno, et al, 2001. Pengembangan Instrumen untuk Penelitian, Dilema Press, Heidjrachman dan Suad, H, 1990, Manjemen Personalia, BPPE, Yogyakarta. Hersey, P, 1994, Kunci Sukses Pemimpin Situasional, Terjemahan Soetopo. Aksara, Kaler, 2011. Determinasi Berprestasi, Pengalaman Kerja, dan Iklim Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dians Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kota Denpasar.Tesis Pasca Sarjana Undiksa Singaraja. Tidak diterbitkan. Koswara dan Nuryantini, 2002, Manajemen Lembaga Pendidikan, Patragading, Bandung. Kotter, John P, 1997, Faktor Kepemimpinan, (Alih Bahasa Hari Sumianto), Prenhalindo, Manullang M, 1994, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Moedjiono. Moh. Dimyanti. 1991/1992. Strategi Kerja Mengajar. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Lembaga Kependidikan Mulyasa, 2006. Manajemen Berbasis Perguruan Tinggi. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyasa, E, 2003, Manajeemnt Berbasis Perguruan Tinggi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Mulyasa. 2005. Menjadi Dekan Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Natajaya, I Nyoman. 2012. Suatu Kajian Teoretik Kepemimpinan Dekan Sebagai Administrator, Pendidik, Motivator, Supervisor, Pemimpin, Inovator Pendidikan Nawawi, H, 2000, Manajemen Strategik Organisasi Non Porfit Bidang Pemerintahan Dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 66

Nestre, I Wayan. 2012 Kontribusi Supervisi Dekan, Sikap Profesonal Dosen, dan Kesejahteraan Dosen Terhadap Kinerja Dosen.Tesis. Pasca Sarjana Undiksa Singaraja. Tesis tidak diterbitkan Permendiknas. 2007 Nomor 41 Tentang Prinsip-prinsip Penyusunan RPP Depdinas. Jakarta Permendiknas.2006. Nomor 22 Tentang Standar Isi. Depdiknas.Jakarta Permendiknas.2007. Nomor 13 Tentang Standar Kompetensi Dekan.Depdiknas Jakarta Purwanto, N, 1987, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Remadja Karya, Bandung. Riduwan, 2004, Metode & Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung. Robert G. Owen..(dalam Wirawan), 2007, Budaya dan Iklim Organisasi, Salemba Empat, Robert Stinger, (dalam Wirawan), 2007, Budaya dan Iklim Organisasi, Salemba Empat, Safaria, T, 2004, Kepemimpinan Graha Ilmu, Yogyakarta. Sarwono, S.W, 1995, Psikologi Lingkungan, PT.Gramedia Widyasarana Indonesia, Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, CV.Mandar Maju, Bandung. Siagian, S.P, 1987, Pengembangan Sumber Daya Insani, Gunung Agung, Suciasih, Ni Wayan. 2012 Kontribusi Supervisi Pengawas Perguruan Tinggi, Fungsi Dekan dan Motivasi Berprestasi Dosen Terhadap Kualitas Pembelajaran. Tesis. Pasca Sarjana Undiksa Singaraja. Tesis tidak diterbitkan Sugiono, 2003, Statistik untuk Penelitian, CV.Alfabeta, Bandung. Suharsini, A, 1993, manjemen Pengajaran, Rineka Cipta, Supriadi, 2001, Mengangkat Citra Dan Martabat Dosen, Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta. Sutrisna, H, 1997, Seri Program Statistik Manual SPS Paket Medi. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Taguiri, L, (dalam Wirawan), 2007, Budaya dan Iklim Organisasi, Salemba Empat, Thoha, 1992, Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Rajawali, Tolla, I,1991, Pengaruh Iklim Organisasi Perguruan Tinggi Terhadap 67

Performans Dosen SMA Ujung Pandang. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Triwidiani, Ni Nyoman Ayu. 2012 Kontribusi Gaya Kepemimpinan Dekan, Supervisi Pengajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Dosen.Tesis. Pasca Sarjana Undiksa Singaraja. Tesis tidak diterbitkan Wahjosumidjo, 2005, Kepemimpinan Dekan, PT.Raja Grapindo Persada, Wardhana, I Wayan. 2012. Analisis Prulaku Kepemimpinan Dekan, Semangat Kerja Dosen dan Supervisi Pengawas Perguruan Tinggi Terhadap Kualitas Pembelajaran. Tesis. Pasca Sarjana Undiksa Singaraja. Tesis tidak diterbitkan Wijono, 1989 Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PTK Diten Dikti Depdikbud, Yudana, I Nyoman. 2011. Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Profesionalisme Dosen. Buku Ajar. Mata Kuliah Analisis Program dan Teknik Supervisi Pendidikan. Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Yukl, G, 1994, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Prenhallindo, Jakarta 68