2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
Tema Cita-citaku Pada penelitian ini mengambil tema 7 cita-citaku subtema 3 giat berusaha meraih cita-cita pembelajaran 3. Penelitian ini men

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan. dipertanggungjawabkan (Rusman, 2012:251).

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. terpadu (integrated learning) yang menggunakan tema untuk mengaitkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Hal-hal yang diperhatikan dalam proses belajar yaitu penggunaan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Penerapan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tingkatan kelas rendah yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas III dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan sasaran utama, sedangkan peranan teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada siswa di semua jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi berkembangan IPTEK yang semakin berkembang pesat, sangat

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara berturut-turut sesuai dengan perubahan Kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. merasakan kenyamanan dalam menerima pelajaran. Sebagaimana pengajaran. hanya bermakna apabila terjadi proses belajar siswa.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Masnur Muslich (2010: 1) Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 (BNSP, 2006: 5-7), KTSP

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik kelas rendah di Sekolah Dasar merupakan rentang usia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2014: 2) merupakan Kurikulum penyempurnaan KTSP yang tertera pada Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi para peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan fondasi dari semua jenjang pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. pembukaan Undang-undang Dasar Melalui pendidikan, kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Buku Teks 1. Pengertian Buku Teks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belakang pembelajaran tematik integratif dan keadaan nyata di sekolah yang peneliti teliti.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

BAB 1 PENDAHULUAN atau yang biasa disebut kurikulum KTSP. Penyelenggaraan pendidikan

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dasar. Menteri

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB I PENDAHULUAN. SD merupakan titik berat dari pembangunan masa kini dan masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik;

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan. masyarakat, dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan global.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rendah dimana nilai siswa 50 sementara nilai yang diharapkan adalah 60 ke atas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rika Nurjanah, 2013

Kelompok Materi: MATERI POKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dimana hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai ketuntasan belajar, pada materi penjumlahan dan. mengamati dan menanya sedangkan pada tahap mengumpulkan informasi,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar tidak sekedar menghafal materi-materi pembelajaran, tetapi merupakan proses pembelajaran yang menghubungkan konsep-konsep pembelajaran elajaran menjadi satu untuk menghasilkan pemahaman yang utuh kepada peserta didik sehingga materi-materi yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan oleh peserta didik. Pembelajaran dapat menarik minat peserta didik dengan membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan. enangkan. Dengan begitu, perlunya pembelajaran terpadu yang memungkinkan peserta didik baik secara individual atau kelompok aktif dalam menggali gali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran tema tema yang mengaitkan beberapa mata pelajaran secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari yang dikemas menjadi satu dalam sebuah tema. Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung dan nyata yang dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara stimulan. Sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan terintergrasi (Mulyasa, 2014: 65). 1

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan dengan mengembangkan media pembelajaran yang dapat membantu penyampaian materi kepada peserta didik, untuk lebih mudah dimengerti, dan dapat membuat peserta didik terlibat dalam media tersebut. Pentingnya peran media dalam pembelajaran tematik mengharuskan para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar dan media, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas (Asyhar, 2012:28). Media dalam pembelajaran merupakan faktor penting untuk meningkatkan ngkatkan kualitas pembelajaran, serta dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada peserta didik. Oleh karena itu, pendidik bertugas untuk mengembangkan embangkan suatu media yang dapat menarik perhatian peserta didik. Media pembelajaran elajaran yang dapat memperjelas materi ajar sehingga memudahkan peserta didik untuk memahaminya serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, efesien dan efektif. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada hari senin 24 Oktober 2016 kepada guru kelas IV SDN Tlogomas 1 Malang, saat ini media pembelajaran yang digunakan berupa gambar mozaik dan media-media yang digunakan hanya dapat digunakan sekali saja. Peserta didik kurang termotivasi untuk membaca. Media ini dirasa kurang relevan untuk digunakan pada pembelajaran tematik. Media pembelajaran dapat membuat proses pembelajaran menjadi efektif dan efesien, selain itu dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik (Musfiqon, 2012:30). Hal ini dilihat pada saat obeservasi di kelas, dengan menggunakan media peserta didik menjadi aktif pada saat proses

3 pembelajaran dan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik. Berdasarkan karateristik dan kebutuhan peserta didik, maka dari itu peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran yang sesuai dengan tema pembelajaran tematik sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan lebih menyenangkan. Peneliti memilih penelitian pada Tema Cita-Citaku, Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-Cita, Pembelajaran 3, berisi materi matematika, bahasa Indonesia dan PPKn. Materi materi tersebut dikemas menjadi satu dalam sebuah media pembelajaran yaitu media piramida cerdas. Adanya pengembangan embangan media pembelajaran piramida cerdas diharapkan dapat menyampaikan materi dengan baik dan dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini mengembangkan media piramida cerdas yang dirancang dalam bentuk tematik, yang diharapkan pemilihan media piramida cerdas ini dapat membantu memvisualisasikan materi yang abstrak sehingga memudahkan pemahaman peserta didik dan tercapainya tujuan pembelajaran. Pengembangan media piramida cerdas juga akan memberikan pengalaman langsung tentang manfaat dari berbagai keberagaman sifat individu yang ada di sekolah, menemukan sudut siku-siku pada bangun datar serta pemahaman cara meraih cita-cita. Berdasarkan uraian di atas maka pengembangan media pembelajaran ini dianggap penting untuk mengatasi kesulitan-kesulitan peserta didik dalam menerima materi pembelajaran. media ini berupa piramida yang berbahan dasar

4 kayu. Bagian-bagian sisi piramida terdapat puzzle berbentuk bangun datar bersudut siku-siku, teks cerita tentang cita-cita, dan manfaat keberagamaan sifat individu. Melalui media piramida cerdas ini peserta didik dapat menentukan bangunan yang memiliki sudut siku-siku. Media piramida cerdas juga memberikan pemahaman tentang manfaat keberagaman sifat individu serta proses yang dilakukan untuk meraih cita-cita. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang Pengembangan Media Piramida Cerdas Pada Pembelajaran elajaran Tematik Tema Cita-citaku Untuk Siswa Kelas IV SD. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan media piramida cerdas dalam pembelajaran tematik pada tema cita-citaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar yang valid dan efektif? 1.3 Tujuan Penelitian dan Pengembangan Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk media pembelajaran piramida cerdas dalam pembelajaran tematik pada tema cita-citaku untuk siswa kelas IV sekolah dasar yang valid dan efektif. 1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Untuk menghasilkan media piramida cerdas, pengembang membuat media dengan spesifikasi produk. Spesifikasi produk secara konstruk sebagai berikut:

5 1. Media piramida cerdas memiliki 4 sisi dan 5 tingkat pada setiap sisinya. 2. Tingkatan pada setiap sisi dapat dilepas dan dipasang kembali. 3. Berbahan dasar kayu yang ringan dengan ketebalan 1,5cm dan dilapisi dengan stiker yang menarik. 4. Setiap alas piramida berukuran 30 cm dan tinggi 25 cm. Setiap tingkatannya masing-masing 5cm. 5. Media piramida ini mudah untuk dibongkar pasang. 6. Stiker pada piramida bertema cita-cita dan materi pembelajaran yang terkait. 7. Setiap tingkatan terdapat magnet untuk memasangankan papan materi. 8. Papan materi terbuat dari triplek tipis dan diberikan plat tipis untuk memasangkannya pada bangunan piramida. 9. Papan materi juga diberikan stiker yang berisi materi-materi pembelajaran. Piramida cerdas juga dilengkapi dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan KI dan KD, isi materi pada media sebagai berikut: 1. Sisi pertama konsep puzzle dengan tema gambar berkerja sama dalam sebuah cita-cita yang setiap potongan puzzle berbetuk macam-macam bangun datar dengan berbagai jenis sudut. 2. Sisi kedua dan ketiga, konsep tentang manfaat keberagam individu yang dapat dilepas pasang untuk mempermudah peserta didik untuk mencocokkan macam-macam perbedaan individu dengan manfaatnya.

6 3. Sisi keempat, konsep tentang proses yang harus dilewati untuk meraih cita-cita yang nantinya terdapat cerita tentang usaha meraih cita-cita. 1.5 Pentingnya Pengembangan Pengembangan media piramida cerdas ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajan bagi peserta didik kelas IV Sekolah Dasar dalam pembelajaran tematik pada tema cita-citaku. Adapun pentingnya ngnya pengembangan media piramida cerdas ini adalah: 1. Manfaat bagi peserta didik, media piramida cerdas bagi peserta didik untuk meningkatkan motivasi, keaktifan, serta mendapatkan pengalaman langsung tentang usaha untuk meraih cita-cita dan manfaat keberagaman sikap individu yang ada di sekolah. 2. Manfaat bagi guru, pengembangan media piramida cerdas diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan guru tentang berbagai alternatif media yang efektif untuk pembelajaran tematik tema cita-citaku. 3. Manfaat bagi peneliti, penelitian pemgembangan piramida cerdas untuk menambah keterampilan dan pengalaman dalam mengembangkan media-media inovatif. 1.6 Asumsi Penelitian dan Pengembangan Asumsi penelitian dan pengembangan media piramida cerdas ialah sebagai berikut:

7 1. Media Piramida Cerdas digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang diberikan. 2. Media ini dapat merangsang peserta didik untuk ikut serta secara aktif dalam penggunaan media dan dapat melatih peserta didik untuk berkerja sama dalam proses pembelajaran. 3. Media piramida cerdas juga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. 1.7 Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Keterbatasan dalam pengembangan media piramida cerdas dalam pembelajaran tematik untuk kelas IV Sekolah Dasar memuat perpaduan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan PPKn. 2. Pengembangan media piramida cerdas hanya untuk tema cita-citaku subtema giat berusaha meraih cita-cita pembelajaran tiga. 3. Pengembangan media ini dilakukan sampai pada tahap ketujuh yaitu revisi produk. 4. Pengembangan media ini hanya pada kurikulum 2013, karena jika digunakan untuk KTSP memerlukan revisi materi lagi. 1.8 Definisi Istilah Penegasan istilah-istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sebuah produk pendidikan.

8 2. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu mencakup beberapa mata pelajaran yang dikemas dalam sebuah tema yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. 3. Media pembelajaran adalah sebuah alat bantu yang digunakan sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa yang sulit dijelaskan secara verbal. 4. Tema Cita-citaku ialah tema yang berisi tentang sudut siku-siku, keberagaman sifat individu, usaha meraih cita-cita dan manfaat dari berkerja sama. 5. Media Piramida Cerdas merupakan media terbuat dari kayu ringan berbentuk piramida yang praktis dan menarik dan dilengkapi dengan kata-kata yang memiliki latar bertema cita-cita, dan berisi materi- materi pelajaran yang sesuai dengan tema.