KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK DONGENG SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014 E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelarsarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh: ARLISA DEROSA NIM 100388201350 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
Kemampuan Menentukan Unsur Instrinsik Dongeng Siswa Kelas VIII 1
Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tahun Ajaran 2013/2014 oleh Arlisa Derosa, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Dosen Pembimbing I: Ahada Wahyusari, M.Pd., Dosen Pembimbing II: Muhammad Candra, M.Ed., arlisaderosa6981@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan menentukan unsur instrinsik dongeng Siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tanjungpinang Tahun pelajaran 2013/2014. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan maksud menggambarkan kemampuan siswa dalam menentukan unsur instrinsik dongeng. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik berupa tes. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan kemampuan siswa dalam menentukan unsur instrinsik dongeng sudah mampu. Jadi hipotesis dalam penelitian ini sudah terjawabkan yaitu siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan tergolong baik dalam unsur Alur, Tema, latar dan Amanat. Sedangkan dalam menentukan unsur gaya bahasa dan sudut pandangmasih kurang karena memang belum diajarkan dalam Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tanjungpinang. Kata Kunci: Kemampuan, menentukan, unsur instrinsik. Abstract This study wasconducted todetermine the ability ofdetermining theintrinsicelements ofa fairy taleviiigrade studentsjunior High SchoolPrivateBintanTanjungpinangschool year2013/2014. The method inthis research is descriptivequalitativewith the intention ofdepictingthe students' abilityto determinethe intrinsicelements ofa fairy tale. Data collection techniques inthis study was usingtechniquessuchtests. Basedon this research canbe concludedthat, overall,students' ability todetermine theintrinsicelements ofa fairy talehas beenable to. Sothis hypothesishas beenunanswered, namely the eighth grade studentsjunior High SchoolPrivateBintanquite goodinplotelements, themes, backgroundandmandate. Whereasin determining theelements ofstyleandviewpoint,stilllessbecause it is nottaught injunior HighSchool Private Bintan Tanjungpinang. Keywords: Ability, determining,intrinsicelement. 2
1.PENDAHULUAN Sebagai karya sastra, dongeng diajarkan pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama seperti yang dapat dilihat pada silabus berkarakter siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tanjungpinang. Ada dua kompetensi dasar yang diajarkan kepada siswa yaitu pertama menulis dongeng yang sesuai dengan syarat syarat dongeng dan yang kedua adalah menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar. Peneliti dapat membeberkan beberapa masalah yaitu:kurangnya minat siswa terhadap sastra lisan khususnya dongeng. Masih ditemukannya siswa yang sulit menentukan unsur instrinsik dongeng. Siswa seharusnya telah mampu menentukan unsur instrinsik yang ada pada dongeng meliputi tokoh, alur, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa sesuai dengan standar kompetensi yang diajarkan dikelas VII.Mengingat keterbatasan waktu maka peneliti membatasi permasalahan yang dikaji yaitu kemampuan menentukan Unsur Instrinsik Dongeng siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tanjungpinang. Perumusan masalahan dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah kemampuanmenentukan Unsur Instrinsik Dongeng siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tanjungpinang? 2.METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantiatif menggambarkan hasil penelitian berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam tes kemampuan menentukan unsur intrinsik pada dongeng. Karena jumlah sampel hanya 57 siswa maka seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan peneliti jadikan sampel pada penelitian ini. Dalam penelitian ini, tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa menentukan unsur intrinsik pada dongeng. Adapun penilaian persentase dilakukan untuk memberikan penilaian di dalam penelitian ini. Purwanto (2012:102) mengungkapkan besarnya nilai yang diperoleh siswa merupakan persentase dari skor maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes dikerjakan dengan benar dimana persentasenya mencapai 100 %, berikut rumusnya: NP = R X 100%SM Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: data yang berupa lenbaran teks dongeng yang dikumpulkan untuk dianalisis siswa, peneliti terlebih dahulu memberi skor sesuai aspek yang telah ditentukan agar memudahkan peneliti dalam menilai hasil kerja siswa, penilaian sesuai dengan rubrik penilaian yang diberikan untuk masing-masing aspek, nilai yang didapat lalu dimasukkan dalam tabel skor kemampuan menentukan unsur intrinsik dongeng. 3.HASIL-HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pembahasan dengan berpedomandari rumus Sugiyono 2012:97, maka dapat diperoleh skor kemampuan menentukan unsur instrinsik dongeng setiap peserta tes. Berdasarkan skor tersebut dapat dilihat kemampuan menentukan unsur instrinsik pada dongeng siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan adalah sebagai berikut: 3
1 Kemampuan menentukan unsur instrinsik dongeng pada aspek tema Dari unsur tema ada 35 siswa yang menjawab dengan mendapat skor 4 dengan predikat sangat baik, ada 13 siswa yang mendapat skor 3 dengan predikat baik, ada 3 siswa yang mendapat skor 2 dengan predikat cukup, dan ada5 siswa yang mendapat skor 1 dengan predikat kurang. Dari hasil skor maka dapat dilihat kemampuan siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan dalam menentukan tema tergolong baik. 2 Kemampuan Menentukan Unsur Instrinsik Dongeng pada aspek Tokoh Dari unsur tokoh ada 31 siswa yang dapat menjawab dengan skor 4 dengan predikat sngat baik, 6 siswa mendapat skor 3 dengan predikat baik, 5 siswa mendapat skor 2 dengan predikat cukup dan 14 siswa mendapat skor 1 dengan predikat kurang. Dilihat dari hasil skor kemampuan menentukan tokoh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan tergolong baik. 3 Kemampuan Menentukan Unsur Instrinsik Pada aspek alur Dari unsur alur ada 47 siswa yang dapat menjawab dan mendapat skor 4 dengan predikat sangat baik, 7 siswa mendapat skor 3 dengan predikat baik, dan 2 siswa mendapat skor 1 dengan predikat kurang. Dilihat dari hasil skor kemampuan menentukan unsur intrinsik dongeng pada aspek alur, siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan tergolong sangat baik. 4 Kemampuan Menentukan Unsur Instrinsik Pada aspek latar/setting Dari unsur latar ada 42 siswa yang mendapat skor 4 dengan predikat sangat baik, 7 siswa mendapat skor 3 dengan predikat baik, tidak ada siswa yang mendapat skor 2 dengan predikat cukup, 2 siswa mendapat skor 1 dengan predikat kurang dan 5 siswa tidak menjawab soal ini. Dilihat dari hasil skor kemampuan menentukan unsur intrinsik dongeng pada aspek latar/setting, siswa kelas VIII Sekolah Menengh Pertama Swasta Bintan tergolong cukup baik. 5 kemampuan menentukan unsur intrinsik pada aspek sudut pandang Pada aspek sudut pandang siswa yang menjawab hanya 4 siswa dan memperoleh skor1 dengan predikat kurang, sedangkan 52 siswa tidak menjawab dan tidak memperolah skor dengan predikat kurang sekali. Dilihat dari skor kemampuan menentukan unsur intrinsik dongeng pada aspek sudut pandang, siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan tergolong kurang sekali atau belum mampu menjawab. 6 kemampuan menentukan unsur intrinsik pada aspek gaya bahasa Pada aspek gaya bahasa siswa yang menjawab hanya 5 siswa dan memperoleh skor1 dengan predikat kurang, sedangkan 51 siswa tidak menjawab dan tidak memperolah skor dengan predikat kurang sekali. Dilihat dari skor kemampuan menentukan unsur intrinsik dongeng pada aspek gaya bahasa, siswa kelas VIII 4
Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan tergolong kurang sekali atau belum mampu menjawab. 7 kemampuan menentukan unsur intrinsik pada aspek amanat Pada aspek menentukan amanat ada 21siswa yang mendapat skor 4 dengan predikat sangat baik, 14 siswa mendapat skor 3 dengan predikat baik, 14 siswa mendapat skor 3 dengan predikat cukup dan 7 siswa mendapat skor 1 dengan predikat kurang. Dilihat dari hasil skor kemampuan menentukan unsur intrinsik dongeng pada aspek amanat, siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan tergolong cukup baik. Dari uraian di atas dapat diketahui siswa paling banyak belum mampu menentukan unsur instrinsik dongeng pada unsur sudut pandang dan gaya bahasa karena siswa yang menjawab hanya 4 orang dari 57 siswa dan hanya memperoleh skor 1 dan tergolong belum mampu. Hal ini dikarenakan pada aspek sudut pandang dan gaya bahasa memang belum diajarkan pada siswa. 4.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan kemampuan siswa dalam menentukan unsur instrinsik dongeng sudah mampu. Jadi hipotesis dalam penelitian ini sudah terjawabkan yaitu siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan tergolong baik dalam unsur Alur, Tema, latar dan Amanat. Sedangkan dalam menentukan unsur gaya bahasa dan sudut pandang tergolong masih kurang karena memang belum diajarkan dalam Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tanjungpinang. Saran Bagi guru hendaknya tetap mempertahankan dan meningkatkan pembelajaran apresiasi sastra karena hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sudah cukup baik. Akan tetapi untuk pembelajaran unsur instrinsik dongeng pada unsur tertentu agar lebih ditingkatkan lagi. Bagi siswa agar terus belajar untuk meningkatkan kemampuan menentukan unsur instrinsik dongeng dan pembelajaran apresiasi sastra Bahasa Indonesia. Bagi peneliti lain untuk dapat meneliti kemampuan menentukan unsur intrinsik lebih mendalam lagi. 5
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Astria Mery. 2013. Kemampuan Menyimak Dongeng Menggunakan Media Audio (Rekaman) Siswa Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Esten, Mursal. 2000. Kesustraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa. Fitriani Dewi. 2013. Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik Dongeng Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kristantohadi, Didik. 2010. Peribahasa Lengkap dan Kesusastraan Melayu Lama. Yogyakarta: Tabora Media. Kosasih. 2012. Dasar-Dasar ketrampilan bersastra. Bandung:Yrama Widya. Malik, Abdul. Dkk. 2003. Keterampilan Menulis. Pekanbaru: Unri Press. Muhardi dan Hasanuddin WS. 1998. Analisis Fiksi. Padang: PBS IKIP Padang. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak. Gadjah Mada University Press. Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Krisis. Jakarta: Bumi Aksara. Pudentia. 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Rahimsyah, A.R. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Mutiara Agung. Silabus Bahasa Indonesia. 2014. Standar Kompetensi Menulis. Sugiyono. 2009. Analisis Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Akasara. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 6