BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
selamanya di rumah sehingga tidak keluar sama sekali dan ini ditujukan untuk semua wanita. Menurut beliau pernyataan itu bukan berarti mereka harus

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

Munakahat ZULKIFLI, MA

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IRSYAD AL-FATWA SIRI KE-208: HUKUM WANITA MEMBUKA SYARIKAT SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB VI PENUTUP. Setelah melihat data tentang relasi jender pada tafsir al-sya`râwî, dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mencapai 60% per tahun (Halim, 2012). ini menurut Tajuddin M. Rasdi dalam bukunya Rekabentuk Masjid Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

PENGANTAR SISTEM PERGAULAN ISLAM. Suplemen Mata Kuliah Ahwal Syakhsiyyah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15)

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

Tafsir Edisi 3 : Sekali Lagi: Pemimpin Perempuan!

Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar FIQIH, (Jakarta:KENCANA. 2003), Hal-141. Totok Jumantoro, Kamus Ilmu Ushul Fiqih, (Jakarta: AMZAH.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

Rukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl

HUKUM ISLAM Agama islam bersumber dari Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, dan Al Hadist yang memuat sunnah rasulullah. Unsur utama ajaran agama islam

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Poligami merupakan masalah yang kontroversial dalam Islam. Para ulama ortodoks

Membahas Kitab Tafsir

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

SIFAT MALU (Al Haya) Editor: Nunung NS Disajikan Oleh: M. Rofiqi Redi Sofiadi Rika Siti Syahidah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu (Al Ahzab : 33)

TAFSIR AL-QUR AN INKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan yang bernilai ibadah adalah perkawinan. Shahihah, dari Anas bin Malik RA, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

Pendidikan Agama Islam

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

MACAM-MACAM MAHRAM 1. MAHRAM KARENA NASAB Allah berfirman:

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Keadilan Jender, Gama Media, Yogyakarta, Sri Suhandjati Sukri, (ed.), Pemahaman Islam dan Tantangan

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT. Yaitu mengenai pencatatan dalam transaksi jual-beli dan

EKSISTENSI MANUSIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

UMMI> DALAM AL-QUR AN

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

STUDI KOMPARATIF KONSEP PENDIDIKAN PEREMPUAN MENURUT RADEN AJENG KARTINI DAN PENDIDIKAN ISLAM

KALIMAT PENEGASAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL AHZAB SKRIPSI

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENGENAI PROSES

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS. A. Penafsiran M. Quraish Shihab Surah al-nisa> ayat 119. mereka (mengubah ciptaan Allah) lalu benar-benar mereka akan mengubahnya).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam ruang domestik (rumah tangga). 1. kekerasan yang menimpa kaum perempuan (istri) 3

Jangan Mudah Melaknat dan Mencela

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN

Islam Punya Cara Terhormat Untuk Memuliakan Wanita

Al Wajibu La Yutraku Illa Liwajibin

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

HADITS KEsembilan Arti Hadits / :

Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26.

Syariat Adalah Amanah

BAB V PENUTUP. mengambil kesimpulan bahwa:

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

PENGANTAR KULIAH GENDER KH. HUSEIN MUHAMMAD

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan pada bab-bab terdahulu, penulis dengan segenap kesadarannya dan berupaya untuk mengambil beberapa kesimpulan dari uraian-uraian di atas, sebagai jawaban dari permasalahan yang sudah ditetapkan. Bila dihubungkan dengan ayat 33 al-ahzab, yang telah dijadikan salah satu landasan batasan atau larangan wanita keluar rumah terutama untuk bekerja, maka at- Thabāthabā Ī, secara tekstual ayat tersebut menganjurkan wanita untuk menetap di dalam rumah dan tidak memamerkan dirinya untuk keluar rumah dengan tabarruj seperti orang-orang jahiliyah terdahulu. Secara eksplisit ayat tersebut memang bermakna pelarangan keluar rumah, namun sebelum mengambil arti hukum atas ayat tersebut, harus dilihat kepada makhtub yang dituju dan dalam batasan apa saja makhtub dilarang untuk keluar rumah. Kandungan ayat tersebut, sama sekali interpretasinya tidak ditujukan kepada para wanita Muslim pada umumnya. Karena alasan pemberlakuan keumuman ayat yang khusus tersebut tidak menyertakan dengan dalil-dalil dari nash hadits ataupun 128

maupun perilaku sahabat Nabi SAW, baik dari kaum wanita ataupun laki-laki. Menurut Sayyid Quthb, sesungguhnya keluarnya wanita dari rumah untuk bekerja merupakan larangan yang diperbolehkan bila kondisi darurat terjadi. Sedangkan, bila manusia menganjurkannya padahal mereka mampu mengindari hal itu, maka itu telah berubah menjadi laknat yang menimpa ruh-ruh, nurani-nurani, dan akal, dalam zaman yang terbalik, keji, dan sesat jika keluarnya wanita bukan karena mengejar karier dan bekerja, yaitu keluar untuk bercampur baur dengan laki-laki. Keduanya tidak ada persamaan dalam menafsirkan ayat yang berkaitan dengan wanita karier. Mereka hanya sama-sama menafsirkan surat al-nahl ayat 97 bahwa lakilaki dan wanita sama-sama memperoleh pahala sesuai dengan amal terbaik yang dilakukan oleh orang-orang beriman dalam hidupnya. Akan tetapi metode yang digunakan keduanya sama yaitu metode tahlīly. Dalam tafsirnya, diuraikan korelasi ayat, serta menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain. Begitu pula, diuraikan latar belakang turunnya ayat (sabab nuzul), dan dalil-dalil yang berasal dari al-qur ān, Rasul, atau sahabat, dan para tabiin, yang disertai dengan pemikiran rasional (ra yu). 129

Larangan untuk keluar rumah bagi wanita, bukan merupakan pembatasan bergerak bagi wanita untuk aktif berperan dalam sektor publik. Meskipun terkadang dalam realitas sosial banyak dilema akibat dualisme kultur, di satu pihak mereka harus menjalankan syariat Islam dan di pihak lain, mereka menghadapi realitas budaya yang terkadang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Melakukan pemahaman bekerja di luar rumah dengan benar, berarti tidak melakukan pemaksaan kepada wanita dengan label pekerja domestik karena wanita mempunyai hak pribadi dan sosial. Pemahaman tersebut mengantarkan kepada pemahaman bahwa wanita yang bekerja di luar rumah itu tidak bisa dipandang sebelah mata. Persepsi ini tidak lantas menjadikan bahwa makna wanita yang tinggal di rumah saja, mengerjakan pekerjaan rumah, adalah wanita yang terpasung eksistensinya dan hak hidupnya atau menganggap wanitawanita tersebut kehilangan semangat partisipasi dalam derap dan langkah pembangunan bangsa atau bekerja di luar rumah dianggap pelanggaran fitrah asasi manusia, mengapa lantas ada perbedaan fitrah hanya karena keadaan biologis yang berbeda. Ada juga wanita yang memilih untuk bekerja walupun tidak ada keperluan terutama dari aspek keuangan. 130

Mereka yang disediakan segala kemewahan oleh suaminya membuat keputusan untuk bekerja karena sebab tertentu. Di antara mereka merasa kesepian di rumah karena suami sibuk bekerja. Suasana seperti itu akan menimbulkan tekanan kepada istri yang akhirnya memilih bekerja untuk mengisi waktu luang. B. Saran-saran Setelah penulis memaparkan kajian singkat ini dengan analisis yang sangat terbatas, karena tema-tema yang menangkut masalah kewanitaan yang bersumber dari al- Qur ān sangat minim, terkadang hanya sebatas makalah, seminar atau naskah skripsi. Penulis mengemukakan saransaran berikut yang mungkin hanya segelintir dari desakandesakan pikiran untuk selalu bersikap tasamuh jika belum dikatakan adil. Dalam memahami tafsir, apalagi sebagai obyek kajiannya adalah kitab suci al-qur ān, harus melihat dri segi obyektivitas sebisa mungkin, tanpa menimbulkan kecemburuan kelompok ras tertentu. Karena itu memang membutuhkan kajian yang sangat mendalam. Kajian tentang wanita karier tidak hanya berkait pada kajian tafsir saja. Karena hadits pun sangat berpotensi untuk dikaji lebih mendalam, baik kajian hadits yang ditinjau dari 131

sudut sosial ataupun dari sudut kashahihan periwayatan hadits tersebut, dan mungkin lebih jauh lagi, bukan hanya hadits melainkan konteks fiqh yang terkandung banyak menimbulkan salah persepsi. Apa yang digambarkan dari skripsi ini hanyalah sedikit dari pandangan dan pemikiran Sayyid Quthb dan Muhammad Husain at-thabāthabā Ī. karya ini bermaksud dan diharapkan ebagai salah satu usaha menguak sekelumit dari pemikirannya. Karena itu, karya-karya lain tetap diharapkan kehadirannya dari sejumlah peminat. Saran baik serta kritik dalam pembahasan kajian ini sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan pandangan dan obyektivitas penulisan. 132