PEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK (PA)

KATA PENGANTAR. Jepara, September Penyusun

Panduan Pembimbingan Akademik

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PROSEDUR SISTEM PENJAMINAN MUTU SOP PELAYANAN PEMBIMBING AKADEMIK

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK SPMI - UBD

PANDUAN PENASEHAT AKADEMIK KEMAHASISWAAN (PAK)

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

BUKU PEBIMBINGAN AKADEMIK

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Panduan Pembimbingan Akademik Program Studi Pendidikan Sejarah

PANDUAN ATURAN PELAKSANAAN TUGAS SARJANA

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

MANUAL PROSEDUR MANAJEMEN AKADEMIK

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAM ISLAM NEGERI (PTAIN) TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

Perpustakaan Informasi mengenai perpustakaan di UB.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

U IVERSITAS AIRLA GGA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UPI

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

Prosedur Pembimbingan Akademik

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA (PTAIS) TAHUN 2014

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN KRS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BIDANG AKADEMIK. Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Tahun Disampaikan dalam Sosialisasi Pedoman Perilaku dan Sistem Perkuliahan

MANUAL PROSEDUR PENENTUAN DAN PENGGANTIAN PEMBIMBING AKADEMIK, DAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR KLASIVIKASI

Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (PERMATA) Kopertis Wilayah VII Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

BUKU KONTROL BIMBINGAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK (PA) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS KHAIRUN

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MANUAL PROSEDUR SEMESTER PENDEK

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015

PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

BUKU PANDUAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

Manual Prosedur Pemrogaman KRS dan Bimbingan Akademik

MANUAL PROSEDUR TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S2 MATEMATIKA FAKULTAS MIPA

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Standard Operating Procedure Pembimbing Akademik Mahasiswa Program Magister

Standar Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud dari penyusunan standar operasional prosedur klinik hukum adalah untuk memenuhi kebutuhan adanya pedoman operasional

MANUAL PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BUKU PANDUAN PENELITIAN, PENULISAN DAN UJIAN SKRIPSI

Tujuan pedoman ini adalah sebagai pedoman dalam kegiatan pemantauan kemajuan studi mahasiwa di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia

Perencanaan Akademik Mahasiswa 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

PENGUMUMAN Nomor: /UN.16.7/KM-2014

Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa akan:

PENGAJUAN JUDUL, BIMBINGAN, PENJILIDAN SKRIPSI/KARYA TULIS

BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PANDUAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

PEDOMAN KONSELING DAN BIMBINGAN AKADEMIK

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

Revisi ke : - Tanggal : 13 Februari Dibuat oleh : Penjaminan Mutu Fakultas Peternakan dan Perikanan UNTAD. Dikaji ulang oleh : Wakil Dekan 1

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 452 TAHUN 2013 TENTANG

UNIVERSITAS AIRLANGGA

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS

BAB VI KEGIATAN AKADEMIK

Instruksi Kerja PEMBIMBINGAN AKADEMIK PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

PERATURAN AKADEMIK KTSP G-78. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS

Transkripsi:

PEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS 2017

DAFTAR ISI Hal. DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran... 2 1.2 Latar Belakang Penasehat Akademik... 2 1.3 Kedudukan Penasehat Akademik... 3 1.4 Tujuan Penasehat Akademik... 3 1.5 Fungsi Penasehat Akademik... 3 1.6 Nilai-nilai Penasehat Akademik... 4 BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN PENASEHAT AKADEMIK... 5 BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PENASEHAT AKADEMIK... 7 BAB IV PROSEDUR KEADMINISTRASIAN PENASEHAT AKADEMIK... 8 BAB V EVALUASI KINERJA PENASEHAT AKADEMIK... 8 BAB VI KRITERIA PENASEHAT AKADEMIK... 8 BAB VII KODE ETIK PENASEHAT AKADEMIK... 9 BAB VIII PENUTUP... 9 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran a. Salah satu tujuan nasional yang terdapat pada Pembukaan UndangUndang Dasar Republik Indonesia 1945 ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. b. Tujuan tersebut diamanatkan pula dalam Pasal 31 Undang- Undang Dasar 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. c. Dalam Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. d. Dalam Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. e. Selama mahasiswa di Program Studi Sarjana (S1) / Magister (S2) / Profesi Fakultas Farmasi Universitas Andalas diberikan Penasehat Akademik. f. Penasehat Akademik adalah proses pemberian bimbingan dan bantuan kepada individu atau kelompok mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungan kampus serta dapat meningkatkan diri dalam mengikuti kegiatan pendidikan. 1.2 Latar Belakang Penasehat Akademik a. Mahasiswa perlu memahami hubungan antar mata kuliah sehingga tepat dalam memilih studi kekhususan yang diminati. b. Mahasiswa berada pada fase usia dewasa muda yang ditandai oleh berbagai perubahan menuju kematangan biologis, intelektual, emosional, sikap, dan nilai. Pada fase ini, mahasiswa mudah sekali terpengaruh oleh hal-hal negatif. c. Perbedaan mahasiswa dalam kecerdasan, bakat, sosial ekonomi, dan sebagainya dapat menghambat hubungannya dengan lingkungan. 2

d. Permasalahan yang dihadapi mahasiswa antara lain strategi belajar, kejenuhan, dosen, teman belajar, buku/bahan belajar dapat membuat mahasiswa frustasi dan tidak jarang melakukan hal-hal yang merugikan diri, teman, dan lingkungan. 1.3 Kedudukan Penasehat Akademik a. Kedudukan Penasehat Akademik berkaitan dengan bidang akademik (Pembantu Dekan I) dan bidang kemahasiswaan (Pembantu Dekan III). b. Kaitan dengan bidang akademik dalam pembinaan yang berhubungan dengan kurikulum, evaluasi, dosen, dan penyelenggaraan kuliah. c. Kaitan dengan bidang kemahasiswaan dalam pembinaan yang berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler, beasiswa, pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP), dan sebagainya. d. Penasehat Akademik berupa bimbingan secara umum, dan konseling dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kedua bidang tersebut. 1.4 Tujuan Penasehat Akademik a. Setiap mahasiswa mempunyai dosen Penasehat Akademik (PA) yang pengangkatannya ditetapkan dengan surat keputusan dekan atas usulan ketua program studi. b. Penasehat akademik bertujuan membantu mahasiswa mencapai perkembangan yang optimal, baik akademik, psikologis, maupun sosial. c. Penasehat akademik merupakan pelayanan bimbingan dan konseling agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan akademis secara memadai dengan mencapai prestasi yang optimal. 1.5 Fungsi Penasehat Akademik a. Fungsi pencegahan; mengadakan pencegahan timbulnya masalah yang dapat menghambat perkembangan mahasiswa. b. Fungsi penyaluran; membimbing mahasiswa untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dan mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya. 3

c. Fungsi penyesuaian; membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan peraturan akademik dan mengarahkan cara belajar. d. Fungsi perbaikan; melaksanakan fungsi-fungsi terdahulu yang telah dilaksanakan jika mahasiswa masih menemui masalah dalam kehidupan kampus. e. Fungsi pengembangan; melayani mahasiswa dalam mengembangkan pribadinya agar lebih terarah dan mantap dalam proses belajarnya. 1.6 Nilai-nilai Penasehat Akademik a. Rappor; hubungan yang ditandai dengan keselarasan, kesesuaian, dan kesatuan pendapat antara dosen PA dan mahasiswa. b. Respek; dosen PA mengakui bahwa setiap individu merupakan kepribadian yang unik dan mempunyai nilai tersendiri untuk dijaga kerahasiannya. c. Akseptansi; dosen PA menerima mahasiswa apa adanya atau terbuka. d. Empati; dosen PA berusaha memahami perasaan, pikiran, dan keinginan mahasiswa. e. Rasa percaya; rasa saling percaya antara dosen PA dan mahasiswa. f. Tanggung jawab; mahasiswa bertanggung jawab atas keputusannya berdasarkan pertimbangan dari dosen PA. 4

BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN PENASEHAT AKADEMIK 1. Dosen PA berkewajiban untuk : a. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi untuk menjang keberhasilan studi mahasiswa b. Mendeteksi permasalahan akademik dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa selama masa pendidikannya c. Menumbuhkan kreatifitas dan kebiasaan cara belajar yang efektif 2. Dosen PA mempertimbangkan antara lain : a. Kurikulum program studi dan prasyarat setiap mata kuliah b. Keterkaitan antara satu matakuliah dengan matakuliah lain, meskipun tidak merupakan prasyarat c. Kemampuan dan prestasi akademik mahasiswa 3. Dosen PA memberikan bimbingan dan motivasi, terutama pada awal semester, agar mahasiswa meraih Indeks Prestasi (IP) yang baik. 4. Dosen PA memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa yang memiliki tingkat kehadiran rendah untuk menghindari surat peringatan dan drop out (DO). 5. Dosen PA memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik rendah dan atau mendapatkan nilai yang rendah pada ujian tengah semester (UTS). 6. Dosen PA membantu mahasiswa untuk mengembangkan sikap dan perilaku belajar yang baik. Untuk itu dosen PA diharapkan dapat: a. Menjadwalkan dan melaksanakan pertemuan berkala untuk mengetahui perkembangan mahasiswa dan membantu memecahkan masalahnya, b. Membuat hubungan yang harmonis dengan mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. 7. Dosen PA membantu menyelesaikan masalah akademik berupa strategi belajar, penyerapan mata kuliah, komunikasi dengan dosen dan masalah non akademik berupa penyesuaian dengan lingkungan kampus, sosialisasi, keuangan keluarga, lingkungan keluarga, dan dari diri mahasiswa sendiri. 5

8. Dosen PA memberikan informasi kepada ketua program studi untuk tindakan lebih lanjut tentang mahasiswa bimbingan yang mempunyai masalah akademik dan tidak mampu diselesaikannya. 9. Dosen PA memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi di bidang pendidikan, penelitian, seni dan budaya dengan target ikut serta dalam kegiatan ilmiah berskala nasional dan internasional. 6

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PENASEHAT AKADEMIK 1. Pendekatan dalam Penasehat Akademik dapat bersifat: a. Langsung (directive); memberikan dan mengarahkan mahasiswa untuk melaksanakan solusi dari dosen PA, b. Tidak langsung (non-directive); dosen PA mendorong mahasiswa untuk menciptakan penyelesaian masalah sendiri, c. Campuran (eklektik); dosen PA memilih pendekatan yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi mahasiswa. 2. Program pelayanan untuk mahasiswa dapat berupa: a. Pelayanan informasi akademik maupun non akademik untuk mengembangkan diri, studi, dan karier, b. Pemberian pelatihan kepada mahasiswa secara kelompok untuk mengembangkan diri, studi, dan karier, c. Pelayanan bantuan pemecahan masalah, baik yang bersifat akademik, maupun non akademik melalui konseling/konsultasi. 3. Setiap dosen PA membimbing beberapa orang mahasiswa selama masa studi yang bersangkutan. 4. Penasehat Akademik sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam satu semester, baik secara individu atau kelompok, yang dilaksanakan minimal 2 (dua) kali sebelum UTS dan 2 (dua) kali sesudah UTS. 5. Ketua Program Studi memberikan informasi tentang biodata, ketidak hadiran, daftar nilai dan hal-hal yang terkait dengan perkembangan akademik mahasiswa. 6. Pada setiap Penasehat Akademik, dosen PA mengisi formulir Penasehat (terlampir) berupa kartu bimbingan Penasehat Akademik. 7. Masalah yang dibicarakan dalam pembimbingan : a. Pemilihan matakuliah b. Evaluasi hasil studi c. Pemilihan topik Tugas Akhir d. Kesulitan-kesulitan dalam proses pembelajaran e. Masalah non akademik seperti masalah pribadi/keluarga yang berdampak kepada perkuliahan / akademik mahasiswa 7

8. Khusus untuk mahasiswa baru, perlu diberikan informasi tentang: a. Sistem dan Peraturan Akademik Universitas Andalas, b. Fasilitas pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa, c. Beasiswa, d. Pelayanan kesehatan, e. Fasilitas minat dan bakat, serta yang lainnya. BAB IV PROSEDUR KEADMINISTRASIAN PENASEHAT AKADEMIK 1. Ketua Program Studi mengusulkan nama-nama pembimbing akademik kepada Dekan untuk diterbitkan surat keputusan. 2. Dekan menerbitkan surat keputusan penetapan PA. 3. PA melaksanakan Penasehat akademik sesuai dengan ketentuan pada buku pedoman Penasehat akademik. BAB V EVALUASI KINERJA PENASEHAT AKADEMIK 1. Dosen PA wajib melaporkan kegiatan Penasehat Akademik secara tertulis kepada ketua program studi pada akhir semester dengan menggunakan formulir Bimbingan PA. 2. Setiap dosen PA akan dievaluasi oleh ketua program studi selanjutnya dilaporkan kepada Dekan. B A B VI KRITERIA PENASEHAT AKADEMIK 1. Penasehat Akademik adalah dosen tetap pada suatu program studi yang telah berstatus pegawai negeri sipil. 2. Jika sub 1 tidak dapat dipenuhi, dekan mengambil kebijakan khusus untuk mengangkat dosen PA. 8

BAB VII KODE ETIK PENASEHAT AKADEMIK 1. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat-istiadat, serta tidak bersikap diskriminatif. 2. Bersikap jujur, lugas, sopan, ramah, dan bertutur kata yang baik, serta tidak melanggar tata susila. 3. Berpenampilan serta berbusana rapi dan sopan. 4. Memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan tulus. 5. Menepati janji Penasehat yang telah disepakati bersama. BAB VIII PENUTUP Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur dalam peraturan tersendiri. 9

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Universitas Andalas FAKULTAS FARMASI KAMPUS LIMAU MANIS, PADANG - 25163, Telp. (0751) 71682, Fax. 777057 Website :http://ffarmasi.unand.ac.id Email : dekan@ffarmasi.unand.ac.id KARTU BIMBINGAN / KONSULTASI PENASEHAT AKADEMIK Pasfoto 3x4 NAMA :... No.BP :... No. TANGGAL PERTEMUAN ISI TANDA TANGAN Catatan : Kartu disimpan oleh mahasiswa yang bersangkutan Kartu tidak boleh hilang Kartu sebagai salah satu syarat seminar dan komprehensif Penasehat Akademik, Nip. 10