BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

TINJAUAN GAMBARAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN KASUS DIABETES MILITUS TERHADAP KLAIM BPJS. DI RSUD Dr.R.SOEPRAPTO CEPU

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

TINJAUAN GAMBARAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS DIABETES MILLITUS TERHADAP KLAIM BPJS DI RSUD Dr.R.SOEPRAPTO CEPU PADA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

dalam pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Adapun salah satu upaya dilakukan melalui suatu sistem jaminan kesehatan.

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

LAELA MIFTAHUL JANNAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata mencari keuntungan. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam KEPMENKES RI No. 377/MENKES/SK/ III/2007 tentang. Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1) Pelaksanaan Rekam Medis telah diatur dalam Permenkes RI nomor 269/PERMENKES/PER/III/2008 Bab 1 pasal 1 menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yag berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien dengan rekam medis riwayat perjalanan penyakit seorang pasien berkesinambungan sehingga dapat membantu dalam proses pengobatan pasien. (2) Dokumen rekam medis merupakan dokumen pening sebgai alat yang mendeskripsikan data dan semua informasi kesehatan pada saat proses pelayanan kesehatan yang diberikan. Selain itu fungsi lain dari dokumen rekam medis adalah dapat digunakan sebagai klaim BPJS. Namun banyak pihak yang masih menganggap dokumen rekam medis tidak terlalu penting,sehingga pada saat proses pengisian dokumen rekam medis seringkali tidak lengkap sehingga dapat berpengaruh terhadap klaim BPJS di rumah sakit

Proses pengolahan Dokumen Rekam Medis dilaksanakan pada Unit Rekam Medis (URM) pada bagian Assembling, Koding, Indeksing, Analising / Reporting dan Filling. Bagian Assembling pada Unit Rekam Medis bertugas mengalokasikan dan mengendaliakn penggunaan DRM, merakit DRM, sebelum didistribusikan dan meneliti kembali kelengkapan DRM yang berasal dari bangsal. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan Quality Assurace (QA) adalah salahsatu faktor penilaian mutu DRM Rumah Sakit. Penilaian QA suatu DRM dibagi menjadi 2 yaitu review kualitatif dan review kuantitatif. Bagian review Kuantitatif terdiri dari review identitas, review pencatatan, review pelaporan dan review autentifikasi. Sedangkan bagian review kualitatif adalah review yang mnggambarkan penjelasan terhadap hasil pada saat proses review kuantitatif. RSUD dr.r.soeprapto Cepu merupakan Rumah Sakit Umum Daerah bertipe C Pendidikan. RSUD dr.r.soeprapto Cepu memiliki Memiliki 12 unit pelayanan rawat jalan, pelayanan gawat darurat,7 unit pelayanan rawat inap dan 7 pelayanan penunjang. Melayani pasien peserta BPJS baik PBI maupun Non PBI. Melaksanakan Rekam Medis dengan sistem penyimpanan

Desentralisasi, penjajaran TDF dan penomoran UNS. Mengolah data rekam medis : asembling, koding, indeksing, analising, reporting dan filing (4) Mengingat pentingnya pengisian kelengkapan dokumen rekam medis, maka dokumen yang berasal dari bangsal harus dianalisis kembali oleh petugas Assembling. Analisis Kuantitafif terdiri dari aspek identifikasi,pelaporan,pencatatan dan autentifikasi. Dari 10 besar penyakit pasien rawat inap BPJS di RSUD dr.r.soeprapto Cepu prosentase tinggi pada kasus Diabetes Militus. Berdasarkan survey awal di Rumah Sakit Dr.R.Soeprapto Cepu terdapat dokumen rekam medis pasien rawat inap pada tahun 2016 dengan kasus Diabetes Millitus banyak yang kurang lengkap. Hal itu dapat diketahui dengan mengambil sampel 10 dokumen rekam medis pasien rawat inap untuk diteliti kelengkapannya.hasil kuantitatif dari 4 dokumen rekam medis 30% dokumen rekam medis yang tidak lengkap terdapat pada aspek pencatatan dan autentifikasi.padahal dokter berperan penting dalam pengisian kelengkapan dokumen rekam medis sebagai bukti pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.sedangkan analisa kualitatif dari 6 dokumen rekam medis terdapat 20% aspek pencatatan yang tidak bisa dibaca.apabila Dokumen rekam medis sukar dibaca maka informasi yang tertulis pada dokumen tidak tersampaikan dengan jelas. Hal lain yang dapat timbul dari ketidaklengkapan dokumen rekam medis salah satu keterlambatan saat proses klaim BPJS. Karena masih ada dokumen yang tidak lengkapa maka akan bermasalah

dalam proses verifikasi BPJS hal ini dapat menyebabkan keterlambatan klaim atau bahkan dapat penolakan terhadap klaim. Salah satu syarat kelengkapan Dokumen Rekam Medis pasien,selain itu syarat kaliam agar segera cair antara lain : Formulir Pengajuan Klaim rangkap 3, rekapitulasi pelayanan secara manual, kuitansi asli bermaterai cukup, bukti pelayanan yang sudah ditanda tangani pasien dan keluarga. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena pada saat survey masih banyak ditemukan dokumen yang tidaklengkap dalam pengisian. Hal ini dapat berpengaruh dalam proses klaim BPJS, apabila dari aspek pencatatan diagnose sulit dibaca akan terjadi pengambilan dokumen dari pihak BPJS. Pengembalian ini akan mengakibatkan keterlambatan dalam proses kliam dan membuat dokumen tersebut tidak lolos verifikasi BPJS. Oleh karena itu peneliti tertarik mengangkat tema Tinjauan Gambaran Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Diabetes Millitus (DM) Terhadap Klaim BPJS di Rumah Sakit Dr.R.Soeprapto Cepu. B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana Gambaran Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Diabetes Militus (DM) Terhadap Klaim BPJS di Rumah Sakit Dr.Soeprapto Cepu Tahun 2016?. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Menganalisa tinjauan kelengkapan Dokumen Rekam Medis (DRM) pasien Diabetes Millitus (DM) terhadap klaim BPJS.

2. Tujuan Khusus a b Mendeskripsikan alur DRM pada pasien BPJS Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan dokumen rekam medis. (faktor SDM dan faktor pendukung) c Menghitung DMR kasus Diabetes Millitus D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Institusi Sebagai bahan tambahan referensi untuk Karya Tulis Ilmiah (KTI) khususnya tentang Ketidak Lengkapan DRM diperpustakaan Universitas Dian Nuswantoro. 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai masukan untuk pihak Rumah Sakit untuk meningkatan ketelitian dalam analisa DRM pada bagian Assembling. 3. Bagi Peneliti Dapat digunakan untuk menambah wawasan serta pengalaman khususnya pada ketidak lengkapan Dokumen Rekam Medis. E. RUANG LINGKUP 1. Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan yang digunakan adalah Ilmu Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

2. Lingkup Materi Lingkup materi yang digunakan adalah Quality Assurance khususnya analisa ketidaklengkapan DRM. 3. Lingkup Lokasi Lingkup lokasi yag digunakan adalah Unit Rekam Medis RSUD dr.r.soeprapto Cepu. 4. Lingkup Metode Lingkup metode yang digunakan adalah metode observasi atau pengamatan. 5. Lingkup Objek Lingkup objek yang digunakan adalah petugas Assembling. 6. Lingkup Waktu Lingkup waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Maret 2016. F. KEASLIAN PENELITIAN Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Judul Penelitian Peneliti Metode Hasil Penelitian 1 Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rwat Inap pada Penyakit Diabetes Millitus di RS Bhakti Wira Tamtama Semarang tahun 2015 Hermita Amanah Qijathi Putri Deskriptif dengan pendekatan croos sectional. Hasil akhir analisa kuatitatif dokumen rekam medis pasien rawat inap penyait DM dokumen lengkap 25 dokumen (35,7%) dan dokumen tidak lengkap 45 dokumen (64,3%)

2 Analisa Kuantitatif dan Kualitatif ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis pada pasien Diabetes Millitus terhadap keakurasian koding di RSUD Kota Semarang Periode Triwulan I tahun 2014 Shita Anindyta Deskriptif Hasil akhir ketidaklengkapan dokumen rekam medis didapatkan dokumen rekam medis dengan keakuratan diagnose menghasilkan 4 kriteria yaitu lengkap akurat 1 DRM, lengkap tidak akurat 0 DRM, Tidak lengkap akurat 72 DRM, tidak lengkap dan tidak akurat 6 DRM 3 Analisa kuantitatif kualiatatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap pada penyakit Thypoid di RS Permata Medika Semarang pada tahun 2014 periode triwulan I 4 Analisa kuantitatif dan kualitatif Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesio Cesaria di RSUD Kota Semarang Periode Triwulan 1 tahun 2014 5 Analisa kuantitatif dan kualitatif Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Secton Nindy Fitria Deskriptif Soraya Nurul Hidayah Tri Puji Hastuti Deskriptif Deskriptif Hasil penelitian dari 92 DRM RI pada penyakit thyoid periode triwulan 1 tahun 2014 yang diteliti ketidak lengkapan review identifikasi dengan tingkat kebandelan mencapai 19,57% Untuk analisa kuantitatif di dapatkan hasil sebagian besar sudah bak dan DMR sebesar 97,73% Analisa Kualitatif sebagian besar masih belum lengkap. Hasil untuk kualitatif 100% Dan DMR

Cesaria di RS Bhakti 88% Wira Tam Tama Semarang Periode Triwulan 1 tahun 2014 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada lingkup lokasi,lingkup waktu,serta metode yang dipilih. Lingkup lokasi dari peneliti sekarang adalah di RSUD Dr.R.Soeprapto Cepu, sedangkan penelitian sebelumnya di lokasi RSUD Kota Semarang dan RS Bhakti Wira Tam-Tama Semarang. Untuk perbedaan lingkup waktu,peneliti sekarang mengambil periode waktu tahun 2016, sedangkan dua penelitian terdahulu pada tahun 2014 dan tahun 2015. Perbedaan lainnya adalah variebal penelitian, penelitian kali ini menggunakan variabel kuantitaif dan kualitatif dengan klaim BPJS