Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016

II Tahun Anggaran 2013

Kementerian Perindustrian

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015

Tahun Anggaran 2013 III

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2016

Kementerian Perindustrian

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2011

Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan IV Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2011

RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014

Kementerian Perindustrian

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2013 BERDASARKAN JENIS BELANJA

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah)

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - HAL PROG. ID : lui_pend01 % REAL. PEND

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

2015, No dan Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan dan dikelola secara efisien, efektif, berdaya guna dan berhasil guna yang dikelola Satua

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

2012, No

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

RINCIAN FORMASI CPNS DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2010

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P. 13/MENHUT-II/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

Rencana Aksi Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Buku Peta Jalan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Renstra Ditjen IA

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan

PENYUSUNAN PELAPORAN DAN EVALUASI RENJA (PP 39/2006 APLIKASI E MONEV BAPPENAS DAN EVALUASI RKA-KL (PMK 249/2011 APLIKASI SMART)

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

Transkripsi:

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015 Kementerian Perindustrian 2015

Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2015 DEPARTEMEN/LEMBAGA/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/SKPD : 019 [DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN] No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 1. DIPA-019.01.1.247101/2015 (01.01.01) 2. DIPA- 019.01.1.248628/2015 Program Pengembangan Sdm 3. SP DIPA-019.01.1.248629/2015 Industri Dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 0 287.063.828 287.063.828 63,09 49,30 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unitunit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. 73,51 64,27 Lokasi 1 (1824) Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi 0 19.288.388 19.288.388 44,94 21,06 1. Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi 59,71 40,49 1. Sekretariat Jenderal 2 (1825) Peningkatan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Perkantoran Berbasis Teknologi 0 38.533.679 38.533.679 72,14 55,79 1. Peningkatan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Perkantoran Berbasis Teknologi 71,77 58,71 1. Sekretariat Jenderal 3 (1826) Pengembangan Sdm Industri 0 11.127.383 11.127.383 69,86 62,44 1. Pengembangan Sdm Industri 86,02 75,81 1. Sekretariat Jenderal

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 4 (1827) Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional 0 130.879.938 130.879.938 67,06 57,93 1. Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional Lokasi 74,29 75,91 1. Sekretariat Jenderal 2. PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI 3. EROPA BARAT 4. ASIA TENGAH DAN TIMUR 5 (1828) Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan 0 26.396.532 26.396.532 77,22 47,61 1. Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan 84,72 63,46 1. Sekretariat Jenderal 6 (1829) Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal 7 (1831) Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Dan Komunikasi Publik 0 31.296.253 31.296.253 44,58 27,73 1. Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal 0 29.541.655 29.541.655 50,80 42,11 1. Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Dan Komunikasi Publik 64,13 48,45 1. Sekretariat Jenderal 76,75 50,96 1. Sekretariat Jenderal 2 1. DIPA-019.01.1.247101/2015 (01.01.02) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian 1 (1832) Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja 0 20.305.283 20.305.283 76,03 55,42 Tersedianya sarana dan prasarana kerja sesuai kebutuhan. 0 20.305.283 20.305.283 76,03 55,42 1. Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja 65,94 56,18 65,94 56,18 1. Sekretariat Jenderal 3 1. SP DIPA- 019.06.1.247885/2015 (04.07.03) Program Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian 0 46.179.969 46.179.969 72,35 52,84 Tersusunnya kriteria pengawasan yang efektif; Tersedianya hasil asesmen aparat pengawas berkualifikasi; Tersedianya jumlah dan kualifikasi aparat pengawas; Tercapainya peningkatan akuntabilitas pelaksanaan program. 74,43 72,35 1 (1841) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat I 0 3.376.517 3.376.517 53,61 56,74 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat I 72,48 71,00 1. Inspektorat Jenderal

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 (1842) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii 0 3.533.052 3.533.052 73,58 62,97 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii Lokasi 82,50 82,50 1. Inspektorat Jenderal 3 (1843) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iii 0 3.442.642 3.442.642 85,00 65,25 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iii 83,21 84,50 1. Inspektorat Jenderal 4 (1844) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iv 0 3.626.179 3.626.179 76,39 53,37 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iv 80,65 80,11 1. Inspektorat Jenderal 5 (1845) Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal 0 32.201.579 32.201.579 72,37 49,93 1. Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal 72,11 69,20 1. Inspektorat Jenderal 4 1. SP DIPA- 019.03.1.247982/2015 (04.07.06) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Logam, Kimia, Tekstil Dan Aneka 0 354.575.743 354.575.743 54,49 33,94 Pulihnya utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 70 persen; Jumlah industri yang berhasil pulih dengan target 100 industri. 67,13 53,34 1 (1875) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Tekstil Dan Aneka 0 181.657.476 181.657.476 61,43 47,53 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Tekstil Dan Aneka 72,18 62,53 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 2 (1876) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Hilir 0 33.217.074 33.217.074 45,85 11,83 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Hilir 105,95 39,49 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 3 (1877) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar 0 24.628.316 24.628.316 53,21 30,57 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar 48,31 35,82 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 4 (1878) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam 0 32.708.600 32.708.600 15,65 14,68 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam 16,19 17,15 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 5 (1879) Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur 0 82.364.277 82.364.277 64,83 24,67 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur 74,54 64,21 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Lokasi 5 1. DIPA-019.02.1.247960/2015 (04.07.07) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 1 (1833) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan 0 354.789.761 354.789.761 17,27 22,76 Jumlah persentase industri yang berhasil pulih dengan target 100 persen industri yang terkena dampak krisis; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 80 persen. 0 48.249.623 48.249.623 48,47 32,34 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan 51,14 50,17 70,87 59,13 1. Direktorat Jenderal Industri Agro 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. DI YOGYAKARTA 5. SUMATERA UTARA 6. RIAU 7. JAMBI 8. KALIMANTAN BARAT 9. KALIMANTAN TENGAH 10. KALIMANTAN TIMUR 11. PAPUA 12. SULAWESI BARAT 2 (1834) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Minuman Dan Tembakau 0 39.511.200 39.511.200 32,30 30,40 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Minuman Dan Tembakau 51,97 51,58 1. Direktorat Jenderal Industri Agro 2. ACEH 3. SUMATERA SELATAN 4. LAMPUNG 5. BALI 6. NUSA TENGGARA BARAT

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 (1835) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan 0 104.655.511 104.655.511 8,09 8,03 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan 14,80 14,50 1. Direktorat Jenderal Industri Agro Lokasi 2. JAWA TIMUR 3. SUMATERA BARAT 4. SULAWESI UTARA 5. SULAWESI TENGAH 6. SULAWESI SELATAN 7. SULAWESI TENGGARA 8. MALUKU 9. PAPUA BARAT 4 (1836) Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro 0 162.373.427 162.373.427 11,17 27,76 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro 68,72 70,09 1. Direktorat Jenderal Industri Agro 2. KALIMANTAN SELATAN 3. NUSA TENGGARA TIMUR 4. BENGKULU 5. MALUKU UTARA 6. BANTEN 7. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 8. GORONTALO 9. KEPULAUAN RIAU 6 1. DIPA-019.04.1.423089/2015 (04.07.08) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Alat Transportasi, Mesin, Elektronika Dan Alat Pertahanan 1 (1846) Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat 0 369.035.768 369.035.768 54,44 16,99 Pencapaian Meningkatnya Ekspor hasil Produk Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri; dengan target pencapaian sebesar 80 persen. 0 40.700.000 40.700.000 74,96 21,67 1. Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat 77,15 41,06 80,55 34,32 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 2 (1847) Penumbuhan Industri Maritim Dan Kedirgantaraan Dan Alat Pertahanan 0 25.450.000 25.450.000 50,95 25,26 1. Penumbuhan Industri Maritim Dan Kedirgantaraan Dan Alat Pertahanan 50,90 36,24 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 (1848) Penumbuhan Industri Elektronika Dan Telematika 0 57.501.000 57.501.000 9,29 9,32 1. Penumbuhan Industri Elektronika Dan Telematika 14,03 16,46 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Lokasi 4 (1849) Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 0 145.594.768 145.594.768 30,39 24,93 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 48,90 47,53 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 5 (1850) Penumbuhan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian 0 99.790.000 99.790.000 100,00 4,44 1. Penumbuhan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian 148,76 45,36 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 7 1. 019-05.3.069263/2014 2. 019.05.3.079019/2013 3. DIPA.019.05.3.089264/2014 4. 019.05.3.099026/2014 5. DIPA-019-05.3.109207/2014 6. DIPA. 019.05.3.119028/2014 7. DIPA-019.05.3.129024/2014 8. DIPA.019.05.3.139243/2014 9. DIPA-019-05.3.149215/2014 10. 019-05.3.159191/18/2012 11. 019.05.3.169024/2013 12. 019.05.3.169024/2014 13. 019.05-0/2015 14. 019-05.3.269188/2014 15. 019.05.3.309028/2015 16. 019-05.3.329115/2014 17. DIPA-019.05.3.019070/2014 18. DIPA-019.05.3.029024/2014 19. DIPA-019.05.3.029024/2013 20. 019.05.3.039032/2015 21. 019-05.3.04913131/2013 22. DIPA-019.05.3.059029/2013 23. DIPA-019.05.3.229163/2014 24. SP DIPA- 019.05.02.247952/2014 25. DIPA-019.05.3.299435/2015 26. 019.05.3.179214/2014 27. SP-019.05.3.189023-00/AG/2014 28. 019.05.3.190022/2014 29. 019.05.3.190022/2013 30.,S.019.05.3.209188/2014 (04.07.09) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah 0 619.646.133 619.646.133 30,06 22,13 Rasio Industri Jawa dan luar Jawa dengan target rasio industri di pulau Jawa dan luar Jawa mencapai posisi 60:40; Kontribusi PDB IKM sebesar 34 % pada tahun 2014. 43,96 34,21

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 (1837) Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I 0 163.335.000 163.335.000 27,21 22,57 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I 39,77 40,16 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah Lokasi 2. ACEH 3. SUMATERA UTARA 4. SUMATERA BARAT 5. RIAU 6. JAMBI 7. SUMATERA SELATAN 8. LAMPUNG 9. KALIMANTAN BARAT 10. KALIMANTAN TENGAH 11. KALIMANTAN SELATAN 12. KALIMANTAN TIMUR 13. BENGKULU 14. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 15. KEPULAUAN RIAU 2 (1838) Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii 0 212.672.182 212.672.182 22,28 16,49 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii 32,39 26,35 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. DI YOGYAKARTA 5. JAWA TIMUR 6. BALI 7. BANTEN

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 (1839) Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii 0 156.843.818 156.843.818 28,00 18,26 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii 48,59 27,40 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah Lokasi 2. SULAWESI UTARA 3. SULAWESI TENGAH 4. SULAWESI SELATAN 5. SULAWESI TENGGARA 6. MALUKU 7. NUSA TENGGARA BARAT 8. NUSA TENGGARA TIMUR 9. PAPUA 10. MALUKU UTARA 11. GORONTALO 12. PAPUA BARAT 13. SULAWESI BARAT 4 (1840) Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah 0 86.795.133 86.795.133 55,40 40,48 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah 69,61 53,90 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah 8 1. SP DIPA-019.08-0/2015 (04.07.10) Program Penumbuhan Dan Pengembangan Perwilayahan Persebaran Industri 0 1.061.892.000 1.061.892.000 19,64 12,77 Meningkatnya jumlah investasi industri didaerah melalui pembangunan kawasan industri dengan target pertumbuhan sebesar 10 % pertahun; Tersusunnya kebijakan operasional pengembangan industri didaerah melalui pendekatan pengembangan kompetensi inti industri daerah. 79,48 42,00 1 (1851) Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I 0 366.818.000 366.818.000 7,90 15,87 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I 76,97 56,42 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri 2 (1852) Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii 0 19.750.000 19.750.000 57,36 44,46 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii 74,89 42,12 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 (1853) Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii 0 642.350.000 642.350.000 23,37 9,78 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii 80,65 32,56 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Lokasi 4 (1854) Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri 0 32.974.000 32.974.000 62,70 16,96 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri 89,01 62,79 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri 9 1. SP DIPA-019.09.1.248039/2015 (04.07.11) Program Pengamanan Industri Dan Kerjasama Internasional 0 49.860.699 49.860.699 50,24 50,58 Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap Sumber Investasi, Akses Sumber Daya Industri serta Kerjasama Industri Internasional 59,74 59,76 1 (1855) Peningkatan Ketahanan Industri 0 6.736.000 6.736.000 11,28 20,20 1. Peningkatan Ketahanan Industri 49,46 55,28 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional 2 (1856) Pengembangan Kerja Sama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral 0 8.447.600 8.447.600 49,09 39,66 1. Pengembangan Kerja Sama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral 72,23 60,07 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional 3 (1857) Pengembangan Kerja Sama Industri Internasional Wilayah Ii Dan Regional 0 9.485.000 9.485.000 47,07 48,44 1. Pengembangan Kerja Sama Industri Internasional Wilayah Ii Dan Regional 47,80 47,87 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional 4 (1858) Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerja Sama Industri Internasional 0 25.192.099 25.192.099 62,24 63,16 1. Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerja Sama Industri Internasional 62,79 65,33 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 10 1. DIPA-019.07.1.248035/2015 2. DIPA-019.07.2.412528/2015 3. SP DIPA-019.07.2.248042/2015 4. DIPA-019.07.2.247199/2015 5. DIPA-019.07.2.247136/2015 6. SP DIPA-019.07.2.248056/2015 7. DIPA-019.07.2.247403/2015 8. SP DIPA-019.07.2.248060/2015 9. SP.DIPA-019.07.2.247157/2015 10. SP DIPA- 019.07.2.247140/2015 11. DIPA-019.07.2.247161/2015 12. DIPA-019.07.2.247204/2015 13. SP DIPA- 019.07.2.015118/2015 14. SP DIPA- 019.07.2.247211/2015 15. SP DIPA- 019.07.2.247225/2015 16. Dipa-019.07.2.247232/2015 17. SP DIPA- 019.07.2.247246/2015 18. DIPA. 019.07.2.248124/2015 19. SP DIPA- 019.07.2.248145/2015 20. SP-DIPA- 019.07.2.248920/2015 21. 019.07.2.539053/2014 22. DIPA-019.07.2.539060/2014 23. SP DIPA- 019.07.2.539074/2015 24. DIPA-019.07.2.539081/2015 (04.07.12) Program Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri 1 (1859) Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri 0 577.203.215 577.203.215 65,62 56,17 Tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari iklim di sektor industri serta analisa, standar, dan prosedur di bidang industri serta terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang dan kebijakan pendukungnya yang mampu diaplikasikan hingga skala pabrik 0 6.805.000 6.805.000 65,28 37,18 1. Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri 74,46 73,24 61,28 71,71 1. Badan Pengkajian Lokasi 2 (1860) Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 0 17.975.400 17.975.400 41,21 26,38 1. Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 60,36 55,85 1. Badan Pengkajian 3 (1861) Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup 0 13.489.000 13.489.000 44,97 19,67 1. Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup 68,73 51,76 1. Badan Pengkajian 4 (1862) Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan 0 39.130.949 39.130.949 66,70 44,83 1. Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan 92,09 93,37 1. Badan Pengkajian 5 (1863) Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual 0 14.351.653 14.351.653 46,97 30,83 1. Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual 82,55 65,02 1. Badan Pengkajian

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 6 (1864) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan 0 25.331.754 25.331.754 74,03 72,32 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan 74,14 75,24 1. Badan Pengkajian Lokasi 7 (1865) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 0 22.514.826 22.514.826 77,60 69,47 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 74,92 75,31 1. Badan Pengkajian 1. JAWA BARAT 8 (1866) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik 0 24.714.302 24.714.302 69,91 57,04 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik 74,16 73,85 1. Badan Pengkajian 1. DI YOGYAKARTA 9 (1867) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 0 48.395.480 48.395.480 65,25 70,35 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 70,79 72,93 1. Badan Pengkajian 1. JAWA BARAT 10 (1868) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas 0 22.078.970 22.078.970 74,60 68,42 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas 76,52 79,57 1. Badan Pengkajian 1. JAWA BARAT 11 (1869) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan 0 17.429.949 17.429.949 62,40 64,35 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan 72,63 72,66 1. Badan Pengkajian 1. SULAWESI SELATAN 12 (1870) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin 0 29.413.136 29.413.136 71,94 51,88 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin 77,30 70,88 1. Badan Pengkajian 1. JAWA BARAT 13 (1871) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 0 24.628.897 24.628.897 71,47 56,74 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 74,61 71,23 1. Badan Pengkajian 1. JAWA BARAT 14 (1872) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik 0 47.967.622 47.967.622 65,96 51,89 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik 75,50 70,61 1. Badan Pengkajian 1. JAWA BARAT 15 (1873) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 0 28.381.438 28.381.438 72,94 66,58 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 76,04 84,13 1. Badan Pengkajian 1. JAWA TENGAH 16 (1874) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik 0 23.076.318 23.076.318 75,51 67,22 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik 79,81 77,59 1. Badan Pengkajian 1. DI YOGYAKARTA

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Lokasi 17 (3986) Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 0 171.518.521 171.518.521 62,51 56,02 1. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 71,38 70,69 1. Badan Pengkajian 2. JAWA TIMUR 3. ACEH 4. SUMATERA UTARA 5. SUMATERA BARAT 6. SUMATERA SELATAN 7. LAMPUNG 8. KALIMANTAN BARAT 9. KALIMANTAN SELATAN 10. KALIMANTAN TIMUR 11. SULAWESI UTARA 12. MALUKU 11 1. 019.01.2.248522/2015 (10.05.01) 2. 019.01.2.248539/2015 Program Pengembangan Sdm 3. SP DIPA- Industri Dan Dukungan 019.01.2.248543/2015 Manajemen Kementerian 4. SP DIPA-019.01.2.248937/2014 Perindustrian 5. SP DIPA- 019.01.2.248941/2015 6. DIPA-019.01.2.248958/2015 7. SP DIPA-019.01.1.412446/2015 8. SP-019.01.2.579319-00/AG/2015 1 (1830) Peningkatan Kualitas Sdm Industri 0 304.703.888 304.703.888 48,49 33,68 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unitunit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. 0 304.703.888 304.703.888 48,49 33,68 1. Peningkatan Kualitas Sdm Industri 85,15 77,28 85,15 77,28 1. Sekretariat Jenderal 2. DI YOGYAKARTA 3. JAWA TIMUR 4. SUMATERA UTARA 5. SUMATERA BARAT 6. SULAWESI SELATAN 7. BALI

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 12 1. DIPA-019.01.2.247115/2015 (10.06.01) 2. SP DIPA-019.01.2.247122/2015 Program Pengembangan Sdm 3. SP DIPA-019.01.2.247178/2015 Industri Dan Dukungan 4. DIPA-019.01.2.247182/2015 Manajemen Kementerian 5. DIPA-019.01.2.247377/2015 Perindustrian 6. DIPA-019.01.2.247381/2015 7. SP DIPA- 019.01.2.247398/2015 8. DIPA-019.01.2.247953/2015 9. SP DIPA- 019.01.2.249772/2015 10. DIPA-019.01.2.249836/2015 11. SP DIPA- 019.01.1.412446/2015 12. SP DIPA- 019.01.2.412452/2014 13. SP DIPA- 019.01.2.412461/2015 14. DIPA-019.01.2.522430/2015 15. SP DIPA- 019.01.2.522472/2015 16. SP DIPA- 019.01.2.522489/2015 17. 019.01.2.526160/2015 18. 019.01.2.568593/2015 0 549.468.328 549.468.328 54,41 49,08 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unitunit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. 69,58 65,08 Lokasi 1 (5277) Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri 0 549.468.328 549.468.328 54,41 49,08 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri 69,58 65,08 1. Sekretariat Jenderal 2. JAWA BARAT 3. DI YOGYAKARTA 4. ACEH 5. SUMATERA UTARA 6. SUMATERA BARAT 7. LAMPUNG 8. KALIMANTAN BARAT 9. SULAWESI SELATAN JUMLAH 0 4.594.724.615 4.594.724.615 40,96 30,46 67,72 52,13 Keterangan S : Sasaran; R : Realisasi *) Untuk Sasaran dan Realisasi Fisik dihitung dengan menggunakan rumus tertimbang Jakarta, Desember 2015 Penanggung Jawab Menteri Perindustrian Saleh Husin, S.E, M.Si

LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB, FUNGSI DAN PROGRAM TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2015 Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Hasil *) Instansi Penanggung Kode Fungsi/Sub Fungsi/Program Satuan T R Jawab PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi (Unit) (%) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (01) PELAYANAN UMUM 0 307.369.111 307.369.111 63,96 49,71 73,00 63,73 (01.01) LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, 0 307.369.111 307.369.111 63,96 49,71 73,00 63,73 (01.01.01) MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 0 287.063.828 287.063.828 63,09 49,30 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. 73,51 64,27 1. Sekretariat Jenderal (01.01.02) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 0 20.305.283 20.305.283 76,03 55,42 Tersedianya sarana dan prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian kerja sesuai kebutuhan. 65,94 56,18 1. Sekretariat Jenderal (04) EKONOMI 0 3.433.183.288 3.433.183.288 37,65 26,61 68,15 48,80 (04.07) INDUSTRI DAN KONSTRUKSI 0 3.433.183.288 3.433.183.288 37,65 26,61 68,15 48,80 (04.07.03) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian 0 46.179.969 46.179.969 72,35 52,84 Tersusunnya kriteria pengawasan yang efektif; Tersedianya hasil asesmen aparat pengawas berkualifikasi; Tersedianya jumlah dan kualifikasi aparat pengawas; Tercapainya peningkatan akuntabilitas pelaksanaan program. 74,43 72,35 1. Inspektorat Jenderal

Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Hasil *) Instansi Penanggung Kode Fungsi/Sub Fungsi/Program Satuan T R Jawab PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi (Unit) (%) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (04.07.06) Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Kimia, Tekstil dan Aneka 0 354.575.743 354.575.743 54,49 33,94 Pulihnya utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 70 persen; Jumlah industri yang berhasil pulih dengan target 100 industri. 67,13 53,34 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur (04.07.07) Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 0 354.789.761 354.789.761 17,27 22,76 Jumlah persentase industri yang berhasil pulih dengan target 100 persen industri yang terkena dampak krisis; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 80 persen. 51,14 50,17 1. Direktorat Jenderal Industri Agro (04.07.08) Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Alat Transportasi, Mesin, Elektronika dan Alat Pertahanan 0 369.035.768 369.035.768 54,44 16,99 Pencapaian Meningkatnya Ekspor hasil Produk Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri; dengan target pencapaian sebesar 80 persen. 77,15 41,06 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (04.07.09) Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 0 619.646.133 619.646.133 30,06 22,13 Rasio Industri Jawa dan luar Jawa dengan target rasio industri di pulau Jawa dan luar Jawa mencapai posisi 60:40; Kontribusi PDB IKM sebesar 34 % pada tahun 2014. 43,96 34,21 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah (04.07.10) Program Penumbuhan dan Pengembangan Perwilayahan Persebaran Industri 0 1.061.892.000 1.061.892.000 19,64 12,77 Meningkatnya jumlah investasi industri didaerah melalui pembangunan kawasan industri dengan target pertumbuhan sebesar 10 % pertahun; Tersusunnya kebijakan operasional pengembangan industri didaerah melalui pendekatan pengembangan kompetensi inti industri daerah. 79,48 42,00 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri

Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Hasil *) Instansi Penanggung Kode Fungsi/Sub Fungsi/Program Satuan T R Jawab PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi (Unit) (%) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (04.07.11) Program Pengamanan Industri dan Kerjasama Internasional 0 49.860.699 49.860.699 50,24 50,58 Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap Sumber Investasi, Akses Sumber Daya Industri serta Kerjasama Industri Internasional 59,74 59,76 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional (04.07.12) Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 0 577.203.215 577.203.215 65,62 56,17 Tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari iklim di sektor industri serta analisa, standar, dan prosedur di bidang industri serta terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang dan kebijakan pendukungnya yang mampu diaplikasikan hingga skala pabrik 74,46 73,24 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan (10) PENDIDIKAN 0 854.172.216 854.172.216 52,29 43,56 75,17 69,46 (10.05) PENDIDIKAN KEDINASAN 0 304.703.888 304.703.888 48,49 33,68 85,15 77,28 (10.05.01) Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 0 304.703.888 304.703.888 48,49 33,68 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. 85,15 77,28 1. Sekretariat Jenderal (10.06) PENDIDIKAN TINGGI 0 549.468.328 549.468.328 54,41 49,08 69,58 65,08 (10.06.01) Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 0 549.468.328 549.468.328 54,41 49,08 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. 69,58 65,08 1. Sekretariat Jenderal J U M L A H 0 4.594.724.615 4.594.724.615 40,96 30,46 67,72 52,13

LANJUTAN FORMULIR C KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan 1 1825 Peningkatan Pelayanan Administrasi dan Manajemen Perkantoran Berbasis Teknologi Adanya kebijakan internal yang mengharuskan perubahan kegiatan dan revisi pada anggaran. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik eksternal maupun internal (Kementerian Keuangan, Inspektorat Jenderal, Biro Perencanaan, Biro Keuangan) dalam hal perubahan kebijakan terkait program/kegiatan maupun anggaran, sehingga proses pelaksanaan kegiatan lebih lancar. Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah Biro Keuangan, Biro Perencanaan, Kementerian Keuangan 2 1827 Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan dan Barang Milik Negara yang Profesional Dalam penyusunan pedoman harus menunggu Peraturan dari instansi terkait. Sedangkan dalam hal penyusunan Peraturan Menteri Perindustrian, Biro Keuangan harus berkoordinasi dengan pihak internal seperti Biro Hukum maupun pihak eksternal seperti Kementerian Keuangan, Sekretariat Negara, Kementerian Hukum dan HAM dan lain-lain Koordinasi dengan pihak terkait dan terus mengupdate peraturan-peraturan terbaru mengenai pengelolaan keuangan. Kementerian Keuangan, Sekretariat Negara, Kementerian Hukum dan HAM dan lain-lain Masih banyak kegiatan pokok dengan pagu besar di lingkungan Kementerian Perindustrian yang belum ada realisasinya Koordinasi dengan unit/satker kerja yang bersangkutan Biro Perencanaan, Kementerian Keuangan Pada Pengelolaan Administrasi PNBP Dan BLU, data revisi target dan pagu PNBP yang direvisi tidak diterima tepat waktu. Selain itu, dokumen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan revisi tersebut tidak lengkap. Pembinaan dan koordinasi dengan Satker PNBP sehingga pengusulan revisi target dilaksanakan dengan tepat waktu dan dokumen dapat dilengkapi untuk mempercepat proses revisi. Pelaporan maupun penganggaran sudah terkomputerisasi. Namun ada beberapa aplikasi yang belum memenuhi kebutuhan user antara lain Data tarif satker BLU belum masuk ke dalam aplikasi TRPNBP, serta aplikasi keuangan yang belum mendukung dari Kementerian Keuangan, baik aplikasi tingkat eselon 1 maupun tingkat kementerian Memberikan feedback dengan pihak terkait sehubungan dengan kekurangan yang masih dimiliki aplikasi keuangan, sehingga aplikasi dapat terus disempurnakan Kementerian Keuangan 3 1828 Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan Proses penetapan APBN-P yang tertunda mengakibatkan tertundanya pelaksanaan kegiatan Percepatan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian pertanggungjawaban dengan tenggat waktu yang lebih singkat Biro Keuangan

No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan 4 1829 Pembangunan Sistem Informasi Industri yang Terintegrasi dan Handal Beberapa pelaksanaan FGD belum dapat dilaksanakan pada Triwulan III Menyusun rencana pelaksanaan FGD dan mempercepat pelaksanaannya Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 1. Penanggung jawab kegiatan Pembelian data belum dapat dilaksanakan padatriwulan III Koordinasi dengan pihak-pihak penyedia data 2. Pihak penyedia data Lelang kegiatan verifikasi baru dilaksanakan pada periode Triwulan III Adanya penambahan 2 kegiatan baru pada Triwulan III Lelang baru dilaksanakan pada akhir Triwulan III Menemui kesulitan dalam menentukan outline konten profil industri 1830 Peningkatan Kualitas SDM Industri Adanya penambahan pagu dari Rp. 645.859.000 menjadi Rp. 1.001.479.000 pada pertengahan tahun (APBNP), dimana penambahan pagu APBNP yang yang lama Pemenang lelang harus segera melaksanakan tugasnya Mempercepat realisasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan - Pemenang lelang harus segera melaksanakan tugasnya - Mempercepat realisasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait Melaksanakan kegiatan (realisasi fisik dan keuangan) pada triwulan IV dengan mengkoordinir setiap pelaksana kegiatan. 3. Tenaga ahli dalam bidang terkait 1. Penanggung jawab kegiatan 2. Pihak pemenang lelang - Penanggung jawab kegiatan - Pihak pemenang lelang - Penanggung jawab kegiatan - Direktorat teknis terkait SDM atau pegawai dari satker Balai Diklat Industri sendiri dan pihak eksternal Beberapa kegiatan pelaporan dan monitoring memang diprioritaskan pada akhir tahun, sehingga realisasi baru pada triwulan IV Beberapa kegiatan sudah dirancang namun eksekusi dan realisasinya keuangan pada triwulan IV Sumber dana berasal dari APBN-P, dimana baru dikeluarkan / ditetapkan pada pertengahan tahun, sehingga proses realisasi nya tidak berjalan karena kekurangan waktu. Menyelesaikan pertanggungjawaban keuangan untuk kegiatan yang sudah terlaksana Telah merevisi DIPA dimana adanya pengurangan pagu total dan pengalihan dari pagu ke kegiatan lain. Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian Perindustrian Realisasi Renovasi phisisk sebesar Rp. 3.617.000.000 dan Pengawasan pekerjaan renovasi phisik sebesar Rp. 109.216.000 tidak terealisasi karena waktu yang tidak mencukupi, sehingga total realisasi sangat kecil Diharapkan pengerjaan renovasi phisik pada TA berikutnya, karena perencanaan telah di rampungkan

No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Anggaran Perencanaan dan pengelola kegiatan sudah terealisasi dengan telah dimunculkannya SPK Perencanaan dan konsultasi dengan pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Sumut, namun realiasasi keuangan atau pembayaran belum terealisasi (Belum di bayarkan danpertanggungjawabkan) Merampungkan proses pengadaan, pembentukan kepanitiaan dan penerbitan rincian pengeluaran pengelola kegiatan seperti biaya rapat dan perjalanan sehingga dapat dilakukan proses pembayaran dan pertanggungjawaban keuangan untuk realisasi anggaran Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah Turn over untuk tenaga kerja di pabrik kelapa sawit dan karet sangat rendah sehingga penyerapan anggaran sulit untuk tercapai, dalam hal ini masalah perekrutan peserta yang terbatas (2) Penambahan pagu APBNP (APBNP yang lama di tetapkan) Target Volume yakni jumlah peserta tidak terealisasi yakni target 536 peserta tidak terealisasi, karena realisasi volume jumlah peserta sebanyak 335 peserta Dalam kegiatan (diklat) terjadi pengembalian sehingga realisasi semakin kecil, tindak lanjut yang diambil adalah meningkatkan realisasi fisik berupa kegiatan diklat yang menjadi tupoksi semakin di tingkatkan (Kegiatan diklat paralel atau direncanakan di dalam lebih dari satu tempat untuk 1 Unit pembina dalam penentuan perencanaan kegiatan (dalam hal ini Pusdiklat Industri) 5 1832 Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja Realisasi keuangan dari target sebesar 50% dari pagu dengan realisasi hanya 31% Adanya Pengembalian dari setiap kegiatan (semua pagu tidak teralokasi Fisik output yakni pengadaan perangkat pengolahan data dan komunikasi telah terealisasi (sudah dibelanjakan) namun belum dipertanggungjawabkan, karena tagihan dari penyedia belum diterima. Kebijakan Menteri Keuangan melalui Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. Kep-311/PB/2014 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar yang berdampak pada perubahan kode akun belanja barang khususnya terkait akun baru yaitu, belanja barang persediaan barang konsumsi (ATK, barang cetakan, alat rumah tangga dll.) serta belanja barang persediaan pemeliharaan peralatan dan mesin. Dengan demikian pelaksanaan belanja barang terkait kode akun tersebut tertunda Memproses tagihan pada pihak penyedia sehingga pertanggungjawaban dan proses pengadaan terlaksana. Sehingga meningkatkan realisasi anggaran Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik eksternal maupun internal (Kementerian Keuangan, Inspektorat Jenderal, Biro Perencanaan, Biro Keuangan) dalam hal perubahan kebijakan terkait program/kegiatan maupun anggaran, sehingga proses pelaksanaan kegiatan lebih lancar. PBJ Eksternal, dikarenakana satker BDI Medan belum memiliki PBJ internal. Biro Keuangan, Biro Perencanaan, Kementerian Keuangan Penerapan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara oleh KPPN Kementerian Keuangan mulai dilaksanakan pada mekanisme/proses pencairan anggaran kegiatan Kementerian/Lembaga, sehingga pembayaran/pencairan anggaran terlambat

No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Penerapan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara oleh KPPN Kementerian Keuangan mulai dilaksanakan pada mekanisme/proses pencairan anggaran kegiatan Kementerian/Lembaga, sehingga pembayaran/pencairan anggaran terlambat Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik eksternal maupun internal (Kementerian Keuangan, Inspektorat Jenderal, Biro Perencanaan, Biro Keuangan) dalam hal perubahan kebijakan terkait program/kegiatan maupun anggaran, sehingga proses pelaksanaan kegiatan lebih lancar. Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah Biro Keuangan, Biro Perencanaan, Kementerian Keuangan 6 1833 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Terdapat lima kegiatan bantuan mesin peralatan, seiring dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar berakibat menyulitkan dalam proses penyusunan HPS mesin dan peralatan serta diulangnya beberapa lelang pengadaan. Mendorong pihak ke tiga agar melakukan order secara evektif dan cepat untuk pengadaan mesin peralatan kepada distributor dan memastikan harga mesin peralatan di tingkat agen dan berkoordinasi dengan calon penerima agar hal-hal yang telah disepakati dalam kontrak, dapat dipercepat proses pengirimannya karena mesin peralatan akan dipergunakan untuk pelatihan. ULP, Pihak ketiga,pemerintah daerah setempat, KUB/koperasi (penerima bantuan). 7 1834 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Minuman dan Tembakau Adanya revisi internal mengakibatkan terhambatnya administrasi keuangan Direktorat Industri Minuman dan Tembakau Berkoordinasi dengan para kepala subdit dan bagian keuangan di lingkungan Ditjen Industri Agro revisi agar tidak menghambat realisasi keuangan. Koordinator Kegiatan Bagian Keuangan Bagian Program Sekretariat 8 1835 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Banyaknya Pelaksanaan Kegiatan yang belum selesai administrasi keuangannya Kegiatan Reviitalisasi Industri Gula Nasional tidak dapat dilaksanakan dikarenakan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Holding BUMN Perkebunan tidak dapat mengakomodir (menolak) alokasi anggaran dari Kementerian Perindustrian, dikarenakan sudah mendapat Penyertaan Modal Negara dalam bentuk dana segar (fresh money) tahun 2015 melalui Kementerian BUMN, sehingga kegiatan tersebut harus direalokasi menjadi kegiatan lainnya. Para Koordinator kegiatan dan bagian keuangan segera menyelesaikan administrasi keuanganya Sudah dilakukan realokasi anggaran kegiatan Revitalisasi Industri Gula Nasional menjadi kegiatan Bantuan Alat Laboratorium dan kegiatan mendukung hilirisasi industri agro, dan saat ini kegiatan tersebut sedang dalam proses pelaksanaan Koordinator Kegiatan Bagian Keuangan Bappenas, Kementerian Keuangan, Sekjen Kementerian Perindustrian, Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian 9 1836 Penyusunan dan Evaluasi Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro Realisasi angaran pengadaan kendaraan bermotor di dalam ALKI tidak terdeteksi pada aplikasi PP39 dimana realisasinya masih nol Mohon diperbaiki aplikasi PP39 Pusdatin Kemenperin

No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Realisasi anggaran perangkat pengolah data dan komunikasi di ALKI tidak terdeteksi pada aplikasi PP39 sehingga masih nol Realokasi anggaran revitalisasi industri gula menjadi bantuan mesin peralatan laboratorium dalam rangka penerapan SNI wajib industri agro baru selesai revisi pada akhir bulan september 2015 sehingga menyebabkan rendahnya realisasi anggaran Setditjen Industri Agro Aplikasi PP39 mohon dapat diperbaiki Bantuan mesin dan peralatan laboratorium dalam rangka penerapan SNI Wajib Industri Agro sudah dalam tahap lelang di ULP Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah Pusdatin Kemenperin ULP Kemenperin 10 1849 Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Beberapa kegiatan lelang masih dalam proses di ULP Mempercepat proses realisasi pelaksanaan kegiatan lelang ULP Kemenperin Kegiatan Pembentukan Mould and Dies Center masih dibintang Mempercepat proses pencairan tanda bintang Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, Itjen Kementerian Perindustrian, Bappenas Pengadaan Kendaraan Bermotor masih dibintang mempercepat proses pencairan tanda bintang Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian 11 1850 Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Koordinasi dengan para pihak terkait, khususnya dalam pelaksanaan Program Kedaulatan Pangan dan Program Kedaulatan Energi, Program Konversi BBM ke BBG, dan fasilitasi bantuan mesin/peralatan Alsintan Center Peningkatan koordinasi dengan pihak-pihal terkait, diantaranya Kementerian teknis dan kalangan industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Pemda, ITB, Sesditjen IUBTT Koordinasi dengan para pihak terkait, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Teknologi Industri Mesin Perkakas dan Alat Kesehatan 12 1837 Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah I Terdapat kegiatan untuk daerah potensial yang masih dalam proses koordinasi dengan Tenaga Ahli dan revisi POK Koordinasi dengan Dinas Perindag Provinsi/Kab/Kota dan pihak terkait untuk mempercepat proses revisi POK Dinas Perindag Provinsi/Kab/Kota, Bagian Program Setditjen IKM 13 1838 Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Beberapa kegiatan sedang dalam proses pelaksanaan yaitu kegiatan pendampingan terhadap IKM Pada saat pelaksanaan dilakukan supervisi agar kegiatan dapat berjalan dengan baik sehingga tercapai tujuan dari diadakannya Bimbingan 1. Koordinator Kegiatan 2. Tenaga Ahli

No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Belum selesainya PP yang terkait dengan pemberdayaan industri sehingga review Permen tentang pengelolaan UPT belum dapat dilaksanakan Dengan adanya beberapa prioritas dan pembatasan waktu, maka Rapat Tim Teknis (RTT) baru bisa dilaksanakan pada akhir bulan September. Belum selesainya verifikasi oleh Lembaga Pengelola Program (LPP) pada perusahaan IKM Calon Peserta Restrukturisasi yang berasal dari provinsi Jawa Timur Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan WUB Industri Kecil (APBN-P) belum dapat dilaksanakan karena terkendala Undang- Undang No. 23 Tahun 2014 pasal 298 ayat 5 huruf d yang menyebutkan bahwa hibah bisa diberikan kepada keompok yang berbadan hukum Indonesia sedangkan KUB yang akan diberikan fasilitasi belum berbadan hukum karena masih calon WUB IKM. Menghimbau agar penyusunan PP yang terkait pemberdayaan industri dapat dipercepat Mempercepat verifikasi di Jawa Timur Melakukan Rapat Tim Teknis (RTT) untuk membahas hasil verifikasi LPP di Jawa Timur Menyampaikan surat dari Dirjen IKM ke Dirjen Bina Keuangan Daerah yang isinya mengharapkan adanya peninjauan kembali terhadap Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 pasal 298 ayat 5 huruf d sehingga kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan WUB Industri Kecil (APBN-P) dapat segera dilaksanakan Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 1. Biro Hukum Kementerian Perindustrian 1. Surveyor Indonesia Sebagai Lembaga Pengelola Program 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Pemerintah Daerah Kab./Kota Kurangnya pemahaman perusahaan IKM dalam mengisi kuesioner Adanya revisi kuesioner untuk memudahkan monev sehingga tidak semua pertanyaan dapat terjawab perusahaan IKM dalam melakukan pengisian 1. Koordinator Kegiatan Adanya kekhawatiran IKM memberi data dalam pengisian kuesioner terkait perijinan dan pajak Menunggu even pameran untuk berpartisipasi Proses revisi anggaran sedang berjalan sehingga kegiatan Fasilitasi Pendirian Pusat Animasi di Malang belum dapat dilaksanakan Proses revisi yang belum selesai sehingga beberapa kegiatan belum dapat dilaksanakan Masih adanya kegiatan yang diblokir sehingga pengerjaan revisi belum dapat dilakukan menanamkan pemahaman kepada IKM bahwa monitoring yang dilakukan demi kemajuan IKM sebagai evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kegiatan selanjutnya. Mempersiapkan semua kebutuhan pameran sehingga jika sudah dekat jadwal pameran sudah siap. Mempercepat proses revisi Mempercepat pemrosesan revisi oleh pihak yang terkait Mempercepat pembukaan blokir oleh pihak yang terkait 1. Koordinator Kegiatan 2. Penyelenggara Pameran 1. Kanwil Pembendaharaan 1. Kanwil Perbendaharaan 2. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan

No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan 14 1839 Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah III Keterlambatan persetujuan revisi dimana usulan diajukan bulan februari dan baru disetujui pada akhir Mei yang terdiri dari: 1. Revisi penghematan perjalanan dinas 2. Revisi penyesuaian/perubahan MAK sesuai dengan bagan akun standar yang baru 3. Revisi usulan penambahan kegiatan APBNP. Banyaknya kegiatan di akhir tahun menyebabkan pekerjaan menjadi overload. Keterlambatan persetujuan revisi dimana usulan diajukan bulan februari dan baru disetujui pada akhir Mei yang terdiri dari: 1. Revisi penghematan perjalanan dinas 2. Revisi penyesuaian/perubahan MAK sesuai dengan bagan akun standar yang baru 3. Revisi usulan penambahan kegiatan APBNP. Banyaknya kegiatan di akhir tahun menyebabkan pekerjaan menjadi overload. Keterlambatan persetujuan revisi dimana usulan diajukan bulan februari dan baru disetujui pada akhir Mei yang terdiri dari: 1. Revisi penghematan perjalanan dinas 2. Revisi penyesuaian/perubahan MAK sesuai dengan bagan akun standar yang baru 3. Revisi usulan penambahan kegiatan APBNP. - Penjadwalan ulang pelaksanaan kegiatan - Koordinasi dengan dinas terkait - Penjadwalan ulang pelaksanaan kegiatan - Koordinasi dengan dinas terkait - Penjadwalan ulang pelaksanaan kegiatan - Koordinasi dengan dinas terkait dan koordinasi kegiatan lelang dengan ULP Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah Ketua Kegiatan, PPK, staf, dinas perindag Ketua Kegiatan, PPK, staf, dinas perindag Ketua Kegiatan, PPK, staf, dinas perindag dan pihak ketiga (dalam melaksanakan kegiatan lelang) Banyaknya kegiatan di akhir tahun menyebabkan pekerjaan menjadi overload. Kegiatan Quickwin dan Quickwin Tambahan banyak yang belum terlaksana dikarekana kegiatan masih dalam proses lelang Keterlambatan persetujuan revisi dimana usulan diajukan bulan februari dan baru disetujui pada akhir Mei yang terdiri dari: 1. Revisi penghematan perjalanan dinas 2. Revisi penyesuaian/perubahan MAK sesuai dengan bagan akun standar yang baru 3. Revisi usulan penambahan kegiatan APBNP. Banyaknya kegiatan di akhir tahun menyebabkan pekerjaan menjadi overload. Keterlambatan persetujuan revisi dimana usulan diajukan bulan februari dan baru disetujui pada akhir Mei yang terdiri dari: 1. Revisi penghematan perjalanan dinas 2. Revisi penyesuaian/perubahan MAK sesuai dengan bagan akun standar yang baru 3. Revisi usulan penambahan kegiatan APBNP. - Penjadwalan ulang pelaksanaan kegiatan - Koordinasi dengan dinas terkait - Penyusunan perencanaan program dan data dukung Ketua Kegiatan, PPK, staf, dinas perindag dan juga pelaku IKM yang akan menerima fasilitasi restrukturisasi alat/mesin Ketua Kegiatan, PPK, staf, dinas perindag