BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa, kurikulum, metode, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan lainlain. Guru dan siswa merupakan dua faktor penting dalam proses pembelajaran. Pada saat kegiatan pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengkondisikan terjadinya belajar. Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran karena peran guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan akan tetapi guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan mediator, yang mampu membuat siswa menumbuhkan aktivitas, kreativitas, berpikir kritis, dapat belajar mandiri, belajar kelompok, membuat siswa bersemangat dan nyaman pada saat belajar. Supaya pembelajaran berjalan efektif, guru harus memilih metode dan model yang tepat serta guru harus menggunakan media yang sesuai dengan pembelajaran berlangsung agar menarik minat siswa untuk belajar. Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar (Rusman, 2012:64). Faktor penting lainnya keberhasilan proses pembelajaran adalah siswa, dimana siswa secara aktif harus melakukan proses pembelajaran tidak lagi sebagai pendengar pasif yang hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Keaktifan siswa dalam pembelajaran seperti aktif bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, berani menyampaikan pendapat, menjelaskan hasil belajaranya, dan lain-lain. Sasaran 1
2 pembelajaran kurikulum 2013 mencakup tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan (Kemendikbud:2013). Dalam proses pembelajaran ketiga ranah tersebut tidak dapat dipisahkan, karena dengan proses pembelajaran yang utuh akan melahirkan pribadi yang mencerminkan keutuhan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Aktivitas dalam pembelajarannya meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring. Merujuk pada keaktifan siswa, maka diperlukan pembelajaran yang mendorong keterlibatan siswa secara optimal. Pembelajaran di SD mengacu pada pembelajaran tematik yang menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Sehingga dengan keterlibatan siswa secara aktif, maka hasil belajar yang diperoleh lebih baik dan pembelajaran akan lebih bermakna. Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional sehingga tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk belajar (Trianto, 2013:166). Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu pada tanggal 25 Februari 2014, pada saat mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran dan memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran. Guru menyuruh siswa untuk membuka buku dan membacanya, setelah dirasa cukup guru menjelaskan materi di depan kelas dan memberikan siswa pertanyaan, dari 31 siswa hanya ada 6 siswa yang aktif. Guru menanyakan apakah ada yang belum faham mengenai materi yang telah disampaikan, sebagian siswa menjawab faham dan yang lainnya tidak menjawab. Selanjutnya guru menyuruh siswa mengerjakan soal secara berdiskusi
3 dengan teman sebangkunya, pada saat siswa mengerjakan tugas guru kembali ketempat duduknya, kemudian mengamati beberapa siswa dan menanyakan kesulitan yang dihadapi. Selesai mengerjakan guru menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas, hanya ada 3 siswa yang mau mempresentasikan hasilnya. Kemudian istirahat, setelah istirahat guru memanggil 2 siswa lagi untuk mempresentasikan hasilnya serta tanya jawab kepada siswa lain tentang apa yang sudah dipresentasikan oleh temannya di depan kelas, kemudian guru melanjutkan materi selanjutnya. Dari sisa waktu yang ada, guru menyimpulkan pembelajaran, setelah itu guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan. Pembelajaran ditutup dengan pengumpulan buku tulis siswa dan ucapan salam dari guru. Dari observasi yang telah dilakukan hanya ada beberapa siswa yang terlihat aktif mengikuti pembelajaran, dalam artian aktif disini yaitu siswa sudah mau mendengarkan, memperhatikan penjelasan dari guru, mencatat, mempresentasikan tugasnya di depan kelas, menjawab pertanyaan dari guru, bertanya kepada guru dan temannya yang presentasi di depan kelas. Sebagian besar siswa lainnya terlihat hanya mendengarkan penjelasan dari guru, asyik bermain sendiri, mengobrol dengan teman sebangkunya, menggambar dibuku tulis, mondar-mandir di kelas dan ada juga yang terlihat malas mengikuti pembelajaran. Pada saat pembelajaran guru tidak menggunakan media serta mengajarnya berurutan berdasarkan mata pelajaran. Hasil wawancara yang dilakukan pada guru kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu, diketahui bahwa SDN Bulukerto 02 Batu sudah menerapkan pembelajaran tematik kurikulum 2013, tetapi mengajarnya masih berurutan berdasarkan mata
4 pelajaran. Hasil belajar yang diperoleh siswa kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70 yang ditentukan oleh sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang nilainya belum mencapai KKM sebanyak 19 siswa dari 31 siswa, dengan demikian terdapat 12 siswa yang telah mencapai KKM. Pada saat pembelajaran guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan diskusi. Siswa yang aktif dalam pembelajaran merupakan siswa yang sering mendapat nilai bagus. Sedangkan pada penggunaan media, tidak semua pembelajaran menggunakan media karena keterbatasan sarana dan prasarana. Setelah memperhatikan kondisi pembelajaran di kelas dan berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan hal-hal baik yang sudah dilakukan oleh guru adalah guru sudah menerapkan pembelajaran tematik, namun berdasarkan pengamatan, guru mengajarnya masih berurutan berdasarkan mata pelajaran dan guru menerapkan empat metode pembelajaran yaitu metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan diskusi. Disamping itu terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan yaitu keaktifan dan hasil belajar siswa. Dimana siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran agar hasil belajar yang diperoleh siswa lebih baik. Demikian pula, penerapan pembelajaran tematik lebih dimaksimalkan yaitu harus diajarkan secara terpadu, bukan diajarkan secara terpisah-pisah dan penggunaan metode atau model pembelajaran yang bervariasi dengan media pembelajaran. Upaya untuk mengatasi hal-hal yang telah diamati supaya tercipta pembelajaran yang lebih baik, melibatkan keaktifan siswa secara optimal karena dalam pembelajaran tematik menghendaki terciptanya pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara maksimal dan hasil belajar lebih baik, maka diperlukan
5 model dan media pembelajaran yang tepat. Penggunaan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa melakukan penelitian secara langsung terhadap permasalahan yang ada, mengemukakan pendapat, memunculkan ide-ide, membuat kesimpulan, serta dapat bekerja sama dan berinteraksi dengan teman sebayanya yaitu melalui model Group Investigation (GI) dan juga menggunakan media RUMSICA tujuannya supaya pembelajaran lebih menarik minat siswa, siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga siswa lebih mengerti maksud dari pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran tematik menurut Trianto (2013:147) adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu, dimana dalam suatu tema terdapat beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan satu sama lain. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu, sehingga dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik (Rusman: 2012:254) Penelitian tentang pembelajaran tematik pernah dilakukan oleh Bariyah, K (2013) menunjukkan peningkatan hasil aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 73,2 % dan meningkat menjadi 91,1 % pada siklus 2. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70 % dan meningkat menjadi 85 % pada siklus 2. Agar pembelajaran tematik berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan model atau media yang tepat, diantaranya adalah model Group Investigation (GI) dan media RUMSICA. Model Group Investigation merupakan model yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dari berbagai
6 sumber belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Setelah melaksanakan proses belajar siswa menganalisis, menyimpulkan, membuat kesimpulan dan mempresentasikan hasil belajar yang mereka peroleh di depan kelas (Isjoni, 2010:59). Model pembelajaran kooperatuf tipe group investigation dapat digunakan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara individu maupun kelompok dan juga dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran serta membentuk siswa menjadi manusia sosial (Mafune dalam Rusman, 2012:222). Penelitian tentang model Group Investigation (GI) pernah dilakukan oleh Wulandari, N (2012) menunjukkan peningkatan hasil aktivitas dan hasil belajar siswa. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 sebesar 66,7 % dan meningkat menjadi 74,7 % pada siklus 2. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 54 % dan meningkat menjadi 80% pada siklus 2. Dalam pelakasanaan pembelajaran, guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media. Penggunaan media dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Media RUMSICA (rumah sifat-sifat cahaya) merupakan media tiga dimensi dan siswa bebas untuk menyelediki sendiri apa yang sedang dipelajari. Penggunaan media RUMSICA diharapkan dapat membangkitkan minat dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu untuk menyampaikan informasi dari suatu sumber terencana, sehingga terjadi pembelajaran yang efesian dan efektif (Asyhar, 2012:8). Jadi dapat diartikan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu guru dalam menyampaiakan informasi dalam proses pembelajaran.
7 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu pengkajian tentang Penerapan Model Group Investigation (GI) Menggunakan Media RUMSICA untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Tema Selalu Berhemat Energi Kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka terdapat permasalahan diantaranya yaitu: 1. Guru menerapkan empat metode pembelajaran, yaitu metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan diskusi. Belum pernah menggunakan model pembelajaran GI. 2. Guru belum dapat menerapkan pembelajaran tematik dalam proses pembelajaran secara maksimal. 3. Nilai siswa masih dibawah KKM yang ditentukan oleh sekolah. 4. Antusias siswa dalam proses pembelajaran kurang optimal sehingga tingkat keaktifan siswa masih rendah. 5. Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga membawa dampak terhadap kejenuhan siswa. 6. Kondisi kelas kurang kondusif karena sebagian siswa sibuk dengan aktifitasnya sendiri (Bermain sendiri dan bergurau sesama teman). 7. Keterbatasan media pembelajaran karena sarana dan prasarana yang kurang memadahi.
8 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan model group investigation (GI) menggunakan media RUMSICA pada pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu. 2. Bagaimana peningkatan tingkat aktivitas siswa dengan penerapan model group investigation (GI) menggunakan media RUMSICA pada pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu. 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model group investigation (GI) menggunakan media RUMSICA pada pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Penerapan model group investigation (GI) menggunakan media RUMSICA pada pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu. 2. Peningkatan tingkat aktivitas siswa dengan penerapan model group investigation (GI) menggunakan media RUMSICA pada pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu. 3. Peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model group investigation (GI) menggunakan media RUMSICA pada pembelajaran tematik tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu.
9 E. Manfaat Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Manfaat penelitian dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu refrensi dalam mengembangkan dunia pendidikan, khususnya ditingkat Sekolah Dasar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1) Sebagai bahan masukan atau refrensi kepada guru tentang model pembelajaran. 2) Memberi wawasan bagi guru dalam memahami macam-macam media pembelajaran. 3) Meningkatkan kreatifitas dan profesionalisme guru dalam merancang pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). b. Bagi Siswa 1) Hasil belajar siswa meningkat pada pembelajaran tematik. 2) Aktifitas siswa lebih optimal dengan adanya model dan media pembelajaran. 3) Melatih siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain. 4) Membantu siswa dalam memahami pembelajaran dengan menggunakan media RUMSICA.
10 c. Bagi Sekolah 1) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 2) Menjadi acuhan dalam mengadakan inovasi pembelajaran kearah yang lebih baik. 3) Memberikan rekomendasi sebagai salah satu sarana perbaikan dalam proses belajar. d. Bagi Peneliti 1) Menambah wawasan dan pengetahuan sehingga menumbuhkan daya fikir yang kreatif. 2) Peneliti mendapatkan pengalaman mengajar dengan menerapkan model Group Investigation (GI) dan media RUMSICA pada pembelajaran tematik. 3) Peneliti dapat mengetahui permasalahan serta mencari penyelesaian pada kegiatan pembelajaran. F. Definisi Istilah Berdasarkan judul skripsi yang akan dilakukan agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Model Group Investigation (GI) Model Group Investigation (GI) adalah salah satu model pembelajaran kelompok dan mereka akan bekerja secara kelompok untuk menganalisis, menyimpulkan sampai mempresentasikan hasil yang mereka peroleh. 2. Media RUMSICA Media RUMSICA merupakan media yang berupa miniatur dari suatu objek sehingga siswa dapat menyelidiki sendiri apa yang sedang dipelajari.
11 3. Aktivitas belajar Aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Hasil belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. 5. Pembelajaran tematik Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan satu sama lain dalam suatu tema. 6. Tema Selalu Berhemat Energi Tema yang dimaksud disini adalah tema yang dipilih untuk diteliti dan memberikan manfaat bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. G. Batasan Masalah Luasnya masalah yang terdapat dalam latar belakang agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa dalam penelitian ini terfokus pada aktivitas siswa dalam kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan membentuk jejaring yang dikaitkan dengan visual activities, mental activities, oral activities, motor activities, writing activities. 2. Penelitian ini dilakukan pada sub tema 1 Macam-Macam Sumber Energi.