BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumber-sumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal yang penting sebab hal tersebut akan mempengaruhi struktur modal perusahaan, yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Perkembangan kegiatan industri makanan dan minuman memerlukan pembiayaan yang cukup besar sehingga diperlukan alternatif sumber pembiayaan. Melalui pasar modal, industri tersebut dapat melakukan penawaran sahamnya sehingga bagi perusahaan makanan dan minuman, pertimbangan komposisi struktur modal perlu dilakukan. Karena struktur modal berperan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan makanan dan minuman adalah salah satu sektor dari perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang industri makanan dan minuman. Di Indonesia perusahaan makanan dan minuman dapat berkembang pesat, hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode ke periode semakin banyak, walaupun ada beberapa perusahaan yang pernah mengalami kekurangan modal untuk sementara karena imbas dari krisis ekonomi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan masyarakat sehingga prospeknya menguntungkan baik di masa sekarang maupun yang akan datang. Alasan dipilihnya sektor industri ini karena sektor ini lebih stabil dan tidak terpengaruh oleh musim ataupun perubahan kondisi perekonomian (misalnya inflasi).
Walaupun terjadi krisis ekonomi, kelancaran produksi industri makanan dan minuman masih terjamin karena kondisi apapun konsumen tetap membutuhkan produk makanan dan minuman. Dalam pelaksanaan dan pengembangan usaha, perusahaan memerlukan modal untuk pemenuhan kebutuhan dana. Pemenuhan kebutuhan dana pada perusahaan, menurut Riyanto (2001) dapat disediakan dari dua sumber, yaitu sumber intern dan sumber ekstern perusahaan. Sumber intern perusahaan yaitu sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri oleh perusahaan, misalnya dana yang berasal dari keuntungan yang ditahan di dalam perusahaan. Sedangkan sumber ekstern perusahaan dapat diperoleh melalui tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan, obligasi, kredit dari bank, penerbitan saham baru atau dengan meminjam dana dari pihak ketiga. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap penggunaan dana pinjaman akan menimbulkan resiko terhadap keuangan perusahaan. Semakin besar jumlah pinjaman yang diterima oleh perusahaan, maka akan semakin besar pula kemungkinan resiko yang akan dihadapi perusahaan karena adanya pokok pinjaman dan bunga yang harus dibayar. Dalam upaya memenuhi kebutuhan dana, perlu dipertimbangkan juga suatu keseimbangan finansial antara pasiva dan aktiva yang dibutuhkan. Perimbangan dalam aktiva, baik secara absolut maupun relatif akan nampak pada struktur kekayaan, sedangkan perimbangan dalam pasiva baik secara absolut maupun relatif akan tercermin pada struktur modal. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan struktur modal perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain risiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas keuangan dan konservatisme atau agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor yang
menentukan struktur modal; khususnya pada struktur modal yang ditargetkan (target capital structure) (Brigham dan Houston, 2001). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam penelitian ini dibatasi hanya lima faktor saja, antara lain ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan aset dan operating leverage. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Riyanto (2001), struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Teori struktur modal menurut Titman dan Wessels (1988) dalam Sulistyowati (2008) menyatakan bahwa bentuk aset yang dimiliki oleh perusahaan mempengaruhi pilihan terhadap struktur modalnya. Aset yang dapat dijaminkan merupakan aset yang diminta oleh kreditor sebagai jaminan atas pinjaman. Rasio profitabilitas menurut Horne dan Waschowicz (1997) adalah rasio yang membandingkan laba dengan penjualan dengan investasi. Profitabilitas perusahaan diukur dengan net profit margin yang menggambarkan sebagian besar kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba yang dilakukan dengan memaksimalkan struktur modalnya. Pertumbuhan aset adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Fama dan French (2002) dalam Sulistyowati (2008) berpendapat bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan cenderung mempunyai rasio hutang pada level yang rendah. Menurut Hanafi (2004) operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Sedangkan menurut Syamsuddin (2002) operating leverage didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan didalam menggunakan
fixed operating cost untuk memperbesar pengaruh dari perubahan volume penjualan terhadap earning before interest and taxes (EBIT). Penelitian-penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal telah banyak dilakukan. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2001) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan : pengujian pecking order hyphotesis pada perusahaan manufaktur di BEJ tahun 1996. Dengan variabel pertumbuhan, laba bersih, perubahan modal kerja, struktur aset, ukuran perusahaan, operating leverage sebagai variabel independen, sedangkan sumber pendanaan sebagai variabel dependen. Hasil penelitiannya yaitu ukuran perusahaan, laba bersih, struktur aktiva, dan perubahan modal kerja terbukti secara signifkan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan eksternal. Penelitian berikutnya oleh Prabansari dan Kusuma (2005), meneliti tentang faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur go public di bursa efek Jakarta tahun 1997-2002 dengan variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, profitabilitas, dan struktur kepemilikan. Hasilnya menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh positif sementara risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan secara signifikan. Selanjutnya penelitian oleh Tarigan dan Siregar (2008) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007. Variabelnya yaitu struktur aktiva, profitabilitas, operating leverage, likuiditas dan pertumbuhan penjualan. Dengan hasil bahwa kelima faktor tersebut berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal.
Penelitian ini akan meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai 2009. Faktor-faktornya antara lain ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan aset dan operating leverage. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel dan tahun penelitian. Sampel penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI dengan tahun penelitian 2005 sampai 2009 secara berturut-turut. Hal ini dikarenakan dalam pengukuran salah satu variabel independen yaitu pertumbuhan aset, mengharuskan perusahaan yang terdaftar dari tahun 2005-2009. Penelitian ini penting dilakukan karena struktur modal merupakan salah satu barometer tingkat kepercayaan investor perusahaan. Semakin baik struktur modal yang dimiliki maka investor akan semakin banyak menanamkan investasinya, tetapi sebaliknya semakin lemah struktur modal yang dimiliki maka investor akan mempertimbangkan pengambilan keputusan dalam penanaman investasinya. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, maka diharapkan manajemen lebih berhati-hati dalam membiayai investasi-investasi yang dilakukan pada masa yang akan datang, serta lebih memahami resiko yang akan timbul sebagai akibat dari keputusankeputusan pembiayaan yang akan diambil. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan aset dan operating leverage berpengaruh signifikan secara simultan terhadap struktur modal. 2. Apakah ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 3. Apakah struktur aktiva secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 4. Apakah profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 5. Apakah pertumbuhan aset secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 6. Apakah operating leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 1.3. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009. Terdapat lima faktor yang akan diteliti yaitu ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan aset dan operating leverage. 1.4. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat ditarik tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk menguji adanya pengaruh signifikan ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan aset, dan operating leverage secara simultan terhadap 2. Untuk menguji adanya pengaruh signifikan secara parsial ukuran perusahaan terhadap 3. Untuk menguji adanya pengaruh signifikan secara parsial struktur aktiva terhadap 4. Untuk menguji adanya pengaruh signifikan secara parsial profitabilitas terhadap 5. Untuk menguji adanya pengaruh signifikan secara parsial pertumbuhan aset terhadap 6. Untuk menguji adanya pengaruh signifikan secara parsial operating leverage terhadap 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan, hasilnya dapat memberikan manfaat dalam beberapa aspek sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Makanan dan Minuman Diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dalam pembuatan keputusan tentang pengelolaan dana perusahaan sebagai upaya untuk menyesuaikan struktur modal yang ada sehingga terbentuk keputusan yang lebih efektif.
2. Bagi Investor Digunakan untuk menambah informasi tentang laporan keuangan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam penanaman investasi. 3. Bagi Akademisi Diharapkan dapat menjadi referensi untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang struktur modal dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai penelitian pendalaman yang lebih spesifik. 4. Bagi Peneliti Digunakan sebagai salah satu syarat dalam mencapai derajat Strata 1 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Selain itu juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal.