BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan pendidikan,terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian dan definisi Pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, disamping memliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar adalah suatu atau serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan diantara siswa dan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini sangatmempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di Negara yang sudah maju. Tingkat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dicapai suatu bangsa biasanya dipakai sebagai tolak ukur kemajuan bangsa itu. Dalam menghadapi tantangan Perkembangan Teknologi Informasi tersebut, bangsa Indonesia perlu memiliki penduduk yang bermutu atau berkualitas tinggi.perlu diketahui bahwa kualitas seseorang akan terlihat dalam bentuk kemampuan dan kepribadian sewaktu orang tersebut harus berhapdapan dengan tantangan atau harus mengatasi suatu masalah sampai masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Agar Indonesia memiliki penduduk yang berkualitas tinggi,untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global, sehingga melibatkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,kreatif, untuk bekerja sama secara efektif. Pelaksanaan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan peserta didik melalui Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga perlu terus dilakukan untukpembentukan sikap dan pembangkitan motivasi dan dilakukan pada setiap jenjang pendidikan formal.

Karena Pendidikan Jasmani Olahragadan Kesehatan merupakan media untuk mendorong pertubuhan fisik, perkembangan fsikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual, social) sertapembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, tindakan moral, pengenalan olahraga, dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan diberlakukannya Kurikulun2013di sekolah, guru dan siswa dituntut untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetetif dalam menangggapi setiap pelajaran yang diberikan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan manfaatnya di lingkungan masyarakat. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif bagi siswa tidaklah mudah, fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling besar. Dengan fakta yangterjadi maka proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik tersebut ternyata terjadi pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga.Tinggi rendahnya hasil belajar Pendidikan Jasmani Kesehatan dan OLahraga bergantung pada proses pembelajaran yang dihadapi oleh siswa.

Dalam pembelajaran pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga guru harus menguasai materi yang disampaikan dan cara penyampaianya terhadap siswa.cara penyampaian materi pembelajaran sering disebut dengan metode pembelajaran yang merupakan factor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh guru. Metode penyampaian pembelajaran dengan satu arah dominan membuat siswa akan menjadi pasif (bersikap menerima saja) tentang apa yang dipelajarinya, sehingga proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga menjadi cenderung membosankan bagi siswa. Metode mengajar merupakan cara guru berinteraksi dengan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran memberikan manfaat yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan metode pengajaran yag tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan sesuatu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien, dan diharapkan mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Dengan penggunaan metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi suasana kelas serta dibarengi dengan variasi metode pembelajaran akan meningkatkan motivasi belajar mengajar pada siswa. Permainan bola voli adalah salah satu jenis permainan beregu, prinsip utama dalam permainan beregu adalah kerja sama satu regu dengan tujuan mencapai kemenangan. Untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan kepada setiap pemain dituntut terlebih dahulu menguasai teknik dasar dalam permainan bola voli. Dengan penggunaan metode pengajaran yang tepat, diharapkan dapat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan passing atas bola voli.

Pada tanggal 7 dan 8 Maret 2014 peneliti melaksanakan observasidi sekolah SMA Swasta Budi Murni 3 Medan. Dimana jumlah subjek kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 1 kelas. Setelah itu peneliti melakukan pengamatan serta konsultasi dengan guru pendidikan jasmani yang mengajar di SMA Swasta Budi Murni 3 Medan.Peneliti menemukan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan dalam melakukan passing atas bola voli masih kurang. Hal ini disebabkan siswa tidak dilibatkan secara aktif sehngga dalam melakukan materi yang diajarkan masih terdapat siswa yang belum tuntas, dikarenakan pada saat melakukan gerakan passing atas siswa tidak membuka jari tangan, lutut kaki kurang ditekuk, dan tangan diangkat di atas kepala. Metode pembelajaran dan variasi pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih monoton penerapannya kepada siswa, sehingga siswa mudah merasa jenuh saat melakukan proses pembelajaran. Hal semacam ini bukan saja berakibat kurang baik terhadap proses belajar mengajar pendidikan jasmani yang dilaksanakan, akan tetapi juga mengakibatkan daya pikir dan keingintahuan anak kurang berkembang.hal ini bisa dilihat dari 30 siswa kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan Tahun Ajaran 2014/2015 yang mencapai ketuntasan belajar hanya 9 siswa atau 30% dan 21 siswa atau 70% siswa lainnya belum mencapai ketuntasan seperti yang tertera dalam daftar tabel berikut ini.

KELAS Nilai Banyak Siswa (orang) 60-69 24 Siswa Nilai < 70 Siswa Nilai > 70 XI IPA 70-79 3 80-89 1 89-100 0 24 4 Jumlah 24 4 Persentase 70% 30 % Tabel 1. Perolehan Nilai Passing Atas Bola Voli Kelas XI IPA (Sumber : Daftar Nilai Ujian Siswa) Metode pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan dapat dikuasai anak dengan baik. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh keserasian penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu pembaharuan dalam pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari materi passing atas bola voli jauhlebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif, dan menyenangkan.salah satunya adalah dengan memilih metode pembelajaran yang tepat.

Sebelum menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar nantinya, seorang guru haruslah terlebih dahulu mempertimbangkan baik buruknya suatu metode pembelajaran tersebut. Memilih metode yang tepat untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar tidaklah mudah.dalam pelaksanaan dan penerapan metode pembelajaran dalam pendidikan jasmani perlu disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar-mengajarnya karena pada prinsipnya tidak ada metode pembelajaran yang paling baik untuk selamanya, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu pada metode tertentu pada metode itu sendiri. Faktor-faktor ini harus ditekankan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan tertentu dari pelajaran, kesiapan siswa untuk mengambil keputusan, peralatan yang tersedia, kesesuaian dengan pokok bahasan dan berbagai faktor lain. Walaupun guru sudah merasa nyaman dengan satu metode pembelajaran namun bisa saja menimbulkan dampak yang tidak diharapkan, seperti kelelahan dan kejenuhan yang sering kali muncul saat proses pembelajaran sebagai akibat dari kurang tepatnya penerapan metode pembelajaran tersebut. Menurut peneliti, guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga perlu memberikan perhatian atau merespon gejala ini dan tidak menganggap hal ini sebagai hal yang biasa. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut dikuatirkan akan menurunkan prestasi belajar Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga siswa terkhususnya pada materi passing atas bola voli. Perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga, terutama pada materi passing atas bola voli.

Dalam hal ini salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran seperti melalui penerapan metode pembelajaran yang tepat. Melalui penerapan metode pembelajaran yang tepat, proses pembelajaran bola voli terutama pada materi passing atas bola voli diharapkan akan dapat berjalan lebih optimal. Hambatan dan rintangan yang terdapat pada proses pembelajaran selama ini dapat diatasi. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mencoba memilih metode pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui pendekatan saintifik yang dianggap akan membantu meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli siswa kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan. Karena dengan penggunaan metode ini akan membantu siswa dalam memahami keterampilan passing atas bola voli karena dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk memahami teknik-teknik servis atas bola voli melalui berbagai pemahaman materi/srategi seperti belajar mengingat, berfikir, memodifikasi diri dan membuat suatu kesimpulan. Melalui penggunaan metode pemecahan masalah siswa diberikan kesempatan untuk beperan lebih aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan sendiri infomasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori atau kesimpulan. Dari latar belakang masalah di atas, peneliti akan mengadakan penelitian mengenai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Metode Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian yaitu sebagai berikut :1. Hasil belajar yang dicapai siswa pada saat melakukan passing atas bola voli masih tergolong rendah, 2.Kurangnya kesesuaian metode pembelajaran guru dalam pembelajaran passing atas bola voli, siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar. 3. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar. C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah terkait dalam suatu penelitian dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda beda serta keterbatasan maslah waktu, dana, dan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Peningkatan hasil belajar passing atas bola voli 2. Penerapan metode pemecahan masalah melalui pendekatan saintifik 3. Hasil belajar yang dilakukan passing atas bola voli. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah melalui pendekatan Saintifik dengan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan Tahun Ajaran 2014/2015

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan Rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing atas bola voli melalui pendekatan saintifik dengan metode pemecahan masalah Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam mengikuti dan menggunakan metode pemecahan masalah Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui apakah dengan penggunaan metode pemecahan masalah mempengaruhi hasil belajar passing atas bola voli Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Budi Murni 3 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembanagn ilmu pengetahuan, diamping itu penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru pendidikan jasmani dalam memperbaiki prosespembelajaran 2. Memberikan masukan pada guru pendidikan jasmani dalam rangka meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan hasil belajar, 3. Menambah wawasan peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik di masa yangakan datang, 4. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengembangkanpenelitiannya ini di masa yang akan datang.