BAB I PENDAHULUAN. yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa estetik. Pada masa vital anak menggunakan fungsi-fungsi biologisnya untuk

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan oleh setiap individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prasekolah dapat diartikan sebagai pendidikan sebelum sekolah, jadi berarti

I. PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden

MENGENAL MODEL PENGASUHAN DAN PEMBINAAN ORANGTUA TERHADAP ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN. membentuk perilaku sosial anak menjadi lebih baik dan berakhlak.

BAB I PENDAHULUAN. Anak prasekolah merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIANTERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK A DI PAUD SINAR PUTRA WATUKARUNG, PRINGKUKU, PACITAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tantangan hidup harus dihadapi dengan berbuat sesuatu (Barbara, 2003: 10).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B TK KARTINI LALUNDU KECAMATAN RIO PAKAVA

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah olah

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan populasi yang cukup besar (12,85% dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK DI RA/BA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

Disampaikan oleh Kusmarwanti, M. Pd. (dari berbagai sumber)

Peran Guru dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini Yanuarita Niken P. I Pendahuluan Pendidikan Anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ma ruf Mushthafa Zurayq, Sukses Mendidik Anak, Serambi, Jakarta, 2003, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang UPI Kampus Serang Iis Jamilah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

PENGARUH SOCIAL SKILL TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki dunia pendidikan lebih lanjut. 1 Pendidikan anak usia dini merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, emosional, bahasa dan komunikasi sesuai dengan bentuk dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan pendidikan lebih lanjut. 2 Pendidikan utama dan pertama yang baik untuk anak-anak adalah pendidikan dalam keluarga, karena anak pertama kali mendapat stimulus dalam lingkungan keluarga dan waktu terbanyak yang dihabiskan anak juga dalam keluarga. Keluarga adalah lembaga sosial yang terkecil dari masyarakat yang merupakan penanggung jawab utama dalam optimalisasi tumbuh kembang anak. Keluarga juga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar anak baik fisik, biologis, 1 Anonim. Menu Pembelajaran Anak Usia Dini Depdiknas. (Jakarta: 2005), hal. 13. 2 Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: PT Indeks, 2009), hal. 6-7. 1

maupun sosio psikologisnya. 3 Oleh karena itu pembinaan anak untuk mengantarkan mereka menjadi manusia seutuhnya merupakan tanggung jawab yang utama dari keluarga yaitu orang tua. Orang tua memiliki peran yang sangat berpengaruh dalam memberikan pendidikan sebagai upaya pengembangan pribadi anak. Peran tersebut dapat terwujud melalui penerapan pola asuh yang tepat. Havigur menyatakan bahwa pola asuh orang tua merupakan cara yang digunakan orang tua untuk mengatur tingkah laku anak sebagai perwujudan tanggung jawab mereka dalam pembentukan perilaku dan kedewasaan diri anak. Sehingga pola asuh orang tua memiliki hubungan yang sangat erat dengan perilaku anak-anak sejak mereka masih kecil, hubungan tersebut dapat membentuk kepercayaan, dengan kepercayaan maka akan tumbuh komitmen. Orang tua yang memiliki komitmen terhadap kesejahteraan anaknya dapat memiliki pengaruh yang sangat positif. Suatu keluarga dapat menjalankan fungsinya dengan baik, jika keluarga tersebut mempunyai aturan yang disepakati bersama. Aturan ini akan mengarahkan perilaku anggota keluarga sehingga mereka akan saling memberi dan melengkapi dalam upaya memenuhi kebutuhan masing-masing. 4 Pola asuh orang tua terhadap anak yang terarah dengan baik dan didasari rasa kasih sayang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku sosial anak pada tahap selanjutnya. 5 178. 3 Pohan, Imron. Masalah Anak dan Anak Bermasalah.(Jakarta: Intermedia, 2006), hal. 4 Havigur. Pengantar Psikologi. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), hal. 31. 5 Gerungan. Psikologi Sosial. (Bandung: PT. Eresco, 2001), hal. 188. 2

Hubungan interaksi orang tua dengan anak dalam lingkungan keluarga dapat menentukan tingkah laku terhadap anak. Menurut Meitasari mengemukakan bahwa pola asuh orang tua terdiri dari tiga jenis yaitu: pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif. 6 Terdapat keberagaman pola asuh orang tua dalam keluarga dimana peran keluarga sangat berarti sebagai mediator antara anak dengan lingkungan sekolah, teman sebaya, orang dewasa dan dengan visi orang tua masing-masing. Oleh karena itu, keluarga dalam hal ini pola asuh orang tua berperan dalam membentuk perilaku sosial anak melalui pemberian berbagai stimulasi sejak dini. 7 Sesuai dengan kondratnya, anak memiliki sifat ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, lingkungan sekolah hendaknya dapat memberikan kesempatan untuk memberikan dorongan sosialnya. Anak semakin lama akan semakin menemukan dirinya di lingkungan masyarakat karena adanya proses sosialisasi pada mereka sejak dini. Hal ini akan semakin berkembang bila anak makin mengerti kalau tingkah laku dan perbuatannya tersebut dapat memberikan akibat terhadap sekeliling. 8 Pada tahap perkembangan awal ini, anak biasanya mudah bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Salah satu aspek perkembangan yang penting adalah perkembangan sosial. Anak mulai bermain bersama dalam kelompok, berbicara satu sama lain, dan memilih siapa yang akan 6 Hurlock, Elizabet. Psikologi Perkembangan Terj. Meitasari (Jakarta: Erlangga, 2008), hal. 205. 7 Ibid., hal. 205. 8 Ibid., hal. 206. 3

dipilihnya untuk bermain bersama. Perilaku yang paling umum dari kelompok ini ialah mengamati satu sama lain, melakukan percakapan dan memberikan saran lisan. 9 Nilai dan norma diterapkan anak sejak dini yang nantinya terbawa dalam perkembangan tahap selanjutnya dan akan tampak pada perilaku sosial anak. Perilaku sosial dapat terlihat pada hubungan anak dengan orang lain dan dipengaruhi olah pola asuh orang tua di rumah. Apabila orang tua memupuk perkembangan perilaku sosial anak dengan baik, kemungkinan anak akan mempunyai prilaku kepribadian dan sosial yang baik pula. 10 Perilaku sosial adalah perilaku yang mencerminkan perilaku hidup berdampingan dengan sesamanya yang diwujudkan melalui penyesuaian diri terhadap lingkungan, menerima dan menghargai perbedaan pada anak-anak dan keluarga serta budaya. 11 Perilaku Sosial tersebut terbentuk melalui tahaptahap perkembangan sosial. Menurut standar PAUD 2009 kemampuan yang diharapkan dalam aspek perkembangan sosial anak biasanya tampak dalam kemampuan anak berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Sedangkan menurut Meitasari mengemukan bahwa pola perilaku dalam situasi sosial pada masa kanak-kanak awal meliputi kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, 9 Hurlock, Elizabet. Psikologi Perkembangan Ter. Meitasari (Jakart: Erlangga, 2008), hal. 262. 10 Ibid., hal 262. 11 Atkitson, Rita L. Pengantar Psikologi (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 19. 4

ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru dan perilaku kelekatan. 12 Perkembangan sosial masa kanak-kanak awal diperoleh dari proses belajar melalui hubungan sosial dan bergaul dengan orang lain di luar rumah, terutama dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Mereka belajar menyesuaikan diri dan bekerjasama dalam kegiatan bermain. Sikap dan perilaku sosial yang terbentuk pada usia dini biasanya menetap dan hanya mengalami perubahan sedikit. Masa kanak-kanak awal ini sejumlah hubungan yang dilakukan anak dengan anak-anak lain meningkat dan hal ini sebagian menentukan bagaimana gerak maju perkembangan sosial mereka. Perilaku sosial anak menerapkan pola asuh yang tepat. Fenomena yang terjadi saat ini orang tua biasanya bersikap over protective dan terlalu memanjakan anak sehingga anak akan sangat bergantung dengan orang tua dan sulit berinteraksi dengan orang lain maupun teman sebaya. 13 Perkembangan sosial dapat mengarahkan pada terbentuknya sikap tanggung jawab dan memberikan kepercayaan pada diri anak. Melalui kemampuan berperilaku sosial akan mempermudah anak untuk berorientasi dan bersosialisasi pada dunia luar yaitu lingkungan masyarakat ataupun sekolah. Selain itu juga akan mempermudah anak dalam melakukan hubungan sosial secara mandiri, anak akan menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial dan akan berhasil dalam pekerjaan. Kegagalan anak dalam 12 Hurlock, Elizabet. Psikologi perkembangan Terj. Meitasari (Jakarta: Erlangga, 2008), hal. 262. 13 Ibid., hal. 261. 5

bersosialisasi menyebabkan anak menjadi pemalu, kurang percaya diri, sering menyendiri dan keras kepala. 14 Anak yang mengikuti pendidikan pra-sekolah dapat melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan pra-sekolah. 15 Anak dituntut untuk menghormati dan menerima kegiatan yang ada di sekolah, mentaati peraturan sekolah dalam kehidupan sosial anak di Sekolah. Namun kenyataannya tidak demikian, ada sebagian anak di TK Aisiyah Bustanul Athfal 12 atau lebih populer dengan singkatannya TK ABA 12 (untuk selanjutnya ditulis: TK ABA 12). TK ABA 12 Jalan Sumpil I/ 53 Blimbing Kota Malang ini sulit untuk melakukan penyesuaian sosial, mau menang sendiri, dan tidak perduli dengan orang lain. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra-research di TK ABA 12 ada 3 anak yang memiliki perilaku sosial yang kurang baik yakni seperti berteriak dan selalu marah-marah terhadap suatu hal yang tidak sesuai dengan keinginan 3 anak tersebut. Orang tua ketiga anak tersebut berasal dari keluarga berbeda berdasarkan kelas ekonominya. 16 Pola asuh orang tua memberi pengaruh terhadap prilaku sosial anak dalam kehidupan sehari-harinya di sekolah. Hal ini terlihat dari adanya perilaku sosial anak di sekolah TK ABA 12 yang dapat berkembang seperti; mampu bersosialisasi, bekerjasama, bersikap ramah, menunjukkan rasa empati dan simpati, menghargai teman dan berbagi pada saat di sekolah. 14 Wulandari, Anik. Kemampuan Bersosialisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah Ditijau dari Jenis Pendidikan. (Surakarta: UMS, 2009), hal. 3. 15 Hurlock, Elizabet. Psikologi perkembangan Terj. Meitasari (Jakarta: Erlangga, 2008), hal. 261. 16 Pengamatan tanggal 6 Maret 2014. 6

Disamping itu ada juga anak yang perilaku sosialnya cukup baik dimana anak tersebut terkadang sulit bersosialisai, bekerja sama, selama disekolah akan tetapi anak tersebut kadang mau bersosialisasi, bekerja sama dengan teman sebaya dalam kegiatan yang dia senangi. Beberapa orang tua di TK ABA 12 Blimbing Kota Malang menerapkan pola asuh yang berbeda terhadap anak, dari perbedaan pola asuh orng tua menghasilkan prilaku sosial anak yang berbeda pula baik dalam mendidik anak, berbicara kepada anak, memberi nasehat kepada anak, mendampingi dan menemani anak. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas mendorong untuk mengadakan penelitian tentang Studi korelasi Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Sosial Siswa TK Aisiyah Bustanul Athfal 12 Blimbing Kota Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dalam latar belakang masalah tersebut di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pola asuh orang tua siswa TK ABA 12 Blimbing Kota Malang? 2. Bagaimana prilaku sosial siswa TK ABA 12 Blimbing Kota Malang? 3. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua dan prilaku sosial siswa TK ABA 12? 7

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan pola asuh orang tua siswa TK ABA 12 Blimbing Kota Malang. 2. Menguraikan prilaku sosial siswa TK ABA 12 Blimbing Kota Malang. 3. Mendeskripsikan bagaimana hubungan pola asuh orang tua dan prilaku sosial siswa TK ABA 12. D. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua di rumah sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku sosial anak di yang berada di sekolah. Variabel Pola asuh orang tua mempunyai indikator yaitu : 1. Otoriter. 2. Demokrasi. 3. Permisif. 8

Sedangkan variabel perilaku sosial anak yang akan diteliti mempunyai 5 indikator yaitu: 1. Kerjasama. 2. Kemurahan Hati 3. Simpati. 4. Empati. 5. Sikap ramah. Ruang lingkup penelitian ini hanya berada di TK ABA 12 Blimbing Kota Malang. Peneliti mengambil lokasi objek penelitian ini dikarenakan adanya beberapa perbeaan pola asuh orang tua yang dilihat peneliti dalam mendidik anak-anaknya. Agar penelitian ini efektif, efisien dan terarah maka perlu pembatasan masalah. Penelitian ini difokuskan pada hal-hal sebagai berikut : 1. Perilaku sosial anak dalam penelitian ini adalah perilaku sosial anak pada saat di sssekolah yang meliputi kerjasama, kemurahan hati, simpati, empati dan sikap ramah. 17 2. Pola asuh orang tua difokuskan pada 3 pola asuh yakni pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. 2008), hal. 160. 17 Hurlock, Elizabet. Psikologi perkembangan Terj. Meitasari (Jakarta: Erlangga, 9

E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Pengelola TK 1) Sebagai bahan kajian dan bahan pertimbangan akan pentingnya memahami karakteristik siswa dalam proses pembelajaran di TK ABA 12 untuk menumbuhkan perilaku sosial anak. 2) Dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di TK ABA 12 dengan memperhatikan peran pola asuh orang tua dalam keluarga. b. Peneliti lain Sebagai bahan referensi kelimuan bagi penelitian lain yang melakukan penelitian sejenis atau lanjutan. 2. Kegunaan Praktis a. Sekolah 1) Dapat mengembangkan komunikasi dengan orang tua siswa mengenai pola asuh orang tua sehingga pembelajaran diharapkan dapat lebih efektif. 2) Sebagai masukan pada sekolah tentang perlunya penyusunan program sekolah dan pembelajaran dengan memperhatikan pola asuh orang tua dalam rangka menumbuhkan perilaku sosial anak. 10

3. Guru TK 1) Dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengembangkan program-program pembelajaran yang lain dengan memperhatikan perilaku sosial anak. 2) Sebagai dasar pembinaan kepada Guru TK ABA 12 dalam upaya memperbaiki kinerja mengajar di sekolah dan proses pembelajaran dengan memperhatikan kebiasan anak dalam keluarga melalui komunikasi dengan anak dan orang tuan untuk menumbuhkan perilaku sosial anak. 4. Orang tua 1) Dapat memberikan pengetahuan mengenai pentingnya pola asuh orang tua yang dapat mengembangkan perilaku sosial anak sejak dini. F. Sistimatika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan disampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya penelitian ini. Pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah tujuan penelititian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan kegunaan penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas kata kunci dari judul penelitian ini berdasarkan tiori acuan dasar yang berkaitan dengan Studi Korelasi Pola 11

Asuh Orang Tua dengan Perilaku Sosial Siswa Tk Aisiyah Bustanul Athfal 12 Blimbing Kota Malang. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini meliputi jenis dan pendekatan penelitian, objek penelitian, jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang penyajian data dari hasil penelitian yang didapat selama proses penelitian berlangsung beserta analisisnya. BAB IV PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang berkaitan dengan penelitin ini. 12