BAB I KONSEP EKONOMI MANAJERIAL ILMU MANAJEMEN MERTODE KUANTITATIF EKONOMI MANAJERIAL TEORI EKONOMI MIKRO Gambar 1.1. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial A. EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMIC) Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang tersedia untuk mewujudkannya. Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik. Ekonomi Mikro Terapan (Applied Microeconomics), bertujuan memberikan suatu kerangka kerja untuk menganalisis keputusan-keputusan manajerial, sehingga dengan pendapat di atas dapat dilihat pada gambar 1.1, yaitu ekonomi manajerial merupakan integrasi dari bidang ilmu manajemen, ilmu ekonomi dan metode kuantitatif. Prinsip-prinsip ekonomi manajerial pengambilan keputusan oleh manajer yang berkaitan dengan mengalokasikan sumber-sumber daya yang langka secara efesien, antara lain: Man, Money, Material, Methode. B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan performasi organisasi (bisnis). - Mengambil keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis) tercapai. - Perusahaan adalah organisasi yang dijalankan untuk merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan. - Tujuan perusahaan Pemilihan Pesaing Perusahaan Konsumen Pemerintah Gambar 1.2. Pengambilan Keputusan-keputusan Bisnis - Hubungan antara masalah dan keputusan bisnis
Kualitatif Pengalaman Bisnis C. SISTEM INDUSTRI MODERN Tahap II Desain produk yang sesuai keinginan konsumen Masalah Informasi Keputusan Tahap I Riset pasar untuk mengetahui keinginan pasar/konsumen Tahap III Proses produksi secara efektif dan efisien sesuai desain produk Kuantitatif Produksi, Biaya, SDM Gambar 1.3. Hubungan Antara Masalah dan Keputusan Bisnis - Pengambilan keputusan dengan melibatkan ekonomi manajerial Perusahaan Tujuan Perusahaan Masalah-masalah Manajer Peranan manajer mengambil keputusan untuk mengatasi masalah dan untuk mencapai tujuan Tahap IV Pemesanan produk dengan layanan purna jual baik Gambar 1.5. Sistem Industri Modern D. MANAJEMEN BISNIS TOTAL DALAM SISTEM INDUSTRI MODERN Manajemen bisnis total mengintegrasikan: 1) Manajemen produktivitas total 2) Manejemen kualitas total 3) Manajemen sumberdaya total 4) Manajemen teknologi total 5) Manajemen biaya total Melalui pengembangan sumberdaya manusia yang handal untuk memperoleh hasil optimal yang berorientasi pada keputusan konsumen. Untuk dapat menciptakan industri modern Hankim dan William menemukakan metode Visual Strategic Thinking Paradigms (VSTP). Ekonomi Mikro Teori Pengambilan Keputusan Ketidakpuasan salah satu dari 3 unsur industri tersebut menyebabkan industri tidak berkembang. Ekonomi Manajerial PELANGGAN Solusi yang optimal untuk memecahkan masalah Gambar 1.4. Pengambilan keputusan melibatkan ekonomi manajerial KARYAWAN PEMEGANG SAHAM Gambar 1.6. Metode VSTP
E. TOTAL QUALITY MANAJEMEN (TQM) DAN JUST IN TIME (JIT) Total Qualitiy Manajemen adalah inti dari perkembangan industri modern, yaitu agar industri dapat memproduksi barang yang bermutu, sehingga pelanggan menjadi puas. Total Quality Manajemen adalah suatu proses yang menekankan pada peningkatan secara terus menerus didasarkan kepada dedikasi sumber daya manusia untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan biaya yang rendah. Titik berat Total Quality Manajemen adalah mutu produk (barang, jasa). Mutu adalah jasa atau produk yang menguasai atau melebihi harapan pelanggannya. Delapan langkah pelaksanaan Total Quality Manajemen: Langkah I: Mendefinisikan proses Identifikasi proses masalah Definisikan kebutuhan pelanggan Langkah II: Didefinisikan isi dan ruang lingkup proyek yang akan diperbaiki Tentukan alasan proses Berukuran keragaman proses Langkah III: Mendefinisikan penyebab masalah Langkah IV : Kumpulkan dan analisis data Tetapkan metode pengukuran Kumpulkan data Analisis data Langkah V: Cara penyelesaian masalah Tetapkan alternatif pemecahan masalah Pilih cara pemecahan juga sebagai percobaan Langkah VI : Pemecahan masalah Langkah VII : Tetapkan standarisasi proses perbaikan Langkah VIII : Perbaikan secara berkelanjutan (terus-menerus) sehingga semua masalah yang ada di perusahaan dapat diperbaiki dan kualitas meningkat terus Just in time production system (JIT) Adalah proses produksi yang bertujuan mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara keseluruhan melalui menghilangkan pemborosan secara terus menerus. Just in time Production System (JIT) terdiri dari: 1. Elemen Output - Pengukuran Output (1) standart nasional (SNI) (2) standart internasional (ISO 9000) (3) banyaknya produk yang cacat (%) (4) biaya per unit output (5) kualitas sesuai keinginan konsumen (6) pelayanan purna jual 2. Konsep dasar teori produksi - Strategi produksi tepat waktu Ada 7 pemborosan dalam sistem produksi : (1) Kelebihan produk dari permintaan konsumen (2) Waktu menunggu (3) Transportasi dalam pabrik (4) Inventory (5) Pergerakan (motion) (6) Pembuatan produk cacat (7) Proses produksi itu sendiri tidak efektif dan tidak efisien
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME PRODUCTION SYSTEM (JIT) STRATEGI PRODUKSI JIT Tujuan JIT adalah menghitungkan pemborosan melalui perbaikan terusmenerus. F. PRODUKSI REDUKSI BIAYA MENINGKATKAN ARUS PERPUTARAN MODAL=CAPITAL TURNOVER RATIO Produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk perusahaan. MENGHILANGKAN PEMBOROSAN Produksi melibatkan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa. Sumber daya: modal, tenaga kerja, material. SISTEM PRODUKSI JIT MENCIPTAKAN ALIRAN PRODUKSI KONTINYU SISTEM AUTONOMOUS Input Proses Produksi Output Produksi METODE PRODUKSI ALIRAN INFORMASI KONTROL MELALUI KERJA SAMA PERALATAN OTOMATIS Lingkungan Produksi Gambar 1.8. Proses Produksi - INVENTORY MINIMUM - WAKTU PENDEK - PEKERJAAN MULTI FUNGSIONAL - SIKLUS PRODUK MENGGUNAKAN WAKTU Gambar 1.7. Sistem produksi just in time production system (JIT) Prinsip-prinsip JUST IN TIME PRODUCTION SYSTEM (JIT): 1) Kerjakan secara benar, pada waktu awal 2) Output yang bebas cacat adalah lebih penting dari pada output itu sendiri 3) Cacat, kesalahan, kerusakan, kemacetan dapat dicegah 4) Tindakan pencegahan adalah lebih murah dari pada pekerjaan ulang Produksi : 1. Barang - harus diukur 2. Jasa - dan bermutu Fungsi Produksi Fungsi produksi adalah pertanyaan diskriptif yang mengkaitkan masukan dan pengeluaran, yang memperlihatkan keluaran maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah masukan tertentu. Fungsi produksi, suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara proses produksi dengan produksi. Q = f (X, Y) Dimana: Q = produksi
X = faktor produksi X Y = faktor produksi Y Produksi total, Produksi Marjinal dan Produksi Rata-rata Produksi total (TP) merupakan totalitas dari produksi. Total produksi adalah keluaran total yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah faktor produksi dalam suatu sistem produksi TP, MP dan AP Tabel 1.1. Perhitungan MP dan AP FP (X) TP (Q) MP x = dq / dx AP x = Q / X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 31 48 59 68 72 73 72 70 67 Fungsi total produksi, yaitu: 1. Increasing return 2. Konstan return to scale 3. Deminishing return 715 16 17 11 9 4 1-1 -2-3 15,0 15,5 16,0 14,8 13,6 12,0 10,4 9,0 7,8 6,7 Produksi Marginal (MP) adalah perubahan produksi sebagai akibat dari perubahan satu unit faktor produksi dan faktor produksi yang lain konstan MPx adalah turunan pertama dari TP = TP` dq d T P MPx = = dx dx Produksi Rata-rata adalah produksi total dibagi jumlah unit faktor produksi yang dipergunakan Q Produksi Rata-rata (AP) = X Pendapatan Total - Pendapatan Total = TR (Total Revenue) Adalah seluruh produksi (TP) dikalikan dengan harga satuan produk - TR = H (Px). Q (TP) - Pendapatan marginal = Marginal Revenue = MRQ Adalah tambahan pendapatan sebagai akibat dari tambahan produksi persatuan. - Produk pendapatan marginal adalah nilai ekonomi satu unit marginal dari satu faktor masukan tertentu - Produk pendapatan marginal dan input X = MRP X - Produk pendapatan marginal untuk satu input (MP x) = X. MRQ Input (X) Tabel 1.2. Produk Total dan Produk Marginal Produk Total (Q) Produk Marginal X (MPx = Q) Produk 1 3 3 $ 15 2 7 4 $ 20 3 10 3 $ 15 4 12 2 $ 10 5 13 1 $ 5 - Pendapatan rata-rata = Average Revenue (AR) TR AR = Input
G. ANALISIS BIAYA 1. Total biaya adalah totalitas dari biaya untuk memperoduksi suatu produk - Biaya adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi barang (jasa) - Total cost = Fixed Cost + variable Cost - Fixed Cost (FC) adalah ongkos yang besar kecilnya tidak mempengaruhi, produksi (pajak bumi dan bangunan, bunga modal) - Variabel Cost (VC) adalah ongkos yang besar kecilnya mempengaruhi produksi (upah buruh musiman) TC = TC + VC 2. Marginal Cost = MC Adalah tambahan ongkos sebagai akibat dari pertambahan satu unit produksi MC = TC ' = dtc / dx 3. Ongkos rata-rata = Average Cost - Adalah ongkos yang diperoleh dengan cara = TC X - Disebut pula ongkos per unit barang 4. Ongkos jangka pendek = yaitu ongkos setiap satu persen produksi = ongkos produksi jangka pendek - Sort Run Cost produk = SRCP - Pada SRCP terdapat : - TC - FC - VC Tabel 1.3. Perhitungan Biaya Produksi Jangka Pendek No Q Unit FC TVC TC (FC + VC) 1 0 6.000 0 6.000 2 100 6.000 4.000 10.000 3 200 6.000 6.000 12.000 4 300 6.000 9.000 15.000 5 400 6.000 14.000 20.000 6 500 6.000 22.000 28.000 7 600 6.000 36.000 42.000 AFC AVC ATC MC Tabel 1.4. Hubungan Biaya Jangka Pendek dengan Produksi Jangka Panjang K L Q FC TVC TC 3 0 0 6.000 0 6.000 3 4 100 6.000 4.000 10.000 3 6 200 6.000 6.000 12.000 3 9 300 6.000 9.000 15.000 3 14 400 6.000 14.000 20.000 3 22 500 6.000 22.000 28.000 3 34 600 6.000 36.000 42.000 AP L Q/L PP C A Q/AL AVC W/PW C MC W/MPc Catatan: harga input modal @ Rp 2.000.000,- per unit, sedangkan upah tenaga kerja Rp 1.000.000,- per orang per periode waktu. 5. Kasus TQM CV. JASA CETAK bergerak di bidang roduk buku tulis yang berdiri pada tahun 1980, semula tenaga 5 orang sekarang menjadi 20 orang. Mesin pencetaknya masih sederhana, sehingga cukup menyita waktu pekerjaan. Produk yang dihasilkan dari tahun ke tahun selalu meningkat, pada akhir tahun ini dalam keadaan ekonomi kritis, manajer CV. JASA CETAK berkeinginan untuk menigkatkan kualitas produknya dalam rangka menghadapi persaingan. Sebagai informasi dari CV. JASA CETAK adalah: - Produk yang dihasilkan rata-rata per tahun naik = 10% - Kerusakan produksi rata-rata per tahun = 5 % - Gaji karyawan sesuai dengan UMR - Pemenuhan bahan baku sesuai dengan kebutuhan per bulan - Lokasi CV. JASA CETAK menjadi satu dengan rumah Manajer - Selain informasi di atas, ada gejala berdiri CV-CV dengan dengan produk sama semakin naik Dengan menggunakan TQM bantulah keinginan manajer tersebut. H. LATIHAN SOAL 1. Kreteria manajer yang bagaimana untuk menjawab era globalisasi yang kompetitif? Jelaskan!
2. Di dalam sistem produksi terdapat konsep dasar yang disebut JUST IN TIME PRODUCTION SYSTEM = JIT, dimana konsep tersebut bertujuan mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara keseluruhan melalui menghilangkan keborosan secara terus menerus. Pertanyaan: a. Sebutkan beberapa pemborosan dalam sistem produksi yang anda ketahui? b. Jelaskan pula prinsip-prinsip dari pada JIT tersebut! 3. Beberapa pola pikir penanganan dengan menggunakan ekonomi manajerial, jelaskan dengan cara menggunakan gambar struktur bagaimana menentukan keputusan untuk mengatasi masalah tersebut (Managerial Decision Problems)! 4. Total Quality Manager (TQM) adalah inti dari perkembangan industri kecil modern, yaitu agar industri dapat memproduksi barang yang bermutu, sehingga pelanggan menjadi puas. a. Jelaskan hubungan sumber daya manusia (SDM) keterlibatannya dengan pengetrapan TQM pada sektor industri! b. Jelaskan pula bagaimana titik berat pengetrapan metode TQM pada sektor industri tersebut!