ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE BISHOP/TRIANGLE (STUDI KASUS : KAWASAN MANADO BYPASS)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE BISHOP (Studi Kasus: Kawasan Citraland sta.1000m)

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE JANBU (STUDI KASUS : KAWASAN CITRALAND)

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND)

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE FELLENIUS (Studi Kasus: Kawasan Citraland)

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE MORGENSTERN-PRICE (STUDI KASUS : DIAMOND HILL CITRALAND)

Analisa Kestabilan Lereng Metode Spencer

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN GEOSLOPE/W Tri Handayani 1 Sri Wulandari 2 Asri Wulan 3

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB III METODE KAJIAN

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS TRANSFER BEBAN PADA SOIL NAILING (STUDI KASUS : KAWASAN CITRA LAND)

Analisis Pendahuluan Potensi Likuifaksi di Kali Opak Imogiri Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB IV KRITERIA DESAIN

PERHITUNGAN FAKTOR KEAMANAN DAN PEMODELAN LERENG SANITARY LANDFILL DENGAN FAKTOR KEAMANAN OPTIMUM DI KLAPANUNGGAL, BOGOR

ANALISIS POTENSI LONGSOR PADA LERENG GALIAN PENAMBANGAN TIMAH (Studi Kasus Area Penambangan Timah Di Jelitik, Kabupaten Bangka)

PENGARUH PEMBASAHAN BERULANG TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LONGSORAN RUAS JALAN TAWAELI TOBOLI

APLIKASI SLIDE SOFTWARE UNTUK MENGANALISIS STABILITAS LERENG PADA TAMBANG BATUGAMPING DI DAERAH GUNUNG SUDO KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANALISIS TINGGI MUKA AIR PADA PERKUATAN TANAH DAS NIMANGA

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PENGARUH TEBAL TANAH LUNAK DAN GEOMETRI TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS TIMBUNAN

PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI DRAINASE VERTIKAL DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Keaktifan lereng adalah proses perpindahan masa tanah atau batuan 1 1. PENDAHULUAN. Ha %

STUDI PEMAMPATAN KONSOLIDASI SEKUNDER TANAH GAMBUT DI KOTA PONTIANAK

TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

PEMODELAN PARAMETER GEOTEKNIK DALAM MERESPON PERUBAHAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DENGAN SISTEM TAMBANG TERBUKA

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG

Pengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen Hingga

DAFTAR ISI. RINGKASAN... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

ANALISA STABILITAS LERENG PADA CAMPURAN PASIR DAN TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN PERMODELAN DI LABORATORIUM ABSTRAK

RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

EVALUASI KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG TERBUKA DI TAMBANG BATUBARA ABSTRAK

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

BAB 1 PENDAHULUAN. Banten. Sumber-sumber gempa di Banten terdapat pada zona subduksi pada pertemuan

GRAFIK HUBUNGAN ( angka pori dengan kadar air) Pada proses pengeringan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

KAJIAN STABILITAS LERENG PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN DAN PENANGGULANGANNYA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STABILITAS LERENG DAN PENANGGULANGAN KELONGSORAN LERENG PADA RUAS JALAN ABDUL AZIS KARIAS (PASAR AMUNTAI), KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS STABILITAS LERENG DI DAS TIRTOMOYO WONOGIRI DENGAN METODE SIMPLIFIED BISHOP AKIBAT HUJAN PERIODE ULANG

PENGGUNAAN SHEET PILE UNTUK PERKUATAN LERENG DI DESA TAMBAKMERANG KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

ANALISIS LONGSORAN RUAS JALAN CENING KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

DESAIN TERASERING PADA LERENG SUNGAI GAJAH PUTIH SURAKARTA

KAJIAN KESTABILAN TUBUH WADUK RUKOH KECAMATAN TITIEU KEUMALA KABUPATEN PIDIE (109G)

TOPIK BAHASAN 10 STABILITAS LERENG PERTEMUAN 21 23

BAB II LANDASAN TEORI

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Kestabilan Struktur Embankment Di Daerah Reklamasi (Studi Kasus : Malalayang)

Jl. Raya Kaligawe Km. 4, Semarang Jawa Tengah 2

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

PENGARUH TEKANAN AIR PORI TANAH TERHADAP PERKUATAN TEMBOK PENAHAN DAN GEOTEXTILE

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

PENGARUH PRAPEMBEBANAN TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH LUNAK BERDASARKAN UJI TRIAXIAL TERKONSOLIDASI TERBATAS TAKTERDRAINASI

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN TERASERING DI DESA SENDANGMULYO, TIRTOMOYO, WONOGIRI

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat dan berkat-nya penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir berj

Pengaruh Penambahan Semen, Abu Sekam Padi dan Abu Ampas Tebu pada Tanah Lempung Ekspansif di Bojonegoro terhadap Nilai CBR, Swelling, dan Durabilitas

PERENCANAAN STRUKTUR TANGGUL KOLAM RETENSI KACANG PEDANG PANGKAL PINANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OASYS GEO 18.1 DAN 18.2

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

4 BAB VIII STABILITAS LERENG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TEGANGAN DAN PENURUNAN SUBGRADE TANAH EKSPANSIF PADA MODEL PERKERASAN LENTUR

Transkripsi:

ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE BISHOP/TRIANGLE (STUDI KASUS : KAWASAN MANADO BYPASS) Rony Palebangan, Arens E. Turangan, Lanny D. K. Manaroinsong Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode Bishop simplified dan Bishop/triangle untuk mencari nilai faktor keamanan dari lereng tersebut dengan menggunakan program SLIDE 6.0 dan program MARTES. Data yang digunakan merupakan hasil pengujian geser langsung yang sudah pernah dilakukan di lokasi. Hasil dari perhitungan didapatkan bahwa kondisi lereng yang berada di Manado Bypass, tepatnya di bawah patung Yesus Memberkati, berada dalam kondisi kritis yaitu, FK = 0,986 untuk metode Bishop simplified dan FK = 1.007 untuk metode Bishop/triangle. Kondisi tersebut sangat rentan terjadi kelongsoran jika nilai Ru = >0. Faktor faktor seperti sudut kemiringan, jumlah anak tangga, dan parameter geser merupakan faktor kunci dari nilai FK yang didapat. Kenaikan nilai FK terjadi pada grafik FK vs α seiring dengan diturunkannya nilai α. Dari grafik FK vs Ru terjadi penurunan mengikuti persamaan FK = -1.6194Ru + 1.0442 seiring dengan ditambahkannya nilai Ru. Dari grafik FK vs Ns, terjadi kenaikan nilai FK dengan ditambahkannya jumlah anak tangga menjadi 2 buah, Namun, terjadi penurunan FK seiring ditambahkannya anak tangga >2 buah. Dari grafik FK vs Φ, terjadi penurunan dengan dikuranginya nilai Φ, mengikuti persamaan FK (63) = 0.0278Φ - 0.0254 untuk variasi α = 63, FK (50) = 0.0278Φ - 0.0254 untuk variasi α = 50, dan FK (42) = 0.0325Φ - 0.0078 untuk variasi α = 42. Dari grafik FK vs c, terjadi penurunan dengan dikuranginya nilai c, mengikuti persamaan FK (42)= 0.0401c + 1.0933 untuk variasi α = 63, FK (50)= 0.0289c + 0.9459 untuk α = 50, dan FK (42) = 0.0178c + 0.9742 untuk variasi α = 42. Kata kunci : Bishop/triangle, modified Bishop, simplified Bishop 1. Pendahuluan Latar Belakang Tanah merupakan suatu elemen penting yang menjadi dasar dari semua konstruksi, baik itu jalan, bangunan gedung, jembatan, bendungan, dan lain-lain. Untuk menentukan apakah tanah itu layak untuk didirikan konstruksi di atasnya, tidak bisa dilakukan hanya dengan melihat secara kasar keadaan tanah itu, namun diperlukan beberapa pengujian, baik itu pengujian langsung di lapangan, maupun pengujian di laboraturium. Sering kita temui di lapangan terdapat tanah yang cenderung mempunyai elevasi yang landai di beberapa bagiannya, atau yang biasa kita sebut dengan lereng. Membangun sebuah konstruksi pada lereng tidaklah sama dengan membangun konstruksi di atas tanah yang datar, karena perilaku tanah di lereng berbeda dengan tanah yang datar. Tanah pada lereng cenderung lebih dinamis jika dibandingkan dengan tanah yang datar. Perilaku tanah inilah yang membuat penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Lokasi yang akan dianalisis adalah lereng di bawah monumen Yesus Memeberkati di kawasan Manado Bypass. Lokasinya yang berupa lereng dan berada di ruas jalan bypass kota Manado ini memang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda, sebagai pembanding dengan penelitianpenelitian sebelumnya yang telah dilakukan di sekitaran lokasi ini. Pada penelitian sebelumnya, metode yang telah digunakan yaitu, metode Bishop. Metode yang akan digunakan adalah metode modified Bishop (Triangle). Di musim penghujan intensitas air hujan akan menambah beban pada lereng tersebut akan memicu terjadinya longsor dan membahayakan ruas jalan di bawahnya. Untuk itu, dengan melihat tinjauan-tinjauan di atas, maka penelitian ini perlu dilakukan. Rumusan Masalah Memperoleh nilai faktor keamanan, mengetahui hubungan antara faktor keamanan dengan variasi sudut kemiringan lereng, variasi parameter geser dan variasi jumlah anak tangga (pembuatan terasering), serta hubungan antara faktor keamanan dan koefisien rasio tegangan air pori. Tujuan Penelitian Menentukan pengaruh parameter geser tanah terhadap FK pada lereng di bawah monumen Yesus Memberkati. Menentukan grafik hubungan antara FK dengan kemiringan lereng di bawah monumen Yesus Memberkati. 128

Menentukan grafik hubungan FK dengan rasio tegangan air pori. Menentukan grafik hubungan jumlah anak tangga terasering terhadap FK pada lokasi penelitian. Membandingkan hasil yang didapat dengan menggunakan metode Bishop/Triangle dengan hasil hasil yang didapat dengan menggunakan metode Bishop Simplified (SLIDE 6.0). Batasan Masalah Tanah diambil dari kawasan Citraland (monumen Yesus Memberkati). Penelitian ini tidak memperhitungkan pengaruh gempa. Analisis yang dipakai adalah metode irisan. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini dapat berguna untuk sebagai bahan masukan dalam mendesain lereng di kawasan Citraland yang dilalui oleh jalan bypass manado dan mengaplikasikan program komputasi dalam menganalisis kestabilan lereng, serta dengan penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk dikembangkannya program MARTES. Selain itu hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang geoteknik terutama dalam hal kestabilan lereng. 2. Metode Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian mengikuti diagram alir pada Gambar 1. Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Studi 129

Untuk memvalidasi perhitungan manual yang dilakukan, digunakan program MARTES. Langkah-langkah peerhitungan dengan program MARTES adalah sebagai berikut : 1. Pilihan untuk menyimpan. Pilih (2) untuk NO. Disarankan untuk melakukan pencatatan manual. 2. Pilihan metode. Pilih (3) untuk metode Modified Bishop 3. Masukkan jumlah irisan (slide) sesuai perhitungan. Di perhitungan ini jumlah irisan yang digunakan adalah 7 irisan. 4. Masukkan jumlah anak tangga (section). Di perhitungan ini jumlah anak tangga yang digunakan adalah 1 anak tangga. 5. Masukkan jumlah koordinat untuk titik busur. Pilih (4). 6. Masukkan jumlah lapisan. Di sini jumlah lapisan yang digunakan adalh 1 lapisan. 7. Pilih (1) untuk output data hanya berupa hasil akhir dari perhitungan. 8. Pilih (2) untuk mencetak hasil secara manual. 9. Masukkan parameter lainnya untuk perhitungan. 10. Masukkan data tanah. 11. Masukkan data beban. Di perhitungan ini tidak terdapat beban. 12. Masukkan sudut dan tinggi lereng. 13. Masukkan koordinat titik terendah lereng. 14. Masukkan koord.inat grid untuk titik pusat rotasi. Gambar 2. Tampilan Program MARTES Gambar 3. Input Data Pada Program MARTES 130

3. Hasil Penelitian Hasil Perhitungan Faktor Keamanan Setelah dilakukan perhitungan komputasi dengan program SLIDE 6.0 maupun dengan menggunakan cara hand calculation dari data-data yang ada, maka telah didapatkan faktor keamanan yaitu sebesar 1,047. Dari faktor keamanan yang didapatkan, sudah dipastikan bahwa keadaan lereng pada kondisi awal berada dalam kondisi yang kritis. Oleh karena itu, diperlukan variasi desain lereng yang tepat agar didapat faktor keamanan yang lebih besar dari 1,00 (> 1). Perhitungan faktor keamaan dilakukan terhadap beberapa kondisi, yakni : variasi kemiringan lereng, rasio tekanan air pori dan muka air tanah, variasi jumlah anak tangga, sudut geser dalam dan kohesi tanah. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik hubungan antara faktor keamanan dengan kondisi-kondisi yang ditinjau tersebut. Hasil perhitungan kestabilan lereng metode Bishop/Triangle (menggunakan program MARTES) dibandingkan dengan hasil perhitungan kestabilan lereng metode Bishop Simplified (menggunakan program SLIDE 6.0), yang ditunjukkan oleh Gambar 11. Gambar 4. Pemodelan Awal Lereng Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Faktor Keamanan Dengan Kemiringan Lereng ( ) 131

Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Faktor Keamanan Dengan Rasio Tekanan Air Pori (Ru) Gambar 7. Grafik Hubungan Antara Faktor Keamanan Dengan Muka Air Tanah (Hu) Gambar 8. Grafik Hubungan Antara Faktor Keamanan Dengan Jumlah Anak Tangga (Ns) 132

Gambar 9. Grafik Hubungan Antara Faktor Keamanan Dengan Sudut Geser Dalam ( ) Gambar 10. Grafik Hubungan Antara Faktor Keamanan Dengan Kohesi Tanah (c) Gambar 11. Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan FK Terhadap Rasio Tekanan Air Pori Dengan Metode Modified Bishop Dan Metode Simplified Bishop 133

4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Kenaikan nilai FK terjadi pada grafik FK vs α seiring dengan diturunkannya nilai α, jadi dapat disimpulkan bahwa semakin kecil nilai α maka semakin besar nilai FK yang diperoleh. 2. Dari grafik FK vs Ru terjadi penurunan mengikuti persamaan FK = -1.6194Ru + 1.0442 seiring dengan ditambahkannya nilai Ru. Kesimpulannya semakin besar nilai Ru maka semakin kecil nilai FK yang diperoleh. 3. Dari grafik FK vs Ns, terjadi kenaikan nilai FK dengan ditambahkannya jumlah anak tangga menjadi 2 buah, Namun, terjadi penurunan FK seirng ditambahkannya anak tangga >2 buah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variasi terbaik untuk jumlah anak tangga adalah 2 buah. 4. Dari grafik FK vs Φ, terjadi penurunan dengan dikuranginya nilai Φ, mengikuti persamaan Fk (63)= 0.0278Φ - 0.0254 untuk variasi α = 63, FK (50) = 0.0278Φ - 0.0254 untuk variasi α = 50, dan FK (42) = 0.0325Φ - 0.0078 untuk variasi α = 42. 5. Dari grafik FK vs c, terjadi penurunan dengan dikuranginya nilai c, mengikuti persamaan FK(42)= 0.0401c + 1.0933 untuk variasi α = 63, FK (50)= 0.0289c + 0.9459 untuk α = 50, dan FK (42) = 0.0178c + 0.9742 untuk variasi α = 42. Saran 1. Parameter tanah sangat mempengaruhi kualitas dari tanah itu sendiri. Oleh sebab itu, desain dari sebuah lereng harus dirancang sedemikian rupa agar memenuhi standar keamanan. Dimaksudkan dalam hal ini yaitu, sudut kemiringan lereng dan jumlah anak tangga. 2. Disarankan untuk menambah perlindungan pada lereng jika untuk desain sudut kemiringan dan jumlah anak tangga tidak dapat diterapkan di lapangan. Contohnya dengan memasang End Anchored atau retaining wall. 3. Penggunaan metode-metode lain sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan faktor keamanan juga disarankan. Mengingat bahwa lebih baik menggunakan faktor keamanan sebagai acuan dalam mendesain lereng. 4. Disarankan agar lebih dikembangkan lagi programprogram komputasi seperti MARTES yang memuat beberapa variasi dari metode-metode yang sudah ada pada program SLIDE 6. DAFTAR PUSTAKA Anderson, M.G., Richard K.S., 1987. Slope Stability, Geotechnical Engineering and Geomorphology, John Wiley and Son Anonim.2009. Panduan Praktikum Mekanika Tanah, Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik UNSRAT. Manado. Bishop, A.W., 1955. The Use of Slip Surface The Stability of Analysis, Geotechnique, Vol. 5. London. Bowles, J. E., 1984. Physical and Geothecnical Properties of Soils, McGraw-Hill Book Company, USA. Das Braja M., 1985. Principles of Geotechnical Engineering, 3rd ed, Carbondale, Southern Illinois University, PWS Publishing Company, Boston. Das Braja M., 1995. M. Endah Noor. Mochtar Indrasurya B. Mekanika Tanah prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis jiid 1,2. Erlangga. Jakarta. Hardiyatmo. H.C., 2007. Mekanika Tanah 2, Yogyakarta: UGM. Rajagukguk Octovian, 2014. Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Bishop Contoh Kasus : Kawasan Citraland.Skripsi. UNSRAT, Manado. Sutarman E., 2013. Konsep dan Aplikasi Pengantar Teknik Sipil. ANDI. Bandung. Wesley, L.D. 1977. Mekanika Tanah, Badan Penerbit 134