BAB IV HASIL PENELITIAN. Kabupaten Demak yang wilayah kerjanya berbatasan dengan : 1. Sebelah Selatan : Kecamatan Kebun Agung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Angka Kematian Ibu. tertinggi bila dibandingkan dengan AKI di Negara ASEAN lainnya.

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BULUPODDO. Alamat : JL. Bulu Rappa No.1 Desa L.Riattang Kec. Bulupoddo PENANGGUNG JAWAB UKM

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Standar Ponkesdes 91

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas P2 Diare (Program Pemberantasan Diare) Puskesmas Payolansek

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Pedoman Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas Provinsi Jawa Barat

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BAB IV HASIL PENELITIAN. 01 kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarag Utara Kota Semarang. Puskesmas memiliki luas tanah 567 dan luas bangunan 346

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman :

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I P E N D A H U L U A N

Panduan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN KINERJA PUSKESMAS

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BINAMU KOTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO


1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

BAB IV HASIL PENELITIAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

MINI LOKAKARYA PUSKESMAS SUKABUMI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas Dempet 1. Kondisi Geografis dan Demografi Puskesmas Dempet berada di wilayah Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yang wilayah kerjanya berbatasan dengan : 1. Sebelah Selatan : Kecamatan Kebun Agung 2. Sebelah Barat : Kecamatan Wonosalam 3. Sebelah Utara : Kecamatan Puskesmas Gajah 4. SebelahTimur : Kecamatan Grobogan Wilayah Kerja Puskesmas Dempet terdiri dari 16 desa meliputi : Desa Dempet, Desa Botosengon, Desa Kedungori, Desa Jeruk Gulung, Desa Karangrejo, Desa Merak, Desa Brakas, Desa Kunir, Desa Balerejo, Desa Baleromo, Desa Kuwu, Desa Kebonsari, Desa sidomulyo, Desa Gempoldenok, Desa Kramat, Desa Harjowinangun dengan jumlah penduduk sebanyak 58.504 jiwa yang terdiri dari 28.667 laki-laki (48,69%) dan 29.837 perempuan (51,31%). Puskesmas Dempet yang mencakup 16 desa dan memiliki 8 (delapan) Polindes yaitu Gempoldenok, Sidomulyo, Brakas, Kunir, Jeruk Gulung, Merak dan Karang rejo serta mempunyai 3 (tiga) PUSTU yaitu Harjowinangun, Balerejo, Karangrejo. Poyandu berdiri 76 Posyandu dengan didukung 2 Bidan Puskesmas dan 19 Bidan Desa, Kader Posyandu sebanyak 380 orang. Dukun Bayi Binaan 53

54 sebanyak 33 orang. Sedangkan untuk kelancaran pelayanan, Puskesmas Dempet memiliki susunan organisasi puskesmas yang meliputi bagian Kesga, Imunisasi, BP, Sanitasi, Laboratorium, Kesehatan Gigi dan Mulut, Farmasi/Obat, Gizi serta bagian Administrasi termasuk Loket Pendaftaran. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Puskesmas Dempet bekerjasama dengan unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan dokter kecil di Sekolah Dasar dan Madrasah ibtidaiyah serta melakukan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan di sekolah. Adapun jumlah tenaga puskesmas Dempet dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi SDM Puskesmas Dempet NO. Tenaga SDM Jumlah 1 Dokter Umum 1 Orang 2 Dokter Gigi - 3 Ka TU 1 Orang 4 Bidan Puskesmas 2 Orang 5 Bidan Desa 19 Orang 6 Perawat 5 Orang 7 Perawat Gigi 1 Orang 8 Pelaksanan Gizi 1 Orang 9 Asisten Apoteker 1 Orang 10 Sanitarian 1 Orang 11 Staf Administrasi 1 Orang 12 Pekarya Kesehatan 1 Orang 13 Petugas Laboratorium 1 Orang 14 Tenaga Wiyata Bhakti / Honda 4 Orang 15 Penjaga Malam 1 Orang 16 Petugas Kebersihan 1 Orang Jumlah 41 Orang Sumber : Profil Puskesmas Dempet Tahun 2015

55 Adapun Visi, misi, tujuan serta fungsi dan tugas Puskesmas Dempet sebagai berikut : a. Visi, Misi dan Tujuan 1) Visi puskesmas dempet adalah : Menjadi Puskesmas Kebanggaan Masyarakat Dempet dan sekitarnya 2) Misi Puskesmas Dempet adalah : Memberikan Pelayanan Kesehatan secara Profesional, Terpadu, menyeluruh, Bermutu dan Terjangkau 3) Tujuan Tujuan dilaksanakan pembangunan kesehatan dalam mencapai peningkatan Derajat Kesehatan melalui peningkatan pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat dan juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya kelompok rentan yaitu Balita, Bayi, Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Menyusui. b. Fungsi Puskesmas Dempet 1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

56 penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 2) Pusat Pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyrakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat. 3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakn pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan c. Tugas Pokok Puskesmas Dempet 1) Member Layanan Promosi Kesehatan 2) Member Layanan Kesehatan Lingkungan 3) Member Layanan Kesehatan Ibu dan Anak 4) Member Layanan Perbaikan Gizi Masyarakat

57 5) Member Layanan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6) Member Layanan Pengobatan Dasar 2. Program Kerja Puskesmas Dempet a. Program Pokok 1) Promosi Kesehatan a) Kampanye PHBS yaitu pengkajian dan intervensi PHBS pada rumah tangga, institusi pendidikan, sarana pelayanan kesehatan dan tempat-tempat umum. b) Kampanye Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi kunjungan ke Posyandu, penyuluhan tanaman obat keluarga, pembinaan batra, gerakan PSN dan pembinaan kelurahan siaga. c) Penyuluhan Program Kesehatan Masyarakat meliputi bidang KIA, KB, TB Paru, Gizi, Napza, IMS dan HIV/AIDS serta penyakit potensial wabah (DBD, diare, keracunan, PD3I). 2) Kesehatan Lingkungan a) Melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas air b) Melaksanakan inspeksi sanitasi : sarana air bersih, rumah, sekolah, tempat pengelolaan makanan, tempat pembuangan sampah dan limbah, tempat tempat umum dan sarana pengelolaan pestisida.

58 c) Melaksanakan pembinaan kelompok masyarakat tentang : pengguna / pemakai air, tempat pengelolaan makanan dan tempat pengelola pestisida. d) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan permukiman meliputi tempat pembuangan sampah sementara, sanitasi industri rumah tangga ( makanan dan minuman ) dan pengawasan tempat tempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya. e) Melaksanakan pemantauan berkala sanitasi tempat tempat umum f) Melaksanakan upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat pada sasaran seperti : rumah tangga, institusi pendidikan, institusi tempat tempat umum dan institusi tempat kerja. 3) Kesehatan Ibu dan Anak a) Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil sesuai dengan standar untuk kunjungan lengkap ( K4 ) b) Melaksanakan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan persalinan oleh dukun sesuai dengan standar c) Melaksanakan pelayanan nifas lengkap ( ibu & neonatus ) sesuai dengan standar KN dan kunjungan ibu.

59 d) Melaksanakan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita ( untuk kontak pertama ) e) Melaksanakan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak pra sekolah ( Apras ) untuk kontak pertama. f) Melaksanakan pelayanan KB g) Melaksanakan pelayanan imunisasi bagi ibu, calon ibu dan bayi. h) Melaksanakan pelayanan komplikasi 4) Perbaikan Gizi a) Memberikan kapsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada anak Balita ( 1 5 tahun ) b) Memberikan tablet besi ( Fe 90 ) pada Ibu hamil c) Memberikan PMT pemulihan pada balita gizi buruk d) Melaksanakan pemantauan hasil penimbangan dengan menggunakan SKDN e) Memberikan kapsul vitamin A pada Ibu Nifas f) Memberikan kapsul vitamin A pada anak 6 11 bulan 5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh para petugas Puskesmas adalah : a) P2P TB Paru :Mencari penderita secara aktif, termasuk pemeriksaan dahak dengan mikroskop, suspek, penemuan dan pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA positif, penemuan dan pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA negatif, RO positif.

60 b) P2P Kusta : Melakukan penemuan dan pengobatan tersangka penderita Kusta serta pemeriksaan kontak pada penderita kusta. c) Imunisasi : Melaksanakan imunisasi lengkap pada bayi, ibuhamil, imunisasi BIAS DT-TD kelas I - III SD / MI, BIAS Campak Kelas I SD / MI d) P2P Diare : Dalam program ini melaksan akan penemuan kasus diare di wilayah Puskesmas dan dehidrasi oral dengan pemberian oralit. e) P2P ISPA : Dalam program ini melaksanakan penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat di wilayah Puskesmas dan pengobatan pada penderita pneumonia dan pneumonia berat dengan pemberian obat standart. f) P2P Demam Berdarah Dengue : Dalam program ini melaksanakan kegiatan pengobatan dan penemuan kasus tersangka Demam Berdarah di wilayah Puskesmas dan melaksanakan kegiatan rujukan ke Rumah Sakit dan melakukan penyelidikan epidemiologi ( PE ). Selain itu juga melakukan penyuluhan mengenai Demam Berdarah, PSN DBD dan abatisasi selektif (PJB) dan membuat grafik PWS PJB tiap 3 bulan ( 4 siklus ). g) Sistem Kewaspadaan Dini : Melaksanakan pemantauan dan analisis hasil laporan mingguan penyakit menular

61 6) Pengobatan Dasar a) Memberi pengobatan dan perawatan kepada penderita baik di dalam maupun di luar gedung b) Mengirimkan penderita atau merujuk pasien yang memerlukan perawatan rujukan. B. ANALISIS UNIVARIAT Berdasarkan hasil wawancara terhadap 75 responden, selanjutnya data tersebut diolah secara statistic sesuai karakteristik responden yang meliputi pengetahuan, pendidikan, umur, pekerjaan, dan Budaya ber KB. Berikut ini adalah hasil rincian deskriptif masing masing karakteristik responden : 1. Pengetahuan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi pengetahuan responden di Puskesmas Dempet Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik 34 45,3 % Cukup Baik 30 40,0% Kurang Baik 11 14,7 % Total 75 100,0 % Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 75 responden terkait dengan pengetahuan, sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai pengetahuan baik sebesar 45,3%. Responden dalam penelitian ini sebagian besar sudah mengerti dan menjawab dengan benar pertanyaan tentang pemeriksaan Antenatal Care (34 Orang)

62 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi pertanyaan tentang pengetahuan Pertanyaan Pengetahuan 1. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan kehamilan / antenatal care? 2. Minimal berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan (selama kehamilan, sampai dengan saat melahirkan)? 3. Pada usia kehamilan berapa paling tepat untuk memulai periksa hamil pertama kali? 4. Menurut ibu pemeriksaan kehamila / antenatal care berguna untuk siapa? 5. Dimana tempat pemeriksaan kehamilan / antenatal care yang seharusnya? 6. Apa saja yang tidak didapat ibu pada saat pemeriksaan kehamilan / antenatal care? Frekuensi Persentase Benar Salah Benar Salah 66 9 88,0% 12,0% 50 25 66,7% 33,4% 74 1 98,7% 1,3% 67 8 89,3% 10,6% 56 19 74,7% 25,3% 68 7 90,7% 9,3% Berdasarkan tabel frekuensi diatas dapat disimulkan bahwa responden mempunyai pengetahuan yang sudah cukup baik dan mampu menjawab pertanyaan mengenai pengetahuan tentang pemeriksaan antenatal care. Pada item pertanyaan nomor satu 66 responden menjawab dengan benar dan 9 menjawab salah, pada item nomor tiga hampir semua 74 responden sudah benar menjawab pertanyaan hanya 1 yang salah. Hanya saja dalam item pertanyaan nomor dua responden dengan persentase 33,4% masih menjawab pertanyaan dengan salah, dan di item pertanyaan nomor lima responden menjawab pertanyaannya belum benar sebanyak 25,3%.

63 2. Pendidikan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden di Puskesmas Dempet Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase Rendah (SD-SMP) 52 69,3 % Tinggi (SMA-PT) 23 30,7 % Total 75 100,0 % Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang melakukan pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Dempet berpendidikan Rendah ( SD-SMP) sejumlah 52 orang ( 69,3 %) dan Tinggi (SMA-PT) 23 orang (30,7 %). 3. Umur Responden Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Umur Responden di Puskesmas Dempet Umur Responden Freuensi Persentase Remaja Akhir 16 21,3 % (17-25) Dewasa Awal 36 48,0 % (26-35) Dewasa Akhir 23 30,7 % (36-45) Total 75 100,0 % Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa umur ibu hamil Dewasa awal 26-35 tahun mempunyai proporsi lebih banyak yaitu ( 48,0 %), pada usia ini bisa dikatakan dengan usia produktif.

64 4. Pekerjaan Responden Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Puskesmas Dempet Umur Responden Freuensi Persentase Tidak Bekerja 41 54,7 % Bekerja 34 45,3 % Total 75 100,0 % Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas responden menurut pekerjaan, diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan responden dalam penelitian ini adalah tidak bekerja sejumlah 41 responden dengan persentase sebesar 54,7 % 5. Jumlah kelahiran hidup Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi jumlah kelahiran hidup (Budaya ber-kb) Responden di Puskesmas Dempet Budaya ber-kb Responden Freuensi Persentase Baik 53 70,7 % Kurang Baik 22 29,3 % Total 75 100,0 % Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi responden menurut jumlah kelahiran hidup ( Budaya ber-kb) diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini budaya ber-kb sudah baik sejumlah 53 responden dengan persentase sebesar (70,7 %).

65 6. Persepsi Tentang Antenatal Care Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden di Puskesmas Dempet Persepsi Frekuensi Persentase Baik 16 21,3 % Cukup Baik 49 65,3 % Kurang Baik 10 13,3 % Total 75 100 % Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi persepsi responden sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki persepsi yang cukup baik mengenaik pemeriksaan antenatal care, sejumlah 49 responden dengan persentase 65,3%. Dan yang memiliki persepsi baik hanya 21,3 % dengan jumlah 16 responden, hanya saja 10 responden yang berpersepsi kurang baik mengenai pemeriksaan antenatal care dengan persentase 13,3%. 7. Pernyataan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi pernyataan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Pernyataan Persepsi 1. Bidan memahami dan mampu melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil 2. Bidan memeriksa ibu hamil dengan sungguh sungguh Frekuensi Iya Tidak 53 22 67 8

66 Pernyataan Persepsi 3. Bidan melakukan anamnesa / pertanyaan secara tanggap pada ibu hamil 4. Bidan melakukan rujukan ke Rumah Sakit apabila terdapat keluhan keluhan ibu hamil yang tidak dapat ditangani oleh bidan 5. Bidan memberikan informasi yang dibutuhkan ibu hamil dengan baik 6. Bidan memberikan pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan biaya yang terjangkau 7. Lokasi Puskesmas dapatdijangkau dengan mudah dari rumah 8. Bidan mengukur timbang berat badan ibu hamil 9. Bidan mengukur tekanan darah ibu hamil 10. melakukan pemeriksaan tinggi fundus (perut) 11. Bidan memberikan tablet tambah darah (tablet besi) kepada ibu hamil 12. Bidan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) 13. Bidan melakukan pemeriksaan laboratorium pada urine / air kencing untuk ekslamsia 14. Bidan memeriksa dan menghitung denyut jantung janin (DJJ) 15. Bidan tidak menunda pelayanan Antenatal Care (ANC) yang dilakukan 16. Bidan secara cekatan dalam memberikan pelayanan Antenatal Care (ANC) 17. Bidan memberikan perhatian yang optimal kepada ibu hamil Frekuensi Iya Tidak 58 17 70 5 60 15 52 32 60 15 74 1 75 0 59 16 60 15 68 7 19 58 63 12 41 34 52 23 51 24

67 Pernyataan Persepsi 18. Ibu hamil menerima pelayananantenatal Care (ANC) yang secara berkesinambungan 19. Pelayanan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) tersedia pada setiap waktu yang dijadwalkan 20. Bidan selalu memberikan rencana asuhan kebidanan pada setiap ibu hamil yang melakukan Antenatal Care (ANC) 21. Dalam melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC)Bidan menggunakan alat sesuai dengan kebutuhan 22. Bidan menjaga kerahasiaan dokumen ibu hamil 23. Bidan menganjurkan jika ibu hamil merasakan kelainan pada kehamilan harus segera periksa ke bidan meskipun bukan pada penjadwalan pemeriksaan 24. Bidan menganjurkan minimal 4 kali pemeriksaan kehamilan dilakukan 25. Bidan memberikan penyuluhan sbahwa persalinan sebaiknya dilakukan dengan Bidan 26. Bidan sabar dan menaggapi dalam menghadapi keluh kesah ibu hamil Frekuensi Iya Tidak 36 39 65 10 52 23 70 5 73 2 71 4 57 18 36 39 30 45 27. Bidan berpenampilan rapi 70 5 28. Bidan tanggap dalam mengahadapi 68 7 ibu hamil saat melakukan pemeriksaan Antenatal Care 29. Bidan ramah terhadap ibu hamil 36 39 setiap melakukan pemeriksaan Antenatal Care 30. Fasilitas dan perlengkapan yang 64 11 ada cukup baik dalam pemeriksaananc 31. Perlengkapan dan alat kesehatan 69 6 yang dipakai untuk pemeriksaan ANC bersih 32. Puskesmas memiliki gedung yang 24 51 nyaman 33. Puskesmas memiliki ruang tunggu yang bersih dan rapi 35 40

68 Berdasarkan tabel pernyataan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care di atas dapat diketahui bahwa persentasi paling rendah yaitu pada item nomor 6 dengan jawaban iya/benar yaitu pernyataan bidan melakukan pemeriksaan laboratorium pada urine / air kencing untuk ekslamsia pada pernyataan tersebut responden menjawab bidan tidak melakukan pemeriksaan laboratorium pada urine / air kencing untuk ekslamsia. Dan pada item nomor 25 dengan jawaban iya/benar yaitu pernyataan Bidan memberikan penyuluhan pada pernyataan tersebut responden menjawab bidan tidak memberikan penyuluhan. Dan pada item nomor 26 dengan jawaban iya/benar yaitu pernyataan Bidan sabar dan menanggapi dalam menghadapi keluh kesah ibu hamil pada pernyataan tersebut responden menjawab bidan tidak sabar dan menanggapi dalam menghadapi keluh kesah ibu hamil. Dan pada item nomor 29 dengan jawaban iya/benar yaitu pernyataan Bidan ramah terhadap ibu hamil setiap melakukan pemeriksaan antenatal care pada pernyataan tersebut responden menjawab bidan tidak ramah terhadap ibu hamil setiap melakukan pemeriksaan antenatal car. Dan pada item nomor 32 dan 33 responden menjawab pernyataan puskesmas memiliki gedung yang tidak nyaman dan puskesmas memiliki ruang tunggu yang tidak bersih dan rapi C. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hasil hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari pengetahuan ibu hamil, pendidikan ibu hamil, umur ibu hamil, pekerjaan ibu hamil, dan budaya ber-kb (jumlah

69 kelahirn hidup) ibu hamil dengan variabel terikat yaitu persepsi ibu hamil tentang pemeriksaan Antenatal Care (ANC) 1. Hubungan Pengetahuan Dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Tabel 4.10 Tabulasi silang pengetahuan responden di Puskesmas Dempet Kabupaten Demak Persepsi Pengetahuan baik Cukup Baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) Baik 5 14,7 % 28 82,4% 1 2,9% 34 100% Cukup Baik 9 30% 14 46,7% 7 23,3% 30 100% Kurang Baik 2 18,2% 7 63,6% 2 18,2% 1 100% p value 0,038 Berdasarkan dari tabel diatas, persentase persepsi responden yang kurang baik terdapat pada responden dengan pengetahuan cukup baik (23,3%) dibandingkan yang kurang baik (18,2%) dan yang baik (2,9%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,038 lebih kecil dari 0,05 (nilai p value 0,038 < 0,05) disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care.

70 2. Hubungan Umur Responden Dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Tabel 4.11 Tabulasi Silang Umur Responden di Puskesmas Dempet Umur Remaja Akhir Dewasa Awal Dewasa Akhir p value 0,556 Persepsi baik Cukup Baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) 2 12,5 % 10 62,5% 4 25,0% 16 100% 8 22,2% 24 66,7% 7 11,1% 36 100% 6 26,1% 15 65,2% 2 8,7% 23 100% Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa persepsi umur remaja akhir yang kurang baik (25,0%) dibandingkan persepsi umur dewasa awal (11,1%) dan Dewasa Akhir (8,7%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,556 lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,556 > 0,05) disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara umur dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care.

71 3. Hubungan Pendidikan Dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Tabel 4.12 Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan Responden di Puskesmas Dempet Pendidikan Rendah (SD-SMP) Tinggi (SMA-PT) Persepsi Baik Cukup baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) 8 15,4% 36 69,2 8 15,4 52 100,% 8 34,8% 13 56,5% 2 8,7 23 100,% p value 0,154 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan pendidikan rendah (SD -SMP) mempunyai persepsi kurang Baik menegenai pemeriksaan antenatal care sebesar 15,7%. Dibandingkan dengan responden dengan pendidikan tinggi (SMA - PT) memiliki persepsi kurang baik mengenai pemeriksaan antenatal care sebesar 8,7%. Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,154 lebih besar dari 0,005 (nilai p value 0,154 > 0,05) disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care.

72 4. Hubungan Pekerjaan Responden Dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Tabel 4.13 Tabulasi Silang Pekerjaan Responden di Puskesmas Dempet Persepsi Pekerjaan Baik Cukup baik Kurang Total Baik F (%) F (%) F (%) F (%) Bekerja 11 32,4% 21 61,8% 2 5,9 34 100,% Tidak Bekerja 5 12,2% 28 68.3% 8 19,5 41 100,% p value 0,044 Berdasarkan tabel tabulasi silang di atas responden menurut pekerjaan, diketahui bahwa persepsi pekerjaan Tidak Bekerja yang kurang baik (19,5%) dibandingkan dengan yang Bekerja (5,9%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,044 lebih kecil dari 0,05 (nilai p value 0,044 <0,05) disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara pekerjaan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care.

73 5. Hubungan Jumlah Kelahiran Hidup Dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Tabel 4.14 Tabulasi Silang Jumlah Kelahiran hidup (Budaya ber-kb) Responden di Puskesmas Dempet Jumlah Kelahiran hidup (Budaya ber-kb) Baik < 2 anak Kurang Baik > 2 anak Persepsi Baik Cukup baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) 12 22,6% 32 60,4% 9 17,0 53 100,% 4 18,2% 17 77,3% 1 4,5 22 100,% p value 0,269 Berdasarkan tabel tabulasi silang di atas responden menurut jumlah kelahiran hidup diketahui bahwa persepsi responden yang kurang baik terdapat pada jumlah kelahiran hidup < 2 anak (17,0%) dibandingkan yang jumlah kelahiran hidup > 2 anak (4,5%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,269 lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,269 > 0,05) disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care.

74 6. Hasil Uji Hubungan Tabel 4.15 Hasil Uji Chi Square Hubungan Antara Karakteristik ibu hamil Dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Variabel Bebas Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) -value Pengetahuan 0,038 Umur 0,556 Pendidikan 0,154 Pekerjaan 0,044 Jumlah kelahiran hidup 0,269 Sumber : Data primer 2016 Berdasarkan hasil uji Chi Square diatas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik ibu hamil yang terdiri dari pengetahuan, dan pekerjaan ibu hamil memiliki hubungan dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC). Hasil uji Chi Square diperoleh nilai signifikan p < 0,05 yaitu pengetahuan (0,038), dan pekerjaan (0,0 44). Sedangkan pada karakteristik umur, pendidikan, dan jumlah kelahiran hidup responden tidak ada hubungan dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC), diperoleh nilai signifikan p > 0,05 yaitu umur (0,556), pendidikan (0,156), dan jumlah kelahiran hidup (0,269).