ABSTRACT. Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

Lampiran 1. Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH NET PROFIT MARGIN

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

Keywords: Company Size, Sales Growth, Profitability, Asset Structure and Capital Structure

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

ABSTRACT

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

Keywords: Cash Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover and Profitabiliy

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Keywords :Operating Costs, Sales Volume, Working Capital, Total Asset Turnover and Net Income

Keywords: Stock Price, Debt To Asset Ratio, Debt To Equity Ratio, Quick Ratio and Return On Equity

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 444

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2156

BAB III METODE PENELITIAN

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Keywords: Third Party Fund (DPK), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA). Pendahuluan

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : MAYANG OCTARRY

Prosiding Akuntansi ISSN:

Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning Per Share pada PT. Bank Muamalat Indonesia

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2613

2 3 ABSTRAK

Kata Kunci: Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity, Inflasi, return Saham

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1079

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

Prosiding Manajemen ISSN:

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 3303

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1437

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 187

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 2411

Surat Keterangan Perubahan Judul

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh EVA, ROA, DER dan TATO terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Walter, et.al. (2011:2) menyatakan bahwa laporan keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

PENGARUH ROA, DER, DAN AG TERHADAP DPR PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BEI

Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Bandung, 20 Juli 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisa dan Pembahasan Penelitian

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 436

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PLASTIK DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BEI

Transkripsi:

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA SUB SEKTORMAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-2015 Yesa Mezitriana 1, Lovelly Dwinda Dahen 2, Nora Susanti 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yesamezitriana55@gmail.com ABSTRACT This study aims to analyze: 1) the effect of cash turnover on profitability, 2) the effect of receivable turnover on profitability, 3) the effect of inventory turnover on profitability, 4) the effect of firm size on profitability, 5) the effect of cash turnover, accounts receivable, inventory and firm size jointly affect profitability. The type of research used in this research is descriptive associative research. The population of this research is all food and beverage sub-sector listed on Indonesia Stock Exchange that is 15 companies with 4 year research period (2012-2015). The sampling technique using Purposive Sampling method with the number of research samples 11 companies. Data analysis technique using Ordinary Last Squares (OLS) method. The results showed that: (1) there is a negative and significant influence between the cash turnover to the level of profitability. (2) there is a positive and significant influence between receivable turnover to profitability level. (3) there is a negative and significant influence between receivable turnover to profitability level. (4) there is positive and insignificant influence between company size to profitability level. Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size PENDAHULUAN Dewasa ini semakin berkembangnya dunia usaha, maka persaingan antar perusahaan, khususnya perusahaan sejenis akan semakin ketat. Perusahaan menurut Soemarso (2004:22) adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia terhadap pencapaian tujuan dimasa yang akan datang. Untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dibutuhkan suatu pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik, selain dituntut untuk

mengkoordinasikan pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efesien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang. Perusahaan dituntut untuk selangkah lebih maju dari para pesaingnya agar dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu menghasilkan laba sebesar-besarnya demi mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperbesar skala usahanya. Dimana yang menentukan usaha berjalan dengan lancar adalah modal kerja yang berguna untuk menjalankan kegiatan dalam perusahaan seperti pembelian barang persediaan, upah atau gaji, bebanbeban dan lain sebagainya. Menurut Kusmaidi (2010:246) dalam penelitiannya untuk mengukur probabilitas sebuah perusahaan ada dua cara yaitu diukur dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Rasio profitabilitas ini juga dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba, dan rasio ini diharapkan dapat mewakili beberapa penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian stock Exchange (IDX) merupakan pasar modal yang ada di Indonesia. Bursa Efek Indoensia memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi, yang merupakan salah satu alternatif penanaman modal. Bagi perusahaan, BEI membantu perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dengan cara go public yaitu kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang go public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU pasar modal dan peraturan pelaksanaanya. Manusia yang bersifat tidak pernah puas apa yang telah didapatkannya tentu akan membuat barang yang akan di konsumsi akan semakin meningkat tentunya. Untuk pempermudah manusia khususnya masyarakat dalam mengkonsumsi suatu barang maka perlu adanya perusahaan yang menghasilkan barang, seperti makanan dan minuman yang cepat saji misalnya. Dengan adanya permintaan

masyarakat yang semakin hari semakin meningkat tentunya perusahaan yang menghasilkan barang akan menghasilkan laba yang cukup memuaskan atas barang yang telah diproduksinya. Untuk itu peneliti berminat untuk meneliti sub sektor makanan dan minuman yang ada di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut adalah data profit yang didapatkan oleh sub sektor makanan dan minuman: Tabel 1. Data Profit Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode 2012-2015 No Tahun Nama 2012 2013 2014 2015 Perusahaan ROA (%) ROA (%) ROA (%) ROA (%) 1 AISA 6,56 6,90 1,50 1,81 2 ALTO 4,98 1,12 2,32 2,12 3 CEKA 5,68 3,08 3,20 2,12 4 DLTA 28,63 31,2 29,04 30,60 5 ICBP 6,85 10,51 10,16 11,00 6 INDF 18,06 4,37 6,00 15,70 7 MYOR 12,00 10,90 4,00 11.02 8 ROTI 6,48 2,67 3,80 1,00 9 SKBM 4,40 11,71 13,72 15,25 10 SKLT 3,19 3,79 4,97 8,00 11 ULTJ 14,60 11,56 19,71 14,78 Sumber : www.idx.co.id diakses pada bulan Februari 2017 mengalami kenaikan sedangkan pada Pada data di atas dapat dilihat tahun 2013 dan 2014 mengalami bahwa terjadinya fluktuasi profit penurunan, pada tahun 2015 yang dialami perusahaan di setiap perusahaan INDF mengalami tahun nya. Dapat dilihat pada kenaikan lagi. Sedangkan kalau perusahaan INDF pada tahun 2012 dilihat pada perusahaan SKBM dan

SKLT perusahaan nya selalu mengalami kenaikan laba yang diperolehnya. Oleh sebab itu penulis menjadi tertarik melakukan penelitian di sub sektor makanan dan minuman ini. Tidak hanya profit yang akan peneliti lihat di sini, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan ukuran perusahaan yang di alami oleh sub sektor makanan dan minuman. Jika kita lihat fenomena yang terjadi di subsektor tekstil dan garmen bahwa jumlah profit yang diperoleh mengalami fluktuasi disetiap tahunnya. Sehingga membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang seberapa besar perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profit dan bermaksud untuk menuangkan kedalam proposal yang berjudul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah data sebanyak 11 perusahaan selama 4 tahun dari 2012-2015. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas (Y), perputaran kas (X 1 ), perputaran piutang (X 2 ), perputaran persediaan (X 3 ), dan ukuran perusahaan (X 4 ). Teknik analisis data yang digunakan adalah Ordinary Last Squares (OLS). 1. Analisis deskriptif Adalah analisis yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum. Pengujian ini bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. 2. Uji Regresi Data Panel

a. Estimasi Regresi Data Panel 1) Uji Commont (Common Effect) 2) Uji Fixed (Fixed Effect) 3) Uji Random (Random Effect) b. Koefisien Determinasi (R 2 ) c. Uji Hipotesis 1. Uji t 2. Uji F HASIL PENELITIAN Penelitian ini mnggunakan estimsi regresi data panel, dimana dalam regresi data panel ada tiga model yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Untuk menentkan model yang akan digunakan maka diperlukan uji prasyarat yaitu uji chow, uji hausman dan uji LM. Tabel 2. Hasil Uji Fixed Effect Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Setelah melakukan penelitian terhadap 44 data mengenai perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 maka didapatkan hasil uji Fixed Effect yang paling tepat digunakan dengan memperoleh hasil probabiliti 0,0000 dibandingkan dengan uji Random Effect dengan nilai prpbabiliti sebesar 0,5651. Sedangkan untuk hasil uji hausman diperoleh nilai Chi-Squares sebesar 0,9120 0,05 maka H 0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa model terbaik yang dipilih menggunakan uji hausman yaitu Fixed Effect Model. Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 16.969349 (10,29) 0.0000 Cross-section Chi-square 84.676573 10 0.0000

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: Y Method: Panel Least Squares Date: 07/20/17 Time: 21:33 Sample: 2012 2015 Periods included: 4 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 7.276089 5.321216 1.367373 0.1793 X1-0.045234 0.016324-2.770977 0.0085 X2 0.807343 0.250474 3.223259 0.0026 X3-0.466569 0.152197-3.065558 0.0039 X4 0.050691 0.485363 0.104439 0.9174 R-squared 0.397578 Mean dependent var 9.569545 Adjusted R-squared 0.335791 S.D. dependent var 8.141840 S.E. of regression 6.635519 Akaike info criterion 6.729396 Sum squared resid 1717.175 Schwarz criterion 6.932145 Log likelihood -143.0467 Hannan-Quinn criter. 6.804585 F-statistic 6.434665 Durbin-Watson stat 0.434649 Prob(F-statistic) 0.000447 Sumber: Olahan Data Sekunder (Peneliti) Eviews, Juli 2017 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Perputaran Kas 2015 Terhadap Profitabilitas Berdasarkan pengujian Perusahaan Sub Sektor hipotesis yang telah dilakukan Makanan Dan Minuman Yang diperoleh hasil bahwa perputaran Terdaftar Di Bursa Efek kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012-2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,045. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 2,771 > t tabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,009 < 0,05. Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,398, yang artinya 39,8% perubahan pada variabel dependen (profitabilitas) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel perputaran kas (X 1 ). Hal ini disebabkan bahwa sebenarnya kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan cukup besar, akan tetapi pendapatan yang diterima tidak langsung masuk ke perusahaan sebagai kas, misalnya digunakan terlebih dahulu untuk pembelian bahan baku, mesin-mesin baru dan lain sebagainya. Sehingga mengakibatkan dana yang akan masuk kedalam kas menjadi kecil dan perputaran kas nya juga menjadi rendah. Kas adalah salah satu unsur modal yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti perusahaan mempunyai resiko dalam memenuhi kewajiban finansialnya dalam hal ini bukan berarti perusahaan tetap mempertahankan persediaan kas yang sangat besar karena menurut Riyanto (2001:89) semakin besar kas berarti semakin banyak uang yang menganggur dalam kata lain tingkat perputaran kas dalam perusahaan rendah sehingga akan memperkecil profitabilitasnya begitu juga sebaliknya, apabila jumlah persediaan kas rendah dikarenakan tingkat perputaran kas yang tinggi maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. Apabila perusahaan mampu mengoperasikan keuangan seperti diatas maka perusahaan tersebut mampu membayar tagihan yang sewaktuwaktu datang.

2. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek 2015. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012-2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,807. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 3,223 > t tabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,003 < 0,05. Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,389, yang artinya 39,8% perubahan pada variabel dependen (profitabilitas) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel perputaran piutang (X 2 ). Hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh secara signifikan terhadap Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012-2015. Semakin baik perputaran piutang maka akan semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, begitu juga sebaliknya jika perputaran piutang kurang baik, maka profitabilitas suatu perusahaan akan semakin menurun. Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Piutang muncul karena perusahaan melakukan penjualan secara kredit untuk meningkatkan volume usahanya. Semakin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan demikian besar volume penjualan kredit setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar dalam

piutang karena semakin besar jumlah piutang berarti semakin besarnya resiko, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar profitabilitas perusahaan, sehingga dapat diartikan perputaran piutang menunjukkan periode terikatnya modl kerja dalam piutang dimana semakin cepat periode berputarnya menunjukkan semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan kredit tersebut, sehingga profitabilitas perusahaan juga ikut meningkat. Menurut teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2011:87) yang menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran piutang menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah. Tentunya kondisi ini baik bagi perusahaan, sebaliknya jika perputaran piutang semakin rendah ada kelebihan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang. Hal ini berarti semakin tinggi perputaran piutang maka semakin cepat tagihan yang masuk sehingga perusahaan dapat mengubah tagihan yang masuk menjadi kas. 3. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek 2015. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perputaran persediaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek 2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,467. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 3,066 > t tabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,032 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan yang dialami suatu perusahaan mengalami penurunan sehingga persediaan barang yang ada tentu makin lama akan semakin tinggi dan ini mengakibatkan persediaan yang ada hanya sedikit yang

terjual, akibatnya profit yang dihasilkan juga akan rendah atau tidak maksimal akibat adanya penumpukan persediaan. Semakin baik perputaran persediaan maka akan semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, begitu juga sebaliknya jika perputaran persediaan kurang baik, maka profitabilitas suatu perusahaan akan semakin menurun. Menurut Riyanto (2001: 69) persediaan terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar biaya, dan apabila persediaan rendah tanpa adanya perputaran persediaan yang rutin akan menekan keuntungan dalam artian tingkat perputaran persediaan rendah yang dapat berdampak pada laba perusahaan. Munawir (2004:77) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan kerana penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, di samping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. Adanya persediaan yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, biaya penyimpanan, dan pemeliharaan gudang. Memperbesar kemungkinan kerguian karena merusak, turunnya kualitas dan memperkecil keuntungan perusahaan. Dengan sebaliknya adanya persediaan yang terlalu kecil akan menekan keuntungan juga, karena kurangnya material perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek 2015. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman

Yang Terdaftar Di Bursa Efek 2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,051. Nilai koefisien ini tidak signifikan karena nilai t hitung 0,104 < t tabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,917 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek 2015. Teori menyatakan besarnya ukuran perusahaan dilihat dari semakin besar aktiva berarti semakin banyak modal yang ditanamkan. Semakin baik ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, begitu juga sebaliknya jika ukuran perusahaan kurang baik, maka profitabilitas suatu perusahaan akan semakin menurun. Akan tetapi dari hasil pengujian yang penulis peroleh bahwa pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Ini berarti bahwa aset yang dimiliki oleh perusahaan sudah cukup baik akan tetapi pengelolaan aset dari perusahaan yang kurang terkelola. Sehingga untuk pencapaian laba yang maksimum belum tercapai dengan baik. 5. Pengaruh Perputaran kas, piutang, Persediaan, Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek 2015 Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perputaran kas, piutang, persediaan dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek 2015. Hal ini dapat dilihat pada Tabel f yang menyatakan bahwa F hitung 6,435 > F tabel 2,61 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05.

Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,39,8 yang artinya 39,8% perubahan pada variabel dependen (profitabilitas) dapat dijelaskan oleh variabel independen (perputaran kas, piutang, persediaan dan ukuran perusahaan) sedangkan sisanya sebesar 60,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Menurut Riyanto (2001: 43) Tinggi rendahnya earning power atau rentabilitas ekonomi (profitabilitas) ditentukan oleh 2 faktor, yakni: a. Profit margin yaitu perbandingan antara net operating income dengan net sales, di mana perbandingannya dinyatakan dalam persentase. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa profit margin ialah selisih antara net sales dengan operating expenses (harga pokok penjualan + biaya administrasi + biaya penjualan + biaya umum) b. Turnover of Operating Assets (tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Turnover tesebut dapat ditentukan dengan membagi net sales dengan operating asstes. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat berapa besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan sales sedangkan operating assets dimaksukan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat berapa kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu. Maka efisiensi profit margin dan operating asstes turnover menentukan tinggi rendahnya earning power. Oleh karena itu makin tinggi tingkat profit margin atau operating assets turnover masing-masing atau keduanya mengakibatkan naiknya earning power.

KESIMPULAN Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perputaran kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,045. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 2,771 > t tabel sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran kas meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan menurun 0,045 dalam setiap satuannya. 2. Perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,807. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 3,223 > t tabel sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran piutang meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan meningkat 0,807 dalam setiap satuannya. 3. Perputaran persediaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,467. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 3,066 > t tabel sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran piutang meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan menurun 0,467 dalam setiap satuannya. 4. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,051. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 0,104 < t tabel sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran piutang meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan menurun 0,051 dalam setiap satuannya 5. Perputaran kas, piutang, persediaan dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana diperoleh nilai F hitung 6,435 > F tabel 2,61 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H a diterima dan H 0 ditolak. DAFTAR PUSTAKA Jumingan. (2011). Analisis Laporan

Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kasmir. (2008). Analisis Laporan Kauangan. Jakarta: PT. Rajawali Pers. Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: PT. Liberty Yogyakarta. Riyanto, Bambang. (2001). Dasardasar Pembelajaran Perusahaaan. Ed. Ke-Empat Cetakan Ke-Enam, Yogyakarta: BPFE. Siregar, Syofian. (2010). Statistik Deskriptif Untuk Penelitan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Ed. 5. Jakarta: Selemba Empat. Subramanyam. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Selemba Empat.