BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, jumlah penduduk menentukan efisiensi perekonomian dan kualitas dari tenaga kerja itu sendiri, karena akan menjadi sebuah kontribusi ataupun menjadi kendala dalam sebuah pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi maupun pembangunan pada bidang-bidang lainnya selalu melibatkan sumber daya manusia sebagai salah satu pelaku pembangunan, oleh karena itu jumlah penduduk di dalam suatu negara adalah unsur utama dalam pembangunan. Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat rumit bagi pembangunan ekonomi di setiap negara. Tujuan peningkatan penyerapan tenaga kerja sering menjadi prioritas dalam pembangunan suatu negara. Menurut Mulyadi (2003:55) bahwa jumlah penduduk yang makin besar telah membawa akibat jumlah angkatan kerja yang makin besar pula. Hal ini berarti makin besar pula jumlah orang yang mencari pekerjaan atau menganggur. Penyerapan tenaga kerja menimbulkan beberapa dampak yang lain seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat melalui upah yang didapat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemiskinan, dan mengantisipasi masalah sosial lainnya. Menurut Sukirno (2006) Penyerapan tenaga kerja menjadi suatu hal yang teramat penting dalam peningkatan ekonomi secara agregat seperti pertumbuhan 7
8 ekonomi, pertumbuhan ekonomi juga berpengaruh pada jumlah produksi barang dan jasa meningkat yang berpengaruh pada aktifnya perdagangan. Total Keadaan pasar tenaga kerja di Jawa Timur mengalami kenaikan dan penurunan pada tahun 2011 sebesar 18.604.866 mengalami kenaikan tahun 2012 sebesar 19.411.256 dan tahun 2013 sebesar 19.553.910 mengalami penurunan tahun 2014 sebesar 19.306.508 dan tahun 2015 sebesar 19.367.777 (BPS Jatim 2015). Tenaga Kerja Jawa Timur 2011-2015 19411256 19553910 19306508 19367777 18604866 Tenaga Kerja 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber : Jatim.bps ( Data diolah) Gambar 1.1 Grafik Tenaga Kerja Pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu indikator yang sangat penting bagi penyerapan tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena permintaan dari tenaga kerja merupakan turunan dari permintaan output. Sehingga secara logika terjadi pergerakan yang sama antara pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan permintaan output dengan penyerapan tenaga kerja. Suatu perekonomian yang
9 berkembang dengan pesat bukan jaminan terhadap suatu negara tersebut dikatakan makmur bila tidak diikuti dengan perluasan kesempatan kerja guna menampung tenaga baru yang setiap tahunnya memasuki dunia kerja. Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, serta meningkatkan hubungan ekonomi regional. Provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang menjadi kutub pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan sumber daya lokal, pembangunan ekonomi daerah mengalami kemajuan dari sisi nilai ekonomi. Nilai ekonomi tersebut termanifestasi dalam nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, nilai PDRB per kapita Jawa Timur selalu mengalami kenaikan. PDRB per kapita Jawa Timur tahun 2011 sebesar Rp. 29,61 juta, tahun 2012 sebesar Rp. 32,77 juta, tahun 2013 sebesar Rp. 36,04 juta, tahun 2014 sebesar 39,88 juta, kemudian tahun 2015 mencapai Rp. 43,50 juta atau meningkat 9,08 persen dibanding tahun sebelumnya (PDRB Jatim.bps). Ada beberapa hal yang juga mendapat perhatian dari pemerintah sebagai upaya mengatasi permasalahan ketenagakerjaan yaitu produk domestik regional bruto dan investasi. Faktor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit
10 produksi atau sektor di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. PDRB dapat mempengaruhi jumlah angkatan kerja yang bekerja dengan asumsi apabila nilai PDRB meningkat, maka jumlah nilai tambah output atau penjualan dalam seluruh unit ekonomi disuatu wilayah akan meningkat. Investasi atau penanaman modal memegang peranan penting bagi setiap usaha karena bagaimanapun juga investasi akan menimbulkan peluang bagi pelaku ekonomi untuk memperluas usahanya serta memperbaiki sarana-sarana produksi, sehingga dapat meningkatkan output yang nantinya dapat memperluas kesempatan kerja yang lebih banyak dan keuntungan yang lebih besar dan kemudian dana yang didapat diputar lagi untuk investasi dan diharapkan dengan adanya kenaikan yang berkelanjutan dari usaha tersebut. Menurut Sukirno (2001:107) investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelajaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barangbarang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk manambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi merupakan komponen utama dalam menggerakan roda perekonomian suatu negara. Investasi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk jangka panjang dapat menaikan standar hidup masyarakatnya (Mankiw, 2003: 62). Secara teori peningkatan investasi akan mendorong volume perdagangan dan volume produksi peningkatan kapasitas produksi tersebut akan meningkatkan permintaan faktor produksi, termasuk tenaga kerja.yang
11 selanjutnya akan memperluas kesempatan kerja yang produktif dan berarti akan meningkatkan pendapatan perkapita sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain investasi swasta (PMA) terdapat investasi pemerintah (PMDN) yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi pemerintah ini berupa pengeluaran pembangunan pemerintah dan alokasi anggaran pembangunan sektoral merupakan bagian dari pengeluaran pemerintah. Secara teoritis, semakin besar nilai investasi yang dilakukan maka semakin besar pula tambahan penggunaan tenaga kerja (Suparmoko,1994). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka perumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah PDRB dan investasi (PMDN) berpengaruh secara simultan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur? 2. Apakah PDRB dan investasi ( PMDN) berpengaruh secara parsial terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur? C. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak meluas dalam penelitian ini difokuskan pada data tentang angkatan kerja, PDRB dan investasi per kabupaten pada Provinsi Jawa Timur. Data investasi yang digunakan adalah investasi PMDN (penanaman modal dalam negeri). D. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bertujuan :
12 1. Untuk menguji dan menganalisis apakah PDRB dan investasi (PMDN) berpengaruh simultan pada penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur. 2. Untuk menguji dan menganalisis apakah PDRB dan investasi (PMDN) berpengaruh parsial pada penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu : 1. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat lebih memberi masukan dan mengembangkan tenaga kerja di Jawa Timur. 2. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pustaka sebagai pengetahuan khususnya dalam hal perkembangan penyerapan tenaga kerja Provinsi Jawa Timur, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya. 3. Bagi publik, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah khususnya tentang penyerapan tenaga kerja.