LAMPIRAN 1 ALUR PIKIR Bowen (1960) memperkenalkan resin komposit dengan karakteristik warna serupa gigi asli, tetapi memiliki kelemahan, yaitu adanya pengerutan polimerisasi yang dapat mengakibatkan terbentuknya celah pada tepi restorasi. komposit ke dalam kavitas dapat mempengaruhi penyaluran beban kekuatan kunyah pada gigi, menimbulkan celah mikro antara resin komposit dengan enamel/dentin, dan perbedaan nilai C- factor terhadap shrinkage polimerisasi. Michael Buonocore (1963) menyimpulkan bahwa permukaan gigi yang kering penting untuk mendapatkan perlekatan yang baik karena gigi yang telah dietsa dan mengabsorbsi saliva akan mengurangi kekuatan perlekatan. Fusayama (1978) Awal perkembangan penting dalam bahan bonding yaitu dengan pemakaian asam fosforik 37% untuk melakukan etsa baik email maupun dentin dan hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur tidak meningkatkan frekuensi kerusakan pulpa tetapi faktanya meningkatkan retensi restorasi. Feltzer et al (1987) cit. Walshaw&Mc Comb (1998) menyatakan bahwa desain kavitas dan metode pengisian resin Bayne et al (1998) memperkenalkan komposisi resin komposit flowable konvensional yang mempunyai bahan pengisi 20-25% kurang daripada bahan komposit universal dan menunjukkan hasil yang lebih baik pada uji kekuatan mekanis dan dapat bertahan pada tekanan yang lemah. Yazici et al (2003) menemukan kombinasi resin komposit flowable konvensional dan hibrid memberikan hasil paling efektif dalam mengurangi kebocoran mikro. Sensi et al (2004) menyatakan bahwa shrinkage resin komposit selama polimerisasi akan menghasilkan kekuatan yang bersaing dengan kekuatan perlekatan, sehingga dapat mengganggu
perlekatan antara resin komposit terhadap dinding kavitas. Chuang et al (2004) menyimpulkan bahwa aplikasi 0,5-1 mm lapisan resin komposit flowable yang digunakan sebagai intermediate layer restorasi di bawah resin komposit packable dapat mengurangi pegurangan kebocoran mikro secara signifikan. Koltisko et al (2010) Tekanan polimerisasi SDR lebih rendah daripada resin komposit flowable konvensional. Simi dan Suprabha (2011) menunjukkan adaptasi tepi restorasi komposit bertambah baik apabila resin komposit flowable konvensional digunakan sebagai intermediate layer restorasi. Elizabeth (2007) melalui penelitian yang dilakukannya terdapat korelasi antara kekuatan perlekatan dengan celah mikro pada restorasi resin komposit. Majety dan Pujar (2011) melaporkan ketebalan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer tidak mempengaruhi kebocoran mikro. Jin et al (2009) menemukan bahwa sistem terbaru SDR memiliki kelebihan yaitu komposisi bahan pengisi dengan variasi yang berbeda dan mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada resin komposit flowable konvensional. Burgess et al (2010) Struktur ikatan kimia pada SDR menunjukkan tingkat polimerisasi yang rendah, sehingga dapat mengurangi stress dan shrinkage polimerisasi tanpa mempengaruhi level shrinkage polimerisasi. IIie et al (2011) Melihat perbandingan antara SDR dengan resin komposit flowable konvensional berbasis methacrylate dan ternyata SDR mempunyai stress dan shrinkage dengan level terendah, mempunyai fase polimerisasi pre-gel terpanjang, dan tingkat shrinkage terendah.
Faktor utama yang mempengaruhi lamanya suatu restorasi dapat bertahan lebih lama di dalam rongga mulut adalah terjadinya kebocoran mikro yang mengakibatkan timbulnya rasa sakit setelah penambalan, terjadinya karies sekunder, perubahan warna pada tepi restorasi, hilangnya titik kontak, dan patologi pulpa, serta pertimbangan dalam pemilihan bahan basis restorasi yang tepat untuk digunakan pada gigi posterior klas I, oleh karena itu diperlukan suatu pengamatan mengenai pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer restorasi klas I dengan sistem adhesif total etch two step terhadap celah mikro. Permasalahan : Apakah pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer restorasi klas I dengan sistem adhesif total etch two step terhadap celah mikro? Tujuan Penelitian : LAMPIRAN Untuk mengetahui 2 pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer restorasi klas I dengan sistem ALUR adhesif PENELITIAN total etch two step terhadap celah mikro. JUDUL : Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (In Vitro)
LAMPIRAN 2 ALUR PENELITIAN 27 BUAH GIGI PREMOLAR MAKSILA \ Dibersihkan dan diskeling menggunakan skeler elektrik kemudian direndam dalam larutan saline Kelompok I 9 Gigi Total etch two step Stress Decreasing Resin (SDR) Resin komposit packable Kelompok II 9 Gigi Total etch two step Resin komposit flowable konvensional Resin komposit packable Kelompok III 9 Gigi Total etch two step Resin komposit packable Proses thermocycling pada temperatur 5 o C dan 55 o C dengan 200 putaran selama 30 detik pada masing-masing temperature dengan waktu transfer 10 detik Sampel direndam dalam larutan zat warna Methylene Blue 2% selama 24 jam pada suhu kamar kemudian dicuci dan dikeringkan Sampel dibelah secara mesiodistal menggunakan bur disk dan dilakukan pengamatan celah mikro di bawah stereomikroskop dengan pembesaran 20x. Penilaian dan pencatatan skor penetrasi zat warna Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
LAMPIRAN 3 HASIL PENELITIAN Nama Peneliti : Natrya Mychanesya NIM : 100600055 Dosen Pembimbing : 1) Darwis Aswal, drg 2) Fitri Yunita Batubara, drg Waktu Penelitian : 16-23 Desember 2013 Tempat penelitian : 1) Departemen Konservasi Gigi FKG USU 2) Laboratorium Kimia Dasar LIDA USU 3) Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU SAMPEL: 27 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok (tiap kelompok ada 9 sampel gigi yang dibelah menjadi bagian bukal dan palatal tanpa membandingkan kedua skor permukaan) Penilaian skor Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian standar dengan skor 0-4 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Al-Boni dan Raja (2010). SKOR DEFINISI 0 Tidak ada penetrasi 1 Penetrasi vertikal hingga kedalaman 1/3 dinding kavitas 2 Penetrasi vertikal hingga kedalaman 2/3 dinding kavitas 3 Penetrasi hingga dasar kavitas 4 Penetrasi di sepanjang dasar kavitas
Kelompok I Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit packable SAMPEL BUKAL PALATAL SKOR RATA-RATA 1 3 3 3 2 2 3 2,5 3 3 3 3 4 3 2 2,5 5 2 2 2 6 3 2 2,5 7 3 3 3 8 2 2 2 9 3 3 3 Kelompok II Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable konvensional + Resin komposit packable SAMPEL BUKAL PALATAL SKOR RATA-RATA 1 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 4 3,5 6 3 3 3 7 3 3 3 8 4 3 3,5 9 3 3 3
Kelompok III Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit packable SAMPEL BUKAL PALATAL SKOR RATA-RATA 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 6 3 3 3 7 4 4 4 8 4 4 4 9 3 4 3,5 RANGKUMAN DATA Kelompok Perlakuan N Sisi I II III Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif total etch two step dan Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif total etch two step dan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif total etch two step tanpa aplikasi intermediate layer 9 9 9 Skor Celah Mikro 0 1 2 3 4 Bukal - - 3 6 - Palatal - - 4 5 - Bukal - - - 6 3 Palatal - - - 6 3 Bukal - - - 2 7 Palatal - - - 1 8
LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN Nama Peneliti 2 : Anggraeny Waktu Penelitian : 23 Desember 2013 Tempat penelitian : Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU SAMPEL: 27 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok (tiap kelompok ada 9 sampel gigi yang dibelah menjadi bagian bukal dan palatal tanpa membandingkan kedua skor permukaan) Penilaian skor Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan methylene blue 2% dari sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian standar dengan skor 0-4 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Al-Boni dan Raja (2010). SKOR DEFINISI 0 Tidak ada penetrasi 1 Penetrasi vertikal hingga kedalaman 1/3 dinding kavitas 2 Penetrasi vertikal hingga kedalaman 2/3 dinding kavitas 3 Penetrasi hingga dasar kavitas 4 Penetrasi di sepanjang dasar kavitas
Kelompok I Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit packable SAMPEL BUKAL PALATAL SKOR RATA-RATA 1 3 2 2,5 2 2 3 2,5 3 2 3 2,5 4 3 3 3 5 3 3 3 6 2 2 2 7 3 3 3 8 2 2 2 9 3 3 3 Kelompok II Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable konvensional + Resin komposit packable SAMPEL BUKAL PALATAL SKOR RATA-RATA 1 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 3 6 2 3 2,5 7 3 3 3 8 3 3 3 9 3 3 3
Kelompok III Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit packable SAMPEL BUKAL PALATAL SKOR RATA-RATA 1 4 4 4 2 4 3 3,5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 6 4 3 3,5 7 4 3 3,5 8 3 4 3,5 9 3 3 3 RANGKUMAN DATA Kelompok Perlakuan N Sisi I II III Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif total etch two step dan Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif total etch two step dan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif total etch two step tanpa aplikasi intermediate layer 16 16 16 Skor Celah Mikro 0 1 2 3 4 Bukal - - 4 5 - Palatal - - 3 6 - Bukal - - 1 6 2 Palatal - - - 7 2 Bukal - - - 2 7 Palatal - - - 4 5
LAMPIRAN 5 Wilcoxon Signed Ranks Test Uji signifikansi data pengamat 1 dan pengamat 2 Skor ratarata2 skor ratarata Ranks Negative Ranks N Mean Rank Sum of Ranks 10(a) 6.50 65.00 Positive Ranks 3(b) 8.67 26.00 Ties 14(c) Total 27 a skor ratarata2 < skor ratarata b skor ratarata2 > skor ratarata c skor ratarata2 = skor ratarata Test Statistics(b) Skor ratarata2 skor ratarata Z -1.500(a) Asymp. Sig. (2-.134 tailed) a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test p=0.134 (p>0.05) Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pengamat 1 dan pengamat 2. Oleh karena itu, data pengamat 1 selaku pengamat utama dapat digunakan.
Saphiro-Wilk Test Uji normalitas data Case Processing Summary Skor rata-rata Cases kelompo Valid Missing Total k N Percent N Percent N Percent 1 9 100.0% 0.0% 9 100.0% 2 9 100.0% 0.0% 9 100.0% 3 9 100.0% 0.0% 9 100.0% Descriptives Skor rata-rata kelompo k Statistic Std. Error 1 Mean 2.611.1389 95% Confidence Lower Bound 2.291 Interval for Upper Bound Mean 2.931 5% Trimmed Mean 2.623 Median 2.500 Variance.174 Std. Deviation.4167 Minimum 2.0 Maximum 3.0 Range 1.0 Interquartile Range.8 Skewness -.501.717 Kurtosis -1.275 1.400 2 Mean 3.333.1443 95% Confidence Lower Bound 3.000 Interval for Upper Bound 3.666 Mean 5% Trimmed Mean 3.315 Median 3.000 Variance.188 Std. Deviation.4330 Minimum 3.0 Maximum 4.0 Range 1.0 Interquartile Range.8
Skewness.825.717 Kurtosis -1.079 1.400 3 Mean 3.833.1179 95% Confidence Lower Bound 3.562 Interval for Upper Bound Mean 4.105 5% Trimmed Mean 3.870 Median 4.000 Variance.125 Std. Deviation.3536 Minimum 3.0 Maximum 4.0 Range 1.0 Interquartile Range.3 Skewness -2.121.717 Kurtosis 4.000 1.400 Tests of Normality kelompo Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk k Statistic df Sig. Statistic df Sig. Skor 1.269 9.059.808 9.025 rata-rata 2.335 9.004.748 9.005 3.459 9.000.564 9.000 a Lilliefors Significance Correction p=0.025 p=0.005 p=0.000 (p<0.05) Hal ini menunjukkan data tidak terdistribusi normal dan analisis data dilanjutkan menggunakan uji statistik non parametrik.
NPar Test Kruskal-Wallis Test Uji signifikansi seluruh kelompok perlakuan Ranks Skor ratarata kelompok 1 N Mean Rank 9 6.33 2 9 14.72 3 9 20.94 Total 27 Test Statistics(a,b) Skor rata-rata Chi-Square 16.875 df 2 Asymp. Sig..000 a Kruskal Wallis Test b Grouping Variable: kelompok p=0.000 (p<0.05) Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan diantara ketiga kelompok perlakuan.
NPar Test Mann-Whitney Test Uji signifikansi antar kelompok perlakuan. Kelompok 1 dan Kelompok 2 Ranks Skor ratarata kelompok 1 N Mean Rank Sum of Ranks 9 6.11 55.00 2 9 12.89 116.00 Total 18 Test Statistics(b) Skor ratarata Mann-Whitney U 10.000 Wilcoxon W 55.000 Z -2.889 Asymp. Sig. (2-.004 tailed) Exact Sig. [2*(1-.006(a) tailed Sig.)] a Not corrected for ties. b Grouping Variable: kelompok p=0.004 (p<0.05) Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara kelompok 1 dengan kelompok 2.
NPar Test Mann-Whitney Test Uji signifikansi antar kelompok perlakuan. Kelompok 1 dan Kelompok 3 Ranks Kelompo k N Mean Rank Sum of Ranks Skor rata-rata 1 9 5.22 47.00 3 9 13.78 124.00 Total 18 Test Statistics(b) Skor rata-rata Mann-Whitney U 2.000 Wilcoxon W 47.000 Z -3.551 Asymp. Sig. (2-.000 tailed) Exact Sig. [2*(1-.000(a) tailed Sig.)] a Not corrected for ties. b Grouping Variable: kelompok p=0.000 (p<0.05) Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara kelompok 1 dengan kelompok 3.
NPar Test Mann-Whitney Test Uji signifikansi antar kelompok perlakuan. Kelompok 2 dan Kelompok 3 Ranks kelompo k N Mean Rank Sum of Ranks Skor rata-rata 2 9 6.83 61.50 3 9 12.17 109.50 Total 18 Test Statistics(b) Skor rata-rata Mann-Whitney U 16.500 Wilcoxon W 61.500 Z -2.318 Asymp. Sig. (2-.020 tailed) Exact Sig. [2*(1-.031(a) tailed Sig.)] a Not corrected for ties. b Grouping Variable: kelompok p=0.020 (p<0.05) Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara kelompok 2 dengan kelompok 3.