BAB V PENUTUP. menghadiolkan kesimpulan sebagai berikut: ini, mengandung simbol-simbol dari mitologi kuno yang seringkali digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

Resume Buku SEMIOTIK DAN DINAMIKA SOSIAL BUDAYA Bab 8 Mendekonstruksi Mitos-mitos Masa Kini Karya: Prof. Dr. Benny H. Hoed

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk yang berbahasa, berkomunikasi melalui simbol-simbol,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

# Benarkah rokok menjadi lambang maskulinitas? Seperti pada beberapa penelitian yang diadakan di Eropa, justru perempuan karir yang sukses cenderung m

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODE PENELITIAN. Ramadhan Halal Yayasan Darul Qur an. yang kemudian menggunakan model semiotik Roland Barthes. Semiotika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehingga setiap manusia senantiasa selalu berkomunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Imaji Vol. 4 - No. 2/ Februari 2009 RESENSI BUKU

BAB I PENDAHULUAN. pesan, komunikasi dikatakan berhasil. Sebaliknya, bila terjadi perbedaan penafsiran atas makna


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

HASIL KEPUTUSAN PENILAIAN USUL PEMBUKAAN PRODI BARU PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2011 A. PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (PTAIN)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB V KESIMPULAN. Adaptasi dalam Jêmblungan berdampak pada perubahan. garap pertunjukannya sebagai media hiburan. Adalah ngringkês

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang Mitos di Gunung Selamet Di Dusun Bambangan, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup yang sering disebut movie. Film secara kolektif sering

BAB I PENDAHULUAN. pulihnya perekonomian Amerika Serikat. Disaat perekonomian global mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MITOLOGI KIAMAT DALAM FILM 2012 SKRIPSI. (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting. Disusun oleh : ERY HARDIYANI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ).

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588).

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN...ii. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL...xv. DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ketoprak. Ketoprak berasal dari kata tok dan prak yaitu bunyi dari kentongan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk memahami kontruksi nasionalisme dalam film,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bahasa visual untuk prod media cetak.

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

2. Membuat pelajar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat tercapai. 1.6 Metodologi Dalam penyusunan

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seperti, majalah, name card, poster dan lain-lainya. dengan keperluannya. Hasil karya desainer grafis digunakan sebagai iklan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari akhlak dan nilai baik atau buruknya. Didalam Islam sudah

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata

BAB I PENDAHULUAN. wajib yang harus ada di lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Hijab merupakan simbol komunikasi dan sebagai identitas bagi wanita,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Simpulan Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari pembuatan proposal penelitian, kemudian pengkajian teori, sampai dengan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, pada akhirnya penelitian ini menghadiolkan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, temuan dari penelitian ini telah menunjukkan bahwa di balik logo UIN Sunan Kalijaga, disadari atau tidak oleh civitas akademiknya saat ini, mengandung simbol-simbol dari mitologi kuno yang seringkali digunakan oleh organisasi Freemason. Logo PTAIN menegaskan pengaruh besar Freemason terhadap institusi pendidikan agama ini. Karena salah satu hal yang dianggap penting oleh Freemason adalah penyebarluasan simbol-simbol mitologi kuno yang mereka klaim. Simbol-simbol tertentu yang berkaitan dengan sejarah Freemason dianggap sangat penting dan harus dilestarikan. Seperti telah dipaparkan di atas, ketika para anggota Freemason dengan sekuat daya, tenaga, dan finansial berusaha memindahkan sebuah obelisk terbesar yang telah dihibahkan oleh Khadive Mesir kepada Amerika Serikat, dari kota Alexandria di Mesir ke kota New York di Amerika Serikat. Dan hingga kini obelisk bernama The Needle of Cleopatra tersebut masih berdiri kokoh semenjak pertama kali dipindahkan pada abad ke-19 yang lalu. Artinya setiap simbol-simbol yang memiliki kaitan kuat dengan Freemason tidak bisa

dianggap kebetulan semata. Sebagaimana keyakinan para anggota Freemason yang tidak menganggap main-main terhadap setiap simbol-simbol sakral mereka. Kedua, semenjak masa PTAIN lalu IAIN dan kemudian UIN Sunan Kalijaga, menunjukkan kesinambungan dan konsistensi penyematan simbolsimbol mitologi kuno Freemason pada logo-logo instansi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa simbol-simbol ini sulit dilepaskan dan sangat erat dengan sejarah UIN Sunan Kalijaga itu sendiri. Ketiga, simbol-simbol mitologi kuno Freemason yang terdapat pada logo-logo PTAIN/IAIN/UIN Sunan Kalijaga, memiliki makna-makna yang mengandung nilai keislaman dan sangat jauh dari makna-makna yang lebih awal digunakan pada masa lalu oleh Freemason. Penyematan makna baru inilah yang disebut sebagai konstruksi mitos, yang ditengarai sebagai pengaburan makna-makna asli dari simbol-simbol tersebut sehingga hal tersebut tidak akan menimbulkan kecurigaan pihak-pihak tertentu. Keempat, logo UIN Sunan Kalijaga terbaru menampilkan simbolsimbol visual yang kurang identik dengan simbol-simbol mitologi kuno yang sering digunakan oleh Freemason, tidak seperti logo-logo terbaru dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada logo terbaru UIN Sunan Kalijaga ternyata seluruh elemennya juga memiliki kaitan erat dengan simbolsimbol mitologi kuno dari Freemason.

Kelima, logo UIN Sunan Kalijaga berikut logo-logo sebelumnya menunjukkan bahwa UIN Sunan Kalijaga mengalami krisis identitas dalam artian tidak memiliki simbol identitas keislaman yang kuat dan terbebas dari pengaruh lain pada logo-logonya. Keenam, sebuah simbol dapat berubah makna sesuai dengan keadaan socio-cultural saat itu. Hal ini bisa terjadi dikarenakan klaim sepihak yang dilakukan oleh sebuah kelompok terhadap simbol tersebut dalam masa tertentu, sehingga suatu simbol dianggap identik dengan kelompok tertentu. Padahal awalnya sebuah simbol memiliki sifat netral, atau tidak berpihak dan tidak dimiliki oleh kelompok manapun. B. Implikasi Penelitian yang telah dilakukan mengenai pembongkaran mitos pada logo Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, membawa implikasi baik dalam aspek teoritis, metodologis, maupun kebijakan. Dalam aspek teoritis, penelitian ini membawa dua implikasi; Pertama, karena logo merupakan wajah dari sebuah institusi maka dengan membongkar mitos pada sebuah logo institusi akan dapat diketahui atau peneliti dapat memahami muatan konstruksi maupun latar belakang dari perusahaan tersebut. Terutama muatan yang tersembunyi atau yang tidak terpublikasi. Kedua, kesimpulan penelitian ini tidak dapat berlaku secara permanen, melainkan dibatasi oleh konteks dan waktu. Hal ini dikarenakan sumber literatur yang bisa terus berkembang, ataupun bertambah. Literatur yang

berbeda juga sangat mungkin membuat kesimpulan dari penelitian ini akan berbeda. Kemudian dengan peneliti yang berbeda sangat mungkin kesimpulan penelitian akan menghasilkan perbedaan. Dalam aspek metodologi, penelitian ini memiliki tiga implikasi penting yaitu; Pertama, penggunaan metode analisis mitos Roland Barthes merupakan metode yang masih relevan bagi penelitian-penelitian yang berupaya membongkar konstruksi logo dan yang berusaha memahami makna pesan-pesan yang tersembunyi pada sebuah logo. Kedua, pengumpulan data logo dengan cara menghubungi atau mencari langsung di instansi terkait, terutama bagian yang berhubungan dengannya (Bagian Hubungan Masyarakat) dalam penelitian ini tidaklah efektif, dikarenakan narasumber sebagian besar tidak mengetahui sejarah instansi dan tidak menguasai informasi tersebut. Data yang akurat akan lebih efektif didapatkan dengan cara mencari sumberl literatur yang berhubungan dnegan institusi tersebut. Seperti melalui buku tahunan, buku dari orang-orang yang berpengaruh dalam pembangunan atau perkembangan institusi tersebut, dan juga data yang berasal dari internet, yang memiliki banyak rekaman tentang perkembangan intitusi, dalam hal ini adalah UIN Sunan Kalijaga. Bahkan dengan menghubungi desainer logonya pun peneliti tidak menemukan data penting. Karena setiap data yang diinginkan oleh peneliti dijawab dengan lupa dan tidak tahu. Dalam aspek kebijakan, penelitian ini membawa dua implikasi penting yaitu; Pertama, penelitian ini mengharapkan kejelian dari setiap pemegang

keputusan sebuah institusi sebelum benar-benar meluncurkan sebuah logo institusinya. Tidak dengan mudah dengan serampangan meluncurkan sebuah logo tanpa pertimbangan para ahli desainer grafis maupun ahli simbologi. Hal ini dilakukan supaya sebuah logo menjadi kuat, berdaya tahan lama, serta tidak menjadi bulan-bulanan kontroversi. Dalam penelitian logo UIN Sunan Kalijaga ini meskipun saat ini tidak menjadi kontroversi seperti halnya logo UIN Syarif Hidayatullah dan UIN Sunan Gunung Djati, namun sangat mungkin nantinya kontroversi akan terjadi menilik hasil analisis penelitian ini. Sebuah logo yang bermasalah atau menimbulkan kontroversi di tengahtengah masyarakat akan berimplikasi pada identitas dan pada institusi korporat itu sendiri. Seharusnya hal ini sejak dini sudah dihindari atau dicegah. Kedua, perkembangan logo sejak dari PTAIN Islamiyah Al Hukumiyah IAIN Sunan Kalijaga UIN Sunan Kalijaga menunjukkan turut campurnya orang-orang yang berhubungan dengan kelompok Freemason Hindia Belanda dalam pertubuhan institusi ini. Alasan kuat telah dijelaskan dalam bagian analisis. Namun setelah masa PTAIN, visualisasi simbol-simbol yang berhubungan dengan Freemason semakin ditekan dan disamarkan, dan sangat mungkin para pemegang keputusan pasca masa PTAIN tidak lagi berhubungan atau mengetahui simbol-simbol yang berhubungan dengan Freemason. Meski demikian, dengan kuatnya fahamfaham sekularisme, pluralisme, dan humanisme di seluruh perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia, termasuk UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hal tersebut merupakan bentuk keberhasilan dari para pembangun masa awal

pertubuhan institusi ini. Sebagaimana faham yang selalu dibawa serta oleh Freemason adalah sekularisme, pluralisme, dan humanisme. C. Saran Dari proses penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang mitologi dari logo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Bagi peneliti yang bermaksud melakukan penelitian tentang sebuah logo institusi maupun perusahaan, baik untuk menafsirkan, maupun untuk membongkar pesan-pesan yang laten dari logo tersebut, maka hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan atau indicator. Namun dalam pelaksanaannya harus tetap hati-hati, dan hendaknya melakukan triangulasi data dengan teks ataupun dengan narasumber lain. 2. Berhubung penelitian ini tidak menyertakan logo institusi lain sebagai pembanding dalam penelitian logo UIN Sunan Kalijaga ini intitusi pembanding yang relevan adalah logo UIN Syarif Hidayatullah dan logo UIN Sunan Gunung Djati, maka diharapkan pada penelitian berikutnya tentang logo Universitas Islam Negeri dapat menyertakan kedua UIN tersebut. Karena UIN Syarif Hidayatullah dan UIN Sunan Gunung Djati merupakan dua di antara tiga UIN yang telah mengganti logonya. Selain hal tersebut, kedua UIN tersebut memiliki kaitan lebih dengan UIN Sunan

Kalijaga daripada UIN, IAIN, atau STAIN yang lain. Kaitan tersebut adalah sebagai berikut: - iyah yang berdiri di Yogyakarta terbentuk dari dua institusi yaitu PTAIN di Yogyakarta dan ADIA (Akademi Dinas Ilmu Hukumiyah berpusat di Yogyakarta dan memiliki filial di Jakarta (yang sebelumnya bernama ADIA) - dipecah menjadi 2 intitusi yang berdiri sendiri-sendiri di Yogyakarta dan di Jakarta. - memiliki filial antara lain di Bandung. - amiyah Al Hukumiyah di Yogyakarta saat ini menjadi UIN Sunan Kalijaga. IAIN ini menjadi UIN Syarif Hidayatullah. Sedangkan IAIN Bandung saat ini menjadi UIN Sunan Gunung Djati. Demikianlah hubungan ketiga UIN tersebut, yang dapat dikatakan sebagai tiga perguruan tinggi Islam negeri tertua di Indonesia, yang lahir dari satu kandungan yang sama