BAGAIMANA MELAKUKAN PENILAIAN PROSES PADA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI?

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

FORMULATING PROBLEM AND MAKING HYPOTHESIS SKILLS THROUGH DEVELOPMENT WORKSHEET BASED INQUIRY ON ELECTROLYTE AND NONELECTROLYTE SUBJECT MATTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DITINJAU DARI ASPEK-ASPEK LITERASI SAINS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Nurhasanah, 2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR

Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP Dalam Kurikulum 2013

GAMBARAN PENGENALAN MODEL PEMBELAJARAN QODE (QUESTIONING, ORGANIZING, DOING AND EVALUATING) PADA GURU IPA SMP DI KABUPATEN PROBOLINGGO

MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

The Effects of Inquiry Training Learning Model Assisted Mind Map for Conceptual Knowledge and Science Process Skills

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ANALISIS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MASALAH

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

DAMPAK PBL TERHADAP KERJA ILMIAH MAHASISWA PADA PERKULIAHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

Analisis kebutuhan siswa terhadap pembelajaran fisika berbasis inkuiri di sekolah menengah atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI NUR JANAH

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

OTAK MANUSIA. BELAHAN OTAK KANAN * Berfikir Holistik * Spatial * Sintesis * Intuitif * Elaboratif * Humanistik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elita Lismiana, 2013

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu sendiri, yakni untuk membudayakan manusia. Menurut Dhiu (2012:25-27)

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

Optimalisasi Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Model Learning Cycle 5E pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mardiharjo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

PENERAPAN PENILAIN TEMAN SEJAWAT PADA PEMBELAJARAN KAJIAN IPS SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

I Wayan Karmana Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram gmail.com

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA KELAS X MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY ROLE APPROACH BERBASIS LESSON STUDY DI SMA N 16 SEMARANG

Etnosains dalam membentuk kemampuan berpikir kritis dan kerja ilmiah siswa

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS LKPD SEL DI SMA NEGERI KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR MELALUI IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA

BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KAITANYA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

PENGGUNAAN STRATEGI INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMPN I GENENG NGAWI TAHUN AJARAN

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PASAR

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY AND SCIENCE ISSUES PADA KETERCAPAIAN 3 RANAH HASIL BELAJAR SISWA SMP ARTIKEL SKRIPSI

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma mengukur kemajuan suatu bangsa saat ini sudah bergeser,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEMFASILTASI PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

MODEL PEMBELAJARAN IPA. Ida Kaniawati FPMIPA UPI

Menurut Wina Sanjaya (2007 : ) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengetahuan manusia tentang matematika memiliki peran penting dalam

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

MODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING)

Jurnal Riset Pendidikan Fisika Vol. 1 No. 1, Desember 2016

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa pada Mata Kuliah Konsep Sains

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING PADA MAHASISWA FARMASI POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL TAHUN 2015/2016

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MENEMUKAN RUMUS BARISAN ARITMATIKA BERBANTUAN ALAT PERAGA SEDERHANA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada kecakapan hidup (life skill oriented), kecakapan berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI LEMBAR KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (LKPBM) Nining Purwati *

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Laksana, Dasna (07). Journal of Education Technology. Vol.. (4) pp. 4-0 BAGAIMANA MELAKUKAN PENILAIAN PROSES PADA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI? Dek Ngurah Laba Laksana STKIP Citra Bakti, NTT laba.laksana@citrabakti.ac.id I Wayan Dasna Universitas Negeri Malang idasna006@yahoo.co.id Abstrak Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara melakukan penilaian proses pada pembelajaran berbasis inkuiri. Penulisan ini menggunakan kajian literatur melalui telaah jurnal, hasil penelitian yang relevan, dan buku sumber. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses penilaian dapat dilakukan pengajar dalam pembelajaran dengan strategi inkuiri adalah penilaian kerja ilmiah. Untuk melakukan penilaian, pengajar menggunakan lembar observasi atau lembar penilaian. Aspek-aspek yang dinilai pada kerja inkuiri mengidentifikasi masalah, mengamati, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, melakukan percobaan, menganalisis data, membuat kesimpulan dan generalisasi, dan berkomunikasi. Kata-kata kunci: penilaian, proses, inkuiri Abstract The aimed of this paper is to know how to conduct process assessments on inquiry based instruction. This paper uses literature review through journal review, relevant research results, and book review. The results of the analysis indicate that the assessment process can be done by the teacher in the learning with inquiry strategy is the assessment of scientific work. To conduct an assessment, the teacher uses an observation sheet or assessment sheet. Aspects assessed on inquiry work identify problems, observe, ask questions, hypothesize, plan experiments, experiment, analyze data, make conclusions and generalizations, and communicate. Keywords: assessment, process, inquiry Pendahuluan Strategi inkuiri berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Llewellyn (0; Laksana, 07) menjelaskan bahwa mengembangkan sebuah budaya kelas inkuiri dan berargumentasi memberikan kesempatan yang baik bagi guru untuk melibatkan siswa dalam penalaran ilmiah, pengambilan keputusan. Tahapan inkuiri yang penting untuk dilakukan adalah melakukan penilaian. Penilaian merupakan alat untuk memberikan keputusan dan selanjutnya dapat dijadikan dasar evaluasi pembelajaran (Popham, 006). Penilaian merupakan kegiatan terstruktur seorang pendidik yang dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dengan proses pembelajaran dengan tujuan untuk menentukan tingkat capaian pembelajaranpeserta didik serta sebagai umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang relevan. Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbsis Inkuiri? 4

Laksana, Dasna (07). Journal of Education Technology. Vol.. (4) pp. 4-0 Metode Penelitian Penulisan ini menggunakan kajian literatur melalui telaah jurnal, hasil penelitian yang relevan, dan buku sumber. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Pembahasan Selama proses pembelajaran berlangsung, pengajar melakukan penilaian terhadap kinerja masingmasing subyek didik disamping memberikan fasilitasi belajar mereka. Penilaian yang dilakukan pengajar dalam pembelajaran dengan strategi inkuiri adalah penilaian kerja ilmiah. Untuk melakukan penilaian, pengajar dapat menggunakan lembar observasi atau lembar penilaian untuk setiap aspek penilaian. Masing-masing aspek yang dinilai dapat menggunakan rentangan skor sesuai dengan kemudahan bagi penilainya. Rentangan skor yang paling mudah digunakan adalah ya dan tidak. Artinya pengajar memberikan penilaian ya kalau item yang disyaratkan dilakukan dan tidak jika tidak dilakukan. lain yang sering dipakai adalah menggunakan skala Linkert seperti: = kurang, = cukup, dan = baik. Cara lain juga menggunakan rentangan sampai 5 ( = sangat kurang, = kurang, = cukup. 4 = baik, dan 5 = sangat baik). penilaian yang lebih halus menggunakan rentangan 0. Masing-masing item yang dijelaskan berikut dapat menggunakan skor yang dipilih. Penilaian pada aspek mengidentifikasi masalah Setelah pengajar menyajikan fakta yang akan diselidiki secara inkuiri, subyek didik akan diminta membuat pertanyaan penelitian (research questions) atau rumusan masalah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dinilai oleh pengajar apakah dapat diterima sebagai pertanyaan yang terkait masalah atau belum. -indikator yang dapat dinilai sebagai berikut. Tabel penilaian pertanyaan penyelidikan. Ya Tidak. Pertanyaan mengarah pada jawaban Ya dan Tidak. Berhubungan dengan masalah yang akan dapat diselidiki. Memuat hubungan antar variabel 4. Dapat diukur/diuji dengan melalui percobaan 5. Dibuat dalam bentuk kalimat tanya Penilaian pada aspek mengamati Mengamati merupakan kegiatan penting pada kegiatan inkuiri. Dalam proses pengamatan itu subyek didik menggunakan indera. Pada materi yang terkait dengan Sains, pengamatan juga disertai pengukuran. Misalnya mengukur berat suatu benda dengan timbangan, maka subyek didik harus dapat membaca skala timbangan dengan benar. Pada masalah yang ditayangkan dalam video, subyek didik mengamati kejadian demi kejadian secara teliti untuk mengetahui apa, mengapa, oleh siapa dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengajar harus dapat menilai pengamatan yang dilakukan oleh subyek didik. -indikator penilaian kegiatan pengamatan disajikan pada Tabel. Tabel penilaian pengamatan. Mengamati dengan menggunakan panca indera yang relevan. Membaca hasil pengukuran dengan alat ukur. Mengamati secara cermat dan teliti 4. Mengutamakan keselamatan kerja ketika mengamati 5. Mencatat hasil pengamatan dengan jujur Penilaian pada aspek mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan merupakan tahap yang penting dalam pembelajaran inkuiri. Pertanyaan yang diajukan oleh pengajar adalah untuk mendorong subyek didik bertanya tentang konsep, prinsip, atau hubungan antara variabel yang terkait dengan konsep, prinsip, atau teori. Subyek didik akan mengajukan pertanyaan tentang hubungan antar variabel yang terkait dengan fakta atau masalah yang disajikan oleh pengajar. Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbsis Inkuiri? 4

Laksana, Dasna (07). Journal of Education Technology. Vol.. (4) pp. 4-0 Kualitas pertanyaan subyek didik sangat penting dinilai oleh pengajar. Pertanyaan yang diajukan harus dapat menunjukkan tingkat berpikir subyek didik. Pertanyaan tentang pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan sintesis (mencipta). Makin tinggi tingkatan pertanyaan yang diajukan subyek didik menunjukkan makin tinggi kemampuan berpikirnya dan kemampuan berpikir kritisnya. Ketrampilan berpikir tingkat tinggi atau kemampuan berpikir kritis harus terus dilatih akar subyek didik dapat mengembangkan argumentasi yang rasional berdasarkan fakta dan data yang dimilikinya. Penilaian pertanyaan-pertanyaan yang perlu dinilai oleh pengajar disajikan pada Tabel. Tabel penilaian pertanyaan dalam strategi inkuiri. Pertanyaan terkait dengan masalah yang diamati atau kejadian yang disajikan. Pertanyaan mengarah pada jawaban divergen atau jawabannya memerlukan penyelidikan. Pertanyaan mengandung hubungan antar variabel 4. Pertanyaan rasional, logis, atau nalar 5. Pertanyaan berdasarkan pengetahuan awal dan teori yang telah dipelajari -indikator penilaian tersebut datap ditambahkan oleh pengajar bergantung pada konteks masalah yang disajikan. Untuk dapat mengajukan pertanyaan perlu dilatih oleh pengajar. Bila subyek didik mengalami kesulitan dapat memberikan contoh, atau memberikan kata-kata kunci yang harus ada dalam pertanyaan. Penilaian pada aspek membuat hipotesis Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penyelidikan yang telah ditetapkan. Jawaban sementara itu dibuat tidak semata-mata berdasarkan dukaan tetapi berdasarkan hasil kajian. Subyek didik dapat menggunakan sumber-sember belajar yang dimiliki atau menelusuri dari internet. Penilaian hipotesis disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 penilaian hipotesis. Hipotesis didasarkan atas kajian teori. Hipotesis dapat diukur atau diuji dengan data. Mengandung jawaban yang tidak menyimpulkan (ada alternatif jawaban) 4. Jawaban hipotesis diperoleh dari induktif Penilaian pada aspek merencanakan percobaan Setelah subyek didik bersama pengajar menetapkan pertanyaan penyelidikan atau sering pula disebut rumusan masalah, kegiatan berikutnya adalah merancang percobaan untuk menjawab pertanyaan penyelidikan dan hipotesis yang ditetapkan. Perencanaan percobaan harus mengacu pada variabel-variabel yang berubah dan yang dikontrol. Misalnya untuk mengetahui kecepatan tumbuh suatu tumbuhan yang ditanam pada medium (tanah) yang berbeda maka umur tumbuhan harus sama. Umur tumbuhan tersebut disebut variabel kontrol sedangkan mediumnya merupakan variabel bebas yang akan dimanipulasi. Oleh sebab itu, penilaian yang dilakukan oleh pengajar harus mengacu pada apakah percobaan yang dirancang dapat mengumpulkan data terhadap variabel yang diubah dan variabel yang disebabkan. -indikator yang dapat digunakan disajikan pada Tabel 5. Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbsis Inkuiri? 4

Laksana, Dasna (07). Journal of Education Technology. Vol.. (4) pp. 4-0 Tabel 5 penilaian pada kegiatan merancang percobaan. Mencakup variabel-variabel yang dimanipulasi. Mencakup variabel-variabel yang dikontrol. Alat-alat yang digunakan aman tetapi relevan 4. Bahan-bahan yang digunakan tidak membahayakan 5. Data yang diperoleh terukur dan dibandingkan 6. Langkah-langkah kerja urut dan dapat dikerjakan 7. Prosedur ditulis sistematis Penilaian pada aspek melakukan percobaan Percobaan merupakan kegiatan penting yang melibatkan subyek didik secara langsung untuk melakukan aktivitas. Pada saat melakukan percobaan, subyek didik belajar ketrampilan proses seperti mengukur, mengamati, mengontrol variabel, teliti, cermat, menggunakan alat dengan benar, dan menggunakan bahan secara efesien. Ketrampilan-ketrampilan ini sangat penting untuk menyiapkan subyek didik sebagai calon ilmuan atau tenaga kerja yang profesional di masa depan. Tabel 6 -indiaktor percobaan dalam pembelajaran inkuiri. Pemilihan alat-alat yang diperlukan dengan benar. Penggunaan bahan sesuai dengan prosedur. Alat-alat digunakan atau dioperasikan dengan benar 4. Memanipulasi variabel-variabel percobaan (faktor yang berubah dan faktor yang dikontrol) dengan benar 5. Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan 6. Menggunakan waktu secara efesien 7. Kebersihan alat-alat sebelum digunakan 8. Kebersihan alat-alat setelah digunakan 9. Keselamatan kerja dalam melakukan percobaan 0. Kejujuran mencatat hasil pengamatan Penilain yang harus dilakukan pengajar ketika subyek didik melakukan percobaan terkait dengan ketrampilan-ketrampilan (psikomotor) yang dengan apa yang dikerjakannya dan bagaimana mengerjakannya. Percobaan yang dilakukan akan terkait dengan penggunaan alat dan bahan sehingga penilaian juga terkait dengan hal itu. Beberapa indikator yang dapat digunakan acuan dalam penilaian percobaan disajikan pada Tabel 6. Penilaian pada aspek menganalisis data Analisis data merupakan kegiatan penting dalam kegiatan inkuiri. Setelah percobaan dilakukan maka data yang telah dikumpulkan harus diolah oleh subyek didik. Pengolahan data melibuti: pembuatan tabel, pembuatan grafik, menghitung rerata, menentukan kecenderungan, dan menguji adanya hubungan atau perbedaan. Oleh sebab itu, kegiatan analisis data harus dimonitor dengan cermat oleh pengajar agar data yang dianalisis mengarah pada pengujian hipotesis yang dibuat. Hasil analisis data akan menentukan apakah hipotesis yang ditetapkan benar atau salah. -indikator penilaian analisis data disajikan pada Tabel 7. Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbsis Inkuiri? 4

Laksana, Dasna (07). Journal of Education Technology. Vol.. (4) pp. 4-0. Tabel 7 analisis data pada kegiatan belajar inkuiri. Data dikelompokkan dalam tabel (bila relevan). Data dibuat dalam bentuk grafik. Data dianalisis untuk menunjukkan kecenderungan 4. Data dianalisis menunjukkan perbedaan 5. Data yang dianalisis menunjukkan hubungan 6. Analisis data menguji hipotesis yang dibuat Penilaian pada aspek membuat kesimpulan dan generalisasi Data yang dikumpulkan dan dianalisis digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau membuaktikan hipotesis yang dibuat. Setelah hipotesis tersebut terbukti atau tidak terbukti maka subyek didik akan membuat kesimpulan dan generalisasi. Kesimpulan yang dibuat harus dapat menunjukkankonsep atau hubungan antar konsep yang tercakup dalam materi yang dipelajari. penilaian yang dapat digunakan untuk menilai kesimpulan yang dibuat oleh subyek didik disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 penilaian kesimpulan dalam kegiatan inkuiri. Menunjukkan hubungan antar konsep yang tercakup dalam masalah yang dibahas. Kesimpulan yang logis dan menunjukkan penalaran ilmiah. Relevan dengan data yang dikumpulakan 4. Dituliskan dalam rumusan kesimpulan yang mudah dipahami Penilaian pada aspek berkomunikasi Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh subyek didik harus dikomunikasikan dan dilaporkan kepada teman-teman sekelasnya. Oleh sebab itu, komunikasi dalam hal ini mencakup laporan kegiatan yang dibuat dalam bentuk poster atau makalah. Laporan dapat dikomunikasikan dalam bentuk presentasi oral menggunakan media seperti power point. Laporan dalam bentuk poster akan dipajang atau ditempelkan di kelas sehingga semua siswa dapat mengamati dan memberikan komentarnya. Untuk menilai laporan dalam bentuk makalah atau poster, pengajar harus menggunakan lembar penilaian yang disertai dengan rubrik penialian. Pengajar dapat mengembangkan lembar penilaian dari contoh-contoh indikator yang disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 penilaian komunikasi hasil penyelidikan. Laporan hasil dibuat dengan struktur laporan yang ditetapkan. Laporan ditulis dengan tata tulis ilmiah. Kebenaran isi 4. Laporan dipresentasikan secara singkat dan jelas 5. Presentasi menarik 6. Presentasi disampaiakn dengan lancar 7. Penguasaan materi (kemampuan menjawab pertanyaan) 8. Ketepatan atau pengelolaan waktu Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbsis Inkuiri? 4

Laksana, Dasna (07). Journal of Education Technology. Vol.. (4) pp. 4-0 Penilaian dalam kegiatan belajar dengan inkuiri sangat penting dilakukan pengajar agar subyek didik bekerja dengan sungguh-sungguh dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran dengan inkuiri harus direncanakan dengan baik agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Demikian juga penilaian pembelajaran harus disampaikan kepada subyek didik sebelum pembelajaran inkuiri dimulai agar mereka mengetahui indikator-indikator yang akan dinilai ketika mereka melakukan aktivitas. Simpulan Proses penilaian dapat dilakukan pengajar dalam pembelajaran dengan strategi inkuiri adalah penilaian kerja ilmiah. Untuk melakukan penilaian, pengajar menggunakan lembar observasi atau lembar penilaian. Aspek-aspek yang dinilai pada kerja inkuiri mengidentifikasi masalah, mengamati, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, melakukan percobaan, menganalisis data, membuat kesimpulan dan generalisasi, dan berkomunikasi. Daftar Pustaka Arends, R.I. 004. Learning to Teach. Sixth Edition. Boston: McGraw Hill. Dasna, I W., Laksana, D.N.L., & Sudhata, I G.W. (05). Desain dan Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif. Jakarta: Universitas Terbuka Press. Laksana, D.N L. (07). The Effectiveness of Inquiry Based Learning for Natural Science Learning in Elementary School. Journal of Education Technology, (), -5. Lang, H.R. and Evans, D. N. 006. Models, Strategies, and Methods for Effective Teaching. Boston: Pearson. Llewellyn, D. 0. Teaching Hingh School Science Through Inquiry and Argumentation. nd Edition. Thousand Oaks, California: Corwin a SAGE Company. Ray, B. 007. Modern Methods of Teaching Chemistry. New Delhi: APH Publishing Cooperation. Popham, W.J. 006. Assessment for Education. USA: Pearson Education, Inc Bagaimana Melakukan Penilaian Proses Pada Pembelajaran Berbsis Inkuiri? 4