2016 KAJIAN BENTUK KERAJINAN PEWTER HASIL BINAAN PT. TIMAH DI PANGKALPINANG PROVINSI BANGKA BELITUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A.KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

ANALISA LANJUT PERUBAHAN SIFAT MEKANIK BAHAN PEWTER DENGAN REDUKSI 50% PADA PROSES PENGEROLAN BAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melimpah. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

ANALISA KEKUATAN CETAKAN PEWTER DENGAN MATERIAL ALUMINIUM Rodiawan, S.T., M.Eng.Prac.

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERAJINAN LOGAM TIMAH PEWTER MUNTOK KABUPATEN BANGKA BARAT PROVINSI BANGKA BELITUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

REKAPITULASI DATA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) KOMODITAS MINERAL LOGAM DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. besar, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Infrastruktur menurut American Public Works Association (Stone,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perlu disadari bahwa sains pada dasarnya berkaitan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEKALONGAN BATIK CENTER

BAB I PENDAHULUAN. seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BEST PRACTICE MARICULTURE OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PEMANFAAATAN SUMBERDAYA LAUT DAN PESISIR SECARA TERPADU Dengan MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT GUNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

PUSAT INFORMASI, PEMASARAN DAN PROMOSI INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN JUWANA DI JUWANA

BAB I PENDAHULUAN. belum ter-eksplorasi, karena minimnya informasi mengenai budaya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

BAB I PENDAHULUAN. dari 300 tahun, dengan jumlah cadangan yang cukup besar. Cadangan bijih

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAB I PENDAHULUAN. Wulan Ayodya,,Mau Kemana Setelah SMK?, Erlangga, Jakarta, 2013, hlm. 64

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terdapat banyak daerah-daerah tujuan di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sedang memasuki era ekonomi kreatif yang mengakibatkan tumbuh,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Seni kriya merupakan bagian dari kehidupan perajin sebagai perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern saat ini. Pada tahun 2014, Indonesia, menurut Survei

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MARET 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

BANGKA BOTANICAL GARDEN SEBUAH KEBERHASILAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS TANJUNG KELAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang penting dalam

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McClelland, Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir ataupun dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Hotel Borubudur, Jakarta 29 November 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan

BAB IV KAJIAN PENELITIAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 4 Tahun 2007 Seri E Nomor 4 Tahun 2007 NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki segala kelebihan

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL BACTH 1

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang Kabupaten Belitung TA LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG JUNI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang kadang-kadang dihubungkan dengan

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari atau disebut masyarakat miskin dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

PENATAAN KAWASAN GEDONG BATU SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepulauan Bangka Belitung menyimpan hasil bumi yang kaya terutama timah dan dapat dikembangkan sampai saat ini. PT.Timah (Persero) Tbk. sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selain mengelola hasil tambang timah, ikut serta dalam membuka usaha-usaha kecil di bidang kerajinan. Pada kerajinan ini perusahaan tersebut menjadikan timah itu sendiri sebagai bahan baku utamanya. Timah yang menjadi bahan dasar utama kerajinan ini menggunakan timah putih dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Kerajinan ini disebut dengan kerajinan timah atau kerajinan pewter. Pewter (dibaca piuter ) merupakan paduan logam mulai dari timah putih (Sn) sebagai bahan dasar utama, ditambah antimoni (Sb) dan tembaga (Cu) dengan komposisi tertentu (Pramono, 2007 hlm. 2). Penelitian ini bertempat di Kota Pangkalpinang yang merupakan Ibukota Kepulauan Bangka Belitung. Sentra pembuatan kerajinan timah milik dan binaan PT.Timah (Persero) Tbk. tersebut diberi nama Pangkal Pewter dan berada di Jalan Jendral Ahmad Yani No.17. Jumlah perajin timah di Pangkal Pewter tidak banyak, paling tidak ada sekitar enam orang dikarenakan untuk menjadi perajin timah diperlukan keahlian, ketekunan, ketelitian dan kesabaran. Selain itu juga sentra kerajinan timah di Pangkalpinang terdapat di kawasan Kolong Ijo kecamatan Bukit Intan kota Pangkalpinang. Para perajin di sentra ini mendapatkan keahlian dan keterampilan dalam menghasilkan produk kerajinan timah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh perusahaan yang ada di Kota Pangkalpinang ini. Di samping itu juga, perusahaan ini turut memberikan pelatihan kepada masyarakat Bangka untuk dapat dikembangkan (sumber: www.radarbangka.co.id. 04 April 2016, 15:09). Suatu hasil kerajinan timah di Pangkal Pewter ini dibuatlah kerajinan-kerajinan 1

2 sebagai cinderamata berbahan dasar timah yang dibina oleh PT.Timah (Persero) Tbk. Berdasarkan hal tersebut para perajin Pangkal Pewter di Kota Pangkalpinang terus meningkatkan kualitas produknya agar produksi dapat tetap berlangsung, dari hasil desain yang baik agar menciptakan karya yang memiiki estetika yang menarik sehingga dapat meningkatkan daya jualnya. Dari sisi pemasarannya, produk Pangkal Pewter dijajakan di sentra Pangkal Pewter sendiri, di Bandar Udara Depati Amir Pulau Bangka dan tempat penjualan oleh-oleh khas Bangka. Kadang-kadang jika ada undangan dari pihak Pemerintah pusat, maka produk ini disertakan dalam pameran di luar kota seperti Jakarta dan kota besar lainnya. Diharapkan dengan mengikuti pameran seperti itu masyarakat Indonesia tertarik utuk mengenal lebih jauh tentang kerajinan timah ini. Pemerintah juga memiliki peran dalam membantu memperkenalkan serta memberi dukungan penuh dalam mengembangkan kerajinan timah yang ada di kota Pangkalpinang dan daerah-daerah lainnya agar kerajinan timah dapat dikenal masyarakat luas dan dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. Selain kerajinan timah, kepulauan Bangka memiliki kerajinan-kerajinan lainnya seperti kerajinan kopiah resam, kerajinan akar bahar dan kerajinan tenun cual. Penulis memilih meneliti kerajinan timah ini bertujuan untuk ingin mengetahui hasil-hasil produk kerajinan yang dibuat oleh para perajin Pangkal Pewter di bawah binaan PT.Timah (Persero) Tbk. di Kota Pangkalpinang dan mengetahui bagaimana visualisasi bentuk dari kerajian ini. Peneliti tidak meneliti bagaimana proses pembuatan kerajinan timah di Pangkal Pewter dikarenakan tidak ada perbedaan dalam proses pembuatan kerajinan timah ini dari hasil penelitian sebelumnya sudah diteliti oleh Puji Dwi Rahayu (2009) dalam skripsinya yang berjudul Kerajinan Logam Timah Pewter Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung yang fokus masalahnya pada (1) Bagaimana proses pembuatan kerajinan pewter yang diprosuksi Home Industry The Beauty of Tin Craft di Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung? (2) Apa saja hasil produk kerajinan yang

3 di produksi dengan bahan baku pewter di Home Industry The Beauty of Tin Craft di Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung? Berdasarkan penjelasan dari latar belakang tersebut peneliti tertatik untuk melakukan penelitian tentang KAJIAN BENTUK KERAJINAN PEWTER HASIL BINAAN PT. TIMAH DI PANGKALPINANG PROVINSI BANGKA BELITUNG. Penelitian ini dianggap penting untuk mengetahui hasil kerajinan timah binaan PT.Timah (Persero) Tbk. serta menunjang ide kreatif dalam bidang seni rupa. B. Batasan dan Rumusan Masalah Penulis membatasi jumlah kerajinan timah yang akan diteliti secara visual, yaitu tiga produk untuk dianalisis. Penulis memilih tiga produk ini sebagai perwakilan dari setiap kategori objek. Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, diantaranya sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil produk kerajinan timah Pangkal Pewter hasil binaan PT.Timah (Persero) Tbk. di Kota Pangkalpinang? 2. Bagaimana visualisasi produk yang dipilih sebagai perwakilan objek kerajinan Pangkal Pewter hasil binaan PT. Timah (Persero) Tbk. di Kota Pangkalpinang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui setiap hasil produk kerajinan Pangkal Pewter binaan PT.Timah (Persero) Tbk. di Kota Pangkalpinang. 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan visualisasi bentuk kerajinan Pangkal Pewter hasil binaan PT. Timah (Persero) Tbk. di Kota Pangkalpinang. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

4 1. Manfaat untuk peneliti Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan yang suatu saat diperlukan oleh penulis maupun peneliti lain sebagai sumber referensi tambahan tentang kerajinan timah di Pulau Bangka. 2. Manfaat untuk Departemen Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia a. Sebagai tambahan referensi atau kepustakaan mengenai kerajinan timah di pulau Bangka. b. Sebagai acuan bagi mahasiswa, pendidik, ataupun pihak-pihak yang terkait di dalamnya. c. Sebagai media bahan ajar dalam perkuliahan. 3. Manfaat untuk Pengusaha, Pengelola dan Perajin timah di Pulau Bangka Sebagai pedoman dalam penciptaan suatu karya bila diperlukan bagi yang ingin memerlukannya. Agar menjadi inspirasi maupun konstribusi dalam berkarya seni. 4. Manfaat untuk Dinas Pariwisata Sebagai pemaparan kepada Dinas Pariwisata daerah setempat untuk lebih mempromosikan kerajinan timah agar bias lebih dikenal masyarakat luas dengan adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah. 5. Manfaat untuk Masyarakat a. Masyarakat menjadi mengerti atau memahami beberapa bentuk visualisasi kerajinan timah yang ada di sekitar masyarakat Bangka b. Mengenal dan mengetahui kerajinan di Pulau Bangka yang sebenarnya atau yang semestinya dilaksanakan agar tidak menyeleweng dari aturan-aturan yang telah ada sejak dahulu. c. Masyarakat mengerti dan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kerajinan timah di Pulau Bangka agar tetap lestari dan terjaga. E. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penelitian skripsi ini terbagi menjadi lima BAB yakni: BAB I Pendahuluan, BAB II Kajian Pustaka, BAB III Metode Penelitian, BAB VI Hasil

5 Penelitian dan Pembahasan, BAB V Simpulan dan Saran. Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini adalah: BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan mengenai latar belakang, batasan dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi yang layak untuk dibaca. BAB II LANDASAN TEORI, menjelaskan dan memaparkan landasan teori yang berhubugan dengan permasalahan yang dikaji dari berbagai literatur menurut sumber yang relevan. Diantaranya pengertian kerajinan, fungsi kerajinan, jenisjenis kerajinan, objek seni rupa nusantara, pengertian logam timah, pengertian kerajinan timah (pewter), sejarah penambangan timah di Bangka Belitung, unsurunsur seni rupa dan prinsip-prinsip seni rupa. BAB III METODOLOGI PENELITIAN, menjelaskan tentang kegiatan serta caracara penulis dalam melakukan penetilian guna mendapatkan data dan sumber yang relevan dari masalah yang dikaji. Diantaranya tentang lokasi, subjek dan objek penelitian, desain penelitian, pola pikir penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, membahas mengenai deskripsi hasil penelitian terdiri dari bagaimana hasil produk kerajinan Pangkal Pewter hasil binaan PT.Timah (Persero) Tbk. di Kota Pangkalpinang dan bagaimana visualisasi bentuk kerajinan Pangkal Pewter hasil binaan PT. Timah (Persero) Tbk. di Kota pangkalpinang. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.