BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

dokumen-dokumen yang mirip
Instrumen Penelitiaan Keterampilan Bola Voli Usia Tahun. a. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Metode yang

Lampiran 1 (lanjutan)

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana. Sampel eksperimen hard games

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW. 1. Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes.

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PURING KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH SKRIPSI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, untuk mengatasi suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODE PENILITIAN

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

BAB III METODE PENELITIAN

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

JURNAL SURVEI TEKNIK DASAR BOLAVOLI PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI MTSN 1 BANDAR KIDUL KOTA KEDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

BAB III METODE PENELITIAN

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah survei dengan teknik tes dan pengkuran.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

Lampiran 2 VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW TAHUN 1995

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK FKIP UNP Kediri OLEH :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

TINGKAT KOORDINASI MATA- TANGAN-KAKI MAHASISWA PJKR FKIP UMMI ANGKATAN TAHUN 2016/2017

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. semata-mata bertujuan mengetahui keadaan objek atau peristiwa tanpa suatu

METODOLOGI PENELITIAN. dalam membandingkan dua metode pembelajaran terhadap keterampilan

Ismawandi B.P. Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya - Abstrak

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sarana rekreasi, pendidikan, prestasi, dan kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB III METODE PENELITIAN X O

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka dan

KEMAMPUAN SERVIS, UMPAN DAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 1 KARANGGEDE BOYOLALI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai tingkat keterampilan dasar bola voli siswa artinya dalam penelitian ini peneliti hanya ingin menggambarkan kemampuan atau tingkat keterampilan dasar bermain bola voli siswa pada saat penelitian berlangsung tanpa pengujian hipotesis. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik tes dan pengukuran. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu tingkat keterampilan dasar bermain bola voli. Tingkat keterampilan dasar bermain bola voli adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk dan pengendalian diri. Keterampilam siswa SMP dalam menggunakan passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas dan smash akan di uji menggunakan tes keterampilan bola voli usia 13 15 tahun C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 103). Menurut Sugiyono (2013: 117), Populasi adalah 39

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII putra di SMP Negeri 1 Puring, Kebumen, Jawa Tengah tahum ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa putra 101 siswa. Populasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 1. Daftar Jumlah Populasi Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Puring Tahun Ajaran 2015/2016. No. Kelas Jumlah Siswa 1. VIII A 14 anak 2. VIII B 14 anak 3. VIII C 16 anak 4. VIII D 14 anak 5. VIII E 14 anak 6. VIII F 14 anak 7. VIII G 15 anak Jumlah 101 anak ( Sumber: Dokumen Peserta Didik SMP Negeri 1 Puring ) 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 118). Jika jumlah populasi yang terlalu besar, maka peneliti dapat mengambil sebagian dari jumlah total populasi sebaliknya jika jumlah populasi kecil maka seluruh populasi digunakan sebagai sumber pengambilan data. (Sukardi, 2003: 55). Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 134), apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya tetapi jika subjeknya terlalu besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Penelitian yang dilakukan hanya mengambil 50 % dari populasi sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 50 anak. 40

Jumlah sampel penelitian tersebut didapat dari teknik sampling secara acak. Setiap populasi memiliki nomor undian sesuai dengan jumlah anggota populasi yaitu nomor 01 sampai dengan nomor 101. Nomor undian ditulis dalam potongan kertas kecil yang digulung kemudian dimasukan ke dalam wadah. Proses pengeluaran nomor undian seperti acara arisan para ibu-ibu rumah tangga. Setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Peluang setiap anggota populasi adalah 1/101, dengan demikian jika nomor 01 sudah keluar kemudian dicatat dan dimasukan kembali ke dalam wadah agar peluang tetap sama yaitu 1/101. Bila anggota populasi yang sudah tercatat sebagai anggota sampel keluar lagi, maka dianggap tidak sah dan dimasukan kembali. Proses pengambilan sampel berhenti ketika anggota sampel sudah terpenuhi yaitu sebanyak 50 siswa. Adapun sampel siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Puring sebagai berikut : Tabel 2. Daftar Jumlah Sampel Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Puring Tahun Ajaran 2015/2016. No. Kelas Jumlah Siswa 1. VIII A 6 anak 2. VIII B 7 anak 3. VIII C 9 anak 4. VIII D 9 anak 5. VIII E 6 anak 6. VIII F 5 anak 7. VIII G 8 anak Jumlah 50 anak 41

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah menggunakan tes keterampilan bola voli usia 13-15 tahun meliputi passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas dan smash ( Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi : 1999 : 1-21). Instrumen tes keterampilan bola voli usia 13-15 tahun sebgai berikut : a. Tes Kemampuan Passing Bawah 1. Alat yang digunakan a. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. b. Bola voli c. Stopwatch d. Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan ukuran 4,5 m x 4,5 m. e. Bangku/box yang bias diatur tinggi rendahnya agar petugas tes yang berdiri diatasnya, pandangannya segaris (horizontal) dengan tinggi net. 2. Petugas Tes Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut: a. Petugas tes I: 1. Berdiri bebas di dekat area tes. 2. Menghitung waktu selama 60 detik. 3. Memberi aba-aba. 4. Mengamati kaki peserta tes jika keluar area. b. Petugas tes II: 1. Berdiri diatas bangku/box. 2. Menghitung passing bawah yang benar. 3. Pelaksanaan a. Peserta tes berdiri di tengah area berukuran 4,5 x 4,5 m. b. Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes, setelah mendengar aba-aba Ya. 42

c. Setelah bola dilambungkan peserta melakukan passing bawah dengan ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. d. Bila peserta tes gagal melakukan passing bawah dan bola keluar area, maka peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan passing bawah kembali. e. Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I memerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola yang terpantul sewaktu kedua kaki berada di luar area tidak dihitung. 4. Pencatat Nilai Passing bawah yang dianggap benar dan dihitung adalah bila bola mencapai ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri dan dilakukan di dalam area selama 60 detik. Gambar 6. Instrumen Tes Passing Bawah ( Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (1999:8) ) b. Tes Kemampuan Passing Atas 1. Alat yang digunakan a. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. b. Bola voli c. Stopwatch d. Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan ukuran 4,5 m x 4,5 m. e. Bangku/box yang bias diatur tinggi rendahnya agar petugas tes yang berdiri diatasnya, pandangannya segaris (horizontal) dengan tinggi net. 2. Petugas tes Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut: a. Petugas tes I : 1. Berdiri bebas di dekat area tes. 2. Menghitung waktu selama 60 detik. 43

3. Memberi aba-aba. 4. Mengamati kaki peserta tes jika keluar area. b. Petugas tes II: 1. Berdiri diatas bangku/box. 2. Menghitung passing bawah yang benar. 3. Pelaksanaan a. Peserta tes berdiri di tengah area berukuran 4,5 x 4,5 m. b. Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes, setelah mendengar aba-aba Ya. c. Setelah bola dilambungkan peserta melakukan passing bawah dengan ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. d. Bila peserta tes gagal melakukan passing bawah dan bola keluar area, maka peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan passing bawah kembali. e. Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I memerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola yang terpantul sewaktu kedua kaki berada di luar area tidak dihitung. 4. Pencatat Hasil Passing atas yang dianggap benar dan dihitung adalah bila bola mencapai ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri dan dilakukan di dalam area selama 60 detik. Gambar 7. Instrumen Tes Passing Atas ( Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (1999:10) ) c. Tes Kemampuan Servis Bawah 1. Alat yang digunakan a. Lapangan bola voli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat garis-garis yang membatasi sasaran nilai. b. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. c. Bola voli. 44

2. Petugas tes Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut: a. Petugas tes I : 1. Berdiri bebas di dekat area peserta tes. 2. Mengawasi pelaksanaan tes. b. Petugas tes II : 1. Berdiri tidak jauh dari area sasaran. 2. Menghitung dan mencatat hasil tes. 3. Pelaksanaan a. Peserta tes berdiri di daerah servis dan melakukan servis bawah sebanyak 6 kali. b. Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai tertinggi. 4. Pencatat Hasil a. Nilai diberikan kepada pelaksanaan servis bawah yang benar. b. Besarnya nilai sesuai dengan jatuhnya bola pada sasaran angka 1, 2, 3, 4 dan 5. c. Bila bola yang jatuh digaris batas akan diberikan nilai pada sasaran yang lebih tinggi, misalnya antara angka 2 dan 3, maka dihitung dengan nilai 3. Gambar 8. Instrumen Tes Servis Bawah ( Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (1999:12) ) d. Tes Kemampuan Servis Atas 1. Alat yang digunakan a. Lapangan bola voli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat garis-garis yang membatasi sasaran nilai. b. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. c. Bola voli 2. Petugas tes Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut: a. Petugas tes I : 1. Berdiri bebas di dekat area peserta tes 45

2. Mengawasi pelaksanaan tes b. Petugas tes II : 1. Berdiri tidak jauh dari area sasaran. 2. Menghitung dan mencatat hasil tes. 3. Pelaksanaan a. Peserta tes berdiri di daerah servis dan melakukan servis atas sebanyak 6 kali. b. Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai tertinggi. 4. Pencatat hasil a. Nilai diberikan kepada pelaksanaan servis atas yang benar. b. Besarnya nilai sesuai dengan jatuhnya bola pada sasaran angka 1, 2, 3, 4 dan 5. c. Bila bola yang jatuh digaris batas akan diberikan nilai pada sasaran yang lebih tinggi, misalnya antara angka 2 dan 3, maka dihitung dengan nilai 3. Gambar 9. Instrumen Tes Servis Atas (Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (1999:14) ) e. Tes Kemampuan Smash 1. Alat yang digunakan a. Lapangan bola voli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat garis-garis yang membatasi sasaran nilai. b. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. c. Bola voli 2. Petugas tes Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut: a. Petugas tes I : 1. Berdiri bebas di dekat area peserta tes 2. Sebagai pengumpan b. Petugas tes II : 1. Berdiri tidak jauh dari area sasaran. 2. Menghitung dan mencatat hasil tes. 46

c. Pelaksanaan 1. Peserta tes berdiri di garis serang, pengumpan berdiri di tengah dekat net dan melambungkan bola untuk dismash peserta test. 2. Pada saat bersamaan peserta tes melakukan smash sambil melompat dan mengarah pada sasaran yang paling tinggi. 3. Melakukan smash sebanyak 6 kali. 4. Apabila bola lambung tidak sempurna maka dapat diulang 5. Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai tertinggi. 4. Pencatat hasil a. Hasil yang dicatat berdasarkan jatuhnya bola pada setiap sasaran dengan benar sebanyak 6 kali. Gambar 10. Instrumen Tes Smash (Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (1999:16) ) Untuk tes keterampilan bola voli usia 13-15 peneliti tidak menguji cobakan instrumen penelitian dikarenakan instrumen sudah diujicobakan oleh Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi (1999 : 3). Dengan nilai validitas dan reliabilitas sebagai berikut : 47

Tabel 3. Validitas Instrumen No. Alat Tes Validitas 1. Passing bawah 0.733 2. Passing atas 0.692 3. Servis bawah 0.555 4. Servis atas 0.676 5. Smash 0.346 6. Validitas rangkaian 0.853 ( Sumber: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi (1999 : 3)) Tabel 4. Reliabilitas Instrumen No. Alat Tes Reliabilitas 1. Passing bawah 0.758 2. Passing atas 0.973 3. Servis bawah 0.682 4. Servis atas 0.812 5. Smash 0.573 ( Sumber: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi (1999 : 3-4)) Dengan demikian tes keterampilan bola voli usia 13-15 ini handal dan layak digunakan untuk mengambil data. Maka peneliti tidak harus menguji cobakan kembali. 2. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan tes. Adapun alat pengumpul data yang digunakan berupa tes keterampilan bola voli usia 13-15 tahun meliputi passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas dan smash (Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi : 48

1999). Teknik atau cara pengambilan data penelitian dilakukan pada di luar proses kegiatan belajar mengajar. Proses pengambilan data diawali dengan memberikan penjelasan kepada peserta bagaimana melakukan tes keterampilan bola voli usia 13-15 tahun meliputi passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas dan smash agar tidak terjadi kesalahan saat pelaksanaan tes. Setelah itu peneliti memandu peserta untuk melakukan pemanasan agar tidak terjadi cidera saat pelaksanaan tes. Proses pelaksanaan tes digolongkan berdasarkan kelas dan presensi. Siswa putra kelas A, B, C, D berada di lapangan dengan kode satu dan siswa putra kelas E, F, G berada di lapangan dengan kode dua. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama yaitu 1 kali tes. Pengambilan data dilakukan bersama 2 guru olahraga dan 4 teman peneliti, dengan pembagian tugas sebagai pencatat hasil, penghitung waktu, penghitung hasil, dokumentasi, dan pengawas. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan persentase. Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 240) secara garis besar pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu : 1) persiapan, 2) tabulasi, 3) statistik deskriptif dalam penelitian ini untuk menggambarkan tingkat keterampilan bermain bola voli siswa putra kelas VIII. Data-data yang diperoleh tiap-tiap item tes merupakan data kasar dari hasil tiap butir yang dicapai peserta. Selanjutnya hasil kasar tersebut diubah menjadi nilai dengan cara mengkonsultasikan data kasar dari tiap-tiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dengan kategori yang telah ditentukan. 49

Tabel 5. Nilai Butir-Butir Tes No. Butir Tes Laki-Laki Perempuan Nilai 1. Passing bawah > 47 > 45 5 40 46 37 44 4 27 39 21 36 3 17 26 13 20 2 < 16 < 12 1 2. Passing atas > 56 > 54 5 43 55 37 53 4 31 42 20 36 3 20 30 10 19 2 < 19 < 9 1 3. Servis bawah > 25 > 24 5 21 24 19 23 4 15 20 10 18 3 10 14 5 9 2 < 9 < 4 1 4. Servis atas > 27 > 23 5 21 26 18 22 4 15 20 11 17 3 8 14 7 10 2 < 7 < 6 1 5. Smash > 22 > 21 5 18 21 16 20 4 12 17 10 15 3 8 11 7 9 2 < 7 < 6 1 ( Sumber: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi (1999 : 17) ) Pengkategorian dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu: baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali. Pengkategorian tersebut menggunakan acuan 5 batas norma (Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, 1999: 3) yaitu sebagai berikut: 50

Tabel 6. Norma Tes No. Klasifikasi Nilai Laki-Laki Perempuan 1. Baik Sekali 22-25 22-25 2. Baik 19-21 19-21 3. Sedang 14-18 12-18 4. Kurang 9-13 9-11 5. Kurang Sekali 5-8 5-8 ( Sumber: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi (1999 : 18) ) Setelah data dikelompokkan dalam setiap kategori, kemudian mencari persentase masing-masing data dengan rumus persentase. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 245-246) rumus persentase yang digunakan adalah: Keterangan: P = persentase yang dicari F = frekuensi N = jumlah responden 51