BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. manusiawi dan tidak adil di negerinya sendiri. Gesekan-gesekan sosial akibat

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karya sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN POSKOLONIALISME DALAM NOVEL ANAK SEMUA BANGSA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. membuat karya sastra berangkat dari fenomena-fenomena sosial, politik, dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.

BAB I PENDAHULUAN. diistilahkan dengan proses cerita, proses narasi, narasi atau cerita berplot. Prosa

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL SAVIOR KARYA ASHARA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA PADA SISWA KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Novel sebagai karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui penggambaran wujud

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

POSKOLONIALISME DALAM NOVEL JALAN RAYA POS, JALAN DAENDELS KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER SKRIPSI. Oleh NUZULUL DUHA NIM

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan mantan Presiden Soekarno, H. M. Soeharto, B. J. Habibie,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

KAJIAN POSKOLONIAL PADA NOVEL RUMAH KACA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD NUR NIM

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurikulum 2013 terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu Mencoba,

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Sastrawan memiliki peranan didalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. sastra itu sendiri adalah tiruan dari kehidupan (imitation of life). Banyak karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak terlepas dari konflik-konflik yang dialami masyarakat. Sastrawan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menhadi objek penelitian ialah tokoh. Tokoh merupakan satu bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam karya sastra tersebut merupakan hasil imajinasi pengarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupannya selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya terbatas pada persoalan pribadi satu individu saja, melainkan akan berkembang menjadi persoalan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Karya sastra sebagai hasil karya manusia banyak mengangkat problematika atau permasalahan yang ada di sekitar masyarakat. Permasalahan-permasalahan yang dialami tersebut, kemudian diangkat dalam sebuah karya cerita atau tulisan yang mengandung nilai-nilai estetik. Karya sastra sebagai hasil karya manusia kemudian dikemas menjadi sesuatu yang berbeda dengan kemasan unik yang mampu menjadi kekuatan dalam sebuah karya agar lebih hidup dan menarik minat bagi pembacanya. Karya sastra tersebut banyak menampilkan realitas kehidupan menjadi sesuatu yang bernilai untuk ditelusuri maknanya dan menuntun manusia kembali kepada hakikatnya sebagai manusia. Hal ini terungkap bahwa karya sastra merupakan fenomena kemanusiaan yang kompleks. Salah satu contoh karya sastra yang banyak membahas persoalan kehidupan manusia yaitu novel. Novel merupakan karangan fiksi yang termasuk dalam salah satu genre sastra. Pengertian fiksi dalam hal ini yaitu cerita rekaan atau khayalan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Altenberd dan Lewis (dalam Nurgiyantoro, 2010: 2) yang 1

2 mengemukakan bahwa fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia. Suatu karya sastra tidak serta-merta hadir di dunia ini, melainkan membutuhkan proses atau waktu dalam penggarapannya. Dapat dikatakan bahwa suatu karya sastra tidak terlepas dari adanya pemikiran-pemikiran hebat seorang penulis atau pengarang. Pram sebagai pengarang yang produktif serta memiliki pengaruh yang sangat luar biasa sebagai basis untuk menciptakan suatu karya sastra, karyanya memiliki beberapa ciri khas atau keunikan. Manuaba (2003: 276-277) mengemukakan bahwa keunikan novel karya pram yakni: 1) sebagian besar karya Pramoedya bertemakan sosial kemanusiaan, dan 2) karya-karyanya sarat dengan pemikiran tentang perjuangan dan martabat manusia. Hal ini terlihat pada sebagian besar karyanya yang mengambil setting dan cerita-cerita yang terjadi pada zaman kolonial hingga zaman orde baru dengan kata lain novel Pramoedya berlatar belakang sejarah bangsa Indonesia. Itulah yang menjadi nilai tersendiri serta keunikan novel yang ditulis oleh Pramoedya. Novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels merupakan salah satu karya Pramoedya Ananta Toer yang mengungkapkan pengaruh yang ditimbulkan penjajahan bangsa kolonial terhadap kehidupan pribumi. Hal itu dapat dilihat pada proses pembangunan jalan raya yang membentang 1000 kilometer sepanjang utara pulau Jawa, dari Anyer hingga Panarukan. Pembangunan tersebut memakan ribuan nyawa pekerja paksa Indonesia yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti pada waktu itu hingga saat ini.

3 Para penguasa (bangsa kolonial) juga menerapkan sistem tanam paksa yang tentu sangat merugikan dan menyengsarakan penduduk pribumi. Akibat tanam paksa dan tindakan bangsa kolonial yang sewenang-wenang maka timbul perlawanan rakyat terhadap pemerintahan kolonial. Perlawanan rakyat pada masa itu dilakukan dengan jalan membentuk suatu perkumpulan, jika dirasa telah cukup kuat maka mereka langsung melakukan pertempuran atau perlawanan. Kajian poskolonial berusaha menggali lebih dalam adanya praktik kolonialisme di balik sejumlah karya sastra sebagai superstruktur dari suatu kekuasaan yaitu kekuasaan kolonial. Sastra dipandang memiliki kekuatan baik sebagai pembentuk hegemoni kekuasan atau sebaliknya sebagai konter hegemoni (Nurhadi, 2011: 10). Peran karya sastra dalam hal ini dapat mengungkapkan adanya praktik kolonialisme yang sangatlah penting untuk ditelusuri kebenarannya. Hal ini diperkuat oleh pendapat Foulcher (2008: 3), bahwa poskolonialisme menunjukkan adanya tanda-tanda dan efek dari kolonialisme dalam sastra, serta mengacu pada posisi penulis poskolonial sebagai pribadi dan suara naratifnya dengan cara menarik perhatian pada konteks yang lebih luas, di mana dibangun makna dalam dan sekitar teks sastra. Oleh karena itu, karya sastra yang berada pada era kolonial memiliki ciri-ciri tertentu. Penjabaran di atas mengungkapkan bahwa teori poskolonialisme dalam dunia kesusastraan sangat menarik untuk dijadikan teori dalam sebuah penelitian karya sastra khususnya novel. Teori poskolonial sebagai bahan pembelajaran mengajak para generasi muda agar dapat menggali kepingan-kepingan sejarah

4 masa lalu secara detail dan menghargai setiap perjuangan para pahlawan. Hal ini tentu dimaksudkan untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa. Setelah mengetahui isi novel secara mendalam melalui teori poskolonialisme para pembaca dapat mengambil suatu pelajaran dari perjalanan sejarah bangsa-bangsa yang terjajah agar kejaidan tersebut tidak terulag lagi di masa yang akan datang. Salah satu karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Jalan Raya Pos, Jalan Daendels dapat dikaji menggunakan teori poskolonial. Para peneliti sebelumnya pernah meneliti novel tersebut menggunakan teori poskolonial, namun penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang tentulah terdapat perbedaan-perbedaan. Menindaklanjuti hal tersebut, maka hasil penelitian terdahulu dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian yang akan dilakukan saat ini. Judul penelitian yang dilakukan Erika (2014) ialah Bentuk Hegemoni Kekuasaan Pada Tokoh Utama dalam Novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels Karya Pramoedya Ananta Toer. Hasil penelitian tersebut lebih memfokuskan pada bentuk hegemoni kekuasaan yang terjadi di masa kepemimpinan tokoh utama. Adapun penelitian tersebut lebih memfokuskan pada hegemoni kekuasaan dengan pendekatan mimesis. Dari penelitian tersebut dihasilkan lima hegemoni kekuasaan yakni: kekuasaan paksaan, imbalan, sah, ahli, dan referen. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Indrawati (2014) dengan judul Hegemoni Kekuasaan dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer. Hasil penelitian tersebut lebih menekankan pada pembahasan hegemoni

5 kekuasaan yang menghasilkan tiga hal yakni: 1) bentuk hegemoni dalam pengungkapan tokoh dan penokohan, 2) bentuk hegemoni dalam pengungkapan konflik, dan 3) pemikiran pengarang terkait tema keadilan sosial. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti sekarang menggunkan novel yang pernah dikaji oleh Erika (2014), namun penelitian kali ini menggunakan teori poskolonialisme. Teori poskolonialisme juga digunakan oleh peneliti sebelumnya, namun yang membedakan yakni dari segi novel yang dikaji serta fokus permasalahan yang diangkat. Pada penelitian ini lebih memfokuskan pada bentuk perbudakan dan bentuk perlawanan pribumi terhadap pemerintahan kolonial. Fokus permasalahan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua. Pertama, yaitu bentuk perbudakan yang dilakukan oleh bangsa kolonial terhadap penduduk pribumi. Perbudakan ini terjadi akibat kekalahan pemerintah Belanda dalam peperangan dan menumpuknya utang Belanda. Indonesia yang kaya akan hasil bumi seperti rempah-rempah dan kopi, yang menjadi primadona di kalangan bangsa-bangsa Eropa membuat banyak negara-negara asing tergiur untuk menguasai wilayah Indonesia. Hal inilah yang memicu pihak Belanda untuk menguasai wilayah Indonesia dengan jalan menjajah bangsa Indonesia dan menjadikan penduduknya sebagai budak dengan cara memberlakukan sistem kerja paksa. Kedua, yaitu bentuk resistensi atau perlawanan penduduk pribumi terhadap pemerintahan kolonial. Perlawanan ini terjadi karena beberapa hal antara lain: adanya monopoli perdagangan bangsa kolonial, kebijakan pemerintah dan

6 ideologi pemerintahan kolonial. Selain itu, sikap bangsa kolonial yang dinilai telah melebihi batas kemanusiaan menyebabkan rakyat Indonesia bangkit melakukan perlawanan untuk memperjuangkan hak-haknya agar dapat hidup secara merdeka, bebas dari segala macam bentuk penindasan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan perlawanan baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Berdasarkan uraian di atas, novel karya Pramoedya Ananta Toer menarik untuk dijadikan sebuah bahan atau objek penelitian suatu karya sastra. Menariknya permasalahan yang diungkapkan dalam novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels yang mengangkat fenomena kehidupan rakyat pribumi yang terjadi pada masa pemerintahan kolonial maka perlu dilakukan penelitian secara mendalam. Berdasarkan dari hal tersebut tersebut, maka penelitian ini diberi judul Poskolonialisme dalam Novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels Karya Pramoedya Ananta Toer. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah bertujuan untuk mempermudah peneliti untuk menggali hal-hal yang akan dijadikan bahan penelitian. Lebih rincinya akan dipaparkan sebagai berikut. 1) Bagaimana bentuk perbudakan terhadap pribumi yang terdapat dalam novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels karya Pramoedya Ananta Toer?

7 2) Bagaimana bentuk perlawanan pribumi terhadap pemerintah kolonial yang terdapat dalam novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels karya Pramoedya Ananta Toer? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian tersebut yakni: 1) Mendeskripsikan bentuk perbudakan terhadap pribumi yang terdapat dalam novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels karya Pramoedya Ananta Toer. 2) Mendeskripsikan bentuk perlawanan pribumi terhadap pemerintah kolonial yang terdapat dalam novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels karya Pramoedya Ananta Toer. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka terdapat dua manfaat penelitian yakni secara praktis dan secara teoritis. Lebih rincinya akan dipaparkan sebagai berikut: 1) Manfaat secara praktis a. Sebagai bahan acuan untuk pengajaran sastra. b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam. c. Objek penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian yang serupa.

8 2) Manfaat secara teoritis a. Memberikan pemahaman keilmuan yang mendalam tentang kajian poskolonialisme. b. Sebagai bahan referensi dalam pengkajian sastra yang mengkaji tentang poskolonialisme. c. Memberikan gambaran masa lalu melalui teori poskolonial mengenai bagaimana perbudakan serta perlawanan pribumi yang dihadirkan oleh pengarang melalui novel. d. Memperkaya hasil penelitian dalam khasanah keilmuan khususnya bidang sastra dalam apresiasi prosa fiksi. 1.5 Definisi Operasional Agar tidak terjadi beda pemahaman antara pihak pembaca dan penulis, maka disajikan definisi yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai berikut: 1) Poskolonialisme Poskolonialisme dapat diartikan sebagai era atau zaman, dan dilain pihak dapat berarti teori. Adapun objeknya adalah masa pascakolonial (Ratna, 2008: 456). 2) Pribumi Pribumi yakni penduduk asli yang mendiami atau menempati suatu wilayah atau negara (Ratna, 2008: 457).

9 3) Kolonialisme Penaklukan penjajahan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain. Pada umumnya kolonialisme Barat bertujuan untuk kepentingan 3 G, yaitu: ekonomi (Gold), kekuasaan (Glory), dan agama (God) (Ratna, 2008: 451). 4) Perbudakan Perbudakan ialah bahwa kekuasaan beberapa orang memiliki orang lain (Henslin, 2007: 202). 5) Perlawanan Bertemunya satu kekuatan dengan kekuatan lain, di mana keduanya merupakan kekuatan sekaligus perlawanan (Barker 2005: 4461).

10