PENELITIAN FUNDAMENTAL. 4. Objek Penelitian :GAYA BAHASA ALQURAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN.

dokumen-dokumen yang mirip
1. Seberapa banyak penggunaan gaya bahasa iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 2. Seberapa banyak variasi iltifat, majaz dan kinayah dalam

KEINDAHAN UNGKAPAN ILTIFÂT DALAM ALQURAN Mamat Zaenuddin. 1. Menurut ashl al-wadh i (konsep awal), iltifât adalah perpindahan dalam

ORISINALITAS USLUB ILTIFÂT DALAM ALQURAN

INSYA THALABI DALAM AL-QURAN SURAT AL-MUJÂDILAH (Analisis [Tindak Tutur])

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

Bab II. Mengenal Macam-macam Isim

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses yang telah dilalui. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB V PENUTUP. Berdasarkan paparan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai


PENGUKUHAN GAYA BAHASA ILTIFÂT SEBAGAI SALAH SATU ORNAMEN KEMUKJIZATAN SASTRA ALQURAN

Pengantar Mengenal Bahasa Arab

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD QUTHB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM MODERN

SIMPULAN UNIT I BAGAN ISM

: 1. Al-Quran al-karim: a. Firman Allah SWT yang menerangkan tentang kesempuranaan ajaran agama, antara lain :

Workshop Penulisan Makalah Pesantren PERSIS Bangil Tahun

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

DEVIASI DALAM KALIMAT BAHASA ARAB YANG BERNUANSA SASTRA

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

PENGEMBANGAN USLUB ILTIFÂT. Mamat Zaenuddin

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB KETIGA SUBJEK DAN PREDIKAT. Struktur ayat di dalam bahasa Arab terdapat dua jenis, iaitu struktur al-jumlat al-

KEUTAMAAN MENGANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. I, Pasal 1, Ayat 1. 3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. 5 (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 21.

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ANALISIS AYAT-AYAT KINÂYAH DALAM AL-QURAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGAJARAN BALAGHAH. Oleh : Yayan Nurbayan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

KEINDAHAN UNGKAPAN ILTIFÂT DALAM ALQURAN. Mamat Zaenuddin. 1. Kabar gembira bagi para peneliti tentang bahasa, agar tidak takut kehabisan

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

PUASA DI BULAN RAJAB

MENGENAL DASAR-DASAR BAHASA ARAB

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

SILABUS NAHWU 1 AR 105. Dr. Maman Abdurrahman M. Zaka Alfarisi, S. Pd.

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN IJAB AKAD NIKAH DALAM FIKIH EMPAT MADZHAB. A. Analisis Persamaan dan Perbedaan Lafadh-Lafadh Ijab yang Sah

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

Hadits-hadits Shohih Tentang

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terungkap berbagai tradisi yang berkembang pada masa Nabi saw.

hai, I am tinkerbell I want explain about

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Abdullah Zaki Alkaf, (Cet. I; Bandung: Hasyimi Press, 2001), h Hasil observasi, (9 September, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

BAB KEENAM PERBANDINGAN STRUKTUR ASAS AYAT BAHASA ARAB- MELAYU

BAB IV BINT AL-SHA<T{I

BAB KETUJUH RUMUSAN DAN CADANGAN. ayat bahasa Arab dan bahasa Melayu secara terperinci, maka terbuktilah di sana wujud

BAB II SUNNAH DAN MACAMNYA

Peringatan Terhadap Sebagian Hadits Tentang Tetangga yang Dinisbatkan Kepada Nabi حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

KANDUNGAN. 1. Zikir Selepas Solat Zikir di Waktu Pagi Zikir di Waktu Petang 25-38

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

yang dikenal di kalangan sastrawan Arab seperti Ibn al-atsîr sebagai syajâah al

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

LATIHAN MENERJEMAHKAN ANGKA DARI SATUAN SAMPAI JUTAAN

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali

BAB II LANDASAN TEORI

PERANAN PONDOK PESANTREN DARUL QURRO DALAM MEMBANGUN KARAKTER SANTRI DI DESA KAWUNGANTEN LOR KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

SENARAI JADUAL. JADUAL : Interpretasi Skor Min Amat baik Baik Memuaskan Lemah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu, kesempatan belajar bagi peserta didik (grown learning) harus

PRAKTIK JUAL BELI IKAN DALAM SUNGAI DI DESA HANDIL BARABAI KECAMATAN KERTAK HANYAR SKRIPSI

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah saw. diberi amanat oleh Allah swt. untuk menyampaikan kepada. tercapainya kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

KOMPARASI SUBJEK KALIMAT VERBAL AKTIF DAN PASIF DALAM BAHASA ARAB, INGGRIS, INDONESIA DAN BAHASA JAWA (Studi Analisis Linguistik)

Bersama H. Ahmad Bisyri Syakur, Lc, MA Direktur Zaid bin Tsabit waris center

PERAN IBU DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Abstrak PENDAHULUAN Tinjauan Pustaka

DAKWAH USTAD WIJAYANTO PADA ACARA CERITA HATI KOMPAS TV

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian dengan judul. Pengaruh Kompetensi Komunikasi Dosen terhadap Tingkat Pemahaman

BAB I PENDAHULUAN. Kontemporer), Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hal. 7.

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

Transkripsi:

PENELITIAN FUNDAMENTAL 4. Objek Penelitian :GAYA BAHASA ALQURAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN. 8. Temuan yang ditargetkan : Seluk-beluk gaya bahasa yang digunakan dalam Alquran dan kontribusinya dalam dunia pendidikan. 12. Kontribusi mendasar pada bidang Ilmu. Keunikan setiap gaya bahasa yang digunakan dalam Alquran dengan variasinya melahirkan nilai sastra yang tinggi di samping nilai-nilai budi pekerti luhur yang sangat relevan dengan dunia pendidikan. Hal itu disebabkan karena Alquran merupakan misi bagi Nabi Muhammad saw dalam menyempurnakan akhlak manusia, sesuai dengan sabdanya: Aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan keutamaan akhlak. Pendidikan akhlak merupakan pendukung utama dalam keberhasilan pengembangan iptek. I. MASALAH PENELITIAN Beberapa pertanyaan yang hendak penulis temukan jawabannya dalam penelitian ini, di antaranya adalah: Seberapa banyak penggunaan gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? Seberapa banyak variasi iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? Bagaimana orisinalitas dan kreatifitas gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? Bagaimana nilai sastra gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? Mengapa gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah belum tersosialisasikan di kalangan para intelek muslim? Mengapa banyak terjadi salah persepsi dalam memahami ayat-ayat Alquran yang menggunakan gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah? Mengapa Alquran sangat memperhatikan gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah?

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah orisinalitas dan kreatifitas gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? Secara rinci penelitian ini mempermasalahkan: 1. Bagaimanakah variasi gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? 3. Bagaimana orisinalitas dan kreatifitas gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? 4. Bagaimana nilai sastra iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran? 5. Apakah kontribusi gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran terhadap dunia pendidikan II. KAJIAN PUSTAKA YANG SUDAH DILAKSANAKAN Buku-buku Balâghah yang telah penulis baca dalam rangka telaah kepustakaan tentang kajian gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah adalah sebagai berikut: 1. Syarh Jauhar al-maknûn fi al-ma âni wa al-bayân wa al-badî, karya Abdurrahman Al-Akhdhari. Dalam buku ini, pembahasan iltifât sebagai salah satu bagian dari suatu fasal dengan judul الظ اھر مقتض ى ع ن الخ روج ف ى dalam 3 halaman. Dalam buku ini dijelaskan enam macam iltifât, masing-masing dilengkapi dengan satu contoh yang diambil dari ayat Alquran, kecuali satu macam iltifât yang diberi contoh berupa syi ir. Dilanjutkan dengan penjelasan tentang tujuan dan manfaat iltifât, seperti untuk menghindari kebosanan dalam menggunakan satu macam dhamîr, dilanjutkan dengan penjelasan ungkapan al- Suyuti tentang pandangan madzhab al-sakaki dan madzhab Jumhur akan adanya model iltifât tapi bukan iltifât, yaitu perpindahan dalam tiga macam bilangan

(mufrad, mutsannâ dan jamak), dia mengkategorikannya kepada bagian majâz Dalam buku ini tidak ada ungkapan udûl untuk iltifât, tidak terdapat ungkapan (nilai sastra iltifât), di samping tidak ada kajian tentang iltifât yang قيمت ه البالغي ة terdiri dari adad al-dhamîr. Uraian tentang majâz dan kinâyah tidak mengungkapkan nilai sastranya apalagi nilai pendidikannya. 2. Al-Balâghah wa al-uslûbiyyah, karya Muhammad Abdul Muthallib. Dalam buku ini, pembahasan iltifât sebagai salah satu bagian dari fasal 2 sebanyak 4 halaman dengan judul fasalnya الع دول. Dalam buku ini dijelaskan definisi iltifât yang الع دول م ن أس لوب ف ى الك الم إل ى أس لوب آخ ر berbeda dengan yang lainnya, yaitu. Dalam buku ini juga ditemukan sinyal kemungkinan adanya iltifât di مخالف لألول luar dhamîr, yaitu berupa adad al-dhamîr (mufrad, mutsannâ dan jamak), al-nau (mudzakkar dan muannats) dan ta yin (ma rifat dan nakirah). Pembahasan dilanjutkan dengan perbedaan pandangan para pakar Balâghah tentang tujuan dan manfaat iltifât. Dalam buku ini tersurat kata udûl untuk iltifât, hanya saja tidak terdapat penjelasan macam-macam iltifât, baik iltifât dhamîr, iltifât adad dhamîr, iltifât nau dan iltifât ta yîn dengan sistematis, tidak ada penjelasan secara sistematis tentang fenomena keindahan iltifât dan nilai sastranya. Uraian tentang majâz dan kinâyah tidak mengungkapkan nilai sastranya apalagi nilai pendidikannya. 3. Dirâsât fi al-balâghah, karya Muhammad Barakat Hamdi Abu Ali. Dalam buku ini, pembahasan iltifât sebagai satu fasal utuh, yaitu fasal 3 sebanyak 38 halaman dengan judul fasalnya والمعاص رة الت راث ب ين االلتف ات أس لوب Dalam buku ini dijelaskan sejarah iltifât, gradasinya di kalangan para ulama, makna etimologi dan terminologi, dilanjutkan dengan pembahasan tentang perbedaan pandangan 9

pakar Balâghah terhadap iltifât berupa perbedaan dalam mendefinisikan iltifât, perbedaan pandangan tentang pengkategorian iltifât dalam ilmu Balâghah, kemudian diakhiri dengan bahasan tentang iltifât di antara tiga buku. Dalam buku ini tidak terdapat kajian khusus mengenai macam-macam iltifât lengkap dengan fenomena keindahannya, beserta nilai sastranya, di samping tidak ada kajian tentang iltifât yang terdiri dari adad al-dhamîr. Uraian tentang majâz dan kinâyah tidak mengungkapkan nilai sastranya apalagi nilai pendidikannya. 4. Jawâhir al-balâghah fi al-ma âni wa al-bayân wa al-badî, karya Al-Hasyimi. إخ راج الك الم عل ى Dalam buku ini, pembahasan iltifât sebagai bagian dari judul. Dalam buku ini dijelaskan 6 macam iltifât dengan sebutan خ الف مقتض ى الظ اھر udûl, dilengkapi dengan satu contoh yang diambil dari ayat Alquran. Dalam buku ini tidak terdapat sejarah iltifât, tidak terdapat makna etimologi dan terminologi, tidak terdapat pembahasan tentang pandangan pakar Balâghah terhadap iltifât berupa perbedaan dalam mendefinisikan iltifât, perbedaan pandangan tentang pengkategorian iltifât dalam ilmu Balâghah, tidak terdapat penjelasan tentang tujuan iltifât yang akan mengungkap fenomena keindahannya disertai penjelasan tentang nilai sastranya, di samping tidak ada kajian tentang iltifât yang terdiri dari adad al-dhamîr. Uraian tentang majâz dan kinâyah tidak mengungkapkan nilai sastranya apalagi nilai pendidikannya. 5. Fann al-balâghah, karya Abdul Qadir Husen. Dalam buku ini, pembahasan iltifât sebagai salah satu bagian dari fasal 3 sebanyak 8 halaman dengan judul fasalnya iltifât,. Dalam buku ini dijelaskan kelima macam خ روج الك الم ع ن مقتض ى الظ اھر dilengkapi dengan satu contoh yang diambil dari ayat Alquran. Dilanjutkan dengan pandangan ahli kritik sastra dan ahli Balâghah tentang tujuan dan manfaat iltifât, seperti untuk menghindari kebosanan dalam menggunakan satu macam

dhamîr, menjelaskan tujuan dan manfaat iltifât menurut pandangan al- Zamakhsyari, al-qadhi al-jurjani dan Ibn Jinni. Dalam buku ini juga tersurat kata udûl untuk iltifât. Sorotan utama buku ini terhadap iltifât adalah sesuai dengan nama bukunya البالغ ة ف ن tertuju kepada fenomena keindahan iltifât dilihat dari tujuannya. Dalam buku ini tidak terdapat ungkapan البالغي ة قيمت ه (nilai sastra iltifât) yang biasa digunakan buku itu dalam materi di luar udûl, di samping tidak ada kajian tentang iltifât yang terdiri dari adad al-dhamîr. Uraian tentang majâz dan kinâyah tidak mengungkapkan nilai sastranya apalagi nilai pendidikannya. 6. Syarh Uqûd al-jumân fî ilm al-ma âni wa al-bayân, karya Jalaluddin Abdurrahman Al-Suyuthi. Dalam buku ini, pembahasan iltifât sebagai salah satu bagian dari suatu fasal dengan judul الظ اھر مقتض ى ع ن الخ روج ف ى dalam 3 halaman. Dalam buku ini dijelaskan enam macam iltifât, masing-masing dilengkapi dengan satu contoh yang diambil dari ayat Alquran, kecuali satu macam iltifât yang diberi contoh berupa syair. Dilanjutkan dengan penjelasan tentang tujuan dan manfaat iltifât, seperti untuk menghindari kebosanan dalam menggunakan satu macam dhamîr, dilanjutkan dengan penjelasan ungkapan al- Suyuti tentang pandangan madzhab al-sakaki dan madzhab Jumhur akan adanya model iltifât tapi bukan iltifât, yaitu perpindahan dalam tiga macam bilangan (mufrad, mutsannâ dan jamak), dia mengkategorikannya kepada bagian majâz Dalam buku ini tidak ada ungkapan udûl untuk iltifât. Dalam buku ini tidak terdapat ungkapan البالغي ة قيمت ه (nilai sastra iltifât), di samping tidak ada kajian tentang iltifât yang terdiri dari adad al-dhamîr. Uraian tentang majâz dan kinâyah tidak mengungkapkan nilai sastranya apalagi nilai pendidikannya. 7. Uslûb al-iltifât fî al-balâghah al-qurâniyyah, karya Hasan Thabl, terbitan Dar al- Fikr al- Arabi, Kairo, tahun 1998. Buku ini terdiri atas 3 fasal; fasal 1 berjudul

dari halaman 11 sampai 29, fasal 2 berjudul المص طلح والظ اھرة ف ى الت راث البالغ ي من صور dari halaman 33 sampai 51, fasal 3 berjudul االلتفات في ضوء علم األسلوب dari halaman 55 sampai 176, diakhiri dengan lampiran االلتف ات ف ى الق رآن الك ريم berupa rincian tempat-tempat iltifât dalam Alquran, dari halaman 171 sampai 232. "نق ل الك الم م ن حال ة إل ى حال ة أخ رى مطلق ا " didefinisikan: Dalam buku ini iltifât (perpindahan kalâm dari suatu keadaan kepada keadaan lain secara mutlak). Dalam buku ini, iltifât dibebaskan dari ketentuan-ketentuan para ahli terdahulu, sehingga melahirkan iltifât: al-shiyagh, al- adad, al-dhamâir, al-adawât, al-binâ al-nahwi, dan al-mu jam. Penulis tidak sependapat dengan pembahasan ini, karena. خ روج الك الم ع ن مقتض ى الظ اھر model ini dalam ilmu Balâghah termasuk dalam Uraian tentang majâz dan kinâyah tidak mengungkapkan nilai sastranya apalagi nilai pendidikannya. Uraian tentang telaah kepustakaan yang telah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa pembahasan tentang iltifât, majâz dan kinâyah dalam buku-buku Balâghah yang ada masih banyak yang belum terungkapkan. Hal ini merupakan lapangan bagi penulis untuk melakukan penelitian sastra tentang gaya bahasa iltifât, majâz dan kinâyah dalam Alquran. III. DESAIN DAN METODE PENELITIAN Menurut Syauqi Dhaif 1, penelitian sastra menggunakan dua metode, yaitu induktif dan deduktif. Penelitian yang berjudul Gaya bahasa Alquran dan implikasinya terhadap pendidikan menggunakan kedua metode tersebut; metode deduktif digunakan dalam pengumpulan dan pengelompokan data iltifât al-dhamîr, majâz dan kinâyah dalam Alquran yang sudah ada teorinya, sedangkan metode 1 Dhaif, Syauqi, Al-Bahts al-adaby, (Kairo : Daar al-ma arif, 1972), hal. 37

induktif digunakan dalam pengumpulan dan pengelompokan data penggunaan gaya bahasa iltifât adad al-dhamîr dan anwa al-jumlah untuk diformulasikan menjadi sebuah konsep. IV. LUARAN PENELITIAN Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah seluk-beluk gaya bahasa yang digunakan dalam Alquran dan kontribusinya dalam dunia pendidikan. Rinciannya adalah : 1. Seluk-beluk gaya bahasa iltifât dalam Alquran yang meliputi pengertiannya, macam-macamnya, nilai sastranya dan nilai pendidikannya. 2. Seluk-beluk gaya bahasa majâz dalam Alquran yang meliputi pengertiannya, macam-macamnya, nilai sastranya dan nilai pendidikannya. 3. Seluk-beluk gaya bahasa kinâyah dalam Alquran yang meliputi pengertiannya, macam-macamnya, nilai sastranya dan nilai pendidikannya.