KRITERIA HIJAU DAN EMAS

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK PENILAIAN NILAI

ASPEK PENILAIAN. Kebijakan Konservasi Air. Struktur dan Tanggung Jawab. Perencanaan

SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013

KRITERIA DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Mekanisme. Sekretariat PROPER. Kementerian Lingkungan Hidup 9 Oktober 2013

FORM USULAN PERBAIKAN KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) HIJAU DAN EMAS

PENGURANGAN PENCEMARAN UDARA

EFISIENSI ENERGI & SEKRETARIAT PROPER

KRITERIA PROPER HIJAU DAN EMAS

KRITERIA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

KRITERIA BEYOND COMPLIENCE

Perlindungan Keanekaragaman Hayati

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

TATA CARA PENILAIAN KETAATAN DAN PENILAIAN KINERJA LEBIH DARI KETAATAN

EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER


Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung.

Sekretariat PROPER. LIMBAH B3 dan LIMBAH NON B3

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indon

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

STANDAR INDUSTRI HIJAU

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

SOSIALISASI MEKANISME PENILAIAN MANDIRI PROPER SEKRETARIAT PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

Direktorat Konservasi Energi

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

PELUANG DAN TANTANGAN KONSERVASI ENERGI DI SEKTOR INDUSTRI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil analisa deskriptif kualitatif ketujuh aspek yang diteliti terhadap

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 WALIKOTA BOGOR,

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

Jakarta, 26 September 2017

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

SIH Standar Industri Hijau

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

SIH Standar Industri Hijau

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

Sistem Manajemen Energi (SME) Energy Management System (EnMS)

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB VI AUDIT LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

FORM USULAN PERBAIKAN KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER SEKTOR AGROINDUSTRI MEKANISME PROPER

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

III KERANGKA PEMIKIRAN

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

COVER PROPOSAL PROPOSAL PROPOSAL TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DI INDUSTRI. (..Judul...) No: (Diisi Panitia) Bidang Fokus :

Penjelasan dan Proses Sertifikasi ISO 14001

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

Transkripsi:

SEKRETARIAT PROPER KRITERIA HIJAU DAN EMAS 2016 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

PENILAIAN HIJAU DAN EMAS NO. KOMPONEN PENILAIAN NILAI 1 Dokumen Ringkasan Pengelolaan Lingkungan 150 2 Sistem Manajemen Lingkungan 100 3 Pemanfatan Sumber Daya a) efisiensi energi; b) penurunan emisi dan gas rumah kaca,; 100 100 c) efisiensi air; d) penurunan dan pemanfaatan limbah B3; e) 3R sampah; f) keanekaragaman hayati 4 Pengembangan Masyarakat a) Tingkat Penilaian Hijau b) Tingkat Penilaian Emas 100 100 100 100 100 Kualitatif

Kondisi existing penggunaan SDA perusahaan Hasil upaya efisiensi penggunaan SDA Status penggunaan SDA per satuan produk/jasa STATUS ABSOLUT INTENSITAS STRUKTUR DRKPL ADISIONALITAS INOVASI BENCHMARK Nilai tambah yang terukur yang membedakan dengan industri lain Upaya unik perusahaan dalam rangka efisiensi penggunaan SDA Posisi perusahaan dalam intensitas penggunaan SDA dibandingkan industri sejenis

FORMAT TABEL ABSOLUT 2016 Diisi anggaran yang dapat dihemat dari kegiatan pemanfaatan sumber daya No 1 2 3 4 5 6 Kegiatan Efisiensi Energi Hasil Absolute Efisiensi Energi Satuan Penghematan (Rp) 2010 2011 2012 2013

FORMAT TABEL ABSOLUT 2016 Anggaran kegiatan/tahun N o Kegiatan Efisiensi Energi 2012 Angga ran Hasil Absolute Efisiensi Energi 2013 Angga ran 2014 Angga ran 2015 Angga ran 1 GJ 2 GJ 3 GJ 4 GJ 5 GJ 6 GJ Satuan (Hasil Absolut) Penghe matan yang dapat dihitun g (Rp) Ket: 1. Kolom Anggaran diisi anggaran kegiatan per tahun untuk masing-masing program kegiatan yang dicantumkan dalam table absolut 2. Kolom Penghematan yang dapat dihitung diisi total rupiah penghematan yang didapatkan dari masing-masing program kegiatan yang dicantumkan dalam table absolut 3. Tidak mencantumkan anggaran dan penghematan berakibat pada pengurangan nilai PENTING!!

DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Status Total Pemakaian Energi Rasio Proses Produksi Proses Penunjang Satuan Harus sama addisionialitas No Kegiatan Efisiensi Energi Hasil Absolute Efisiensi Energi Satuan 2010 2011 2012 2013 1 Hasil Absolut 2 3 4 5 6 Intensitas Benchmarking Hasil absolut efisiensi energi dari program Y (BUKAN Pemakaian Energi pada tahun X) Tim Evaluator hanya akan menilai yang ada di tabel ini. Pastikan konsistensi antara tabel ringkasan ini dengan bukti-bukti

ATURAN PENILAIAN DRKPL Status Menggunakan satuan yang umum digunakan Satuan yang berbeda tidak mendapatkan nilai Adisionalitas Menjelaskan kegiatan yang diajukan mendapat nilai adisionalitas Lolos screening di luar kewajiban dalam peraturan Lolos screening memiliki hasil absolut Merupakan pionir/memiliki hambatan investasi/investasi memiliki ROI yang lama Harus ada verifikasi pihak ketiga Data absolut kegiatan adisionalitas harus konsisten dengan data pada tabel hasil absolut Absolut Hasil merupakan upaya efisiensi, bukan status pemakaian/penggunaan/dll Berasal dari suatu jenis kegiatan/program Data min. 4 tahun Data kurang dari 4 tahun tidak mendapat nilai Tidak menyebutkan jenis kegiatan/program tidak mendapat nilai Intensitas Satuan berupa satuan status pemakaian dibandingkan dengan satuan dari jenis produk yang dihasilkan (contoh: BTU/BOE, J/BOE, m3/ton Dapat menunjukan hasil benchmarking dengan perusahaan/industri yang sejenis

SK Deputi II Nomor 34 Tahun 2014 tentang Panduan Penilaian Aspek Adisionalitas PROPER

ADISIONALITAS No. Komponen Penilaian Nilai 1 Dokumen Ringkasan Pengelolaan Lingkungan 150 Penilaian yang dilakukan meliputi: Penilaian Umum Penilaian Kewajiban yang diatur dalam Peraturan Penilaian Hambatan Pelaksanaan Investasi Memberikan hasil nyata, terukur (bukan tahap perencanaan/kajian) Bukti pendukung (dokumen, kajian dari pihak ketiga) Bukan dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan dari pemerintah (baku mutu, izin) atau standar wajib dari industri Kegiatan cost recovery tidak dinilai Penilaian Praktek Umum Kegiatan serupa berjalan hanya dapat dilakukan jika memperoleh subsidi atau bantuan non finansial lain dari pemerintah Proyek ditolak lembaga pemberi pinjaman (Bank) karena resiko usaha tinggi Penilaian Investasi Teknologi baru (tingkat internasional, nasional, regional) Kegiatan secara perhitungan investasi rugi namun tetap dilaksanakan karena manfaat lingkungan Perhitungan ekonomi dari investasi menggunakan Net Present Value (NPV) atau Internal Rate of Return (IRR)

Penilaian Adisonalitas Aspek Penilaian Praktek Umum

ADISONALITAS ASPEK PENILAIAN HAMBATAN PELAKSANAAN INVESTASI

TIP - DRKPL No. 1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan Efisiensi Energi Hasil Absolute Efisiensi Energi Tahun N-3 N-2 N-1 N Satuan

CATATAN Jika kegiatan yang diajukan dalam rangka memenuhi kewajiban dalam peraturan yang ditentukan oleh pemerintah atau merupakan standar yang wajib dilakukan oleh industri berdasarkan panduan dari dari asosiasi sektor sejenis maka kegiatan tersebut tidak memperoleh nilai tambah.

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

KRITERIA PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN RENTANG PENGARUH SERTIFIKASI

KRITERIA PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Mempertimbangkan karakteristik, skala kegiatan, dan dampak; Komitmen perbaikan kontinyu dan Pol.Prev. Komitmen untuk taat peraturan; Tercermin dalam tujuan dan sasaran lingk.; Dukungan semua lini perusahaan. Aspek Lingkungan dikelola terstruktur dan up to date Penjaminan Pemenuhan Peraturan Tujuan, Sasaran, Target, indikator keberhasilan; Program manajemen lingkungan yg jelas

KRITERIA PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Struktur dan Penanggung Jawab (personil) Pelatihan, kesadaran, kompetensi Komunikasi Dokumentasi Kontrol dokumen Kontrol Operasional Sistem Tanggap Darurat Metodologi: Pemantauan & Pengukuran Identifikasi ketidaksesuaian, upaya perbaikan dan pencegahan, Pencatatan Audit SML

KRITERIA PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Untuk menjamin: Untuk menjamin: sustainability, adequacy dan effectiveness, program SML yang dikembangkan

KRITERIA PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Internal Perusahaan Eksternal Pihak-pihak yang memberikan sertifikasi atas upaya SML yang dilakukan

KRITERIA UMUM PEMANFAATAN SUMBER DAYA 1. Efisiensi Energi 2. Penurunan Emisi 3. Efisiensi Air dan Penurunan Beban 4. 3R Limbah B3 dan Non B3

KONSEP PENILAIAN Kebijakan Struktur & tanggung jawab Perencanaan Pelatihan/kompetensi Pelaporan Benchmarking Implementasi Program

1. KEBIJAKAN Memiliki kebijakan di bidang pemanfaatan sumber daya 23

2. STRUKTUR & TANGGUNG JAWAB Memiliki Unit yang menangani aspek pemanfaatan sumber daya Personil berlatar belakang pendidikan dan/atau pelatihan yang relevan dengan masing2 aspek pemanfaatan sumber daya Dapat menunjukkan ketersediaan dana untuk pelaksanaan aspek2 pemanfaatan sumber daya selama minimal 2 tahun terakhir

3. PERENCANAAN a No Kriteria Keterangan Perusahaan telah memiliki rencana strategis untuk kegiatan pemanfaatan sumber daya dengan menetapkan tujuan dan sasaran efisiensi air yang relevan dengan kebijakan lingkungan. Renstra > 5 tahun, ada tandatangan pimpinan b Telah menetapkan program yang jelas untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan mencakup: 1) Pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut. 2) Cara dan jadual waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Deskripsi tanggung jawab, cara dan jadwal

4. PELATIHAN/KOMPETENSI Kompetensi Staf Tim Pemanfaatan Sumber Daya Sertifikasi: - EPCM - MPPA (PerMENLH 3/2009) - Manager dan Auditor Energi (PerMEN ESDM 13/2010 dan PerMEN ESDM 14/2012 - Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara (PerMENLH 4/2011) Pendidikan dan Pelatihan Sertifikat > 2 orang dalam tim mendapatkan nilai +

5. PELAPORAN NO KRITERIA URAIAN 1 Menyampaikan data keberhasilan dari masing2 aspek pemanfaaatan sumber daya paling sedikit 4 tahun terakhir. - Data min 2 tahun - Data menunjukan peningkatan efisiensi/penurunan pemakaian atau timbulan 2 Data telah di normalisasi ke dalam data Satuan intensitas penggunaan/beban sumber daya yang dihasilkan per satuan produk yang dihasilkan atau bahan baku yang digunakan menggunakan satuan yang lazim untuk masing-masing industri -m3/boe -Liter/orang/hari -Ton/produk 3 Data pelaporan telah diverifikasi oleh pihak eksternal yang memiliki kompentensi di bidang tersebut. Verifikasi dilengkapi dengan laporan pihak ketiga

6. BENCHMARK BENCHMARKING PIHAK YANG MELAKUKAN POSISI EKSTERNAL/ INTERNAL JUMLAH PESERTA BENCHMARK BUKTI VALID (REPORT INDUSTRI LAIN YANG DI BENCHMARK)

BENCHMARKING Dengan industri sejenis, dalam kegiatan serupa dilakukan benchmarking terhadap data normalisasi pemanfaatan sumber daya per satuan produk yang dihasilkan (intensitas) Peringkat Perusahaan dalam Benchmarking: Masuk kedalam 10 Besar. Berada di rata-rata Berada di bawah rata-rata. Dunia Asia Nasioan Nasional al Benchmarking dilakukan secara : Internal Eksternal

IMPLEMENTASI PROGRAM a No. Kriteria Uraian Keberhasilan upaya pemanfaatan sumber daya 1. Kinerja termasuk dalam 25% terbaik dari seluruh kandidat hijau di Sektor masingmasing. 2. Kinerja termasuk dalam interval 25% 75% persentil dari seluruh kandidat hijau di sektor masing-masing. 3. Kinerja termasuk dibawah interval 25% persentil dari seluruh kandidat hijau di sector masing-masing. Pembagian sektor ditentukan KLHK Berdasarkan hasil absolut Satuan harus sesuai Hasil absolut yang tidak disertai data pendukung akan dianulir

b IMPLEMENTASI PROGRAM No. Kriteria Uraian Penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management) dalam mendorong inovasi di masing2 aspek pemanfaatan sumber daya: 1) Teknologi yang dikembangkan telah memperoleh paten dari pihak yang berwenang. 2) Inovasi di-diseminasi melalui jurnal ilmiah internasional atau buku yang memiliki ISBN dalam 3 tahun terakhir 3) Inovasi di-diseminasi melalui jurnal ilmiah nasional dalam 3 tahun terakhir. 4) Memperoleh penghargaan dalam bidang konservasi sumberdaya biologi dan perlindungan keanekaragaman hayati dalam 3 tahun terakhir Paling tinggi hak paten Salah satu nilai tertinggi yang diambil Jurnal/Prosiding yang telah memiliki ISSN

IMPLEMENTASI PROGRAM c No. Kriteria Uraian Program penurunan pemanfaatan sumber daya berkontribusi secara signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat Program diambil dari daftar program dalam tabel absolut Menunjukan korelasi antara program penurunan beban pencemar dengan program comdev