Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 10 HUBUNGAN ANTARA APRESIASI SISWA TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN oleh: Rifki Wahyu Izzati, 11401241007, Universitas Negeri Yogyakarta, kikikiki_izzati@yahoo.com THE RELATION BETWEEN STUDENTS APPRECIATION TO SCHOOLS RULE AND STUDENTS DISCIPLINE CHARACTER IN SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN by: Rifki Wahyu Izzati, 11401241007, Universitas Negeri Yogyakarta, kikikiki_izzati@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun. Penelitian ini adalah penelitian Ex-post Facto yang bersifat studi korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kutowinangun yang terbagi menjadi 8 kelas dengan jumlah total 244 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel yang diperoleh terdiri 121 siswa yang meliputi 4 kelas yaitu kelas VIII C, VIII E, VIII F, dan VIII H. Uji coba instrumen dilakukan di luar kelas sampel, yakni kelas VIII B yang berjumlah 30 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket skala sikap model Likert. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian menggunakan bantuan program SPSS versi 23,0 For Windows. Uji validitas instrumen variabel disiplin siswa dan variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah menggunakan rumus Product Moment dan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil uji validitas diperoleh 3 butir gugur dari 30 butir instrumen disiplin siswa dan 3 butir gugur dari 30 butir instrumen apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel disiplin siswa diperoleh sebesar 0,923; sedangkan untuk variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah sebesar 0,926. Pengujian hipotesis dengan analisis korelasi Product Moment, yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis, meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan disiplin siswa yang ditunjukkan dengan koefisien r = 0,560; rhitung lebih besar dari rtabel (0,560 > 0,176). Kata Kunci : Disiplin Siswa, Apresiasi Siswa, Tata Tertib Sekolah
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 11 ABSTRACT This research aims to find out the relationship between students appreciation to school s rules and students discipline character in SMP Negeri 2 Kutowinangun. This research is an Ex-post Facto research which is a correlational study with quantitative approach. The population in this research is all of the VIII students in SMP Negeri 2 Kutowinangun which divided into 8 classes with total amount of 244 students. The sampling technique is using cluster random sampling technique. Sample which is gained consists of 121 students from 4 classes:viii C, VIII E, VIII F, VIII H. The trial of the instrument is done in outside the class sample, that is VIII B class which consists of 30 students. The data is collected by using Likert attitude scalequestionnaire. The validity and reliability test of the research instrument is using the help from SPSS version 23,0 For Windows. The validity of the instrument of students discipline variable and students appreciation variable about school s rules is using Alpha Cronbach formula. The result of the validity test shows that 3 points out of 30 points of discipline instrument failed the validity test, and 3 points out of 30 points of appreciation instrument failed the validity test. The result ofreliability test ofinstrument of discipline variable is 0,923; while students appreciation variable to the school s rules is 0,926. The hypothesis test by Product Moment correlation analysis, which is done after the requirement test analysis, consists of normality and linearity test. The result of this research shows that there is a positive relation between students appreciation about school s rules with students discipline which is shown by coefficient r = 0,560; robs is bigger than rtable(0,560 > 0,176). Keywords: students discipline, students appreciation, schools rules. PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap siswa tentu memiliki sikap disiplin, namun tingkat kedisiplinan antar siswa pasti berbeda-beda. Idealnya siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah siswa yang taat aturan, terutama ketika di sekolah. Mereka menunjukkan sikap disiplin di lingkungan sekolahnya. Tujuan dari penanaman disiplin tersebut adalah untuk menciptakan keamanan, kepatuhan, dan ketertiban pada diri siswa. Untuk menanamkan sikap disiplin secara optimal pihak sekolah selalu menerapkan upaya dalam membudayakan disiplin siswa. Namun pada kenyataannya masih ditemui banyak siswa yang melanggar aturan tersebut.
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 12 Disiplin siswa dalam hal ini harus memenuhi empat unsur pokok, yaitu peraturan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam peraturan tersebut dan cara yang digunakan untuk mengajarkan dan memaksakannya, hukuman untuk pelanggaran peraturan, serta penghargaan untuk perilaku yang baik dan sejalan dengan peraturan yang berlaku (Hurlock, 1990: 84). Keempat unsur tersebut apabila terpenuhi semuanya maka disiplin siswa akan tertanam dengan baik. Untuk menanamkan sikap disiplin secara optimal pihak sekolah selalu menerapkan upaya dalam membudayakan disiplin siswa. Namun pada kenyataannya masih ditemui banyak siswa yang melanggar aturan tersebut. Fenomena ketidakdisiplinan ini sering terjadi pada siswa di SMP Negeri 2 Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, yakni siswa sering tidak mematuhi aturan dalam berpakaian, tidak mengikuti upacara bendera dengan baik, kurang mematuhi disiplin waktu sehingga datang ke sekolah terlambat, dan masih sering lalai dalam mengerjakan tugas sekolah. Hal ini seperti yang peneliti temui pada 21 Februari 2015. Selain itu, di SMPN 2 Kutowinangun tidak memberlakukan point pelanggaran bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah, sehingga siswa tidak memiliki rasa takut apabila melanggar aturan tersebut karena memang tidak ada sanksi yang mengikat. Persoalan disiplin yang menjadi isu pada kalangan siswa SMP ini dapat dikatakan merupakan hal-hal yang tampaknya sederhana, yaitu siswa yang sering terlambat masuk sekolah, lalai dalam mengerjakan tugas sekolah, serta kurang memperhatikan dalam berpakaian dan beratribut. Namun dari hal-hal yang tampaknya sederhana itulah dapat ditemukan banyak siswa yang tingkat kedisiplinannya belum tinggi. Di kalangan siswa SMPN 2 Kutowinangun pelanggaran disiplin banyak dilakukan oleh siswa kelas VIII. Oleh karena itu dalam penelitian ini lebih difokuskan pada kelas VIII. Fenomena ketidakdisiplinan siswa ini dapat disebabkan karena adanya sanksi yang diberikan oleh pihak sekolah pada sebagian siswa tidak mengalami efek jera, selain itu juga pihak sekolah belum berhasil secara optimal dalam mengawasi dan menanamkan sikap disiplin siswa,
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 13 serta tingkat pemahaman dan ketertarikan siswa tentang tata tertib sekolah yang masih rendah. Menurut F.W Foester yang dikutip Doni Koesoema (2007: 233) menyatakan bahwa disiplin merupakan keseluruhan ukuran bagi tindakantindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan sehingga proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu. Berdasarkan pendapat tersebut disiplin merupakan tindakan yang dapat diukur dan diperlukan untuk menciptakan kondisi yang dapat menunjang proses pendidikan. Menurut Ali Imron (2004: 135), disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung atau pun tidak langsung. Pendapat tersebut memberikan penekanan bahwa disiplin itu merupakan suatu keadaan tertib, dan tidak ada pelanggaran peraturan yang telah ditetapkan. Adanya tata tertib sekolah merupakan salah satu sarana untuk membentuk kedisiplinan siswa. Siswa akan taat dan patuh terhadap tata tertib sekolah karena terikat oleh aturan tersebut. Ada siswa yang taat dan patuh karena takut terhadap aturan yang berlaku, ada juga siswa yang taat dan patuh karena takut terhadap sanksi yang akan diberikan apabila aturan tersebut dilanggar, dan ada juga siswa yang taat dan patuh terhadap aturan karena panggilan dari hati nurani sehingga siswa lebih menghargai aturan dan menganggap bahwa aturan tersebut sangat bernilai dan bermanfaat. Dari banyaknya wujud sikap yang ditunjukkan terhadap tata tertib sekolah, maka dalam penelitian ini peneliti akan memfokuskan pada aspek penghargaan (apresiasi) siswa tentang tata tertib sekolah. Apresiasi yang dimaksud merupakan kegiatan mental individu dalam proses penilaian terhadap sesuatu. Dari adanya wujud apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah ini siswa dapat menghargai dan menilai bahwa tata tertib sekolah tersebut sangat berharga. Menurut Jarrett yang dikutip Niken Wahyu Utami (2011) mengemukakan bahwa dalam kegiatan pengapresiasian terhadap sesuatu yang dilakukan seseorang adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu (untuk memahami sesuatu), berpartisipasi di dalamnya, dan penilaian secara
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 14 keseluruhannya. Apresiasi ini dapat berupa perhatian (attention) terhadap sesuatu. Pengapresiasian terhadap sesuatu tersebut dapat berupa ketertarikan (interesting), pemanfaatan (worthwhile), dan kesenangan (enjoyment) dalam mempelajarinya. Apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah memang tidak terlepas dari aspek kognitif, tetapi lebih menitik beratkan pada aspek afektifnya yaitu bagaimana apresiasi itu melekat di hati siswa. Menurut Niken Wahyu Utami (2011: 3) secara garis besar yang disebut sebagai apresiasi adalah suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan pemahaman, pemanfaatan, ketertarikan, kesenangan, perhatian, dan partisipasi. Terkait dengan apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dalam hal ini siswa tidak hanya paham di ranah kognitif saja, akan tetapi lebih melihat siswa dalam ranah afeksinya yang diturunkan dalam bentuk apresiasinya tentang tata tertib sekolah. Apresiasi dalam hal ini dapat ditunjukkan oleh siswa dengan pemahamannya tentang tata tertib sekolah serta ketertarikan siswa dalam mematuhi tata tertib tersebut. Siswa menunjukkan apresiasinya terhadap pemahaman dan ketertarikan tentang waktu belajar, tentang berseragam, dan tentang tugas sekolah. Berdasarkan uraian di atas peneliti memfokuskan pada aspek disiplin siswa dan apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Apresiasi Siswa tentang Tata Tertib Sekolah dengan Karakter Disiplin Siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dan penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kutowinangun, Kabupaten Kebumen. Waktu penelitiannya yaitu pada bulan April 2015 sampai dengan selesai. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kutowinangun tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 244 siswa. Pengambilan
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 15 sampel menggunakan teknik cluster random sampling yang diperoleh sejumlah 121 siswa. Metode pengumpulan data untuk variabel disiplin siswa dan variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup dengan skala sikap model Likert. Uji coba instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sebelum digunakan, instrumen diuji cobakan kepada 30 siswa yang bukan merupakan anggota sampel. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment, sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil uji validitas diperoleh 3 butir gugur dari 30 butir instrumen disiplin siswa dan 3 butir gugur dari 30 butir intrumen apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah, sedangkan untuk hasil uji reliabilitas instrumen disiplin siswa diperoleh hasil sebesar 0,923 dan untuk instrumen apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah sebesar 0,926. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sampel yang diambil. Pada uji normalitas diketahui nilai signifikansi disiplin siswa 0,343; nilai signifikansi apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah 0,269. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal, karena hasil nilai signifikansinya lebih besar dari harga tabel yakni pada taraf 5%. Sedangkan hasil uji linearitas pada penelitian ini juga menunjukkan untuk variabel disiplin siswa (X) dengan variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah (Y) bersifat linier karena nilai F hitung lebih kecil dari harga F tabel (1,552 < 1,927). Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan analisis korelasi product moment.
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 16 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Penelitian a. Hubungan Apresiasi Siswa tentang Tata Tertib Sekolah dengan Karakter Disiplin Siswa Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan analisis korelasi product moment, yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5%. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka signifikan, sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak signifikan. Ringkasan hasil korelasi product moment dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Analisis Korelasi X terhadap Y Variabel r-hit r-tab Ket Apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah (X) dengan Disiplin Siswa (Y) 0,560 0,176 Signifikan Sumber: Hasil olah data, 2015 Berdasarkan tabel 8 tersebut, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,560 > 0,176). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan karakter disiplin siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun. b. Hasil Kategorisasi 1) Ditinjau dari Aspek Variabel Penelitian a) Variabel Apresiasi Siswa tentang Tata Tertib Sekolah Rangkuman hasil kategorisasi untuk variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 17 Tabel 2. Hasil Kategorisasi Variabel Apresiasi Siswa tentang Tata Tertib Sekolah No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori 1 X 81,00 82 67,8 % Tinggi 2 54,0 X < 81 39 32,2 % Sedang 3 X < 54 0 0 Rendah (Sumber: Data Primer yang Diolah, 2015) Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat diketahui bahwa kecenderungan skor untuk variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah yang berada pada kategori tinggi sebanyak 82 siswa (67,8%), kategori sedang sebanyak 39 siswa (32,2%), dan kategori rendah sebanyak 0 siswa (0%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dalam kategorisasi tinggi. b) Variabel Disiplin Siswa Rangkuman hasil kategorisasi untuk variabel disiplin siswa dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Kategorisasi Variabel Disiplin Siswa No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori 1 X 81,00 82 67,8 % Tinggi 2 54,0 X < 81 39 32,2 % Sedang 3 X < 54 0 0 Rendah (Sumber: Data Primer yang Diolah, 2015) Berdasarkan tabel 3 di atas, maka dapat diketahui bahwa kecenderungan skor untuk variabel disiplin siswa yang berada pada kategori tinggi sebanyak 0 siswa (0%), kategori sedang sebanyak 118 siswa (97,5%), dan kategori rendah sebanyak 3 siswa (2,5%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin siswa dalam kategorisasi sedang.
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 18 2) Ditinjau dari Sub Aspek Variabel a) Variabel Apresiasi Siswa tentang Tata Tertib Sekolah Variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah meliputi tiga sub aspek yaitu pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap waktu (jam belajar), pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap peraturan berpakaian, serta pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap tugas sekolah. Berdasarkan sub aspek variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah tersebut, yang paling banyak dipilih oleh siswa adalah sub aspek pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap waktu (jam belajar) yaitu sebesar 37%. Adapun ringkasan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Ringkasan Jumlah Nilai per Indikator Variabel Apresiasi Siswa tentang Tata Tertib Sekolah No Sub Aspek Jumlah nilai Prosentase 1 Pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap waktu (jam belajar) 2 Pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap peraturan berpakaian 3 Pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap tugas sekolah 3665 37 % 3279 33 % 2975 30 % b) Variabel Disiplin Siswa Variabel disiplin siswa terdapat tiga sub aspek yaitu meliputi ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap waktu (jam belajar), ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap peraturan berpakaian, serta ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tugas sekolah. Berdasarkan sub aspek variabel disiplin siswa diperoleh bahwa untuk sub aspek ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap peraturan berpakaian adalah yang paling banyak dipilih oleh siswa yaitu
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 19 sebesar 39%. Adapun ringkasan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat di tabel 5 berikut: Tabel 5. Ringkasan Jumlah Nilai per Indikator Variabel Disiplin Siswa Jumlah Prosentase No Sub Aspek nilai 1 Ketaatan dan Kepatuhan siswa terhadap waktu (jam belajar) 2 Ketaatan dan Kepatuhan siswa terhadap peraturan berpakaian 3 Ketaatan dan Kepatuhan siswa terhadap tugas sekolah 2447 31 % 3032 39 % 2351 30 % 2. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan disiplin siswa. Hal ini teruji dengan hasil analisis korelasi product moment yang diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) dengan N = 121 sebesar 0,560 dan untuk melihat signifikannya dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,176. Data menunjukkan bahwa r hitung bernilai positif dan lebih besar dari r tabel (0,560 > 0,176). Selain hasil pengujian tersebut, juga diperoleh hasil penunjang yaitu melihat dari aspek-aspek yang diteliti. Pertama, variabel disiplin siswa terdapat sub aspek tiga indikator yaitu meliputi ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap waktu (jam belajar), ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap peraturan berpakaian, serta ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tugas sekolah. Kedua, untuk indikator variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah meliputi tiga sub aspek yaitu pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap waktu (jam belajar), pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap peraturan berpakaian, serta pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap tugas sekolah.
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 20 Dari sub aspek variabel disiplin siswa diperoleh bahwa untuk sub aspek ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap peraturan berpakaian adalah yang paling banyak dipilih oleh responden yaitu sebesar 39%. Sedangkan untuk sub aspek variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah, yang paling banyak dipilih oleh responden adalah indikator pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap waktu (jam belajar) sebesar 37%. Hasil penunjang lainnya yaitu melihat dari pengkategorisasian variabel. Kategorisasi untuk variabel disiplin siswa berada pada kategori sedang dan rendah, sedangkan untuk variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah berada pada kategori sedang dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa untuk disiplin siswa di SMPN 2 Kutowinangun masih perlu ditingkatkan karena memang disiplin siswanya masih sedang. Oleh karena itu pihak sekolah perlu mengupayakan hal-hal yang dapat meningkatkan ketaatan dan kepatuhan siswa-siswa SMPN 2 Kutowinangun, sehingga disiplin siswa akan meningkat. Sedangkan untuk apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah berada dalam kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap tata tertib sekolah sudah tinggi. Oleh karena itu siswa SMPN 2 Kutowinangun perlu mempertahankannya dan menerapkan dengan baik, sehingga antara pemahaman dan ketertarikan terhadap tata tertib sekolah dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah dapat berjalan seimbang yaitu sama sama tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan disiplin siswa. Hal ini ditunjukkan dengan uji statistik analisis data melalui uji hipotesis yaitu diperoleh nilai bahwa rhitung lebih kecil dari rtabel (0,560 > 0,176).
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 21 Selain hasil pengujian juga diperoleh hasil penunjang, yaitu bahwa untuk variabel disiplin siswa dengan sub aspek ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap peraturan berpakaian merupakan sub aspek yang paling banyak dipilih oleh siswa, sedangkan untuk variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah dengan sub aspek pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap waktu (jam belajar) yang paling banyak dipilih oleh siswa. Kategorisasi untuk variabel disiplin siswa berada pada kategori sedang dan rendah, sedangkan untuk variabel apresiasi siswa tentang tata tertib sekolah berada pada kategorisasi sedang dan tinggi. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun Bagi Siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun disarankan untuk lebih bisa meningkatkan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengikuti pelajaran di sekolah dari awal sampai akhir dengan tertib, mengumpulkan tugas tepat waktu, mengerjakan PR terlebih dahulu sebelum bermain atau pun menonton televisi, serta selalu taat dan patuh pada tata tertib yang berlaku di sekolah. 2. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain yang akan meneliti dengan variabel yang sama karena variabel disiplin siswa dalam penelitian ini masih dalam kategori sedang, maka disarankan dapat mencari indikator-indikator yang lebih bisa meningkatkan tingkat disiplin siswa. DAFTAR PUSTAKA (1) Ali Imron. (2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang: UNM (2) Doni Koesoma. (2007). Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo
Hubungan Antara Apresiasi... (Rifki Wahyu Izzati) 22 (3) Hurlock (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Retan Kehidupan. Alih Bahasa: Istiwidayati dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga (4) Niken Wahyu Utami. Optimalisasi Sumber Belajar dalam Peningkatkan Apresiasi Siswa terhadap Matematika. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UPY. Disampaikan di Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Yogyakarta, 03 Desember 2011