BAB I PENDAHULUAN. (rakyat), dan dalam hubungan antara sesama warganegara. HAM yang berisi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah simbol verbal yang sangat penting dalam. menyampaikan suatu pesan. Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Demokrasi saat ini sudah tidak asing lagi didengar oleh banyak kalangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

HAK ASASI MANUSIA. by Asnedi KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANWIL SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menjalani kehidupan. Adil merupakan suatu sifat dasar dalam mencapai

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Ideologi negara adalah pedoman hidup dalam penyelenggaraan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bermutu bukan sekedar mempersiapkan peserta didik menjadi

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

(Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia)

Hak Asasi Manusia. Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

BAB I PENDAHULUAN. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

I. PENDAHULUAN. komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir, kepribadian. manusia seutuhnya. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negaranya tanpa terkecuali, Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undangundang

ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan undang-undang

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh segala aspek kehidupan yang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA. : IRVAN AGUSTIAN PRATAMA NIM : Kelompok : C Program Studi : STRATA 1 : Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki derajat yang sama dengan yang lain. untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam Pasal 2 Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kewajiban yang harus dilaksanakan dan dipenuhi. Hak dan kewajiban manusia sering

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DISIPLIN ITU INDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

Dikdik Baehaqi Arif

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

I. PENDAHULUAN. berada di tangan rakyat. Dalam sistem demokrasi, hak-hak asasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. yang tertulis dalam Pembukaan UUD Negara Indonesia Tahun 1945 dalam Alinea

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) (Siklus I)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

A. Pengertian Hak Asasi Manusia B. Tujuan Hak Asasi Manusia C. Perkembangan Pemikiran HAM

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

Kata Kunci: Negara hukum, Hak Asasi Manusia, Konstitusi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peradaban dunia. Menurut pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Nomor Soal. Kelas VII Norma 1. Konstitusi dan Proklamasi. Hak Asasi Manusia 6

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju mensyaratkan para pekerja yang cakap, profesional dan terampil.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia, terutama dalam hubungan antara negara (penguasa) dan warganegara (rakyat), dan dalam hubungan antara sesama warganegara. HAM yang berisi hak-hak dasar manusia memuat standar normatif untuk mengatur hubungan penguasa dengan rakyatnya dan hubungan rakyat dengan sesama rakyat. Oleh karena itu, penegakkan HAM mempunyai makna penting untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat dari kesewenang-wenangan penguasa. Ada dua makna yang terkandung dalam HAM; pertama, HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke dunia. Kedua, HAM merupakan instrumen untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai dengan kodrat kemanusiaannya yang luhur (Chamim dkk, 2006:164-165). Secara sederhana, hak asasi manusia dapat diartikan sebagai hak dasar (asasi) yang dimiliki dan melekat pada manusia karena kedudukannya sebagai manusia, tanpa adanya hak tersebut manusia akan kehilangan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Hak asasi adalah hak dasar atau pokok manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa, bukan pemberian manusia atau penguasa. Hak ini sifatnya sangat mendasar bagi 1

2 hidup dan kehidupan manusia, serta bersifat kodrati, yakni tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia sebagai penyandang dari hak tersebut. UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia setidaknya memuat lima pasal yang secara langsung menyatakan perlunya perlindungan bagi HAM, yakni: 1. Hak kesamaan kedudukan di depan hukum dan pemerintahan. 2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. 3. Hak mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan berserikat. 4. Hak untuk memeluk agama. 5. Hak untuk mendapatkan pendidikan (Chamim dkk, 2006:177-178). HAM mengalami perubahan yang signifikan pada amandemen kedua UUD 1945. Terutama pada pasal 28. Pasal 28 yang semula hanya mengatur tentang kemerdekaan berpendapat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran baik dengan lisan maupun tulisan, diubah dan dirinci menjadi pasal 28A sampai dengan pasal 28J. Secara lebih rinci mengenai pengakuan dan jaminan HAM dalam UUD 1945 tersebut dielaborasi dalam Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM. Sebagai upaya untuk menegakkan HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999 tersebut, kemudian dikeluarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Undang-undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM secara tegas menyatakan sebagai undang-undang yang mendasari adanya pengadilan HAM di Indonesia yang berwenang untuk mengadili para pelaku pelanggaran HAM berat. Undang-undang ini juga

3 mengatur tentang adanya pengadilan HAM ad hoc yang berwenang mengadili pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu. Pengakuan terhadap hak asasi yang dimiliki setiap orang sangat penting. Pengakuan bahwa adanya hak asasi pada seseorang berarti mengakui adanya kewajiban yang harus dilakukan terhadap orang lain atau semua orang. Pengakuan bahwa HAM merupakan hak semua orang berarti mengakui adanya kewajiban asasi semua orang untuk menghormati hak asasi yang dimiliki oleh orang lain. Penelitian Nurma (2008) yang berjudul Hak Asasi Manusia menyimpulkan bahwa hak asasi setiap individu dibatasi oleh hak asasi individu yang lain dan setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi akan diadili dalam peradilan HAM. Selain itu, penelitian Satria (2011) yang berjudul Pendidikan Pancasila Hak Asasi Manusia Pekerja memberikan kesimpulan bahwa masih banyak terjadi pelanggaran HAM khususnya bagi para TKI (tenaga kerja Indonesia). Berdasarkan uraian singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan HAM sangat diperlukan untuk setiap warganegara. Melalui pendidikan HAM, setiap warganegara dapat mengetahui hak apa saja yang ia miliki begitu pula dengan kewajiban yang harus ia jalankan. Pendidikan HAM ditransformasikan di sekolah-sekolah melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sarana pendidikan yang dibutuhkan oleh negara-negara demokrasi baru untuk

4 melahirkan generasi muda dan masyarakat luas untuk mengaktualisasikan dan melestarikan demokrasi (Rosyada dkk, 2003:17-18). Aktualisasi demokrasi merupakan muara dari pendidikan HAM tersebut, yaitu terciptanya pelaksanaan HAM yang seimbang dan selaras antara hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap warganegara. Kenyataan tersebut pada akhirnya dapat mewujudkan sebuah masyarakat yang demokratis yang di dalamnya terdapat sikap saling menghormati hak asasi yang dimiliki setiap anggota masyarakat, sehingga konsep masyarakat madani dapat tercipta. Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai HAM. Untuk itu sudah seharusnya pemerintah mencanangkan sistem pendidikan berbasis HAM untuk semua jenjang pendidikan. Melalui pendidikan HAM diharapkan agar HAM menjadi bagian yang terintegrasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pendidikan berbasis HAM sudah seharusnya dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran untuk dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran yang relevan. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai peran yang sangat penting. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi serta dapat menjadi warganegara yang baik. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan muatan materi yang terkandung dalam kurikulumnya diharapkan mampu memberikan

5 kesadaran dalam diri siswa untuk patuh dan taat terhadap negara. Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan memuat aspek-aspek yang dapat memberikan pedoman terhadap siswa, supaya memiliki rasa taat dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu materi yang terdapat dalam kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan yakni hak asasi manusia yang meliputi materi menghargai keputusan bersama. Materi tersebut diharapkan mampu memberikan kesadaran dalam diri peserta didik akan hak dan kewajibannya sehingga kehidupan yang demokratis dapat terwujud. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menghargai keputusan bersama merupakan hak asasi manusia salah satu materi Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagaimana amanat kurikulum harus menghasilkan perubahan perilaku yang lebih matang secara psikologis dan sosiokultural, khususnnya sebagai warganegara yang sadar hak dan kewajibanya. Sekolah sebagai lembaga formal dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, merupakan sarana yang ideal bagi pemerintah untuk mensosialisasikan pendidikan HAM di kalangan generasi penerus bangsa. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu memberikan penanaman akan pentingnya penegakkan HAM. Pelaksanaan pendidikan HAM pada peserta didik, khususnya di Sekolah Dasar (SD), selain dipengaruhi oleh guru sebagai penyampai materi, juga ditentukan oleh muatan dalam buku ajar yang menjadi pedoman peserta

6 didik dalam mempelajari pelaksanaan HAM, misalnya muatan materi-materi yang berkaitan dengan HAM yaitu menghargai keputusan bersama, dan lainnya yang dapat memberikan wawasan tentang pelaksanaan HAM. Proses pembelajaran Pendidikan Kewarga-negaraan di sekolah merupakan salah satu sarana penanaman nilai-nilai HAM. Buku ajar sebagai sumber pembelajaran merupakan komponen penting di sekolah, kualitasnya tidak boleh diabaikan karena akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Kualitas buku ajar dapat dilihat dari isi materi yang terkandung di dalam buku, dan kesesuaian materi dengan kurikulum. Kualitas buku ajar yang telah diterbitkan, setidaknya dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya ialah sebagai berikut: 1. Faktor penulis buku, kemampuan penulis yang meliputi penguasaan materi dan kemampuan menguraikan yang dimiliki oleh seorang penulis atau pengarang buku ajar. 2. Faktor kepentingan penerbit, kondisi fisik buku, dengan tebal tipisnya buku, akan mempengaruhi biaya produksi seperti proses percetakan dan penghematan bahan-bahan sehingga akan mempengaruhi cakupan isi materi dalam buku ajar. 3. Faktor muatan kurikulum, seharusnya dalam menyusun buku ajar harus sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah, seperti yang telah diuraikan di atas, tetapi karena dipengaruhi oleh dua faktor penulis dan penerbit maka muatan buku bisa kurang sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan (http://etd.eprints.ums.ac.id). Kutipan di atas menegaskan bahwa kualitas buku ajar dapat ditinjau dari segi kesesuaian dengan kurikulum, isi, materi dan kejelasannya. Pada kenyataannya terdapat buku yang dapat dikatakan kurang berkualitas. Penelitian Rosita (2011) yang berjudul Analisis Buku Teks Mata Pelajaran PKn Kelas II Sekolah Dasar menyimpulkan bahwa buku teks mata

7 pelajaran Pkn kelas II SD kurang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Selain itu, penelitian Nurdiansyah (2011) yang berjudul Analisis Buku Ajar PKn Kelas V Sekolah Dasar menyimpulkan materi dalam buku ajar kurang sesuai dengan kompetensi dalam kurikulum KTSP. Baru-baru ini juga terdapat kasus buku ajar siswa kelas dalam bentuk LKS (lembar kerja siswa) kelas II SD yang menghebohkan dan membuat khawatir para orang tua siswa. Banyak Pihak menilai tidak layak kalimat istri simpanan, tertulis dalam cerita berjudul Bang Maman dari Kali Pasir pada buku Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta halaman 30-31, yang menjadi buku pelajaran siswa kelas 2 SD yang usianya baru menginjak 7-8 tahun (http://www.solopos.com). Hal ini menegaskan bahwa masih terdapat buku ajar yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum yang berlaku. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, buku ajar disusun untuk membantu siswa dalam mempelajari materi setiap pelajaran. Buku ajar yang baik harus sesuai dengan kurikulum. Buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan yang disusun berdasarkan kurikulum memuat materi tentang Menghargai Keputusan Bersama yang di dalamnya terdapat pelaksanaan pendidikan HAM. Pada kenyataannya tidak semua materi yang ada dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan kepada siswa. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian guna meneliti Analisi Muatan Materi dan Pelaksanaan Pendidikan HAM dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan

8 Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti Di SD Negeri Cakraningratan Tahun 2012/2013. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka fokus penelitian pada penelitian ini, adalah mengenai Analisis Muatan Materi dan Pelaksanaan Pendidikan HAM dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti Di SD Negeri Cakraningratan Tahun 2012/2013, akhir selanjutnya dari fokus penelitian yang dirinci menjadi 2 subfokus penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana muatan materi dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti yang digunakan di kelas V SD Negeri Cakraningratan Tahun Pelajaran 2012/2013? 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V di SD Negeri Cakraningratan Tahun Pelajaran 2012/2013? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus dan subfokus penelitian di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan muatan materi dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti

9 yang digunakan di kelas V SD Negeri Cakraningratan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V di SD Negeri Cakraningratan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiiki manfaat, baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini memberikan pemikiran dan deskripsi baru kepada pendidikan, yaitu untuk sumbangan konsep mengenai pengembangan materi dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan dan untuk pengembangan konsep mengenai pelaksanaan pendidikan HAM dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Diharapkan dapat memperbaiki dan memahami pelaksanaan HAM dengan baik

10 2) Siswa dalam melaksanaan HAM pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan lebih baik, efektif, dan efisien. b. Bagi Guru 1) Sebagai pedoman dalam menjelaskan materi dan pelaksanaan HAM dengan baik 2) Masukan untuk perbaikan buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan mengenai materi Menghargai Keputusan Bersama dan pelaksanaan HAM. c. Bagi Sekolah 1) Sebagai informasi bagi sekolah (kepala sekolah) dalam pelaksanaan HAM dengan baik 2) Sebagai pedoman kepala sekolah untuk meningkatkan mutu baik dari peserta didik maupun tenaga pendidik mengenai pelaksanaan HAM yang benar. E. Penegasan Istilah Daftar istilah merupakan penjelasan judul yang diambil dari kata-kata kunci dalam judul penelitian, adapun daftar istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Muatan Materi Muatan adalah kandungan/isi (Balai Pustaka). Materi diartikan sebagai sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dan

11 sebagainya (Balai Pustaka). Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa muatan materi adalah kandungan dari sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dan dibicarakan. 2. Pelaksanaan Pendidikan Pelaksanaan adalah proses, cara, maupun perbuatan melaksanakan sesuatu (Balai Pustaka). Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan pendidikan (Muhammadiyah University Press). Berdasarkan pengertianpengertian tersebut dapat dirumuskan pelaksanaan pendidikan merupakan upaya dalam membimbing peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. 3. HAM HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat dan negara (Prenada Media). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa HAM adalah hak yang terdapat dalam diri manusia sejak lahir yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat dan negara. 4. Buku Ajar Buku ajar adalah buku yang berisikan informasi yang dipakai sebagai panduan dalam melaksanakan sesuatu (Balai Pustaka). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa buku ajar adalah buku panduan yang

12 berisikan informasi yang dipakai sebagai salah satu bahan dalam proses pembelajaran.