BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Riyanto, 2001:265) (Sunariyah,

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan tata

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menentukan penggunaan laba yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk tujuan reinvestasi di masa yang akan datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka laba yang ditahan perusahaan akan berkurang yang berarti juga akan mengurangi sumber dana internal perusahaan, namun di lain pihak hal tersebut akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001 : 265) atau dengan kata lain kebijakan dividen berkaitan dengan penentuan berapa proporsi dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen dan berapa proporsi yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Hal ini timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan perusahaan. Di satu pihak, para pemegang saham akan menginginkan pembagian dividen yang tinggi untuk meningkatkan return atas investasi mereka didalam perusahaan, sementara di lain pihak, perusahaan berusaha menahan laba

yang diperoleh untuk digunakan sebagai sumber dana internal dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perusahaan, dimana pertumbuhan perusahaan tentu akan berimplikasi pada peningkatan akan kebutuhan dana. Oleh karena itu, kebijakan dividen ini diharapkan dapat memenuhi harapan-harapan para investor di satu sisi dan di sisi lain tidak menghambat pertumbuhan perusahaan. Investasi pada saham dinilai mempunyai resiko yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi, deposito dan tabungan. Hal ini disebabkan karena pendapatan yang diharapkan dari investasi saham bersifat tidak pasti. Bagi investor memperhatikan pembagian dividen merupakan suatu hal yang penting sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi, karena dividen juga dapat menjadi penyampai informasi tentang keyakinan manajer dan prospek perusahaan di masa depan. Jika perusahaan merasa bahwa prospek di masa mendatang baik, pendapatan dan aliran kas diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat dimana dividen yang meningkat tersebut dibayarkan. Pasar akan merespon positif pengumuman kenaikan dividen tersebut. Sedangkan hal yang sebaliknya akan terjadi, jika perusahaan merasa prospek di masa mendatang menurun maka perusahaan akan menurunkan pembayaran dividennya dan pasar akan merespon negatif pengumuman tersebut. Dengan demikian manajemen akan enggan mengurangi pembagian dividen. Menurut bentuk pembayarannya, dividen dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas, stock dividen merupakan dividen yang dibayarkan

sebagai tambahan jumlah lembar saham biasa kepada pemegang sahamnya. Dividen tunai merupakan bentuk pembayaran dividen yang paling banyak digunakan oleh emiten untuk membagikan sebagian labanya kepada pemegang saham. Sebagai pihak di luar emiten, para pemegang saham akan membutuhkan informasi keuangan untuk menentukan besarnya dividen yang akan diterima dalam periode tertentu. Informasi tersebut disajikan melalui laporan keuangan perusahaan yang disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi dan mencerminkan kinerja keuangan emiten yang ditunjukkan oleh rasio-rasio keuangan. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana di waktu mendatang, makin tinggi dividen tunai yang dibayarkan. Berarti semakin kuat posisi likuiditas perusahaan, maka kemampuannya untuk membayar dividen akan semakin besar pula (Riyanto, 2001 : 267). Ada pula suatu perusahaan yang keadaan likuiditasnya sangat baik tetapi membayar dividen yang rendah karena laba yang diperoleh perusahaan diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang-barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk uang tunai. Ada beberapa rasio yang termasuk dalam rasio likuiditas antara lain current ratio, quick ratio, net working capital to sales dan cash ratio. Current ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban lancarnya dengan menggunakan seluruh aktiva lancarnya. Quick ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari quick assets. Net working

capital to sales mengukur peranan sumber jangka panjang yang terikat pada aktiva lancar sehubungan dengan pelaksanaan penjualan. Sedangkan cash ratio yaitu rasio yang menggunakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan cash ratio karena kas adalah bentuk yang paling likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial, sedangkan hutang lancar menunjukkan kewajiban yang harus dipenuhi dalam waktu dekat biasanya kurang dari satu tahun. Return on Assets (ROA) juga akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan. ROA yang merupakan salah satu rasio profitabilitas yang merupakan perrbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aset yang dimiliki. Rasio profitabilias lainnya yaitu Return on Equity yang mencerminkan pengakuan pasar terhadap laba yang dihasilkan perusahaan per total equity yang dimiliki dan earning per share yang merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. ROA dari suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai suatu indikator untuk menilai apakah suatu perusahaan mampu meningkatkan keuntungannya, yang berarti juga meningkatkan kekayaan para pemegang sahamnya. Dari keuntungan itu akan ditentukan seberapa besar laba yang dibagikan dan seberapa besar laba yang akan ditahan Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya akan mempengaruhi besarnya laba yang akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Semakin tinggi tingkat hutang yang dimiliki, maka beban bunga

yang harus ditanggung juga akan semakin besar. Hal ini akan menyebabkan keuntungan yang diperoleh semakin kecil, sehingga berpengaruh pada rendahnya dividen yang mampu dibayarkan kepada pemegang saham. Ada beberapa rasio yang termasuk dalam leverage ratio antara lain Debt to Equity Ratio yang menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang yang dimiliki, Times Interest Earned yang mengukur pengaruh adanya modal luar bagi perusahaan dan Fixed Charged Coverage yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menanggung beban tetap. Dalam penelitian ini akan menggunakan Debt to Equity Ratio untuk mengetahui berapa besar peranan modal yang dimiliki oleh pemegang saham. Adanya perbedaan pembagian dividen oleh masing-masing perusahaan menunjukkan bahwa setiap perusahaan memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dalam menentukan kebijakan dividen. Secara konseptual apabila Cash Ratio dan Return on Asset perusahaan semakin meningkat pada setiap tahunnya, maka kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen yang semakin besar pula. Yang terjadi di dalam perusahaan selalu berfluktuasi setiap tahunnya, serta ada pula perusahaan yang membagikan dividen secara konstan setiap tahunnya meskipun likuiditas dan nilai pasar perusahaan tiap tahun selalu berubah. Pembagian dividen dalam perusahaan juga dipengaruhi oleh hutang. Apabila perusahaan memperoleh hutang baru untuk membiayai perluasan perusahaan, maka sebelumnya perusahaan harus sudah merencanakan bagaimana caranya untuk membayar kembali hutang tersebut. Apabila perusahaan mempunyai kebijakan

pelunasan hutang dari dana sendiri yang berasal dari keuntungan, maka perusahaan harus menahan sebagian besar pendapatannya untuk keperluan itu yang berarti akan dapat mengurangi jumlah laba yang dapat dibagikan sebagai dividen tunai. Dengan kata lain perusahaan harus membagikan dividen yang rendah. Dalam kaitannya dengan hal tersebut dapat diketahui bahwa Cash Ratio, Return on Asset dan Debt to Equity Ratio mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan oleh suatu perusahaan. BUMN yang merupakan suatu institusi profit oriented yang dimiliki oleh pemerintah merupakan Badan Usaha Milik Negara yang diatur didalam undang undang yang merupakan menjadi salah satu sumber penerimaan negara non pajak di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Intervensi pemerintah sebagai pemegang saham terbesar tidak dapat dihindarkan didalam penentuan kebijakan dividen perusahaan. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara non pajak, pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat sudah menentukan masing-masing target Dividen Payout Ratio yang harus dibayarkan oleh masingmasing BUMN. Terkadang juga untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah menambah target tersebut setiap tahunnya. Namun apakah dalam penentuan target Dividen Payout Ratio dari BUMN tersebut, pemerintah melihat dari sisi ukuran kemampuan perusahaan baik dari likuiditas, profitabilitas maupun leveragenya?. BUMN juga merupakan suatu perusahaan yang memerlukan dana internal untuk melakukan pertumbuhan melalui penambahan asset yang nantinya akan

menunjang kepada pertumbuhan laba perusahaan. Satu-satunya sumber dana internal yang dapat digunakan adalah laba ditahan, namun apabila Dividen Payout Rationya besar, maka laba ditahan yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan akan semakin kecil. Apabila dana yang digunakan untuk pengembangan perusahaan berasal dari sumber external melalui hutang, maka sekaligus juga akan membebani perusahaan dengan bunga dari hutang tersebut yang nantinya juga akan mengurangi laba perusahaan. Hal ini dapat kita lihat lebih jelas lagi melalui tabel 1.1 dibawah ini dimana porsi pembayaran dividen dari laba yang diperoleh masing-masing BUMN relatif tinggi setiap tahunnya dengan rata-rata 73,13 persen, sehingga rata-rata laba ditahan di perusahaan hanyalah sebesar 26,87 persen. Dari data tersebut muncul pertanyaan apakah pemerintah dalam menetapkan Dividen Payout Ratio yang tinggi tersebut setiap tahunnya juga melihat ukuran kemampuan suatu perusahaan baik dari likuiditas, profitabilitas maupun leveragenya? Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik lebih jauh untuk melakukan penelitian ini.

Tabel 1.1. Dividen Payout Ratio pada beberapa BUMN No NAMA BUMN TAHUN DPR 1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 2004 46% 2005 55% 2006 63% 2007 63% 2 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2004 50% 2005 48% 2006 48% 2007 49% 3 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk 2004 5% 2005 29% 2006 92% 2007 40% 4 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk 2004 49% 2005 26% 2006 501% 2007 50% 5 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 2004 27% 2005 50% 2006 59% 2007 89% 6 PT. Timah (Persero) Tbk 2004 46% 2005 47% 2006 50% 2007 50% 7 PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 2004 46% 2005 54% 2006 50% 2007 49% 8 PT. Adhi Karya (Persero) Tbk 2004 49% 2005 30% 2006 21% 2007 24% 9 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2004 51% 2005 50% 2006 50% 2007 45% 10 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 2004 27% 2005 32% 2006 25% 2007 32% Sumber : Lampiran 1

1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah : Apakah Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio baik secara simultan maupun parsial pada BUMN di Bursa Efek Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio baik secara simultan maupun parsial pada BUMN di Bursa Efek Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Perusahaan BUMN Menjadi referensi bagi perusahaan BUMN khususnya mereka yang listing di Bursa Efek Indonesia dalam menentukan langkah-langkah dan strategi dalam melakukan negosiasi kebijakan dividen dengan pemerintah. 2. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan referensi dalam menentukan target BUMN didalam kebijakan dividen kepada masing-masing BUMN.

3. Bagi Investor Sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan investasi terlebih dalam pengelolaan protofolio saham 4. Peneliti Berikutnya Diharapkan juga agar penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan sumber acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 5. Ilmu Pengetahuan Bagi Ilmu pengetahuan diharapkan sebagai sumber acuan dalam menentukan Dividen Payout Ratio dengan menjembatani antara kepentingan investor dan kepentingan perusahaan. 1.5. Originalitas Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang dilakukan dari penelitian sebelumnya seperti Prihantoro (1997), Sudarsi (2002), Dwiyani (2005), Anil dan Kapoor (2007), Palenti dan Evita (2008), namun semua peneliti tersebut diatas melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahan swasta sementara dalam penelitian ini ditujukan kepada BUMN dan hal-hal lain yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah periode penelitian, sektor perusahaan yang diteliti dan variabel-variabel bebas yang digunakan adalah merupakan suatu ukuran standart kemampuan suatu perusahaan baik dari sisi likuiditas, profitabilitas maupun leverage.