digilib.uns.ac.id 40 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Bedono merupakan salah satu Desa di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang terletak pada posisi 6 0 54 38,6-6 0 55 54,4 LS dan 110 0 28 39,6 11 0 30 22,8 BT dengan panjang pantai ± 6,4 km dan luas areal mangrove seluas ± 37,4 ha. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Sebelah utara : Laut Jawa Sebelah selatan : Desa Timbulsloko Sebelah barat : Desa Sidogemah dan Desa Purwosari Sebelah timur : Desa Sriwulan Desa Bedono merupakan daerah pesisir Laut Jawa yang memiliki curah hujan 1324 mm pertahun, ini berarti memiliki 59 hari hujan. Pada bulan Juni September arus anginnya berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau dan pada bulan Desember Maret mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik, sehingga terjadi musim penghujan. Jarak Desa Bedono dengan pusat administratif adalah sebagai berikut : Jarak dari Kecamatan Jarak dari kabupaten : 2 km :16 km Jarak dari ibukota propinsi (Monografi Desa Bedono, 2010). : 10 km B. Keadaan Penduduk Keadaan penduduk di suatu daerah menggambarkan kondisi sosial ekonomi penduduk di daerah tersebut. Berikut ini adalah data keadaan penduduk di Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak pada tahun 2010. 40
digilib.uns.ac.id 41 1. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Desa Bedono Keamatan Sayung Kabupaten Demak dibedakan menjadi dua macam yaitu kepadatan penduduk geografis dan kepadatan penduduk agraris. Kepadatan penduduk geografis adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah per km 2, sedangkan kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan pertanian. Di Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak ini lahan pertanian yang banyak diusahakan adalah pertanian tambak. Luas Desa Bedono kurang lebih 7,39 km 2, sedangkan luas lahan pertanian tambaknya adalah 600,80 ha. Perhitungan untuk kepadatan penduduk geografis dan agraris adalah sebagai berikut ini. 4.777 ijwt. aeujwt.hjwt. Jwt.rŹaerh h n, ae Jwt. = = 646,41 ijwt./n,912 7,39 n,912 4.777 jiwa Kepada tan PendudukAgraris= = 7,95 jiwa / ha 600,80 ha Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui kepadatan penduduk geografis sebesar 647 jiwa/ km 2 artinya dalam luas wilayah satu km 2, terdapat 467 jiwa yang menempati wilayah tersebut. Demikian pula dengan kepadatan penduduk agraris sebesar 8 jiwa/ ha artinya dalam luas lahan sebesar 1 ha dikerjakan oleh 8 orang. Dengan demikian Kecamatan Baturetno dapat dikatakan sebagai daerah padat penduduk karena dalam luas wilayah 1 km 2 terdapat 467 jiwa yang menempati luas wilayah tersebut. 2. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Keadaan penduduk berdasarkan produktivitasnya dapat dilihat dari umur atau usia yang dimiliki seseorang pada saat itu. Penduduk diklasifikasikan sebagai usia belum produktif (0-15 tahun), usia produktif (16-60 tahun), dan usia tidak produktif (lebih dari 60 tahun). Penduduk di Desa Bedono berjumlah 4.777 jiwa, yang terdiri dari 2.278 orang penduduk laki-laki dan 2.499 commit orang to penduduk user perempuan.
digilib.uns.ac.id 42 Tabel 4.1 Penduduk Desa Bedono Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 Kelompok Umur Perempuan Laki-laki (jiwa) (Tahun) (Jiwa) 0-4 245 280 5-14 589 624 15-19 274 308 20-24 215 243 25-59 792 858 60 keatas 163 186 Jumlah 2278 2499 Sumber : Data Monografi Kecamatan Sayung Tahun 2010 Tabel 4.1 mengenai data penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digunakan untuk menghitung Angka Beban Tanggungan (ABT) di Desa Bedono. ABT adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia non produktif (penduduk umur <14 tahun dan penduduk umur >60 tahun) dengan jumlah penduduk usia produktif (penduduk umur 15-59 tahun). Jumlah penduduk usia non produktif adalah 2.087 orang dan penduduk usia produktif adalah 2.690 jiwa. sebagai berikut: pėú = dk/dk/m dk/m dk/dk/m dk/m 100 2.087 = x 100 = 0,77 2.690 Perhitungan ABT adalah Berdasarkan perhitungan Angka Beban Tanggungan tersebut diketahui besarnya Angka Beban Tanggungan yaitu sebesar 1 artinya dalam setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 1 penduduk usia non produktif. Berdasarkan data tersebut maka komposisi penduduk menurut umur dapat mendorong pembangunan ekonomi Desa Bedono karena jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dibanding jumlah penduduk usia nonproduktif. Semakin besar rasio antara jumlah kelompok non produktif dan jumlah commit kelompok to user produktif maka akan semakin besar
digilib.uns.ac.id 43 beban tanggungan bagi kelompok yang produktif terhadap kelompok non produktif. Hal ini dapat berpengaruh terhadap proses pembangunan perekonomian yang sedang dijalankan. 3. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Penduduk Desa Bedono berjumlah 4.777 jiwa, yang terdiri dari 2.278 orang penduduk laki-laki dan 2.499 orang penduduk perempuan. Berdasarkan angka tersebut, maka dapat dihitung sex ratio. Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Jika sex ratio kurang dari 100 maka jumlah penduduk lakilaki lebih sedikit dari jumlah penduduk perempuan. Jika sex ratio sama dengan 100 maka jumlah penduduk laki-laki sama dengan jumlah penduduk perempuan. Dan jika sex ratio lebih dari 100 maka jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan. Adapun perhitungan sex ratio adalah sebagai berikut ini. JumlahPendudukLaki- laki 2.278 SexRatio = x100 = x100 = 91,15 JumlahPendudukPerempuan 2.499 Berdasarkan perhitungan di atas diketahui besarnya sex ratio sebesar 91. Artinya dalam setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 91 orang penduduk laki-laki. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan mempengaruhi pembagian pekerjaan dalam bidang pertanian. Pekerjaan dalam bidang pertanian lebih banyak dikerjakan oleh laki-laki karena dianggap memiliki tenaga yang lebih besar dibandingkan tenaga perempuan. 4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk di Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak bekerja di berbagai sektor guna mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga. Berikut ini adalah gambaran penduduk menurut mata pencaharian.
digilib.uns.ac.id 44 Tabel 4.2 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Bedono Tahun 2010 Jumlah No Mata Pencaharian Persentase (%) (Orang) 1. Petani 81 2,35 2. Buruh Tani Tambak 913 26,44 3. Nelayan 681 19,72 4. Wiraswasta/pedagang 415 12,01 5. Buruh Industri 543 15,72 6. Buruh Bangunan 584 16,91 7. TNI/ POLRI 49 1,42 8. Transportasi 47 1,36 9. Pensiunan 10 0,29 10. Lainnya 130 3,76 Jumlah 3.453 100,00 Sumber : Data Monografi Kecamatan Sayung Tahun 2010 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar (26,44 persen) penduduk Desa Bedono bekerja pada sektor pertanian yaitu sebagai buruh tani tambak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian dalam sektor pertanian masih memegang peranan utama bagi masyarakat di Desa Bedono dalam mencukupi kebutuhan hidup seharihari. 5. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk menunjukkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu daerah tersebut. Hal ini dapat juga digunakan untuk mengetahui potensi penduduk secara umum.
digilib.uns.ac.id 45 Tabel 4.3. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Bedono Tahun 2010 Jumlah No. Jenjang Pendidikan Persentase (%) (Orang) 1 Tidak/ belum sekolah 548 14,59 2 Belum tamat SD 566 15,07 3 Tidak tamat SD 517 13,77 4 SD 506 13,48 5 SLTP 815 21,70 6 SLTA 790 21,04 7 Akademi/PT 13 0,35 Jumlah 3.755 100,00 Sumber : Data Monografi Kecamatan Sayung Tahun 2010 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.3 penduduk Desa Bedono yang pendidikannya tamat SD ke atas sebesar 56,57%, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Bedono tergolong sedang. Hal itu dikarenakan penduduk di Desa Bedono sudah merasa bahwa pendidikan adalah hal yang penting. Apalagi didukung oleh pemerintah yang menetapkan setiap penduduk harus menempuh pendidikan sembilan tahun. Pendidikan penduduk yang tinggi di suatu daerah dapat membuat daerah tersebut semakin maju. C. Keadaan Pertanian Sebagian besar penduduk yang tinggal di pedesaan bermata pencaharian sebagai petani. Berikut ini adalah gambaran mengenai keadaan pertanian di Desa Bedono: 1. Penggunaan Lahan Pertanian pada tabel 4.4. Luas penggunaan lahan pertanian di Desa Bedono dapat dilihat
digilib.uns.ac.id 46 Tabel 4.4. Luas Penggunaan Lahan Pertanian di Desa Bedono Tahun 2010 Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%) a. Tanah Sawah 00,00 00,00 b. Lahan Tambak 629,00 83,48 c. Pekarangan 74,50 9,89 d. Tegalan/Kebun 50,00 6,64 Jumlah 753,50 100,0 Sumber: Data Monografi Kecamatan Sayung Tahun 2010 Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan pertanian di Desa Bedono yang terbesar adalah lahan pertambakan, yaitu 83,48 persen, sedangkan penggunaan lahan pertanian lainnya yaitu pekarangan sebesar 9,89 persen dan lahan tegalan sebesar 6,64 persen. Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak terletak di kawasan pesisir pantai, sehingga tidak ditemukan tanah sawah. Hal ini juga didukung oleh tingginya rob, sehingga tidak ada tanah yang bisa dijadikan lahan persawahan. 2. Komoditas Utama Komoditas yang diusahakan di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi tanah, topografi dan sumber daya manusia. Sehingga komoditas di setiap daerah tidak sama. Komoditas utama di Desa Bedono adalah ikan bandeng. 3. Kelembagaan Pertanian Kelembagaan di bidang pertanian yang ada di Desa Bedono terdapat 2 kelompok Tani yaitu Kelompok Tani Mangrove Bahari, yaitu kelompok tani binaan dari LSM OISCA dan Kelompok Tani Mina Bahari, yaitu kelompok tani yang binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak.