METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENILITIAN

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), EPS

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

METODE PENELITIAN. pinjaman, suku bunga BI rate, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, dan suku

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

Transkripsi:

45 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan melalui pengolahan data yang dihitung secara bulanan dari periode 2008:01 sampai 2013:12. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi e-views 4.0. Tabel 2. Nama, Satuan Pengukuran Variabel, dan Sumber Data No. Nama Variabel Satuan Pengukuran Simbol Sumber 1. Volume Transaksi Kartu Kredit Juta Transaksi VTKK BI 2. Volume Transaksi Kartu ATM Juta Transaksi VTKA BI 3. Volume Transaksi Kartu Debit Juta Transaksi VTKD BI 4. Volume Transaksi e-money Juta Transaksi VTUE BI 5. Permintaan Uang Kartal Miliar Rupiah CUR BI

46 B. Definisi Operasional Variabel 1. Volume Transaksi Kartu Kredit Volume transaksi kartu kredit merupakan jumlah transaksi yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan kartu kredit dan dinyatakan dalam. Data diperoleh dari Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia secara bulanan periode 2008:01 sampai dengan 2013:12. 2. Volume Transaksi Kartu ATM Volume transaksi kartu ATM yang berarti jumlah transaksi yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan kartu ATM. Data diperoleh dari Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia secara bulanan periode 2008:01 sampai dengan 2013:12. 3. Volume Transaksi Kartu Debit Volume transaksi kartu debit adalah jumlah transaksi yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan kartu debit. Data diperoleh dari Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia secara bulanan periode 2008:01 sampai dengan 2013:12. 4. Volume Transaksi Uang Elektronik (E-Money) Volume transaksi uang elektronik (e-money) yang berarti jumlah transaksi yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan uang elektronik (e-money). Data diperoleh dari Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia secara bulanan periode 2008:01 sampai dengan 2013:12.

47 5. Permintaan Uang Kartal Permintaan uang yang dipakai dalampenelitian ini adalah uang kartal. Data diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia secara bulanan periode 2008:01 2013:12. C. Metode Analisis Data 1. Model Ekonomi Model ekonomi yang menggambarkan hubungan antara permintaan uang kartal, variabel volume transaksi APMK (kartu kredit, kartu ATM, kartu debit) dan e- money, dapat ditulis sebagai berikut : CUR = f( VT KK, VT KA, VT KD, VT UE)...(3.1) Dimana: CUR = permintaan uang kartal VTKK = volume transaksi kartu kredit VTKA = volume transaksi kartu ATM VTKD = volume transaksi kartu debit VTUE = volume transaksi uang elektronik (e-money) 2. Model ECM ( Error Correction Model) Uji Error Correction Model atau ECM digunakan untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang. ECM juga digunakan untuk melihat hubungan jangka pendek dari variabel-variabel yang digunakan. Selain dapat mengetahui pengaruh model ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang model ECM juga memiliki kegunaan diantaranya mengatasi data yang tidak stasioner dan masalah regresi lancung.

48 Ciri-ciri regresi lancung adalah ditandai dengan adanya R 2 yang tinggi namun memiliki nilai Durbin Watson yang rendah (Shocrul,2011). Model ini dapat menjelaskan perilaku jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun model ECM yang digunakan adalah sebagai berikut: D(CUR) t = β 0 + β 1 D( VT KK) t + β 2 D( VT KA) t + β 3 D( VT KD) t + β 4 D( VT UE) t + β 5 ( VT KK) t-1 +β 6 ( VT KA) t-1 + β 7 ( VT KD) t-1 + β 8 ( VT UE) t-1 + β 9 ECT + ut...(3.2) ECT = VT KK t-1 + VT KA t-1 + VT KD t-1 + VT UE t-1 CUR t-1 Dimana: CUR = permintaan uang kartal VTKK = volume transaksi kartu kredit VTKA = volume transaksi kartu ATM VTKD = volume transaksi kartu debit VTUE = volume transaksi uang elektronik (e-money) DCUR = CUR t CUR t-1 D VT KK = VT KK t VTKK t-1 D VT KA = VT KA t VT KA t-1 D VT KD = VT KD t VTKD t-1 D VT UE = VT UE t VTUE t-1 β 0 = konstanta β 1,2,,8 = koefisien ECM β 9 = koefisien Error Correction Term (ECT) ut = variabel pengganggu t = periode waktu Besaran koefisien regresi jangka panjang permintaan uang kartal dicari dengan menggunakan rumus : Konstanta = β 0 / β 9 VTKK = (β 5 + β 9 ) / β 9 VTKA = (β 6 + β 9 ) / β 9 VTKD = (β 7 + β 9 ) / β 9 VTUE = (β 8 + β 9 ) / β 9

49 D. Prosedur Analisis Data Sebelum melakukan analisa data menggunakan model ECM, maka perlu dilakukan beberapa tahap untuk menguji kelayakan model tersebut. Beberapa tahap yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Uji Stasioneritas (Unit Root Test) Uji stasioneritas akar unit (unit root test) merupakan uji yang pertama harus dilakukan sebelum melakukan analisis regresi dari data yang dipakai. Tujuan uji stasioneritas adalah untuk melihat apakah rata-rata varians data konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua atau lebih data runtun waktu hanya tergantung pada kelambanan antara dua atau lebih periode waktu tersebut. Pada umumnya, data time-series sering kali tidak stasioner. Jika hal ini terjadi, maka kondisi stasioner dapat tercapai dengan melakukan diferensiasi satu kali atau lebih. Metode pengujian unit root yang digunakan dalam penelitian ini adalah Phillips- Perron unit root test. Prosedur uji unit root adalah: 1. Dalam uji unit root yang pertama dilakukan adalah menguji masingmasing variabel yang kita gunakan untuk penelitian dari setiap level series. 2. Jika semua variabel adalah stasioner pada tingkat level, maka estimasi terhadap model yang digunakan adalah regresi Ordinary Least Square (OLS). 3. Dan jika seluruh data dinyatakan tidak stasioner, maka langkah selanjutnya adalah menentukan first difference dari masing-masing

50 variabel tersebut dan kemudian, melakukan uji unit root kembali terhadap first difference dari series. 4. Jika pada tingkat first difference dinyatakan telah stasioner, maka estimasi terhadap model tersebut dapat menggunakan metode kointegrasi. Jika, hasil uji menolak hipotesis yang menyatakan adanya unit root pada semua variabel, berarti semua variabel adalah stasioner, sehingga estimasi yang digunakan adalah OLS. Namun, jika hasil uji menerima hipotesis tersebut, yang berarti bahwa terdapat unit root pada tiap variabel atau data tersebut tidak stasioner, maka estimasi yang digunakan adalah metode kointegrasi. Jika Phillips- Perron test statistic lebih besar dari nilai kritis maka H 0 ditolak dan H a diterima atau dengan kata lain data sudah stasioner. Sebaliknya, jika Phillips-Perron test statistic lebih kecil dari nilai kritis maka H 0 diterima dan H a ditolak atau dengan kata lain data mengandung unit root (data tidak stasioner). 2. Uji Kointegrasi Dalam penelitian ini, uji kointegrasi menggunakan uji Engle-Granger dengan diawali melakukan regresi persamaan dan kemudian mendapatkan residualnya. Dari residual ini, kemudian kita uji dengan uji stasionary Phillips-Perron. Kemudian, dari hasil estimasi nilai statistik Phillips-Perron dibandingkan dengan nilai kritisnya. Nilai statistik Phillips-Perron diperoleh dari koefisien β 1. Jika, nilai statistiknya lebih besar dari nilai kritisnya maka variabel-variabel yang diamati saling berkointegrasi atau mempunyai hubungan jangka panjang dan jika sebaliknya, maka variabel yang diamati tidak berkointegrasi (Widarjono, 2007).

51 Uji ini dilakukan setelah uji stasioneritas dan telah berintegrasi pada derajat yg sama. Uji kointegrasi dilakukan dengan cara menguji stasioneritas dari residual, jika ternyata residual tidak mengandung akar unit atau data stasioner I(0) maka variabel-variabel di dalam model terkointegrasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya keseimbangan jangka panjang antar variabelvariabel yang diamati. E. Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik 1.1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Jarque- Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal jika Jarque Bera > Chisquare, dan atau probabilitas (p-value) > α = 5%. H 0 : Jarque Bera stat > Chi square, p-value < 5%, residual tidak terdistribusi dengan normal. H a : Jarque Bera stat < Chi square, p-value > 5%, residual terdistribusi dengan normal.

52 1.2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah hubungan linier yang terjadi diantara variabel-variabel independen, meskipun terjadinya multikolinearitas tetap menghasilkan estimator yang BLUE (Best Linier Unbias Estimation). Menurut Studentmund (2001), jika VIF < 5 maka antara variabel independen tidak terjadi hubungan yang linear (tidak ada multikolinearitas). Pengujian terhadap gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil estimasi. H 0 H a : Nilai VIF > 5, maka ada multikolinearitas dalam model regresi. : Nilai VIF < 5, maka tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. 1.3. Uji Autokorelasi Autokolerasi adalah keadaan dimana faktor-faktor pengganggu yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan, pengujian terhadap gejala autokorelasi dalam model analisa regresi dilakukan dengan pengujian Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-square. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah autokolerasi adalah sebagai berikut : H 0 : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah autokolerasi. H a : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas

53 1.4. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian dari residual model regresi yang digunakan dalam penelitian tidak homokedastis atau dengan kata lain tidak konstan. Data yang diambil dari pengamatan satu ke lain atau data yang diambil dari observasi satu ke yang lain tidak memiliki residual yang konstan atau tetap. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka dapat digunakan metode uji White. Uji keberadaan heteroskedastisitas dilakukan dengan menguji residual hasil estimasi menggunakan metode White Heteroskedasticity Test (No Cross Term) dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-square. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : H 0 : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah heteroskedastisitas. H a : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 2. Uji Hipotesis Setelah uji asumsi klasik dan didapatkan model yang telah BLUE, langkah selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian : 2.1. Uji t - Statistik Uji t- statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

54 (Ghozali, 2011). Pengujian hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df = (n-k-1). Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian sebagai berikut : H 0 : β1 = 0 variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H a : β2 0 variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H 0 ditolak dan H a diterima, jika t-hitung > t-tabel H 0 diterima dan H a ditolak, jika t-hitung t-tabel Jika H 0 ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika H 0 diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. 2.2. Uji F - Statistik Pengujian ini memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara keseluruhan dengan menggunakan uji statistik F-hitung dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df 1 = (k- 1) dan df 2 = (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: H 0 : bi = 0, variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat H a : bi 0, ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat.

55 Kriteria pengujiannya adalah: H 0 ditolak dan H a diterima, jika F-hitung > F-tabel (signifikan) H 0 diterima dan H a ditolak, jika F-hitung F-tabel (tidak signifikan) Jika H 0 ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika H 0 diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.