PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk


PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT ALKINDO NARATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

30 Juni 31 Desember

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

KELOMPOK USAHA PT. INTER DELTA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN ( NERACA ) PER 30 SEPTEMBER 2012 (Belum diaudit) dan 31 DESEMBER 2011

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah


DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Jumlah Aset Lancar 164,324,439, ,734,437,903

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

30 September 31 Desember Catatan

PT MAHAKA MEDIA TBK. DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

Beban Penjualan 25 (9,764,690,438) (9,936,195,265) Beban Umum dan Administrasi 26 (13,481,816,814) (14,723,377,714)

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (Mata Uang Rupiah) 2

3

LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Daftar isi Halaman Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian 3 Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian 4 Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian 5 Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian 6-39 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2h,2k,3,20 16.555.172.605 13.546.186.318 Piutang usaha - bersih 2d,2h,2k,4,8,12,20 38.815.728.165 33.035.897.088 Piutang lain-lain 2h 27.351.105 49.188.250 Persediaan 2e,5,8,12 42.752.928.680 32.080.621.571 Pajak dibayar di muka 11 309.490.964 41.144.501 Uang muka dan biaya dibayar di muka 2f 6.483.959.515 5.560.687.190 Jumlah Aset Lancar 104.944.631.033 84.313.724.918 ASET TIDAK LANCAR Taksiran klaim atas kelebihan pajak 2l,11 360.917.590 - Aset pajak tangguhan 2l,11 1.384.424.602 791.643.650 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 28.591.506.867 pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 22.615.791.896 pada tanggal 31 Desember 2010 2g,6,8,12 56.213.932.646 37.346.130.035 Aset lain-lain 7,24 13.036.889.025 28.461.064.668 Jumlah Aset Tidak Lancar 70.996.163.863 66.598.838.353 JUMLAH ASET 175.940.794.896 150.912.563.271 Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank 2h,8 28.826.810.366 31.763.244.157 Hutang usaha 2h,2k,9,20 10.555.860.758 5.916.630.425 Hutang lain-lain 2h,10 2.639.751.721 3.598.678.468 Uang muka pelanggan 292.391.473 89.390.852 Biaya masih harus dibayar 2h 3.798.847.564 468.012.216 Hutang pajak 2l,11 1.222.759.635 533.532.563 Hutang bank jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun 12 2.927.631.588 4.074.060.150 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 50.264.053.104 46.443.548.831 LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 12 21.108.140.325 4.651.864.020 Liabilitas Imbalan kerja 2j,13 673.820.010 673.820.010 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 21.781.960.335 5.325.684.030 JUMLAH LIABILITAS 72.046.013.439 51.769.232.861 EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar- 1.350.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 600.000.000 saham 14 60.000.000.000 60.000.000.000 Agio saham 2n,15 10.505.453.656 10.505.453.656 Saldo laba 10.429.950.048 7.358.223.319 Sub-jumlah 80.935.403.704 77.863.676.975 Kepentingan Nonpengendali 2b 22.959.377.753 21.279.653.435 JUMLAH EKUITAS 103.894.781.457 99.143.330.410 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 175.940.794.896 150.912.563.271 Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 2

. PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2011 2010 (Sembilan bulan) (Sembilan bulan) PENJUALAN BERSIH 2i,16 159.868.692.973 125.737.492.223 BEBAN POKOK PENJUALAN 2i,17 ( 123.894.168.726) ( 95.916.557.014) LABA KOTOR 35.974.524.247 29.820.935.209 BEBAN USAHA 2i,18 Penjualan dan distribusi 21.080.628.644 11.584.823.009 Umum dan administrasi 5.188.268.362 7.198.491.997 Jumlah Beban Usaha 26.268.897.006 18.783.315.006 LABA USAHA 9.705.627.241 11.037.620.203 Beban Keuangan ( 3.599.641.566) ( 3.904.630.702) Pendapatan Keuangan 368.366.245 34.268.579 LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 6.474.351.919 7.167.258.080 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2l,11 Kini ( 2.315.681.824) ( 1.940.277.706) Tangguhan 592.780.951 134.882.248 Jumlah beban pajak penghasilan - bersih ( 1.722.900.872) ( 1.805.395.458) LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 4.751.451.047 5.361.862.622 Laba bersih/ total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 3.071.726.728 4.049.120.386 Kepentingan nonpengendali 2b 1.679.724.319 1.312.742.236 Jumlah 4.751.451.047 5.361.862.622 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2m,21 5,12 6,75 Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal Ditempatkan dan Kepentingan Disetor Penuh Agio Saham Saldo laba Jumlah Nonpengendali Jumlah Ekuitas Saldo 1 Januari 2010 60.000.000.000 10.505.453.656 3.334.311.912 73.839.765.568 19.932.386.767 93.772.152.335 Laba bersih Januari-September 2010-4.049.120.386 4.049.120.386 1.312.742.236 5.361.862.622 Saldo 30 September 2010 60.000.000.000 10.505.453.656 7.383.432.298 77.888.885.954 21.245.129.003 99.134.014.957 Saldo 1 Januari 2011 60.000.000.000 10.505.453.656 7.358.223.319 77.863.676.975 21.279.653.435 99.143.330.410 Laba bersih Januari-September 2011 3.071.726.728 3.071.726.728 1.679.724.319 4.751.451.047 Saldo 30 September 2011 60.000.000.000 10.505.453.656 10.429.950.047 80.935.403.703 22.959.377.753 103.894.781.457 Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 4

LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2011 2010 (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 154.291.862.516 122.925.908.260 Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan ( 131.048.874.578) ( 100.599.455.665) Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 23.242.987.938 22.326.452.595 Pembayaran pajak ( 1.894.801.215) ( 718.253.264) Pembayaran beban bunga ( 3.327.626.657) ( 3.349.891.992) Penerimaan/(Pembayaran) lain-lain ( 19.180.206.261) ( 13.809.943.388) Penerimaan penghasilan bunga 316.909.017 34.268.579 Penerimaan/(Pembayaran) piutang lain-lain 21.837.145 295.867.060 Kas Bersih Diperoleh/(Digunakan) Dari Aktivitas Operasi ( 820.900.034) 4.778.499.590 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap 6 ( 9.070.272.580) ( 1.307.159.835) Perolehan aset lain-lain ( 619.683.613) ( 223.909.007) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( 9.689.956.193) ( 1.531.068.842) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank 16.456.276.305 2.438.807.781 Pembayaran hutang bank ( 2.936.433.791) ( 8.951.771.288) Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan 13.519.842.514 ( 6.512.963.507) PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3.008.986.287 ( 3.265.532.759) KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3 13.546.186.318 6.377.078.330 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 16.555.172.605 3.111.545.571 INFORMASI TAMBAHAN : Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap dari hutang lain-lain 1.020.000.000 - Penambahan aset tetap dari aset lain-lain 15.773.245.000 - Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 5

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Sekawan Intipratama Tbk ( Perusahaan ) didirikan berdasarkan akta Notaris Lilia Devi Indrawati, SH No. 68 tanggal 5 November 1994, yang diubah dengan akta No. 266 tanggal 28 Desember 1994 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-179 HT.01.01.TH.95 tanggal 5 Januari 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 19 Tambahan No. 1466 tanggal 5 Maret 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 42 tanggal 16 Mei 2008 dari notaris Maria Tjandra, SH, mengenai perubahan status menjadi perusahaan terbuka dan perubahan anggaran dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40 tahun 2007. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU - 37192.AH.01.02. TH.2008 tanggal 1 Juli 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang perindustrian, perdagangan, pertambangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, percetakan, dan jasa. Kegiatan utama Perusahaan adalah di bidang industri percetakan dan perdagangan. Perusahaan dan pabriknya berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan telah memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2003. b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tanggal 26 September 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S-6957/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 240.000.000 saham (Nominal Rp 100/saham) Perusahaan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 150 per saham. Pada tanggal 17 Oktober 2008 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 September 2011, seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Pada tanggal 30 September 2011, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris utama : Teguh Luntoro Komisaris : Jusuf Herjanto Komisaris independen : Vern Subagya Direktur utama : Onny Soendjaja Direktur : Yenny Listyowati Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris utama : Teguh Luntoro Komisaris : Jusuf Herjanto Komisaris independen : Ridwan Halim Direktur utama : Onny Soendjaja Direktur : Yenny Listyowati 6

1. UMUM (Lanjutan) Pada tanggal 16 Juni 2011, pemegang saham Perusahaan menyetujui pengangkatan Vern Subagya menggantikan Ridwan Halim sebagai Komisaris Independen. Jumlah gaji dan kesejahteraan dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Entitas Anak selama periode 2011 dan 2010, masing-masing adalah sebesar Rp 1.051.045.664 dan Rp 930.310.478. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 194 dan 208 orang karyawan tetap (tidak diaudit). d. Entitas Anak Laporan keuangan interim konsolidasian periode 2011 dan 2010 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dimiliki secara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Aset Persentase kepemilikan Tahun operasional30 September 31 Desember Domisili komersial 2011 2010 2011 (Rp) 2010 (Rp) PT Zensei Indonesia Gresik 2006 65% 65% 134.424.751.078 99.491.892.657 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ( SAK ), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM- LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan ditertibkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan Keuangan interim konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim (keduanya diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011). PSAK No.1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancer dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Sedangkan PSAK No.3 (Revisi 2010) mengatur penyajian minimum laporan keuangan interim, serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. Penerarapan PSAK No.1 (Revisi 2009) dan PSAK No. 3 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian. 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Lanjutan) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan interim konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas interim konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas interim konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak. b. Prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara restrospektif PSAK No.4 (Revisi 2009), Laporan keuangan interim konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali ( KNP ); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No.4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan interim konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No.4 (Revisi 2009) tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapan terkait. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Sebuah transaksi dan saldo akun antar Perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan interim konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, dimana perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk selisih positif dan ke laporan laba rugi untuk selisih negatif. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri kas kas, bank, dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan serta tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang, diklasifikasikan sebagai Setara Kas. d. Piutang Usaha Piutang usaha dinyatakan sebesar nilai faktur dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang. Penyisihan ditentukan berdasarkan kebijakan yang terdapat di catatan 2h. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai terendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi bersih. Nilai perolehan ditentukan dengan metode rata-rata yang meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul hingga persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mancakup alokasi yang layak atas biaya produksi tidak langsung tetap dan variabel, di samping bahan baku dan upah langsung. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan persediaan usang ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya. f. Biaya dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaatnya dengan metode garis lurus. g. Aset Tetap Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), Aset Tetap dan Aset Lain-lain dan PSAK No. 17 (1994), Akuntansi Penyusutan. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap. Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan. Penyusutan atas aset tetap menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan estimasi masa manfaat sebagai berikut: Tahun Bangunan 20 Mesin dan peralatan, instalasi listrik 8-16 Alat pengangkutan, inventaris kantor dan pabrik 4-8 Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya khusus sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis, mana yang lebih pendek. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Instrumen keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pelaporan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara regular) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan yang Dinilai Pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasi pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalaui laba atau rugi pada tanggal 30 September 2011. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain termasuk dalam kategori ini. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 September 2011. 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual pada tanggal 30 September 2011. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan mencakup hutang usaha dan hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, dan hutang bank. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut : Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Instrumen keuangan (Lanjutan) Perusahaan tidak mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 30 September 2011. Hutang dan Pinjaman Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar (arm s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Penyesuaian Risiko Kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Instrumen keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset Keuangan Dicatat Sebesar Biaya Perolehan yang Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Instrumen keuangan (Lanjutan) Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. Dalam hal instrumen hutang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun Penghasilan Bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen hutang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Pengakuan Penjualan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya criteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). j. Imbalan Kerja Perusahaan dan Entitas Anak mengakui penyisihan atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) Imbalan Kerja, atas kesejahteraan karyawan dengan metode yang disyaratkan dalam standar tersebut. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyediaan imbalan kerja ditentukan menggunakan metode penilaian aktuaria "Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui di akhir periode pelaporan tahun sebelumnya melebihi 10% dari jumlah nilai kini liabilitas imbalan kerja pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan. k. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 30 September 2010, kurs tengah yang digunakan adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing 30 September 2011 31 Desember 2010 30 September 2010 Dolar Amerika Serikat (USD)1 8.823 8.991 8.924 Yen Jepang (JPY)1 115,24 110 106,76 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l. Manfaat (beban) Pajak Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. m. Laba per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing periode dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada periode yang bersangkutan, yaitu 600.000.000 saham pada tanggal 30 September 2011 dan 2010. n. Agio Saham Agio saham merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan. o. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.5 (Revisi 2009), Segmen Operasi. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena terdapatnya risiko melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan dimasa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut. 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 31 Desember 2010 Kas 219.297.063 251.140.196 Bank Dalam Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 495.318.932 628.887.511 PT Bank Mutiara Tbk 66.856.582 30.551.956 PT Bank Ganesha 32.113.209 324.155.571 PT Bank Permata Tbk 2.557.369.549 - Dalam Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk (USD 2.496 pada tanggal 31 Desember 2010) - 22.438.209 PT Bank Mutiara Tbk (USD 10.287 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 15.559 pada tanggal 31 Desember 2010) 90.767.407 139.889.441 PT Bank Central Asia Tbk (USD 9.970 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 205.881 pada tanggal 31 Desember 2010) 87.969.192 1.851.079.308 Dalam Yen Jepang PT Bank CIMB Niaga Tbk (JPY 47.558 pada tanggal 30 September 2011 dan JPY 2.702.613 pada tanggal 31 Desember 2010) 5.480.672 298.044.126 Deposito Berjangka Dalam Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 10.000.000.000 Bank ICBC Indonesia 13.000.000.000 Jumlah 16.555.172.605 13.546.186.318 19

4. PIUTANG USAHA a. Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 31 Desember 2010 _ Lokal Pihak ketiga Dalam Rupiah 37.398.417.263 32.317.134.707 Dalam Dolar Amerika Serikat (USD 133.959 pada tanggal 30 September 2011 dan USD 72.580 pada tanggal 31 Desember 2010) 1.153.275.412 656.382.852 Ekspor Pihak ketiga Dalam Dolar Amerika Serikat (USD 44.137 pada tanggal 30 September 2011) 385.806.761 - Dalam Yen Jepang (JPY 1.710.000 pada tanggal 31 Desember 2010) - 184.150.800 Jumlah 38.937.499.436 33.157.668.359 Penyisihan penurunan nilai piutang ( 121.771.271) ( 121.771.271) Bersih 38.815.728.165 33.035.897.088 b. Rincian piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 30 September 2011 31 Desember 2010 _ Sampai dengan 1 bulan 24.552.227.806 16.877.793.507 > 1 bulan - 3 bulan 9.262.281.804 11.367.960.864 > 3 bulan - 6 bulan 3.878.886.887 2.767.711.758 > 6 bulan - 1 tahun 1.207.466.639 1.432.625.710 > 1 tahun 36.636.301 711.576.520 Jumlah 38.937.499.436 33.157.668.359 Penyisihan penurunan nilai piutang ( 121.771.271) ( 121.771.271) Bersih 38.815.728.165 33.035.897.088 20

4. PIUTANG USAHA (Lanjutan) c. Mutasi penyisihan piutang ragu - ragu sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 _ Saldo pada awal periode 121.771.271 121.771.271 Pengurangan penyisihan periode berjalan - - Saldo pada akhir tahun 121.771.271 121.771.271 Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang yang telah dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 8 dan 12). 5. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 31 Desember 2010 _ Barang jadi 8.137.766.636 6.775.294.693 Barang dalam proses 10.152.358 - Bahan baku dan penolong 34.492.737.263 25.142.801.899 Lain-lain 112.272.424 162.524.979 Jumlah 42.752.928.680 32.080.621.571 Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan karena tidak ada persediaan usang atau akibat penurunan nilai lainnya. Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 33.600.000.000 pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 27.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 8 dan 12). 21

6. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan 30 September 2011 Biaya perolehan Hak atas tanah 3.039.120.000 800.000.000 3.839.120.000 Bangunan 7.278.798.729 4.757.000.000 12.035.798.729 Mesin dan peralatan 43.934.045.922 15.773.245.001 59.707.290.923 Instalasi listrik 880.451.015 1.031.909.354 1.912.360.369 Alat pengangkutan 1.340.908.130 1.020.000.000 2.360.908.130 Inventaris kantor dan pabrik 3.488.573.135 1.469.663.226 8.275.000 4.949.961.361 Jumlah 59.961.921.931 24.851.817.581 8.275.000 84.805.439.513 Akumulasi Penyusutan Bangunan 1.997.331.226 390.900.785 2.388.232.011 Mesin dan peralatan 16.429.027.086 4.630.388.807 21.059.415.893 Instalasi listrik 587.370.235 135.372.874 722.743.109 Alat pengangkutan 916.980.492 307.656.035 1.224.636.527 Inventaris kantor dan pabrik 2.685.057.857 513.235.532 1.814.063 3.196.479.327 Jumlah 22.615.766.896 5.977.554.033 1.814.063 28.591.506.867 Nilai Buku 37.346.130.035 56.213.932.646 31 Desember 2010 1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2010 Biaya perolehan Hak atas tanah 3.039.120.000 - - 3.039.120.000 Bangunan 7.278.798.729 - - 7.278.798.729 Mesin dan peralatan 43.004.683.853 929.362.069-43.934.045.922 Instalasi listrik 878.511.015 1.940.000-880.451.015 Alat pengangkutan 1.340.908.130 - - 1.340.908.130 Inventaris kantor dan pabrik 3.022.271.325 466.326.810-3.488.598.135 Jumlah 58.564.293.052 1.397.628.879-59.961.921.931 Akumulasi Penyusutan Bangunan 1.633.391.289 363.939.937-1.997.331.226 Mesin dan peralatan 12.606.044.058 3.822.983.028-16.429.027.086 Instalasi listrik 477.495.733 109.874.502-587.370.235 Alat pengangkutan 674.637.890 242.342.602-916.980.492 Inventaris kantor dan pabrik 1.996.382.635 688.700.222-2.685.082.857 Jumlah 17.387.951.605 5.227.840.291-22.615.791.896 Nilai Buku 41.176.341.447 37.346.130.035 22

6. ASET TETAP (Lanjutan) 30 September 2010 1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan 30 September 2010 Biaya perolehan Hak atas tanah 3.039.120.000 - - 3.039.120.000 Bangunan 7.278.798.729 - - 7.278.798.729 Mesin dan peralatan 43.004.683.853 929.362.070-43.934.045.923 Instalasi listrik 878.511.015 - - 878.511.015 Alat pengangkutan 1.340.908.130 - - 1.340.908.130 Inventaris kantor dan pabrik 3.022.271.325 377.797.764-3.400.069.089 Jumlah 58.564.293.052 1.307.159.834-59.871.452.886 Akumulasi Penyusutan Bangunan 1.633.391.289 272.954.953-1.906.346.242 Mesin dan peralatan 12.606.044.058 2.863.375.187-15.469.419.245 Instalasi listrik 477.495.733 82.360.407-559.856.140 Alat pengangkutan 674.637.890 181.756.951-856.394.841 Inventaris kantor dan pabrik 1.996.382.635 524.967.407-2.521.350.042 Jumlah 17.387.951.605 3.925.414.905-21.313.366.510 Nilai Buku 41.176.341.447 38.558.086.375 Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa bidang tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2024 sampai dengan tahun 2031. Manajemen berpendapat bahwa hak tersebut dapat diperpanjang apabila telah jatuh tempo karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 masing-masing dialokasikan sebagai berikut: 2011 2010 (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan) Beban pokok penjualan 5.455.952.278 3.625.329.720 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 18) 422.954.785 240.827.010 Beban penjualan (lihat Catatan 16) 98.646.970 59.258.175 Jumlah 5.977.554.033 3.925.414.905 Seluruh aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 25.202.760.000 dan US$ 3.422.000 ada tanggal 30 September 2011 dan Rp 22.121.335.000 dan US$ 3.422.000 pada tanggal 31 Desember 2010 yang menurut pendapat manajemen, cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Berdasarkan evaluasi, manajemen berpendapat tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang menunjukkan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010. 23