TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan. Untuk meningkatkan pertumbuhan maka perlu dilakukan pemberian pupk

dokumen-dokumen yang mirip
Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pertanian organik merupakan bagian dari pertanian alami yang dalam

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai sumber pencemaran. Limbah tersebut dapat berupa bahan organik dan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi masyarakat di sekitar

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERANGKAT UJI PUPUK ORGANIK (PUPO) (ORGANICFERTILIZER TEST KIT )

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk selanjutnya dibuang ke. yang muncul berkepanjangan antara pemerintah daerah dan masyarakat

PEMBUATAN KOMPOS DARI AMPAS TAHU DENGAN ACTIVATOR STARDEC

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan salah satu tanaman pangan dan

Dua puluh tahun silam lahan seluas 1 ha itu kering kerontang. Residu

Pengaruh Tingkat Konsentrasi dan Lamanya Inkubasi EM4 Terhadap Kualitas Organoleptik Pupuk Bokashi

TINJAUAN PUSTAKA. definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah. tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya kesejahteraan. penduduk, kebutuhan akan pangan dan sayuran segar juga terus meningkat.

Pembuatan Kompos Limbah Organik Pertanian dengan Promi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. kotoran manusia atau hewan, dedaunan, bahan-bahan yang berasal dari tanaman

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

BAB 6. BAHAN ORGANIK DAN ORGANISME TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN. Saat ini kelangkaan pupuk menjadi suatu masalah di Indonesia. Harga pupuk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. proses sintesis senyawa baru. Pembentukan tubuh tanah berlangsung dengan dua

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan

PEMBUATAN KOMPOS DENGAN MOL LIMBAH ORGANIK Dini Rohmawati Jurdik Kimia, FMIPA UNY

I. PENDAHULUAN. sekali limbah khususnya limbah organik. Limbah organik yang berbentuk padat

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik Dewasa ini pemerintah menggalakknan penggunaan bahan bahan yang ramah lingkungan. Untuk meningkatkan pertumbuhan maka perlu dilakukan pemberian pupk hayati yang bersifat ramah lingkungan yaitu pupuk organik. Pupuk organik bila digunakan dalam tanah akan merangsang mikrobia, meningkatkan aktivitas biologis, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki struktur penyimpanan air tanah dengan begitu meningkatkan kesuburan (Rosmarkam dan Yuwono, 2003). Bahan organik merupakan bahan yang berasal dari tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pupuk. Bahan organik yang berasal dari hewan merupakan kotoran hewan yang memiliki kandungan unsur hara sehingga dapat menyuburkan tanah. Hasilnya dapat mengembalikan kesuburan tanah (Musnamar, 2002) Bahan Organik yang berasal dari hewan mengandung unsur hara yang bervariasi tergantung pada makanan hewan tersebut. Menurut Sutedjo (1966) hewan yang banyak diberi makan biji bijian menyebabkan kotorannya mengandung unsur hara yang lebih tinggi. Rumah Kompos Rumah kompos berguna dalam pengembangan unit unit pengolahan kompos, sehingga dapat memberikan manfaat tambahan terhadap sampah sampah yang selama ini hanya dibuang begitu saja. Pada dasarnya rumah kompos adalah sebagai tempat pembuatan kompos. Namun dalam peranannya rumah kompos melakukan pembinaan terhadap petani padi sawah dengan mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos. Bangunannya berupa saung kecil, dimana tiangnya dapat terbuat dari bambu, dengan atap yang

terbuat dari daun rumbia. Namun perlu diperhatikan bahwa lantai dari rumah kompos ini harus beralaskan tanah. Karena dalam proses pembuatannya, kotoran ternak ini sifatnya panas jadi harus menggunakan lantai tanah agar mendapatkan rongga udara dari pori pori tanah. Adapun pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi dan kambing yang dipelihara dengan sistem kereman atau lumbung fermentasi a. Bahan dan Alat 1. Lumbung fermentasi ukuran 1 x 1 m untuk kapasitas 1 ton per periode pembuatan. Dasar atu alas bangunan dari tanah dengan tujuan agar kotoran sapi dan kambing agar dapat menyerap panas karea kotoran sapi dan kambing sifatnya yang panas. Dinding setinggi satu meter yang terbuat dari bambu dengan tujuan agar memberikan rongga udara melalui celah celah anyaman bambu. Atap terbuat dari daun rumbia atau bahan lainnya yang tersedia. 2. Alat alat yang diperlukan seperti cangkul, angkong dan sekop 3. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan aktivator yaitu Com A sebanyak 1 ltr, Urea 2 kg, Gula Merah 1 kg. b. Cara Pembuatan - Kotoran ternak dikumpulkan dan ditebarkan atau diserak di lapangan yang beralaskan semen, kemudian diratakan. - Setelah terkumpul kemudian kotoran ternak tadi dimasukkan ke dalam lumbung fermentasi dan dicampur dengan air + gula merah + urea + Com A. Pencampuran antara kotoran ternak dengan bahan aktivator dilakukan sedikit demi sedikit agar merata. Kemudian diadakan pembalikan secara terus menerus hingga merata.

- Kotoran ternak yang telah dicampur dengan bahan aktivator kemudian didiamkan selama kurang lebih 4 minggu. - Setelah empat minggu pupuk kompos telah matang. Untuk mendapatkan partikel pupuk organik yang reatif sama maka perlu dikeringkan dibawah sinar matahari secukupnya kemudian digiling dan dilakukan pengayakan dengan mesin Coper. Pupuk kompos yang sudah siap in selanjutnya disimpan dan siap didistribusikan. Evaluasi Peranan Rumah Kompos Sistem perencanaan mengharuskan adanya evaluasi atau penilaian hasil pelaksanaannya, yang kemudian dapat dipergunakan sebagai masukan balik (feedback) guna memperbaiki atau merencanakan kembali. Untuk keperluan ini diadakan pemantauan atau monitoring dan selanjutnya dilaporkan perkembangannya. Kegiatan ini dibuat pada waktu rencana dilaksanakan. Masukan kembali dapat dibentuk laporan-laporan resmi yaitu melalui daftar daftar isian atau formulir yang telah disusun sebelumnya, berita acara, memorandum dan sebagainya atau dapat berbentuk cara cara yang lebih santai (informal) melalui rapat-rapat staf berkala dimana dibicarakan dan diadakan pertukaran fikiran mengenai apa yang gagal atau tidak berhasil dicapai. Dalam evaluasi atau penilaian dicoba untuk mendapatkan informasi dan mencapai hasil suatu program atau dampak dari suatu kegiatan, bagaimana keadaan sebelum dan sesudah dilaksanakan suatu program/proyek. Disamping mencari informasi mengenai apa, juga dicari jawaban dari mengapa atau sebabnya hal-hal positif maupun negatif telah terjadi.evaluasi dapat dihubungkan dengan pengawasan. Dengan menentukan norma-norma atau kriteria mengenai hasil yang

harus dicapai, sekaligus pelaksana pelaksana diawasi melalui norma norma tersebut (Reksopoetranto,1992). Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai relevansi, efisiensi, efektifitas dan dampak dari kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Dengan demikian, kegiatan ini merupakan proses untuk memperbaiki dan menyempurnakan aktivitas yang sedang berjalan. Evaluasi juga dimaksud untuk membantu manajemen dalam merumuskan program dan pengambilan keputusan (Suryana,2007). Landasan Teori Pupuk kompos organik merupakan pupuk tanaman hasil dekomposisi bahanbahan organik dengan proses penguraian dan perombakan struktur organik dengan memanfaatkan mikroorganisme pengurai secara alami ( Pramudyati, 2002). Secara alami bahan bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi teknologi pengomposan. Baik pengomposan dengan teknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi. Pada prinsipnya pengembangan teknologi pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organic yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi pengomposan saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk mengatasi permasalahan limbah organik, seperti untuk mengatasi masalah sampah di kota kota besar, limbah organik industry, serta limbah pertanian dan perkebunan.

Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism) atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri sendiri. Gabungan dari mikroorganisme tersebut secara fisiologis mempunyai kecocokan untuk dapat hidup bersama dalam kultur campuran. Sewaktu kultur campuran tersebut dikembalikan ke dalam lingkungan alaminya, terdapat pengaruh yang paling menguntungkan pada setiap individu mikroorganisme itu secara cepat bertambah dalam aksi yang saling menunjang. Kultur campuran dari mikroorganisme yang saling menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi tanaman, kesehatan tanaman, lebih tahan terhadap hama dan penyakit memperbaiki dan menguraikan bahan organik dan residu tanaman serta mempercepat daur ulang hara tersebut (Tamba, 1999). Pupuk organik (pupuk kandang merupakan bahan pembenah tanan yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Pada umumnya nilai pupuk yang dikandung pupuk organik terutama unsur makro nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) rendah, tetapi pupuk organik juga mengandung unsur mikro esensial yang lain. Sebagai bahan pembenah tanah, pupuk organik membantu dalam mencergah terjadinya erosi dan mengurangi etrjadinya retakan tanah. Pemberian bahan organik mampu meningkatkan kelembapan tanah (Sutanto, 2002) Ada beberapa kelebihan dari pupuk organik diantaranya sebagai berikut:

a. Pada Sifat Fisik Tanah - Meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Air tanah mempengaruhi mikroorganisme tanah dan tanaman diatasnya. - Warna tanah menjadi coklat hingga hitam. Hal ini meningkatkan penyerapan energi radiasi matahari yang kemudian mempengaruhi struktur tanah. - Merangsang granulasi agregat (perbaikan struktur tanah) dan memantapkannya. - Menurunkan plastisitas, ohesi dan sifat sifat buruk lainnya dari liat b. Pada Sifat Kimia Tanah Kelebihan pupuk organik pada sifat kimia tanah adalah meningkatkan daya serap dan Kapasitas Tukar Kation (KTK). Bahan organik dapat meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) dua sampai tiga puluh kali lebih besar daripada kolodi mineral yang meliputi 30 90% dari tenaga serap suatu tanah mineral. Peningkatan KTK dapat menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur unsur hara. c. Pada Sifat Biologi Tanah Secara umum, pemberian pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan aktivitas mikroorganisme karena bahan organik merupakan sumber energi dan bahan makanan bagi mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Kegiatan jasad mikro ni dengan sendirinya membantu peningkatan dekomposisi adalah bentuk senyawa yang lebih stabil yang disebut humus. d. Pada Tanah Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat tumbuh dan vitamin dapat diserap langsung dari pupuk organik dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Penambahan bahan organik kedalam tanah akan menambah unsur hara, baik makro maupun mikro yang dibutuhkan tanaman sehingga

pemupukan dengan pupuk organik yang biasa dilakukan oleh para petani dapat dikurangi jumlahnya karena unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sudah diperoleh dari pupuk organik (Dinas Pertanian, 2008). Faktor Sosial-Ekonomi Petani berkepentingan untuk meningkatkan penghasilan usahatani dan keluarga sehingga tidak mengherankan apabila ada teknologi baru, petani akan mempertimbangkan untung ruginya. Setelah secara teknis dan ekonomi dianggap menguntungkan barulah petani memutuskan untuk menerima dan mempraktekkan ide-ide baru tersebut. Umur Petani yang berumur 50 tahun ke atas biasanya fanatik terhadap tradisi dan sulit untuk diberikan pengertian-pengertian yang mengubah cara berpikir, cara kerja dan cara hidupnya. Mereka bersikap apatis terhadap inovasi. Semakin muda umur petani maka makin semangat untuk mengetahui hal baru, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk cepat melakukan adopsi walaupun sebenarnya mereka masih belum berpengalaman soal adopsi tersebut (Kartasapoetra, 1994). Tingkat Pendidikan Pendidikan rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan dalam memanfatkn sumber sumber daya alam yang tersedia. Usaha-usah petani berakibat hanya mampu menghasilkan pendapatan yang rendah (Kartasapoetra, 1994). Lama Bertani

Petani yang sudah lama bertania akan lebih mudah menerapkan inovasi baru daripada petani pemula, karena pengalaman yang lebih banyak sehingga sudah dapat membuat perbandingan dalam mengambil keputusan. Luas Lahan Semakin besar luas lahan yang dimiliki petani, maka diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari usahataninya. Produktivitas Produktivitas merupakan nilai perbandingan antara produksi padi dengan luas lahan petani. Jadi semakin besar produksi yang diperoleh maka semakin besar produktivitasnya. Jumlah Tanggungan Semakin banyak anggota keluarga maka biaya hidup juga semakin bertambah, namun semakinbanyak anggota keluarga yang aktif berusahatani maka akan berpeluang memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Jumlah Ternak Semakinbanyak jumlah ternak yang dimiliki petani maka semakin banyak pula bahan baku pupuk dalam membuat pupuk kompos. Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda. Segala yang dihasilkan dari benda tersebut akan memiliki nilai jual.

Jadi semakin banyak produksi yang diperoleh, maka semakin besar pula pendapatan yang kita terima (Wikipedia, 2008). Kerangka Berfikir Pada tahun 2005 Dinas Pertanian Langkat mengadakan program pembuatan rumah kompos untuk setiap daerah sebagai usaha dam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas tanah melalui penggunaan hara yang berasal dari pupuk organik. Salah satunya didirikan rumah kompos di Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat dengan bimbingan dari BBP Perdamaian yang dikelola oleh kelompok tani UP3HP Bersatu Kita Maju degan di ketuai oleh H. Rusmin. Rumah kompos adalah merupakan sebuah program tekhnik pembuatan kompos yang diberikan oleh Dinas Pertanian yang disosialisasikan melalui penyuluh penyuluh lapangan yang kemudian diberikan pelatihan kepada kelompok kelompok tani untuk mengembangkan pembuatan kompos ini. Rumah kompos merupakan tempat pembuatan kompos. Tidak hanya sebagai tempat pembuatan kompos, rumah kompos juga bisa digunakan sebagai tempat pelatihan pembuatan kompos, tempat pertemuan antar petani serta sebagai tempat sumber informasi yang berguna bagi petani. Rumah kompos juga berperan dalam membina masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan pelatihan berupa pelatihan pembuatan kompos. Dimana dengan adanya pelatihan ini memberikan peranan terhadap peningkatan pendapatan petani di sekitar daerah penelitian. Karena petani yang mengikuti pelatihan ini kemudian nantinya akan bisa membuat kompos untuk memenuhi kebutuhan untuk usahatani mereka sendiri. Sebagian besar petani yang mengikuti pelatihan ini adalah petani yang sekaligus sebagai peternak. Jadi mereka dapat memanfaatkan kotoran ternak mereka yang dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam membuat kompos.

Rumah kompos juga banyak memberikan peranan terhadap petani padi sawah. Sejak mereka menggunakan kompos untuk lahan pertaniannya maka produktivitasnya juga turut mengalami peningkatan sehingga memberi dampak ikutan terhadap peningkatan pendapatan petani. Beberapa faktor sosial petani meliputi umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani maupun faktor ekonomi petani meliputi luas lahan, jumlah tanggungan, dan total pendapatan akan mempengaruhi petani padi sawah terhadap penggunaan pupuk kompos. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dilihat dalam skema kerangka pemikiran sebagai berikut: Rumah kompos Pelatihan Petani Padi Sawah Faktor Sosial Ekonomi Petani: - Umur - Tingkat Pendidikan - Lamanya Bertani - Produktivitas Luas Lahan - Jumlah Tanggungan - Total Pendapatan Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir Evaluasi Peranan Rumah Kompos Bagi Kebutuhan Usahatani Padi Sawah Ket : Menyatakan hubungan