BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PUNGGUNG, DAN MOTIVASI BELAJAR PADA KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA FLOP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

merupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dimulai dari negara Yunani, negara negara dibenua Eropa sampai Amerika dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

I. PENDAHULUAN. terutama nomor lari jarak pendek 200 meter, maka dari itu peneliti mencoba

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

B A B I PENDAHULUAN. 1. Nomor lari ( jarak pendek,menengah dan jauh), 2. Nomor jalan cepat (20 km dan 50 km)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh Hendri Mulyadi Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

2015 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI TAG GAMES

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

BAB I PENDAHULUAN. Anisha Novianti, Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN TINGGI BADAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2014 TAHUN 2016

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT COACHING CLINICS ATHLETICS

BAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club

BAB I PENDAHULUAN. kepada para siswa dan siswi baik di tingkat sekolah dasar sampai pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB II KAJIAN PUSTAKA...10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN. olahraga atletik maka atletik terbagi dalam 4 nomor pokok, yaitu: nomor lari,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, gerakan-gerakan yang terkandung didalam olehraga atletik adalah gerakan yang biasa

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan. lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat dari arti atau istilah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan (UUD 1945). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

YUSRA FAUZA, 2015 PENGARUH KIDS ATHLETICS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pencapaian prestasi lompat jauh, dibutuhkan pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan olahraga yang banyak digemari di kalangan masyarakat mengingat banyak antusias, anime masyarakat dan perlombaan-perlombaan yang diselenggarakan oleh sekolah atau lembaga serta olimpiade atletik pada tingkat internasional. Mengingat zaman yang semakin modern seperti saat ini, atletik yang dahulu hanya sebagian orang yang mengetahui atau mengenal, kini semakin dikenal oleh kalangan masyarakat pada umumnya bahkan sekarang telah menjadi pembelajaran dalam dunia pendidikan. Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang memiliki makna bertanding atau berlomba. Istilah athlon hingga saat ini masih melekat dalam kata Pentathlon, Heptathlon dan Decathlon.Pentathlon atau lima macam lomba di indonesia lebih akrab disebut sebagai pancalomba. Adapun Heptathlon atau tujuh macam lomba lebih dikenal dengan sebutan saptalomba. Sementara itu Decathlon yang terdiri atas sepuluh macam lomba, lebih populer disebut sebagai dasalomba. Beberapa Negara yang menggunakan istilah atletik untuk maksud di atas adalah Inggris (athletics), Jerman (athletic), dan Perancis (atletique). Atletik yang terdiri dari jalan, lari, lompat dan lempar merupakan dasardasar ketangkasan yang dimiliki oleh para atlet dari berbagai cabang-cabang olahraga, karena ketangkasan yang ada dalam atletik merupakan kemampuan dasar yang umumnya dimiliki oleh atlet berbagai cabang olahraga sesuai dengan kebutuhan atau tugas geraknya, mengingat alasan tersebut atletik sering disebut juga sebagai induk atau Mother of Sport. Ini selaras dengan pendapat Hendrayana (2007, hlm. 3) bahwa Karena atletik ini memiliki bentuk kegiatan fisik yang beragam seperti jalan, lari lompat, lempar, dan banyak orang yang menggunakannya sebagai media untuk memulai kegiatan fisik pada hampir semua cabang olahraga, maka seringkali atletik disebut sebagai Ibu dari semua cabang olahraga (mother of sport) atau de moeder der sporter (Belanda). Pada hakikatnya setiap ketangkasan yang dipertunjukan dalam olahraga atletik seperti lari, lempar, dan lompat adalah bagian dari gerak atau perbuatan 1

2 dasar manusia, semenjak manusia itu ada. Nomor lompat (lompat jauh) misalnya, meliputi gerak lari awalan diikuti gerak tolakan kaki, gerak melayang dan gerakmendarat yang dilakukan oleh atlet tanpa bantuan orang lain. Berdasarkan uraian di atas telah jelas, bahwa pada nomor lompat (lompat jauh) yang menjadi sorotan utama yaitu kemampuanatlet yang dipertunjukan dalam olahraga tanpa bantuan orang lain. Menurut Ballesetros (dalam Hendrayana, 2007, hlm.79) Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu awalan dengan daya vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki tolak. Hasil dari kedua menentukan parabola titik gravitasi. Penulis dapat menyimpulkan bahwa, di dalam lompat jauh memiliki unsur yang penting sebagai penentuan titik gravitasi yaitu hasil dari kecepatan horizontal ketika melakukan awalan dan daya vertikal yang dihasilkan ketika melakukan tolakan/tumpuan. Uraian dalamteknik lompat jauh yang telah dipaparkan di atas merupakan deskripsi teknik ideal yang diharapkan dapat dilakukan oleh para jumpers (pelompat). Namun demikian kemampuan melakukan teknik seperti itu tidak dengan sendirinya terjadi, akan tetapi seringkali diperlukannya kesabaran, tekun, menyisihkan waktu cukup banyak dan bahkan kadang-kadang hasilnya pun masih tetap kurang memuaskan. Namun demikian, janganlah berkecil hati atau merasa cemas apabila menghadapi kenyataan seperti itu, hal yang terpenting yaitu diperlukannya sebuah prinsip dalam proses pembelajarannya. Suatu prestasi lompat jauh tidak hanya di pengaruhi oleh faktor teknik dan non teknik lainnya, dengan demikian tidaklah mungkin seorang atlet mendapatkan prestasi yang baik apabila atlet tersebut tidak melalui proses latihan yang disertai dengan komponen-kompenan gerak yang baik pula. Dilihat dari komponen geraknya. Kondisi fisik seseorang dalam lompat jauh dapat dilihat sebagaimana fungsinya. secara fungsional yaitu kecepatan dan power tungkai yang dinilai dalam pelaksanaannya memiliki tingkat kesulitan dan dibutuhkannya kesiapan dari atlet tersebut dari kondisi fisik atlet tersebut maupun dari kesiapan mental atlet tersebut. Kondisi fisik secara fungsional yaitu kecepatan, bahwa kecepatan pada saat melakukan awalan sangat berpengaruh terhadap hasil lompatan yang dihasilkan

3 oleh atlet tersebut, karena pada dasarnya prinsip dari lompat jauh merupakan hasil kecepatan horizontal saat melakukan awalan dan daya vertikal saat melakukan tolakan. Dengan demikian kecepatan harus dimiliki oleh setiap atlet lompat jauh karena berperan untuk menciptakan awalan yang baik sehingga hasil lompatan menjadi maksimal. Kondisi fisik secara fungsional lainnya, yaitu power tungkai. Kemampuan dasar yang harus dimiliki pada diri atlet lompat jauh yang berperan penting pada hasil lompatan dalam lompat jauh yang dihasilkan oleh atlet. Power tungkai atau daya ledak otot tungkai yang baik dinilai berperan penting untuk menciptakan daya vertikal yang baik dan menciptakan tolakan yang baik pula sehingga hasil lompatan yang dihasilkan oleh atlet lompat jauh dapat maksimal. Dilihat dari komponen fungsinya tersebut, penulis berkeinginan dan tertarik untuk mengetahui, memahami, serta mengkaji lebih dalam mengenai kondisi fisik secara fungsional yaitu kecepatan dan power tungkai.ketertarikan itu menjadi suatu keinginan penulis untuk menindaklanjuti perihal yang berkenaan pada unsur fisiologis (kecepatan dan power tungkai). Pengamatan bermula ketika menyaksikan pelatihan persiapan untuk perlombaan cabang atletiktingkatsekolahdasar (SD), khususnya perlombaan cabang atletik nomor lompat yaitu lompat jauh yang diselenggarakan dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kabupaten Sumedang. Penulis mencoba mengamati hasil lompatan yang dihasilkan oleh seorang atlet tersebut. Kemampuan lompatan yang dimiliki oleh para atlet tersebut bervariasi, terdapat kesamaan lompatan ketika kaki menolak dan juga perbedaan hasil lompatan yang sangat jauh. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya faktor penghambat yang menjadikan atlet tersebut memiliki perbedaan hasil lompatandalamlompatjauh. Hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis tersebut, timbulah masalah yang merujuk pada hasil lompat jauh seorang atlet, apakah hasil lompatan dalam lompat jauh dipengaruhi dengan adanya dukungan kecepatan dan power tungkai?. Penelitian ini akan dilakukan di 2 (dua) tempat Sekolah Dasar Negeri yang berlokasi di Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang yaitu SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean dengan alasan karena kedua SD Negeri ini selain satu Gugus, SD Negeri ini pun tergolong sebagai sekolah yang dinilai

4 banyak melahirkan bibit-bibit muda bertalenta dalam bidang Olahraga yang salah satunya telah menuai banyak prestasi dalam cabang Olahraga Atletik yaitu nomor lompat (lompat jauh). Berdasarkan paparan di atas penulis akan merealisasikannya ke dalam penelitian yang berjudul Hubungan antara Kecepatan danpower Tungkai terhadap Hasil Lompat Jauh (Penelitian Deskriptif Kelas V SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2014/2015). B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut. 1. Apakah kecepatan memiliki hubungan yang berarti terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean? 2. Apakah power tungkai memiliki hubungan yang berarti terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelasv SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean? 3. Apakah kecepatan dan power tungkai memiliki hubungan yang berarti terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelasv SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean? C. Tujuan Penelitian Menentukan tujuan penelitian sangat diperlukan dalam melakukan suatu penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penulis mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui hubungan kecepatan terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean. 2. Untuk mengetahui hubungan power tungkai terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelasv SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean. 3. Untuk mengetahui hubungan kecepatan dan power tungkai secara bersamasama terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean.

5 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, maka diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat terhadap siswa, guru, sekolah (Sekolah Dasar), lembaga (Universitas pendidikan Indonesia), peneliti, dan peneliti selanjutnya. Adapun manfaat dari penelitian ini penulis jelaskan, yaitu: 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan kecepatan dan power tungkai terhadap hasil lompat jauh. b. Meningkatkan perubahan kemampuan siswa terhadap hasil lompat jauh. c. Sebagai upaya peningkatan kondisi fisik siswa yang berkaitan dengan caloncalon atlet lompat jauh. 2. Bagi Guru a. Sebagai bahan ajar suatu perbandingan terhadap fator-faktor yang berkaitan dengan peningkatan hasil lompat jauh. b. Menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi guru pendidikan jasmani tentang hubungan antara kecepatan dan power tungkai terhadap hasil lompat jauh. 3. Bagi Sekolah (Sekolah Dasar) a. Dapat memberikan sumbangan positif bagi pembinaan atlet lompat jauh dalam memilih atlet dan pengembangan pola latihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa dalam lompat jauh serta latihan yang dilakukan dapat berjalan secara efektif dan efisien. b. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dalam menggunakan bahan ajar untuk membentuknya suatu prestasi dalam perkembangan pendidikan khususnya dalam bidang lompat jauh. 4. Bagi Lembaga (Universitas Pendidikan Indonesia) a. Sebagai wawasan dan pengetahuan penting tentang hubungan kecepatan dan power tungkai terhadap hasil lompat jauh. b. Dapat melengkapi kepustakaan dalam bidang olahraga mengenai hubungan antara kecepatan dan power tungkai terhadap hasil lompat jauh. c. Sebagai pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman dalam menyusun karya ilmiah serta pengkajian baru mengenai hasil lompat jauh.

6 5. Bagi Peneliti a. Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. b. Dapat memberikan pengalaman baru dalam penyusunan karya tulis ilmiah. c. Guru pendidikan jasmani dalam upaya peningkatan kondisi fisik siswa yang berkaitan dengan calon-calon atlet lompat jauh. d. Sebagai bahan perbandingan terhadap faktor-faktor yang berkaitan dengan peningkatan hasil lompatan dalam lompat jauh. 6. BagiPeneliti Selanjutnya a. Dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman dalammenyusun karya tulis ilmiah serta pengkajian baru mengenai hasil lompat jauh. b. Diharapkan agar melakukan penelitian yang selaras seperti penelitian yang dilakukan ini, dengan pengetahuan dan pemahaman yang luas untuk memilih variabel lainnya selain kecepatan dan power tungkai sehingga mampu memberikan kontribusi yang baik antara keterkaitannya terhadap hasil lompat jauh. E. Struktur Organisasi Skripsi Pada skripsi ini, penulis menjelaskan tentang Hubungan antara Kecepatan dan Power Tungkai terhadap Hasil Lompat Jauh (Penelitian Deskriptif Kelas V SD Negeri Palasari dan SD Negeri Pasarean Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2014/2015). Penelitian ini terdiri dari lima bab. Lima bab tersebut yaitu bab I pendahuluan, bab II kajian pustaka, bab III metode penelitian, bab IV hasil penelitian dan bab V simpulan, rekomendasidan saran. Untuk memahamilebih jelas, berikut penulis paparkan struktur organisasi skripsiyangterdapatpadagambar 1.1, di halamanberikut.

7 SKRIPSI Hubungan antara KecepatandanPower Tungkai terhadap HasilLompat Jauh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Struktur Organisasi Skripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian B. PopulasidanSampelPenelitian C. Desain Penelitian D. Metode Penelitian E. Instrumen Penelitian F. Proses Pengembangan Instrumen G. Teknik Pengumpulan Data H. Teknik Analisis Data BAB V SIMPULAN, REKOMENDASI DAN SARAN A.Simpulan B. Implikasi C. Rekomendasi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan jasmani dan Atetik 1. PengertianPendidikanJasmani 2. TujuanPendidikanJasmani 3. RuangLingkupPendidikanJasmani 4. Pengertian Atletik 5. Nomor-nomor Atletik 6. Lompat Jauh 7. HubunganKecepatanterhadap Hasil Lompat Jauh 8. Hubungan Power Tungkai terhadap Hasil Lompat Jauh B. Kajian yang Relevansi C. KerangkaBerpikir D. Hipotesis BAB IV TEMUANPENELITIANDAN PEMBAHASAN A. Proses Pengumpulan Data B. Hasil Pengolahan Data C. Hasil Pengujian Normalitas Data D. Korelasi Variabel Bebas dengan Variabel Terikat E. Uji Hipotesis/Uji Signifikansi F. Koefisien Determinasi antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat G. Pembahasan Gambar 1.1 Struktur Organisasi Skripsi