1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas adalah salah satu hal yang sangat penting yang dimiliki anak usia dini untuk mengembangkan segala ilmu yang dimiliki pada anak usia dini. Munandar, 2004 : 25. mengatakan bahwa Kreativitas adalah kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuann untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubunganhubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Suratno, 2005 : 24. Kreativitas adalah : a. Merupakan aktivitas imajinasi yang mampu menghasilkan sesuatu yang original. b. Merupakan proses pewujudan ( manifestasti ) dan kecerdikan dalam pencarian sesuatu yang berniai. c. Merupakan hasil dari pikiran yang berdaya. d. Merupakan aktivitas yang bertujuan menghasilkan sesuatu (produk) yang baru. Lebih lanjut Suratno, 2005 : 10.mengatakan bahwa anak usia dini yang kreatif adalah anak yang pikirannya berdaya penuh dengan inisiatif dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Anak mampu mengekspresikan
2 pikiran dan kegiatannya dengan berdaya cipta sendiri, mampu berkarya dengan cara-cara yang original. Anak-anak yang seperti itu dapat dikatakan sebagai anak yang kreatif. 2. Kreativitas Menggambar Untuk meningkat kreativitas tidak hanya dalam satu bidang saja akan tetapi peneliti hanya akan membahas tentang kreativitas menggambar. Pengertian dari kreativitas menggambar menurut Chaplin, 1989 (dalam Yeni Rahmawati, 2005: 16) adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan bentuk baru dalam bentuk gambar atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode yang baru. Supriadi (dalam Yeni Rahmawati, 2005 : 17) mengatakan bahwa kreativitas menggambar adalah kemampuan seseorang untuk menemukan, mencipta, membuat, merancang dan memadukan suatu gambar baru atau lama menjadi kombinasi baru dengan di dukung kemampuan ketrampilan yang dimilikinya. 3. Pembelajaran Menggambar Sumanto, 2005 : 14 15, mengemukakan tentang pengertian menggambar bahwa pembelajaran menggambar adalah proses belajar membuat gambar dengan cara menggoreskan benda-benda ( seperti pensil / pena ) pada bidang datar ( misalnya pada permukaan papan tulis, kertas, atau dinding ). Hasil dari proses ini berupa tata susunan unsur garis.
3 1. Macam-macam Bentuk Garis Sementara itu Hibana, 2004 : 8 9, menyampaikan pendapat mengenai bermacam-macam bentuk garis yang bervariasi dengan menggunakan dasar pokok yaitu : 1) Garis Lurus : Dapat dibuat pendek dan panjang dapat diletakan mendatar, tegak, lurus, miring kanan, miring kiri. Misalkan membuat gambar amplop, tas, kursi, gelas, perahu, meja, bendera, rumput dan lain-lain. 2) Garis Lengkung : Dapat dibuat kecil, lebih besar lebih lengkung sehingga hampir setengah lingkran atau menurut kesenangan anak. Milsanya gambar daun, ikan, awan, bunga, bebek, pohon, topi dan lain-lain.
4 Dalam pembelajaran menggambar melalui bentuk garis dapat mengembangkan kreativitas anak kemampuan berfikir kreatif anak dalam kelompok bermain di Taman Kanak-kanak dapat dikembangkan melalui bentuk garis sederhana yang dapat dikembangkan menjadi berbagai macam bentuk. Model ini lebih menekankan pada kebebasan individual anak untuk berkreativitas dan mengembangkan diri. Sasaran pendidikan dalam pembelajaran menggambar selain dapat mengembangkan kreativitas anak juga dapat membantu mengembangkan kepribadian, disiplin, rasa percaya diri dan lain sebagainya. Sumanto, 2005 : 10 11, berpendapat bahwa kemampuan menggambar anak dapat dimulai sejak berusia dibawah lima dan enam tahun. Pembelajaran menggambar pada anak adalah bukan untuk kesenangan semata atau untuk dikenal sebagai ahli menggambar tetapi lebih bertujuan untuk anak dapat memperoleh berbagai pengalaman serta mengembangkan potensi kreativ yang mereka miliki. Beberapa faktor yang menghambat tidak tercapainya tujuan pembelajaran menggambar dengan bermacam-macam bentuk garis adalah : 1. Keterbatasan media pembelajaran dalam menggambar yang efektif. 2. Kesulitan menggambar yang sesuai dengan keinginan anak. 3. Rendahnya kreativitas anak dalam menggambar.
5 Semua permasalahan tersebut akhirnya menjadi salah satu yang sulit dipecahkan. Dibutuhkan sistem pembelajaran yang efektif agar kreativitas anak dalam menggambar dapat berkembang. Bagi anak TK alat peraga yang digunakan praktek secara langsung kemudian di lanjutkan dalam bentuk macam-macam garis yang merupakan solusi untuk meningkatkan kreativitas menggambar anak melalui bermacam-macam bentuk garis. Objek gambar yang mudah dan menarik sangat baik sebagai media latihan menggambar anak pada tahap awal. Bermacam-macam bentuk garis dapat menjadi media yang baik untuk mengembangkan kreativitas anak dalam menggambar. Beberapa contoh garis menurut Tino Sidin (1999 : 9) adalah sebagai berikut : Garis lurus pendek Garis lurus panjang Garis lurus miring kanan
6 Garis lurus miring kiri Garis lengkung besar Garis lengkung kiri
7 Garis lengkung kanan B. Alat dan Bahan Menggambar Adapun berbagai alat peraga menggambar yang dapat dipergunakan di TK adalah sebagai berikut : a. Pensil Pensil merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menggambar, termasuk dalam menggambar menggunakan bermacammacam bentuk garis panjang, garis pendek lurus, garis lengkung. b. Kertas Kertas yang di gunakan sudah barang tentu menggunakan kertas gambar, untuk memudahkan dalam menggambar hendaknya menggunakan kertas yang bagus. Bagus disini bukan berarti mahal, tetapi kertas tidak licin dan mudah untuk di gores / di coret dengan pensil. c. Penghapus Penghapus hanya digunakan apabila benar-benar di butuhkan oleh siswa. Karena siswa masih dalam tahap belajar maka penghapus masih digunakan oleh siswa TK.
8 d. Krayon / pulas Krayon / pulas biasa digunakan anak usia dini untuk memberi warna atau untuk menyempurnakan gambar. Anak menggunakan krayon apabila menggambar sudah selesai kemudian dilanjutkan dengan mewarnai gambar yang sudah dibuat anak. C. Kerangka Berfikir Berdasarkan hasil identifikasi dan diskusi yang dilakukan peneliti bersama Guru-guru di TK Diponegoro II Sampang menunjukkan bahwa masalah rendahnya kreativitas siswa dalam menggambar disebabkan salah satunya karena guru kurang dapat mengembangkan model pembelajaran secara variatif. Oleh karena itu, peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah dengan menerapkan kreativitas pembelajaran menggambar melalui bermacam-macam bentuk garis kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut :