Apa yang harus diukur? Apa yang harus diukur? Motor Abillity Test VO2Max Kecepatan Kekuatan Kelentukan Power dll... Sport Skill Test Passing Service T

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar.. Apa yang harus diukur? Agus Susworo Dwi Marhaendro Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Agus Susworo Dwi Marhaendro Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

6/19/2015. Passing Receiving Turning Dribbling Shooting. Monitoring progress (measuring & testing) Agus Susworo Dwi Marhaendro FIK - UNY

Pengantar. Assessment (Atlet) Apa yang harus diukur? 6/19/2015. dilihat saja bisa, kenapa harus diukur. Tinggi? Berat? Postur? Lari? Pukulan? Lempar?

Agus Susworo Dwi Marhaendro Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Pengantar

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

TES POWER VERTIKAL JUMP. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB III METODE PENELITIAN

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES PENGUKURAN KAPASITAS AEROBIK

BAB III METODE PENELITIAN

TES KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

BAB III METODE PENELITIAN

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif adalah

dengan batas batas setiap jarak 10 meter 1) 1 orang tester merangkap pencatat waktu 2) Pengawas merangkap penghitung jarak lari sesuai kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

III. METODOLOGI PENELITIAN. serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar dapat menungkap jawaban yang diinginkan. Metode ini. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2012:2).

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PERSETUJUAN DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin. Alamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

Evaluasi Prestasi Atlet Wushu Koni Kota Medan Tahun Novita (Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

Gambar 3.1.Desain Penelitian Sumber: Prof. Dr. Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

NORMA TES DAYA LEDAK, KECEPATAN, DAYA TAHAN SEPAKBOLA UNTUK KATEGORI USIA TAHUN

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

NORMA TES DAYA LEDAK, KECEPATAN, DAYA TAHAN SEPAKBOLA UNTUK KATEGORI USIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lampiran 1: Surat Pembimbing Tugas Akhir Skripsi (TAS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN TES PEMANDUAN BAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

BAB III METODE PENELITIAN

Yan Indra Siregar. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran Berdiri menyamping dengan bahu lurus segaris dengan cone pertama. 4. Ulangi sesuai dosis yang ditentukan.

Transkripsi:

Pengantar dilihat saja bisa, kenapa harus diukur Disampaikan pada Bimbingan Tenaga Teknis Keolahragaan BPO Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY Yogyakarta, 21 Oktober 2011 Agus Susworo Dwi Marhaendro Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Tinggi? Berat? Postur? Lari? Pukulan? Lempar? Kedudukan Tes dan Pengukuran Apa yang harus diukur? EVALUASI ANALISIS DATA TES NON TES PENGUKURAN

Apa yang harus diukur? Apa yang harus diukur? Motor Abillity Test VO2Max Kecepatan Kekuatan Kelentukan Power dll... Sport Skill Test Passing Service Throwing dll Jenis Laboratory Test Field Test Tes VO 2 Max Multistage Fitness Test Balke VO 2 max test Cooper VO 2 max test Queen s College Step Test

Multistage Fitness Test Memonitor perkembangan VO 2 max atlet Disiapkan / diperlukan: Area datar dan tidak licin Meteran Cone pembatas Kaset atau CD The Multi-Stage Fitness Test Tape recorder atau CD Player Lembar pencatat Petugas Multistage Fitness Test Lari hilir mudik (shuttle) pada lintasan 20 meter, dengan mengikuti irama (dari kaset atau CD) Jika atlet tiba di akhir shuttle sebelum bunyi bip, atlet harus menunggu bunyi bip dan kemudian kembali berjalan Jika atlet gagal untuk mencapai akhir shuttle sebelum bip tersebut harus diperkenankan 2-3 shuttle lagi untuk berusaha mendapatkan kembali langkah yang diperlukan Petugas mencatat Level dan Shuttle Multistage Fitness Test Multistage Fitness Test Penghitungan VO 2 max VO 2 max = 18.043461 + (0.3689295 x TS) + (- 0.000349 x TS x TS) TS = jumlah total shuttle Estimasi kesalahan 0.3 mls/kg/min Contoh Atlet dapat mampu mempertahankan irama lari (sesuai dengan bip ) pada Level 10, shuttle 5. TS = 95 + 5 = 100 Level 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Shuttle 8 16 24 33 42 52 62 73 84 95 107 Level 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Shuttle 119 132 145 158 172 186 201 216 232 248 264

Multistage Fitness Test VO 2 max = 18.043461 + (0.3689295 x TS) + (-0.000349 x TS x TS) = 18.043461 + (0.3689295 x 100) + (-0.000349 x 100 x 100) = 18.043461 + 36.89295 3.49 = 51.446411 mls/kg/min Estimasi = 51.15 51.75 mls/kg/min Balke VO 2 max test "A simple field test for the assessment of physical fitness Memonitor peningkatan VO 2max atlet Diperlukan / disiapkan Lintasan lari (diusahakan 400m) Stopwatch Peluit Petugas alat tulis lembar pengisian Balke VO 2 max test Petunjuk pelaksanaan atlet harus berlari sejauh mungkin dalam 15 menit Pemanasan selama 10 menit Petugas memberikan perintah "GO stopwatch mulai dihidupkan atlet mulai lari Petugas: menginformasikan waktu di akhir setiap putaran 400 meniup peluit setelah 15 menit (atlet harus berhenti) mencatat total jarak tempuh (10 meter terdekat) VO 2 max (mls/kg/min ) : (((Jarak tempuh lari 15) - 133) 0.172) + 33.3 Cooper VO 2 max test Mengukur maximal oxygen intake". Memonitor peningkatan aerobic endurance atlet Mengestimasi VO2max. Seperti Balke VO 2 max Test, tetapi dengan waktu 12 menit VO2max (mls/kg/min ): (Jarak tempuh - 504.9) 44.73

Queen s s College Step Test Memonitor sistem cardiovascular atlet. Disiapkan / diperlukan Bangku 16.25 inci ( 41.3 cm ) Stopwatch Metronome (pengatur irama langkah) Heart rate monitor (bisa secara manual) Petugas Petunjuk pelaksanaan Atlet harus melangkah naik dan turun bangku selama 3 menit dengan irama langkah Laki-laki Perempuan : 24 langkah/menit : 22 langkah/menit Queen s s College Step Test Atlet melakukan pemanasan Petugas mengkondisikan metronome untuk irama langkah (laki-laki atau perempuan)) Petugas memberikan perintah "GO", stopwatch mulai dihidupkan atlet mulai naik turun bangku Petugas memastikan atlet mempertahankan irama langkah (kecepatan menit) Petugas menghentikan atlet setelah 3 menit Petugas mencatat denyut jantung atlet (selama 15 detik), setelah istirahat 5 detik Queen s s College Step Test VO2max Laki-laki 111.33 (1.68 x DN) Perempuan 65.81 (0.7388 x DN) Tes VO 2 max (laboratorium( laboratorium) Treadmill Balke Cooper Bruce, dll DN = denyut nadi selama 15 detik. Sudah ada di FIK UNY

Tes Power Vetical Jump Margaria-Kalamen Power Test Standing Long Jump Test/Broad Jump 2-Hop Jump 3 Hop Test Vetical Jump Memonitor elastic leg strength atlet. Diperlukan / Disiapkan Dinding Papan meteran Kapur Petugas Atlet melakukan pemanasan Ujung jari atlet diberi kapur Atlet berdiri di samping dinding, menjaga kedua kaki yang di tanah, menraih setinggi mungkin dengan satu tangan dan tandai papan meteran di dinding dengan ujung jari-jari (M1) Vetical Jump Vetical Jump Atlet dari posisi statis melompat setinggi mungkin dan menandai papan meteran di dinding dengan kapur dengan jarinya (M2) Petugas mencatat hasil M1 dan M2 (dalam cm) Atlet diberikan kesempatan 3 kali pada M2 Skor Petugas menghitung selisih M1 dan M2 Formula Power Lewis Formula Average Power (Watts) = 4.9 x mass (kg) x VJ (m) x 9.81 Sayers Formula Peak power (W) = 60.7 x VJ (cm) + 45.3 x mass(kg) 2055 Harman Formula Peak power (W) = 61.9 x VJ (cm) + 36.0 x mass (kg) + 1822 Average power (W) = 21.2 x VJ (cm) + 23.0 x mass (kg) 1393

Margaria-Kalamen Power Test is to monitor the development of the athlete's strength and speed (power). Disiapkan / dibutuhkan Stopwatch Petugas Tangga (minimal 12 anak tangga ± 17.5 cm) Cone Timbangan Meteran Margaria-Kalamen Power Test Atlet melakukan pemanasan Petugas memberi tanda garis awal dengan cone, pada 6 meter di depan anak tangga pertama Petugas menempatkan cone pada anak tangga ke-3, 6 dan 9 Patugas mengukur jarak vertikal antara anak tangga ke-3 dan 9 ( meter) Petugas menimbang atlet (kg) Petunjuk pelaksanaan Atlet harus berlari sesuai 1 set rangkaian Margaria-Kalamen Power Test Atlet memulai di garis awal Petugas memberikan perintah GO" Atlet sprint dan menaiki tangga mengambil tiga langkah, mendarat pada anak tanggal 3, 6 dan 9. stopwatch dihidupkan ketika kaki atlet mendarat pada anak tangga 3, dan dihentikan ketika kaki atlet mendarat pada anak tangga 9 Petugas mencatat waktu yang ditempuh Margaria-Kalamen Power Test Menghitung Power (Watts) : P = (M x D) x 9.8 t P = Power (Watts) M = Athlete's weight (kg) D = Vertical distance (m) ( 3rd to 9th step ) t = Time (s)

Standing Long Jump Test Standing Long Jump Test Tujuan Mengukur explosive power kaki Dusiapkan / diperlukan Lantai tidak licin untuk awalan meloncat, and tempat mendarat yang lunak Meteran untuk mengukur jarak loncatan Alat khusus (Long Jump Landing Mats) Atlet yang berdiri di belakang garis yang ditandai dengan kaki agak terpisah. Atlet melomcat dan mendarat dengan kedua kaki, dengan ayunan lengan dan menekuk lutut. Atlet berusaha meloncat sejauh mungkin, mendarat di kedua kaki tanpa jatuh ke belakang. Diberikan tiga kesempatan. Skor Hasil terbaik dari tiga kali kesempatan Tes Power (laboratory) Strength dan Power Tes Kelicahan Hexagonal Obstacle Test Zig-ZagTest Agility T-Test Side-Step Test

Hexagonal Obstacle Test : Memonitor agility atlet. Disiapkan / diperlukan hexagonal dengan sisi 66 cm Stopwatch Petugas Atlet melakukan pemanasan Petugas membuat hexagon Atlet berdiri di tengah hexagon, menghadap ke sisi A Hexagonal Obstacle Test Petugas memberi perintah GO dan menghidupkan stopwatch Atlet meloncat melewati sisi B dan kembali ke tengah, lalu melewati sisi C dan kembali ke tengah, dan seterusnya sampai melewati sisi A dan kembali ke tengah (dinamakan 1 putaran) Atelt melakukan sebanyak 3 putaran Petugas menghentikan spotwatch setelah atlet menyelesaikan 3 putaran Diberikan istirahat selama 5 manit untuk melakukan kembali Apabila meloncat pada sisi yang salah dan menginjak garis sisi, maka harus diulangi Skor Rerata dari kedua kesempatan tersebut Zig-ZagTest ZagTest Memonitor perkembangan speed dan agility. Disiapkan / diperlukan Area dengan permukaan datar dan tidak licin Cone 5 buah Stopwatch Petugas Skor Waktu yang dibutuhkan dari start menuju finish Agility T-TestT Test Mengukur agility, termasuk lari ke depan, ke samping dan ke belakang, atlet. Disiapkan / diperlukan Meteran Cone pembatas Stopwatch Timing gates (optional) skor Waktu terbaik dari 3 kali kesempatan, dicatat samapi 0.1 detik Reflective Practice: Using Theory and Skill to Inform Practice 9

Side-Step Step Test Memonitor kelincahan. Diperlukan / Disiapkan Lantar datar, tidak licin, dengan 2 tanda garis sejajar ( jarak 30 cm ) Stopwatch Skor 1 rangkaian gerak = 1, dan loncat satu sisi = 0.5. Skor adalah pengulangan rangkaian gerak dalam waktu 1 menit 30 cm Tes kemampuan yang lain???? Flexibility Balance Coordination Silakan jelajahi.. www.topendsports.com www.brianmac.co.uk www.thefitmap.co.uk Sport Skill Test Overhand Throw for Accuracy Test Overhand Throw for Accuracy Test Area Pass for Accuracy Test French Short-Serve Test Clevett s Putting Test Diameter 6 feet, point 1 Diameter 4 feet, point 2 Diameter 2 feet, point 3 40 feet (putri) 3 feet 65 feet (putra)

Area Pass for Accuracy Test French Short-Serve Serve Test Diameter 16 feet, point 1 Diameter 12 feet, point 2 Diameter 8 feet, point 3 Diameter 4 feet, point 4 20 yard Clevett s Putting Test Kiat memilih tes Kesesuaian dengan tujuan Kesesuaian dengan karakter olahraga Peralatan dan tempat yang tersedia Manfaat bagi anda

Tes Modifikasi Pelatih dapat memodifikasi Pelatih dapat membuat Dipakai sendiri Dipublikasi ( HAKI ) TAEKWONDO AGILITY T TEST 1 m 4 m 4 m 3 m 3 m Devi Tirtawirya (FIK UNY) Modifikasi dari Agility T Test TAEKWONDO AGILITY T TEST Tes Pengembangan Tes Kecakapan David Lee Devi Tirtawirya (FIK UNY) Modifikasi dari Agility T Test Subagyo Irianto (FIK UNY) Modifikasi dari David Lee Soccer Test Reflective Practice: Using Theory and Skill to Inform Practice 12

Tes Futsal FIK Jogja Kesalahan dalam pengukuran Tes Testor (petugas) Testee (atlet) Lingkungan http://iptekor.com/doc/11_2_4.pdf Dari, oleh, untuk siapa? KONI Pengprov/Kab - Club Pelatih Atlet Diusulkan siapa? Dilakukan siapa? Digunakan siapa? Rancangan Tes & Pengukuran Nama Cabang Olahraga Motor Ability Sport Skill : : Tes / Non tes Tes / Non tes Cara mengukur (bagi tes modifikasi atau buat sendiri, atau Non-tes) Cara mengukur (bagi tes modifikasi atau buat sendiri, atau Non-tes) Kriteria Kriteria Pelaksanaan Pelaksanaan

Penutup. Data adalah fakta Berasal dari pengukuran yang menggunakan tes Tes sudah baku, modifikasi, atau buat sendiri Semoga.dapat menginspirasi anda.