CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

dokumen-dokumen yang mirip
CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN MODAL KERJA

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

STRUKTUR MODAL Jawaban: Kebutuhan Modal Kerja Rp

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

EKMA4213 MANAJEMEN KEUANGAN (Modul 3)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN KEUANGAN 1 (Manajemen Modal Kerja)

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Operasional. Metode EOQ

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

Bahan baku dipakai = unit yang diproduksi x standar pemakaian bahan baku

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Pengelolaan Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN KAS DAN EFEK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

BAB II LANDASAN TEORI

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

MANAJEMEN KAS. Minggu 7 1

BAB VII AKTIVA LANCAR-PERSEDIAAN

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

LOGO. Anggaran Produksi.

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)

BAB III METODE PENELITIAN

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Manajemen Kas dan surat surat berharga

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

ANGGARAN BAHAN BAKU. Penjabaran anggaran produksi adalah anggaran bahan baku yang mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang digunakan dalam produksi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

MANAJEMEN PERSEDIAAN BSP MANAJEMEN PERSEDIAAN 1

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

Manajemen Persediaan di Rumah Sakit Oleh: Firman Pribadi

Oleh. Erfin Winda Sari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Inventory Management : MODEL PERSEDIAAN. TUJUAN Mengetahui model-model pengelolaan persediaan

MANAJEMEN MODAL KERJA. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB III LANDASAN TEORI

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

Transkripsi:

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI 1 Manajemen Kas Kas : - Aktiva paling likuid - Cash on hand dan Demand Deposit Mengapa perlu memiliki kas? - Motif transaksi - Motif berjaga-jaga - Motif spekulasi 2 Kebutuhan Kas Optimal Kas yang optimal tergantung atas trade off antara tingkat bunga dengan biaya transaksi. Semakin besar tingkat bunga umum atau pada surat-surat berharga maka semakin besar pula opportunity cost yang harus ditanggung apabila perusahaan/koperasi mempunyai kas yang menganggur. 3 Model-Model Manajemen Kas Model Persediaan (Inventory Model) c = 2 bt / i Model Miller Ohr z = 3 br2 / 4i 4 Contoh Kebutuhan Koperasi akan kas selama satu bulan adalah Rp 10.000.000,00 dimana pembayaran ini diperkirakan stabil dari hari ke hari. Biaya tetap setiap kali transaksi adalah Rp 1.000,00 dan tingkat bunga pada surat-surat berharga 12 % per tahun atau 1% per bulan. Berapakah besarnya saldo kas optimal koperasi tersebut? Jika biaya tetap setiap transaksi (b) koperasi sebesar Rp 200,00. Besarnya r2 adalah Rp 1000,00. Sedangkan bunga (i) sebesar 20 % per tahun (1 tahun 360 hari). Hitung besarnya saldo kas optimal! 5 Manajemen Piutang Penjualan Tunai Penjualan Kredit 6 Manajemen Piutang Investasi dalam piutang dapat dilakukan sepanjang tambahan keuntungan (MR) yang diperoleh dari penanaman dalam bentuk piutang jauh lebih besar dibandingkan dengan

tambahan biaya investasi (MC) piutang itu. 7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kredit Persyaratan kredit berupa : Jangka waktu kredit yaitu berapa lama seorang langganan yang membeli kredit harus melunasi hutangnya. Korting (discount) yang diberikan kepada para langganan Standar kredit 8 Contoh Suatu Koperasi konsumsi menjual secara kredit dengan syarat pembayaran 1,5%/10, net 40. Apabila diperkirakan anggota yang memanfaatkan syarat tersebut sebanyak 45 % dan sisanya membayar pada hari ke-40 maka : Rata-rata periode pengumpulan piutang = (45 % x 10) + (55 % x 40) = 26,5 hari 27 hari Jika penjualan diperkiran mencapai Rp 135 juta per tahun (1 tahun 360 hari) maka rata-rata piutang sebesar = (27 hari / 360 hari) x Rp 135 juta = Rp 10,125 juta Apabila profit margin sebesar 17,5 % maka dana yang diperlukan untuk membelanjai piutang = 82,5 % x Rp 10,125 juta = Rp 8,35 juta. 9 Profit Margin = 17,5 % x Rp 135 juta Tambahan penjualan kredit = Rp 23.625.000 = Penjualan Profit Margin = Rp 135 juta Rp 23.625.000 = Rp 111.375.000 Tambahan investasi = (Tambahan penjualan kredit / 360) x rata-rata periode pengumpulan piutang = (Rp 111.375.000 / 360) x 27 hari = Rp 8.353.125 Apabila bed-debt sebesar 1 %, maka laba yang akan diperoleh Koperasi dihitung sebagai berikut: Biaya : - Bed-debt = 1 % x Rp 135 juta = Rp 1.350.000 - Discount = 1,5 % x 45 % x Rp 135 juta = Rp 911.250 = Rp 2.261.250 Laba = Profit Margin Biaya yang dikeluarkan = Rp 23.625.000 Rp 2.261.250 = Rp 21.363.750 Created by LIZZA SUZANTI 10 Manajemen Persediaan Adanya persediaan (1) memungkinkan Koperasi tidak merencanakan produksi sama dengan rencana penjualannya. (2) Koperasi mampu memenuhi semua permintaan yang sifatnya mendadak tanpa harus mengecewakan anggota/pelanggan. Berdasarkan jenisnya, persediaan ini terbagi menjadi beberapa tipe tergantung kepada jenis Koperasinya. Untuk Koperasi konsumsi, persediaan yang dimiliki terbatas hanya pada persediaan barang dagangan. Sedangkan

untuk Koperasi produksi, persediaan terbagi menjadi 3 tipe, yaitu persediaan bahan mentah (bahan baku), persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. 11 Economical Order Quantity (EOQ) Biaya Pesan (Ordering Cost - O) adalah biaya yang timbul akibat adanya pemesanan. Biaya pesan ini berfluktuasi sesuai dengan frekuensi pesanan. Biaya Simpan (Carrying Cost - C) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan selama periode tertentu. Ditunjukkan dengan persentase atas harga beli persediaan itu. Biaya ini berfluktuasi sesuai dengan tingkat persediaan. Semakin banyak barang yang dipesan maka semakin besar pula biaya simpannya. Biaya Kehabisan Bahan (Stockout Cost) adalah biaya yang timbul pada saat Koperasi tidak dapat memenuhi permintaan karena persediaan yang tidak cukup meliputi biaya pesan secara cepat/khusus. Disamping itu biaya ini dapat berupa kehilangan keuntungan karena pelanggan memutuskan untuk pindah kepada pesaing. 12 Economical Order Quantity (EOQ) Q = SO / C Contoh : Kebutuhan bahan dari suatu Koperasi selama satu periode adalah 10.000 unit. Biaya setiap kali pesan adalah Rp 10.000,00. Biaya simpan per unit sebesar Rp 200,00. Jika diasumsikan pemakaian bahan tersebut konstan setiap periodenya. Berapakah besarnya jumlah pesanan yang paling ekonomis? 13 Reorder Point - RP Reorder Point = Penggunaan selama Lead Time + Safety Stock Contoh : Pemakaian bahan per bulan rata-rata sebesar 200 unit. Lead time yang diperlukan 2 kali kebutuhan per bulan. Persediaan keamanan sebesar 150 unit. Berapakah besarnya reorder point? Created by LIZZA SUZANTI 14