HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI MAHASISWI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT SISWA SMK. Syafira Salsabilla Prodi PKK JPTK FKIP UST


142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN, AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 5 SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI TERHADAP GAYA HIDUP SEHAT SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMKN 4 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

HUBUNGAN ANTARA SELF ACCEPTANCE DAN SELF EFFICACY DENGAN KONFORMITAS PADA SISWA SMP NEGERI 2 KALASAN SLEMAN

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

Key words: Al-Qur an and Hadits Knowledge, motivation and bahavior, environment cleanliness.

BAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang dilakukan sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB III METODE PENELITIAN

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN JAJANAN TRADISIONAL PADA MAHASISWA DI KAMPUNG KARANGMALANG YOGYAKARTA

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 09, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 71-75

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

POLA MAKAN ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD WILAYAH KELURAHAN CEMPAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

BAB I PENDAHULUAN. berakhir pada usia 19 tahun (Proverawati, 2010) Remaja adalah kelompok yang

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

STATUS GIZI REMAJA, POLA MAKAN DAN AKTIVITAS OLAH RAGA DI SLTP 2 MAJAULENG KABUPATEN WAJO

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN INFORMASI KERJA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

JURNAL PENGARUH AKTIFITAS PACARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK PEMUDA PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP PERILAKU SISWA Andi Ridha 1, St. Rajiah Rusydi 2

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

BAB III METODE PENELITIAN

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN STATUS GIZI TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK KELAS DASAR DI SLB C BUDI ASIH WONOSOBO

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX MTs NU Al-Munawwarah Lau Dawe Kudus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

KINDI AMELIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB III METODE PENELITIAN

ejournal Boga, Volume 3 Nomor 3, Yudisium Oktober Tahun 2014 Halaman 47-50

PENGARUH PENGETAHUAN MAKANAN SEHAT TERHADAP KEBIASAAN MAKAN KELAS X BOGA SMKN 4 YOGYAKARTA

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. merupakan salah satu tempat potensial untuk

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

Hubungan Perilaku Konsumsi (Stevia Tafdhila Ramadhani) 1 HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI MAHASISWI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA RELATIONS WITH HEALTHY FOOD CONSUMPTION BEHAVIOR NUTRITIONAL STATUS OF STUDENTS IN BOARDING BOARDING WAHID HASYIM YOGYAKARTA Oleh: Stevia Tafdhila Ramadhani Program Studi Pendidikan Teknik Boga Email: steviatafdhilaramadhani@gmail.com Dr. Badraningsih L. Dosen Pembimbing Program Studi Pendidikan Teknik Boga Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perilaku tentang makanan sehat, 2) status gizi, dan 3) hubungan perilaku makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian adalah mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim sebanyak 75 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, pengukuran antropometrik, food recall 2x24 jam, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perilaku mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim tentang makanan sehat ditinjau dari segi pengetahuan pada kategori tinggi (84,00%); sikap pada kategori sangat baik (53,33%); dan tindakan pada kategori cukup (49,3%); (2) Status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim berada pada klasifikasi normal sebanyak 40 orang (53,33%); (3) terdapat hubungan perilaku makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim. Hal ini ditunjukkan dari nilai pada pengetahuan 0,650>0,227; pada sikap 0,556>0,227; dan pada tindakan 0,865>0,227. Kata Kunci: Hubungan, Perilaku Konsumsi Makanan Sehat, Status Gizi, Mahasiswa Abstract This study aims to determine: 1) the behavior of healthy food, 2) nutrition status, and 3) the relationship healthy food behaviors and nutritional status coed boarding school. This study is correlational. The sampling technique used purposive sampling. Subjects were coed boarding school Wahid Hasyim as many as 75 respondents. The technique of collecting data using questionnaires, anthropometric measurements, food recall 2x24 hours, and interviews. Data were analyzed using product moment correlation analysis. The results showed that: (1) conduct the boarding school student Wahid Hasyim about healthy food in terms of knowledge in the high category (84,00%); attitude in the very good category (53.33%); and action on the category enough (49.3%); (2) The nutritional status of Wahid Hasyim coed boarding school located in the normal classification of as many as 40 people (53.33%); (3) there is a relationship healthy food behaviors and nutritional status coed boarding school Wahid Hasyim. It is shown from the value of the knowledge 0.650> 0.227; on the attitude of 0.556> 0.227; and on the actions of 0.865> 0.227. Keywords: Relationships, Healthy Food Consumption Behavior, Nutritional Status, Student PENDAHULUAN Fast food merupakan makanan cepat saji yang identik dengan junk food. Junk food diartikan sebagai makanan sampah karena tidak memiliki nutrisi dan kandungan gizi yang baik bagi tubuh. Maraknya fast food pada saat ini tidak lepas dari beredarnya iklan yang menawarkan berbagai macam jenis fast food dengan gambar sangat menarik dan pada akhirnya dapat memikat banyak konsumen. Pola konsumsi fast food yang berlebihan dapat berdampak pada status 81

2 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 gizi yang semakin meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitian Zulfa (2011) pada 71 siswa Tasikmalaya yang menyatakan bahwa semakin tinggi konsumsi fast food maka status gizi akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan fast food merupakan makanan siap saji yang mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang akan kita makan harus mengandung komposisi gizi yang lengkap, yaitu terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Di Indonesia komposisi tersebut dikenal dengan nama makanan 4 sehat 5 sempurna (Djoko Pekik, 2007: 25). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Ari Istiany (2013: 5) yang menyatakan bahwa konsumsi makanan seseorang berpengaruh terhadap status gizi orang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya manusia dan kualitas hidup (Suhardjo, 2003: 1). Oleh karena itu, program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan, agar terjadi perbaikan status gizi masyarakat (Deddy Muchtadi, 2002: 95). Perilaku merupakan respon atau reaksi terhadap rangsangan lingkungan sosial (Yasmin, 2010: 6). Perilaku konsumsi seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup dan kemajuan teknologi yang dapat menjadi alasan seseorang memilih suatu makanan. Mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim merupakan mahasiswi yang beranjak dewasa, mempunyai banyak aktivitas dan teman pergaulan sehingga sangat berpengaruh pada gaya hidup dan perilaku konsumsi harian. Remaja merupakan salah satu periode dalam kehidupan antara pubertas dan maturitas penuh (10-21 tahun), juga suatu proses pematangan fisik dan perkembangan dari anak-anak sampai dewasa. Mahasiswi dapat dikatakan sebagai remaja dengan kisaran umur antara 17-22 tahun (Indrawagita L, 2009: 23). Mahasiswi saat ini banyak menggemari makanan cepat saji seperti mie instan sehingga kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Ada beberapa dampak yang akan timbul apabila kekurangan atau kelebihan dalam konsumsi makanan. Dampak kekurangan konsumsi makanan berdasarkan Bahria, ditemukan bahwa sebanyak 92,1% dewasa kurang mengkonsumsi buah dan 77,1% kurang mengkonsumsi sayur (Bahria, 2009: 51). Hal ini selaras dengan pendapat Arisman yang mengatakan bahwa pola makan orang dewasa saat ini cenderung kurang mengkonsumsi buah dan sayur (Arisman, 2007: 8). 82

Hubungan Perilaku Konsumsi (Stevia Tafdhila Ramadhani) 3 Kebiasaan hidup praktis termasuk dalam hal memilih makanan menyebabkan konsumen kurang memperhatikan akibat yang ditimbulkan. Pola konsumsi mahasiswi perantau akan berbeda dengan mahasiswi yang tinggal bersama orangtuanya. Tempat tinggal dan teman pergaulan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pola konsumsi terutama dalam hal makanan. Pondok pesantren merupakan salah satu tempat tinggal yang dipilih mahasiswi perantau selain kos. Mahasiswi yang memilih untuk menjadi santri di pondok pesantren pun akan mempunyai teman yang beragam dari berbagai jurusan dan juga universitas. Keberagaman teman, aktivitas, latar belakang, pengetahuan dan sikap dapat mempengaruhi pola konsumsi makanan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perilaku tentang makanan sehat, 2) status gizi, dan 3) hubungan perilaku makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesantren. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, artinya penelitian yang mencari tahu hubungan sebab akibat antara suatu kausal (Sugiyono, 2009: 74). Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2015 hingga bulan Juni 2016. Lokasi penelitian berada di pondok pesantren Wahid Hasyim Depok Sleman Yogyakarta. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian adalah adalah mahasiswi putri yang tinggal di asrama Halimah 50 santriwati dan asrama Hidayah 70 santriwati dengan total berjumlah 120 santriwati. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan karakteristik tertentu sehingga tidak mungkin diambil sampel lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan (Uma Sekaran, 2006: 143). Jadi, sampel dalam penelitian adalah mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim asrama Halimah dan Hidayah sebanyak 75 responden. Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan angket, pengukuran antropometrik, food recall 2x24 jam, dan wawancara. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment, dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian digunakan teknik Alpha Cronbach. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika koefesien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,600 (Suharsimi Arikunto, 2010: 276). Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. 83

4 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Perilaku Konsumsi Makanan Sehat Mahasiswi Pondok Pesantren Wahid Hasyim Asrama Halimah dan Hidayah Pengetahuan Tentang Makanan Sehat diketahui bahwa frekuensi pengetahuan tentang makanan sehat berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 5 responden (6,7%), kategori tinggi sebanyak 63 responden (84,00%), kategori rendah sebanyak 7 responden (9,33%), dan tidak ada yang berada pada kategori rendah. Adapun penggambarannya melalui pie chart sebagai Pengetahuan_Makanan_Sehat 9.30% 6.70% 84.00% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Gambar 1. Pie Chart Pengetahuan Tentang Makanan Sehat Sikap Terhadap Makanan Sehat diketahui bahwa frekuensi sikap terhadap makanan sehat berada pada kategori sangat baik sebanyak 40 responden (53,33%), kategori baik sebanyak 35 responden (46,67%), dan tidak ada yang berada pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Adapun penggambarannya melalui pie chart sebagai Gambar 2. Pie Chart Sikap Terhadap Makanan Sehat Tindakan Terhadap Makanan Sehat diketahui bahwa tindakan terhadap makanan sehat mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim didasarkan pada data recall selama 7 hari berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 2 responden (2,67%), kategori tinggi sebanyak 32 responden (42,67%), kategori cukup sebanyak 37 responden (49,33%), dan berada pada kategori rendah sebanyak 4 responden (5,33%). Adapun penggambarannya melalui pie chart sebagai 49.33% Sikap_Terhadap_Makanan_Sehat 46.67% 53.33% 26.67% 42.67% Sangat Baik Baik Kurang Baik Tindakan Terhadap Makanan Sehat 5.33% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Gambar 3. Pie Chart Tindakan Terhadap Makanan Sehat 84

Hubungan Perilaku Konsumsi (Stevia Tafdhila Ramadhani) 5 Pondok Pesantren Wahid Hasyim Asrama Halimah dan Hidayah diketahui bahwa status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim berdasarkan pada indeks antropometri BB/TB2 berada pada klasifikasi frekuensi status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim berdasarkan pada indeks antropometri BB/TB2 berada pada klasifikasi normal sebanyak 40 orang (53,33%), dan berada pada klasifikasi tidak normal sebanyak 35 orang (46,67%). Adapun penggambarannya melalui pie chart sebagai 46.67% Sikap_Terhadap_Makanan_Sehat 53.33% Gambar 4. Pie Chart Pondok Pesantren Wahid Hasyim Hubungan Perilaku Konsumsi Makanan Sehat Dengan Status Gizi Hasil Uji Normalitas Hasil uji normalitas masing-masing variabel dalam penelitian disajikan pada Tabel sebagai Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Sangat Baik Baik Kurang Baik Variabel Sig. Pengetahuan Tentang Makanan Sehat 0,325 Sikap Terhadap Makanan Sehat 0,353 Tindakan Terhadap Makanan Sehat 0,923 0,187 Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (sig>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Hasil Uji Linieritas Hasil rangkuman uji linieritas disajikan pada tabel sebagai Tabel 2. Hasil Uji Linieritas Variabel Pengetahuan Tentang Sikap Terhadap Tindakan Terhadap Df Harga F Hitung Tabel (5%) Sig. 16:57 0,574 1,824 0,055 23:50 68:5 0,364 1,747 0,061 0,883 1,748 0,649 Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)>0,05; sehingga variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan linier. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari Karl Person. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai Tabel 3. Ringkasan Hasil Korelasi Product Moment dari Karl Person (X1-Y) Variabel r-hit r-tab sig Pengetahuan Tentang Sikap Terhadap Makanan Sehat dengan Status Gizi Mahasiswi Tindakan Terhadap 0,650 0,227 0,000 0,556 0,227 0,000 0,865 0,227 0,000 85

6 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai signifikansi sebesar kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini dapat diartikan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesatren Wahid Hasyim. Pembahasan Perilaku Mahasiswi Pondok Pesatren Wahid Hasyim Tentang Makanan Sehat Perilaku mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim tentang makanan sehat ditinjau melalui dua aspek yaitu pengetahuan tentang makanan sehat dan sikap terhadap makanan sehat. Berdasarkan hasil analisis data perilaku mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim tentang makanan sehat ditinjau dari segi pengetahuan tentang makanan sehat berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 84,00%; ditinjau dari sikap terhadap makanan sehat berada pada kategori sangat baik yaitu sebesar 53,33%; dan ditinjau dari tindakan terhadap makanan sehat berada pada kategori cukup yaitu sebesar 49,3%. Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati langsung maupun tidak dapat diamati oleh interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam beetuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2008: 66). Sikap juga sebagai ekspresi dari nilainilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Suatu sikap bisa dibentuk sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya pengetahuan yang tinggi didukung dengan sikap yang baik maka akan tercermin perilaku yang baik tentang makanan sehat pada mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim. Pondok Pesatren Wahid Hasyim Terhadap Makanan Sehat diketahui bahwa status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim berdasarkan pada indeks antropometri BB/TB2 berada pada frekuensi status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim berdasarkan pada indeks antropometri BB/TB2 berada pada klasifikasi normal sebanyak 40 orang (53,33%), dan berada 86

Hubungan Perilaku Konsumsi (Stevia Tafdhila Ramadhani) 7 pada klasifikasi tidak normal sebanyak 35 orang (46,67%). Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan seseorang. Pada individu yang gizinya baik pembentukan antibodi akan normal, sehingga tubuh dapat melawan kuman yang menginfeksi tubuh yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Akan tetapi sebaliknya, jika individu memiliki gizi yang buruk pembentukan antibodi akan tidak normal, sehingga tubuh tidak dapat melawan kuman yang menginfeksi tubuh yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Hubungan Perilaku Makanan Sehat dan Status Gizi Mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim Berdasarkan hasil anaisis data diketahui bahwa terdapat hubungan perilaku makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim. Hal ini ditunjukkan dari nilai r hitung lebih besar dari r tabel pada pengetahuan tentang makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesatren Wahid Hasyim (0,650>0,227); dan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05. Sikap terhadap makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesatren Wahid Hasyim (0,556>0,227); dan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05. Selain itu, tindakan terhadap makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesatren Wahid Hasyim (0,865>0,227); dan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05. Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung berupa asupan makanan itu sendiri dan kondisi kesehatan individu. Sedangkan faktor tidak langsung adalah pengetahuan tentang gizi, pendapatan keluarga, pelayanan kesehatan dan sosial budaya. Makanan dan minuman dapat memelihara kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang dan status gizi bahkan mendatangkan penyakit. Hal ini sangat tergantung pada perilaku seseorang terhadap makanan tersebut (Notoadmojo, 2008: 55). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Pratiwi Suryani (2011) yang berjudul Hubungan Perilaku Gizi Seimbang dengan Status Gizi pada Mahasiswi Angkatan 2010 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku (pengetahuan, sikap dan praktik) dengan status gizi Indeks Massa Tubuh (IMT). SIMPULAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Perilaku mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim tentang makanan sehat ditinjau dari segi pengetahuan pada kategori tinggi (84,00%); sikap pada kategori sangat baik (53,33%); dan 87

8 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 tindakan pada kategori cukup (49,3%). 2. Status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim berada pada klasifikasi normal sebanyak 40 orang (53,33%). 3. Terdapat hubungan perilaku makanan sehat dengan status gizi mahasiswi pondok pesantren Wahid Hasyim. Hal ini ditunjukkan dari nilai pada pengetahuan 0,650>0,227; pada sikap 0,556>0,227; dan pada tindakan 0,865>0,227. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka dapat diberikan beberapa saran sebagai Bagi Mahasiswi di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Perlu meningkatkan pengetahuan dalam penyusunan menu agar asupan gizinya tepat dan status gizinya meningkat dengan cara mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan di posyandu terdekat seperti penyuluhan tentang gizi seimbang, makanan yang tepat untuk dikonsumsi, dampak kekurangan dan kelebihan gizi, dan cara memasak makanan yang sehat. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel lain untuk meneliti perilaku makanan sehat dengan status gizi seperti pola makan, variasi menu, tingkat konsumsi, dsb. DAFTAR PUSTAKA Ari Istiany. 2013. Gizi Terapan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Bahria. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Gizi, Kesukaan dan Faktor Lain dengan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di 4 SMA di Jakarta tahun 2009. Jurnal. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Deddy Muchtadi. 2002. Gizi untuk Bayi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Djoko Pekik. 2006. Panduan Gizi Lengkap. Yogyakarta: Andi. Eka Pratiwi Suryani. 2011. Hubungan Perilaku Gizi Seimbang dengan Status Gizi pada Mahasiswi Angkatan 2010 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Jurnal. Universitas Hasanuddin. Indrawagita, L., 2009. Hubungan Status Gizi, Aktivitas Fisik dan Asupan Gizi dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program Studi Gizi FKMUI Tahun 2009. dalam http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/12 4313-S-5730- Hubungan%20status- Analisis.pdf, dikutip tanggal 12 Februari 2016. Notoatmodjo. 2008. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta. Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Yasmin, dkk. 2010. Perilaku Penjaga Pangan jajanan Anak Sekolah Terkait Gizi dan Keamanaan Pangan di Jakarta dan Sukabumi. Jurnal Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia. Volume 5, No 3, Edisi November Tahun 2010, Hal: 148-157. Zulfa, F. 2011. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Modern Dengan Status Gizi (Bb/Tb Z-Score) di SD Al- Muttaqin Tasikmalaya. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. 88