BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURVEI PERSEPSI PASAR

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV Perkiraan Tw. I Perkiraan Kondisi Ekonomi Realisasi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan II 2006

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian

Indikator Perkembangan Sektor Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di tingkat

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. bagus untuk memperoleh keuntungan. kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

SURVEI PERSEPSI PASAR

MODEL PEREKONOMIAN TERTUTUP 3 SEKTOR

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

I. PENDAHULUAN. telah memanfaatkan pinjaman luar negeri dalam pembangunannya. Pinjaman luar

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

BAB I PENDAHULUAN. moneter akan memberi pengaruh kepada suatu tujuan dalam perekonomian.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

SURVEI PERSEPSI PASAR

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Sektor Industri. Muhamad Yunanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mekanisme transmisi kebijakan moneter didefenisikan sebagai jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Baasir (2003) yang dikutip oleh Andrianus (2006) dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan dengan. mengurangi ketergantungan pada sumber dana luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

Referensi : Struktur Utang Indonesia 2013

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

OVERVIEW 1/20

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

Pembiayaan Defisit pada APBN-P URAIAN Realisasi APBN-P Realisasi APBN SURPLUS/(DEFISIT) (4,1) (129,8) (87,2) (98,0)

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. apabila suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil maka selain

BAB I PENDAHULUAN. 60 saham terbesar di pasar regular. 2) selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. nominal ini tidak mampu meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal jangka panjang dengan tujuan mendapatkan hasil di

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas


V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Moneter

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang akan melaju secara lebih mandiri

Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan deviden perusahaan bagi investor. perkembangan, dapat dibuktikan pada beberapa perusahaan baru ataupun

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan indeks harga konsumen (IHK) Indonesia, tingkat suku bunga dunia, nilai dollar dalam rupiah, rasio belanja pemerintah dengan PDB Indonesia, dan pendapatan dunia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia memiliki pengaruh yang positif dalam jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa kenaikan IHK Indonesia sebesar 1 persen dapat meningkatkan PDB sebesar 0,04 persen. Sehingga bila PDB ditargetkan naik sebesar 1 maka IHK harus mengalami kenaikan sebesar 23,81 persen atau dengan kata lain, saat memiliki target untuk meningkatkan PDB Indonesia, maka Indonesia juga harus menerima kenaikan IHK Indonesia dalam jangka pendek. 2. Rasio pengeluaran pemerintah Indonesia dengan PDB Indonesia memiliki pengaruh yang negatif dalam jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa kenaikan rasio pengeluaran pemerintah Indonesia 66

dengan PDB Indonesia sebesar 1 persen dapat menurunkan PDB Indonesia sebesar 0,06 persen. Sehingga bila PDB Indonesia ditargetkan naik sebesar 1 persen, maka rasio pengeluaran pemerintah Indonesia dengan PDB Indonesia harus diturunkan sebesar 16,67 persen. 3. Pendapatan dunia memiliki pengaruh yang positif namun tidak memiliki pengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa kenaikan pendapatan dunia sebesar 1 persen dapat meningkatkan PDB Indonesia sebesar 0,82 persen. 4. Nilai dollar dalam rupiah memiliki pengaruh yang positif dalam jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa kenaikan nilai dollar dalam rupiah sebesar 1 persen dapat meningkatkan PDB Indonesia sebesar 0,15 persen. Sehingga bila PDB Indonesia ditargetkan naik sebesar 1 persen, maka nilai dollar dalam rupiah mengalami kenaikan sebesar 16,67 persen. 5. Tingkat suku bunga dunia memiliki pengaruh yang negatif dalam jangka panjang dan jangka pendek yang signifikan terhadap PDB Indonesia. Hal ini berarti bahwa kenaikan suku bunga dunia sebesar 1 persen dapat menurunkan PDB Indonesia sebesar 0,05 persen. 67

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa PDB Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari dalam negeri saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berasal dari luar negeri. Faktor internal yang mempengaruhi PDB Indonesia secara signifikan yaitu indeks harga konsumen (IHK) Indonesia, rasio pengeluaran Indonesia dengan PDB Indonesia, dan nilai dollar dalam rupiah. Apabila pemerintah Indonesia menargetkan kenaikan pada PDB, maka pemerintah juga harus menerima kenaikan pada IHK dan nilai dollar dalam rupiah serta menurunkan rasio pengeluaran pemerintah Indonesia dengan PDB Indonesia. Kenaikan PDB yang diikuti kenaikan IHK karena tetap terdapat kenaikan harga barang, terutama pada saat menjelang hari besar keagamaan maupun kenaikan upah pekerja. Penurunan rasio pengeluaran pemerintah Indonesia dengan PDB Indonesia akan menyebabkan kenaikan pada PDB Indonesia karena penghematan pengeluaran pemerintah dapat dialokasikan untuk pembangunan sektor-sektor yang lain yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Selain itu penurunan rasio pengeluaran pemerintah Indonesia dengan PDB akan memunculkan ekspektasi pasar dan para pebisnis bahwa tidak akan terjadi kenaikan pajak sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan pemerintah Indonesia sehingga dapat menstimulus kegiatan bisnis di Indonesia. 68

Faktor eksternal yang mempengaruhi PDB Indonesia secara signifikan adalah tingkat suku bunga dunia. Suku bunga terbukti memiliki pengaruh dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Kenaikan tingkat suku bunga dunia akan menyebabkan investasi menurun, yang akan mengakibatkan perekonomian lesu dan berdasarkan penelitian ini penurunan tingkat suku bunga dunia dapat meningkatkan perekonomian Indonesia hingga 0,05 persen. Faktor eksternal lainnya yaitu pendapatan dunia namun tidak memiliki pengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap PDB Indonesia. 4.2. Saran Saran yang diberikan berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan adalah: 1. Untuk meningkatkan PDB Indonesia, maka pemerintah Indonesia dapat mengurangi rasio pengeluaran pemerintah Indonesia dengan PDB Indonesia. Penghematan pengeluaran pemerintah terutama untuk belanja rutin dapat dialokasikan untuk pembangunan sektor-sektor yang lain yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. 69

2. Menambah variabel yang mempengaruhi PDB pada penelitian selanjutnya agar mendapatkan model penelitian yang lebih baik dan dapat lebih menggambarkan keadaan perekonomian dengan lebih jelas dan nyata. 3. Tidak mengesampingkan faktor-faktor eksternal (yang berasal dari luar negeri) karena pertumbuhan ekonomi dalam perekonomian terbuka tidak hanya dipengaruhi faktor-faktor internal (dalam negeri saja). 4. Perlunya percobaan terhadap model-model yang baru untuk melihat sejauh mana model tersebut baik digunakan dalam menganalisis perekonomian suatu negara. 70