BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi. berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah usaha atau kebijakan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pembangunan ekonomi bagi bangsa Indonesia sudah lama

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian memegang peran stretegis dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

I. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang di bidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya.

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. berkembang dengan jalan capital investment dan human investment bertujuan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur keberhasilan pembangunan dan kemajuan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). ekonomi. Indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan kesehatan. Dari sudut pandang politik, ini terlihat bagaimana. kesehatan yang memadai untuk seluruh masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Masalah pokok dalam pembangunan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami kenaikan dalam jumlah maupun kualitas barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JUNIAR HENDRO NUGROHO

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan di bidang ekonomi ini sangat penting karena dengan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan Undang-Undang,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang bervariasi, mendorong setiap daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

Transkripsi:

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan dengan pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan yang terpusat dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini ternyata hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, politik, ekonomi yang demokratis, telah menyebabkan krisis yang mengancam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena itu reformasi disegala bidang dilakukan untuk bangkit kembali dan memperteguh kepercayaan diri atas paradigma baru indonesia masa depan. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada harus mampu menaksir sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah (Arsyad, 2000). Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor ekonomi seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, teknologi dan lain sebagainya serta faktor non ekonomi seperti lembaga sosial, kondisi politik dan pertumbuhan ekonomi yang umumnya dilihat melalui total Produk Domestik Brotu (PDB). 1

18 Perekonomian suatu bangsa dipengaruhi oleh anugerah ekonomis yang dimiliki bangsa mencakup sumber daya alam, jumlah penduduk, human capital, modal fisik, teknologi dan infrastruktur. Kekurangan-kekurangannya dapat dipenuhi dengan impor yang dapat dibayar dengan ekspor produk-produk lain atau dengan pinjaman luar negeri (Kotler 2007). Human capital menyumbang langsung pada penciptaan kekayaan nasional. Semakin tinggi rata-rata tingkat keterampilan dan pengetahuan, semakin mudah bagi individu dalam usia bekerja untuk mengerti, menerapkan dan mendapatkan hasil dari kemajuan teknologi dan akhirnya meningkatkan standar ekonomi dan hidup bangsa. Suatu bangsa harus menanamkan modal dalam pendidikan serta lebih menyeragamkan materi pengajaran. Modal dasar yang digunakan ekonom untuk menjelaskan PDB atau Gross National Product (GNP) dalam bentuk fungsi produksi dimana output GNP merupakan fungsi dari dua input utama yaitu tenaga kerja dan modal. Terdapat berbagai macam tenaga kerja dan modal, tetapi sering dilupakan dalam model yang membahas pertumbuhan ekonomi. Dalam hubungan ini dipentingkan adalah sejauh mana pertambahan modal atau pertambahan tenaga kerja mempengaruhi peningkatan GNP. Kualitas faktor produksi sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kesehatan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan merupakan dua bahagian penting dari peningkatan stok human capital selain pengembangan teknologi, penelitian, kelembagaan ekonomi.

19 Secara mikro didalam suatu organisasi atau institusi bentuk dari sumber daya manusia itu adalah tenaga kerja, pegawai atau karyawan. Pengembangan sumber daya manusia secara mikro dalam suatu organisasi pada hakekatnya adalah upaya untuk merencanakan dan meningkatkan kemampuan serta mengelola tenaga kerja atau karyawan sehingga diperoleh produktivitas yang semakin tinggi. Secara makro pengembangan sumber daya manusia adalah suatu upaya untuk mengembangkan kualitas atau kemampuan (skill) sumber daya manusia agar mampu mengolah dan mengelola sumber daya alam, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai akhir dari pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi hal yang sangat diinginkan semua negara maupun daerah. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi yang dapat bernilai positif dan bahkan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif, maka kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan, tetapi jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi nasional yang dihitung melalui GDP (Gross Domestic Product) dapat juga dijadikan indikator atas laju perekonomian nasional yang dalam hal ini menyangkut efektifitas dan tingkat investasi dalam maupun luar negeri. Pada era ekonomi daerah paradigma baru dalam pembangunan daerah, keberhasilan pembangunan tidak lagi hanya diukur dari kemajuan fisik yang diperoleh atau berapa besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat diterima. Keberhasilan

20 pembangunan harus dapat diukur dengan parameter yang lebih luas dan lebih strategis yang meliputi semua aspek kehidupan baik materil dan non materil. Agar dapat memenuhi kriteria luas dan strategis tersebut, maka pelaksanaan pembangunan harus diawali untuk berdasarkan prioritas dan pemilihan sasaran-sasaran yang mempunyai nilai strategis dan memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan citra Kabupaten Labuhanbatu dengan membangun sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu. Untuk mengetahui potensi pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Labuhanbatu diperlukan suatu metode yang berguna untuk mengkaji dan memproyeksi pertumbuhan ekonomi wilayah. Untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang harus diambil untuk mempercepat laju pertumbuhan yang ada. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu dipercepat oleh tersedianya tenaga kerja dan pendidikan individual yang dapat memberikan kesempatan bekerja dengan tingkat upah yang meningkat sehingga penduduk dapat meningkatkan tabungan sebagai investasi. Sebagai salah satu indikator ekonomi makro untuk mengukur kinerja ekonomi Kabupaten Labuhanbatu adalah PDRB baik atas harga berlaku dan konstan.

21 Tabel 1.1. PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2001-2008 (Juta Rupiah) Tahun PDRB Atas Harga Berlaku % PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2001 6405502,95 12,46 5936475,56 2002 7331083,99 12,63 6195833,45 2003 8325972,49 11,95 6485546,09 2004 9433928,49 11,74 6731696,49 2005 10918368,82 13,60 7010750,57 2006 12593775,19 13,30 7384242,85 2007 14371160,43 12,37 7879419,03 2008 16626178,12 13,56 8339346,49 Sumber: BPS provinsi Sumatera Utara Berbagai Edisi % 7,63 7,75 4,18 4,46 3,65 3,98 5,05 6,20 JUTA RUPIAH 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0 PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN LABUHANBATU ATAS HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2000-2008 ( JUTA RUPIAH) 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 TAHUN PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2001-2008 Perkembangan ekonomi daerah dalam periode jangka panjang (mengikuti pertumbuhan PDRB), membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dan ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya industri pengolahan dengan relasi positif antara pertumbuhan

22 output dan pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat semakin cepat proses peningkatan pendapatan masyarakat perkapita, dan semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain mendukung proses tersebut seperti tenaga kerja, bahan baku dan teknologi relatif tetap. Perubahan struktur ekonomi umumnya disebut transformasi struktural dan didefenisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi permintaan agregatif (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu telah menunjukkan hasil kearah lebih baik disegala bidang. Akan tetapi sehingga dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi tantangan masih harus dihadapi agar cita-cita yang diharapkan akan terwujud. Tantangan pembangunan daerah Kabupaten Labuhanbatu adalah sebagai berikut: globalisasi dan pasar bebas sangat berpengaruh pada pembangunan karena pembangunan daerah ini didasarkan pada perekonomian daerah yang sangat terpengaruh pada pasar dunia. Globalisasi dan pasar bebas menuntut agar sumbersumber ekonomi domestik dipaksa untuk lebih efisien, kualitas dan kompetitif dalam arti bahwa semua produsen dapat menghasilkan yang terbaik dan memasarkannya dalam iklim yang bebas dan terbuka. Hal tersebut memerlukan SDM yang berkualitas dan kemampuan menguasai IPTEK dalam mengolah sumber daya alam. Penurunan

23 daya beli masyarakat dan peningkatan kemiskinan. Angka kemiskinan di kabupaten Labuhanbatu menjadi tantangan bagi pembangunan daerah yang perlu memfokuskan pada upaya penguatan ketahanan ekonomi masyarakat sehingga mampu bertahan dengan kondisi yang disebut dengan krisis. Pemberdayaan masyarakat perlu semakin ditingkatkan didukung dengan pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dikawasan-kawasan potensial. Percepatan pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan jumlah penduduk miskin yang masih besar. Meningkatkan supremasi hukum dalam penyelenggaraan pemerintah di daerah menuntut kelembagaan pemerintah daerah yang semakin kuat serta ketatalaksanaan yang semakin tertib dan efisien. Efesiensi dalam pelaksanaan anggaran akan mendorong semakin tingginya nilai investasi pemerintah dan semakin baiknya pelayanan publik. Kondisi keamanan daerah dan meningkatnya suhu politik telah memberikan dukungan terhadap keberhasilan pembangunan daerah upaya tetap menjaga keamanan dan menimbulkan rasa aman pada masyarakat serta tetap menjaga suhu politik tetap kondusif perlu dilakukan. Langkah-langkah strategis yang ditempuh adalah dengan mengembangkan kemitraan strategis diantara sesama pelaku usaha dengan pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang kenyataannya mampu menumbuhkan minat berinvestasi para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Labuhanbatu diberbagai bidang lapangan usaha potensial. Hal ini juga tidak terlepas dan persepsi yang sama dan seluruh stakeholders tentang perlunya menarik investasi lebih besar, sehingga

24 mampu menciptakan lapangan kerja lebih banyak sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: a. Apakah tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu? b. Apakah tabungan masyarakat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu? c. Apakah indeks pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: a. Untuk menganalisis pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu b. Untuk menganalisis pengaruh tabungan masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu c. Untuk menganalisis pengaruh indeks pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu.

25 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa: 1. Sebagai wadah bagi penulis didalam menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi, khususnya hal yang berkaitan dengan variabel-variabel yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Labuhanbatu. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah khususnya pemerintah kabupaten Labuhanbatu dalam menentukan kebijakan pembangunan daerah khususnya bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lanjutan yang berhubungan dengan pola pertumbuhan ekonomi dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda.