SILABUS MODUL PHARMACEUTICS

dokumen-dokumen yang mirip
MATA KULIAH KOSMETOLOGI (KODE: FAC 0411)

SILABUS MODUL TECHNOLOGY AND FORMULATION OF SOLID DOSAGE FORMS

SILABUS MODUL PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI NEUROLOGY and PSYCHIATRY

SAP NON MODUL METODOLOGI PENELITIAN

SILABUS MODUL INTRODUCTION TO PHARMACEUTICAL CHEMISTRY

SILABUS NON MODUL FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN KOSMETIKA

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MODUL HOSPITAL BASED PHARMACEUTICAL CARE

SILABUS MODUL APPLIED PHARMACEUTICAL CHEMISTRY

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI dan KANKER

SILABUS MODUL FARMAKOTERAPI ENDOKRIN DAN GINJAL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TAHUN 2016

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MODUL FARMAKOTERAPI MUSKULOSKELETAL. DERMATOLOGI dan NYERI

SILABUS MODUL TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN STERIL

RPS DAN RPPS MODUL CLINICAL PHARMACOKINETIC AND TOXICOLOGY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN VETERINER (KODE: FAS 0421)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan. teknologi pembuatan sediaan farmasi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411)

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA KULIAH REKAYASA FARMASETIKA (FAS 4421)

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran

FOUNDATIONS FOR PROFESSIONAL HEALTH PRACTISE

Hospital Based Pharmaceutical Care

BLUEPRINT UJI KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA METODE OSCE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI [ 5(1) ]

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (RPMK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

D. Jumlah sks PS (minimum untuk kelulusan) : 146 sks yang tersusun sebagai berikut:

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

JADWAL BLOK PENGOBATAN RASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Oentarini Tjandra

Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH UJI KLINIK OBAT ALAM

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN AKADEMIK DAN KURIKULUM FARMASI UAD. Dr. Nurkhasanah, M.Si., Apt

RENCANAPEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI

PELUANG DAN TANTANGAN PARADIGMA LULUSAN PENDIDIKAN DIII FARMASI. Anita Agustina Styawan, M.Sc., Apt Stikes Muhammadiyah Klaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Izin Apotek Pasal 1 ayat (a): Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNTUK DOSEN - ASISTEN

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran.

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : Tanggal Berlaku : 1 Februari 2014

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN KOTA SOLO TAHUN 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PELAKSANA PRODI FARMASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR : 12/H3.1.5/PPd/2009. tentang

PELAYANAN PENCAMPURAN ASEPTIK DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA. Oleh: Dra. Nastiti Setyo Rahayu. Apt

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FARMASI RUMAH SAKIT. Kode Mata Kuliah FAF (2 sks) Semester 8

MATA KULIAH Pelayanan Informasi Obat dan Konseling

Kuliah: 2 jam tatap muka terjadwal, 2-4 jam kegiatan terstruktur, 2-4 jam kegiatan mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI

SILABUS MATA KULIAH. Tugas. Tugas. Tugas FM-UAD-PBM-08-04/R0. Revisi : Tanggal Berlaku : 1 Februari A. Identitas

STIKes Nurliana Medan (STIKNA)

BAB I PENDAHULUAN. bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Pengertian Etika 1. Pengertian Etika. 2. Macam-macam etika. 1.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

COMPOUNDING DAN DISPENSING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS KIMIA ORGANIK I S1 FARMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI

(RPKPS) METODOLOGI PENELITIAN & BIOSTATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMs PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Standard Operating Procedure (SOP) MONITORING DAN EVALUASI PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FARMAKOKINETIKA FA

Lampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas Kegiatan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (20) (RPKPS) (20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Transkripsi:

SILABUS MODUL PHARMACEUTICS PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas : Kedokteran 2. Program Studi : Farmasi 3. Nama Modul : PHARMACEUTICS 4. Kode : FR.2311 5. SKS : 4 6. Sifat : WAJIB 7. Semester : 3 8. Perkiraan banyaknya peserta : 50 Mahasiswa 9. Deskripsi singkat Modul : Modul PHARMACEUTICS berisi materi tentang: Farmasetika (4) : Pendahuluan (introduction to pharmacy); Farmakope dan kegunaannya, prinsip dan teknik dasar pembuatan farmasi; resep (yang mencakup persyaratan, kelengkapan, perhitungan dosis, aspek sosial: hubungan dengan tenaga medik); peralatan dan perlengkapan dalam pembuatan farmasi; jenis dan macam farmasi (padat, cair, semi solida dan galenik). Interaksi Obat (1): Interaksi obat-obat, obat-makanan, inkompatibilitas. Permasalahan interaksi obat dengan ruang lingkup interaksi obat-obat, obat-makanan, obat-nutrisi, obat-penyakit, dan obat-lingkungan; mekanisme interaksi obat secara in vivo dan in vitro berdasarkan konsep farmakokinetik dan farmakodinamik, mengevaluasi dan menganalisis berbagai hasil penelitian tentang interaksi obat dari jurnal artikel maupun berbagai kasus interaksi obat yang terjadi di dalam pelayanan farmasi. Kosmetologi (1) : kosmetika, syarat kosmetika, pembagian kosmetika, tujuan penggunaan, preformulasi dan formulasi kosmetika. Keseluruhan modul Produk Sediaan Steril dibagi menjadi 4 LBM yang diberikan masing-masing 16 jam (setara dengan 1 sks) setiap LBM nya.

A. SAP MATA KULIAH MODUL SATUAN ACARA PENGAJARAN MODUL PHARMACEUTICS SEMESTER POKOK BAHASAN : 4 : modul ini membahas tentang aspek farmasetika, interaksi obat, dan kosmetologi. MATERI KULIAH MODUL Waktu (jam/ menit) Tujuan Instruksional Umum Sasaran Belajar Spesifik KOMPONEN Sub Pokok Bahasan Media Referensi Evaluasi Kontributor Preskripsi 16 jam/ 800 menit Agar mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan tentang konsep preskripsi (resep) Dosis obat Kalkulus dalam kefarmasian Resep dan salinan resep Bahasa latin dalam preskripsi Aturan pakai dan rute pemakaian obat Peresepan dan pengobatan dalam Islam. Pendahuluan (introduction to pharmacy) Farmakope dan kegunaannya resep (yang mencakup persyaratan, kelengkapan, perhitungan dosis, aspek sosial: hubungan dengan tenaga medik) Sejarah pengobatan Islam Multim edia/ Laptop, LCD/ proyek tor 1. Anonim, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Depkes RI Jakarta 2. Jellinek JS, 1970, Formulation and Function of Cosmetics, Wiley-Interscience, New York 3. Flick EW, 1966, Cosmetics abd Toiletry Formulations, Vol.5, Noyes Publ., Westwood, New Jersey 4. Balsam MS and Sagarin E (ed), 1972, Cosmetics, Science and Technology, 2nd ed., Wiley-Interscience, New York SGD, MID Akhir OSPI 1. Farmasetik 2. Preskripsi 3. Farmasi Klinik 4. Kosmetologi Suplemen: 1. Analisis Farmasi 2. KIE 3. IDI

Bentuk Sediaan Obat 16 jam/ 800 menit Interaksi Obat 16 jam/ 800 menit Agar mahasiswa memahami cara pembuatan dan peracikan utamanya yang sering diresepkan. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi, menganalisis dan mengatasi problem interaksi obat Peracikan obat bentuk padat Peracikan obat bentuk cair Peracikan obat bentuk semipadat Peracikan obat bentuk suppositoria Pembuatan obat berdasarkan resep dokter Peracikan obat dalam perspektif asuhan kefarmasian cara Identifikasi, analisis, dan mengatasi DRP dari aspek farmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik, dan aspek terapetik, serta dapat melakukan konseling obat. prinsip dan teknik dasar pembuatan farmasi peralatan dan perlengkapan dalam pembuatan farmasi jenis dan macam farmasi padat dan cair. jenis dan macam farmasi semi solida dan galenik. DRP, ESO, dan Interaksi obat Interpretasi data laboratorium dan Pemantauan penggunaan obat Medication error Komunikasi professional dan konseling pasien Multim edia/ Laptop, LCD/ proyek tor Multim edia/ Laptop, LCD/ proyek tor SGD, MID Akhir OSPI SGD, MID Akhir OSPI

Interaksi antara obat dengan obat, obat-makanan, dan masalah inkompatibilitas. Permasalahan interaksi obat dengan nutrisi, obat-penyakit, dan obat-lingkungan; mekanisme interaksi obat secara in vivo dan in vitro berdasarkan konsep farmakokinetik dan farmakodinamik cara mengevaluasi dan menganalisis berbagai hasil penelitian tentang interaksi obat dari jurnal artikel maupun berbagai kasus interaksi obat yang terjadi di dalam pelayanan farmasi. Ketrampilan berkomunikasi

Kosmetologi 16 jam/ 800 menit Agar mahasiswa dapat memahami pengetahuan prinsip dasar kosmetik, permasalahan kosmetik, keamanan kosmetik, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan kosmetik serta cara pembuatan dan evaluasi kosmetik. professional, konseling edukasi pasien, dan PIO utamanya terkait masalah interaksi obat. apa yang dimaksud dengan kosmetika. perbedaan antara kosmetik dengan farmasi lainnya fungsi dari jenisjenis kosmetik. faktor-faktor yang berkaitan dengan kosmetik terutama kulit, rambut dan kuku, serta sinar matahari; keharusan dan cara uji toksikologis kosmetik Pendahuluan (Anatomi kulit,sinar matahari, Pengaruh sinar matahari pada kulit, Definisi MED) dan Uji kosmetik sebelum dipasarkan Sampo ketombe, Cat rambut, Hair tonic Tabir surya, Bleaching Gel dan jeli, Aerosol untuk Kosmetik, Deodoran (Antipespiran), Krem (Serbuk/bedak) Multim edia/ Laptop, LCD/ proyek tor SGD, MID Akhir OSPI

problema mikrobiologis pada kosmetika fungsi dan formulasi kosmetik untuk rambut fungsi dan formulasi kosmetik bentuk gel, aerosol fungsi dan formulasi kosmetik yang bersifat protektif fungsi dan formulasi kosmetik sebagai deodoran dan antipespiran fungsi dan formulasi

kosmetik untuk kulit cara pembuatan serta cara evaluasi kosmetik. Dibuat oleh Diperiksa Oleh Disetujui oleh Nama :Naniek W, M.Sc, Apt Nama :Rina W M.Sc, Apt Nama : Arifin S, M.Sc, Apt Jabatan : Tim Modul Jabatan : Sek Prodi Jabatan : ka Prodi

B. Metode Pembelajaran dan Bentuk kegiatan: Metode pembelajaran PBL (Problem based learning) terdiri dari: 1. Tutorial Tutorial merupakan pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau sekelompok kecil (10-12) mahasiswa. Proses ini merupakan proses interaksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode tutorial merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif. 2. Kuliah Pakar Kuliah merupakan proses pemberian informasi edukatif dari seorang ahli kepada mahasiswa yang diharapkan akan membentuk fondasi akademik bagi mahasiswa. 3. Praktikum/Skill lab Metode praktikum adalah metode mengajar dimana mahasiswa melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan teori yang telah dipelajari memang memiliki kebenaran. 4. Belajar mandiri Kegiatan ini adalah kegiatan aktif dari mahasiswa untuk menjawab issues-issue yang telah diberikan selama perkuliahan, termasuk tugas-tugas dari dosen ataupun dari praktikum. 5. Journal Reading Pada metode ini, mahasiswa diajarkan untuk mereview, menganalisa journal-journal pilihan farmasi dan mengevaluasinya sesuai dengan kebutuhan perkuliahan. C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi meliputi Tutorial (Kemampuan menganalisa dan memecahkan permasalahan kefarmasian, keaktifan bertanya, menjawab serta penguasaan materi), ujian MID modul, ujian akhir modul dan OSPI. Disamping itu monitoring dan umpan balik dari mahasiswa diharapkan dapat memantau selama proses pembelajaran (berupa kuesioner dan kritik saran dari mahasiswa)

2. Penilaian (student assessment) Bobot penilaian: Tutorial : 15 % MID Modul : 20 % Akhir Modul : 35 % Praktikum/Skill Lab : 30 % 3. Penetuan Kelulusan dan Penetapan Nilai Kedalam Huruf a. Nilai Huruf mahasiswa yang dinyatakan LULUS adalah di mulai dari BC, B, AB, A. b. Nilai Huruf Mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LULUS adalah dimulai dari C, D, E dan berhak untuk mengikuti program remedial. D. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Depkes RI Jakarta 2. Jellinek JS, 1970, Formulation and Function of Cosmetics, Wiley-Interscience, New York 3. Flick EW, 1966, Cosmetics abd Toiletry Formulations, Vol.5, Noyes Publ., Westwood, New Jersey 4. Balsam MS and Sagarin E (ed), 1972, Cosmetics, Science and Technology, 2nd ed., Wiley-Interscience, New York