BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Mulyadi Nitisusastro, Asuransi dan Usaha Perasuransian di Indonesia,: ALFABETA, Bandung, 2013, hal.5. 2

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah syariah adalah sesuatu yang bisa dikatakan sedang marak sejak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia boleh dikatakan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Michael E. Porter, Competitif Strategy, Erlangga, Jakarta, 1993, hlm. 16

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi adalah media jaringan Internet. Jaringan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di PT. Prudential Life Assurance Cabang Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

mengorganisir, dan melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.3

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam industri jasa semakin meningkat di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

BAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya hal-hal yang tidak diketahui dalam kehidupnya. Hal-hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

I. PENDAHULUAN. Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi saat ini dunia bisnis sedang diramaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dalam dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB IV PERAN AGEN DALAM PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN POLIS ASURANSI KERUGIAN

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah adanya sertifikasi keagenan. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI)

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana financial dalam

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AKUNTANSI SYARIAH DI INDONESIA. Akuntnasi Syariah - Sunaryo, SE, C.MM

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 73

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. akan ditingkatkan dan menjalin hubungan baik dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi dan dibagi kepada pihak lain yang bersedia ikut menanggung risiko

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sebagai dasar utamanya yang berupa kepercayaan sebagai agent. melalui kredit dan kemudahan proses pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi di bidang industri pengangkutan baik darat, laut

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi risiko yang mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk berbagi risiko antara. saw, para sahabat. dan tabi in. Asuransi dalam catatan sejarah dunia Barat

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

Investor Daily 16/05/2017, Hal. 23 Sequis Life Bukukan Premi Rp 2,9 Triliun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. baik perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa maupun produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, manusia pasti akan menemui risiko-risiko dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1 McGraw-Hill, Microeconomics, PT. Gelora Aksara Persada, 1992, hal. 4 2 Ibid, hal. 2

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah penjualan sehingga bisa mendatangkan keuntungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan kontribusi bruto di industri asuransi syariah nasional diyakini masih mampu asuransi syariah nasional diyakini masih mampu bertumbuh hingga kisaran 20% sepanjang semester II/2016 dengan ditopang sektor asuransi umum syariah. Menurut Taufik Majuniadi, Plt. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), menjelaskan asosiasi hingga saat ini baru memiliki data perkembangan per April 2016. Pada periode itu, pertumbuhan kontribusi bruto asuransi syariah mencapai 14,68%. Pertumbuhan ini di topang dari asuransi umum syariah sebesar 66,67% dan asuransi jiwa syariah 5,6%.1 Adanya otonomi daerah yang semakin kuat, tingkat kesadaran masyarakat terhadap produk-produk asuransi yang semakin meningkat, dan juga tentunya agama Islam yang dianut mayoritas penduduk Indonesia merupakan faktor pendukung penting dalam perkembangan asuransi syariah di Indonesia.2 Kesadaran berasuransi syariah ini tumbuh lebih dahulu di negara-negara lain, seperti pada dekade 1970-an. Pada 1979, Faisal Islamic Bank of Sudan memprakasai berdirinya perusahaan asuransi syariah Islamic Insurance Co. Ltd. di Arab Saudi. Lalu, keberhasilan ini diikuti dengan pendirian Dar-al-Mal al-islami di Genewa, Swiss dan Tafakul Islami di Luxemburg, Tafakul Islam Bahamas di Bahamas dan al-takaful al-islami di Bahrain pada 1981. Kemudian, pada 1984 di Malaysia berdiri Syarikat Tafakul Malaysia Berhad yang sepuluh tahun kemudian (1994) diikuti dengan berdirinya Asuransi Takaful di Indonesia. PT. Syariat Takaful Indonesia kemudian mengembangkan 1 http://www.jasaraharja-putera.co.id/semester-ii2016-kontribusi-asuransi-syariah-masihbisa-capai-20/ (Di akses Tanggal 28 Juli 2016). 2 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan Pustaka, Bandung, 2006, hlm. 199. 1

2 dua anak perusahaan, yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa) dan PT Asuransi Takaful Umum (Asuransi Kerugian) menjawab kebutuhan masyarakat muslim.3 Faktor pendukung penting lainnya dalam perkembangan asuransi syariah adalah tenaga penjual. Kegiatan penciptaan permintaan akan produk dilakukan oleh tenaga penjual yang mencoba menggugah atau merayu para calon pembeli untuk membeli produknya. Usaha mencari dan menemukan si pembeli merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penjualan.4 Dalam perusahaan asuransi yang menjadi tenaga penjual memberikan penjelasan langsung kepada konsumen adalah seorang agen. Agen merupakan ujung tombak keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Di mana agen sangat berperan terhadap penawaran produk baru pada perusahaan asuransi syariah saat ini di mana agen memberikan pelayanan dalam menawarkan jasa perlindungan terhadap kebutuhan financial baik individu maupun kelompok, baik kebutuhan kesehatan maupun yang berkaitan dengan harta benda. Seorang agen asuransi dalam memberikan pelayanan kepada konsunen agar sukses dan memuaskan, sangat dibutuhkan komitmen atau pekerjaan dengan senantiasa berlatih secara konsisten dan harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang asuransi. Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan oleh baik tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam memasarkan produknya. Pelayanan yang diberikan dalam memasarkan suatu produk mencakup pelayanan sewaktu penawaran produk, pelayanan dalam pembelian/penjualan produk itu, pelayanan sewaktu penyerahan produk yang dijual, yang mencakup pelayanan dalam pengangkutan yang ditanggung oleh penjual. 3 Didin Hafidhuddin, et al. Solusi Berasuransi, Karya Kita, Bandung, 2009, hlm. 11. Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001, hlm. 23. 4

3 Dalam berhubungan dengan calon pemegang polis seorang agen harus menjaga kepercayaan. Agenlah yang berperan dalam memberikan pelayanan dalam memasarkan produk asuransi syariah. Di mana seorang agen sangat mempengaruhi tingkat penjualan polis asuransi syariah dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, agen yang berkualitas mempunyai peranan penting di dalam perusahaan asuransi syariah, tanpa agen yang berkualitas dan produktif. Kegiatan dalam asuransi syariah tidak mungkin berjalan dengan baik. Kinerja agen merupakan akumulasi hasil yang diperoleh agen baik secara individu maupun dalam perusahaan. Memiliki kinerja yang unggul bila target yang diterapkan oleh perusahaan tercapai, misalnya jumlah produk yang terjual mengalami peningkatan. Hubungan yang paling dekat dengan calon nasabah adalah agen asuransi. Karena naik tidaknya pendapatan perusahaan asuransi, tergantung pada peranan agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi. Seorang agen juga harus proaktif dan dapat menciptakan peluang dalam produk asuransi syariah di perusahaannya. Tentunya bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan para agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi syariah. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan dalam mengasah pengetahuan untuk memperluas jaringannya. Pada perusahaan jasa sudah jelas bahwa untuk memberikan kepuasan secara langsung kepada konsumen, diperlukan pelayanan paling baik dari seoranga agen. Sebelum seorang agen terjun langsung ke masyarakat untuk menawarkan produknya, sebagai seorang agen harus mempunyai rencana terlebih dahulu, produk apa yang akan ditawarkan, melakukan survei terlebih dahulu. Semua produk yang dijual perasuransian di Indonesia hampir sama jenisnya yang membedakan adalah pelayanan dan cara kerja dari agen-agennya.

4 Apabila agen dapat memasarkan produk denga baik maka akan dapat meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar. Salah satu perusahaan asuransi yang berawal hanya berbasis konvensional kemudian membuka cabang berbasis syariah yaitu PT Prudential di mana salah satu cabang Prudential Syariah berada di daerah Juwana Pati yakni kantor Pru ForceOne. Asuransi jiwa terbaik di Indonesia sejak tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan yang dibukukan Prudential dari total perolehan premi adalah 17%, karena di sebabkan pelayanan yang konsisten dan fokus untuk memenuhi kebutuhan perencanaan masyarakat Indonesia. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengumumkan hasil kinerjan bisnis dan keuangan di tahun 2014. Prudential melaporkan kinerja yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan total pendapatan premi hampir 3 kali lipat pertumbuhan industri yang sebesar 6,8%. Pertumbuhan total 17% atau mencapai Rp. 26,18 triliun. Pertumbuhan yang solid tersebut di dukung oleh strategi perusahaan dalam melakukan pengembangan produk dan petumbuhan jumlah tenaga pemasar atau agen sebesar 20% dari tahun 2014. Prudential berkomitmen untuk menjangkau semakin banyak masyarakat dan membuka akses perlindungan asuransi melalui tenaga pemasar atau agen. Agen lah yang membantu nasabah memiliki perlindungan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi keuangan mereka.5 Pada perusahaan jasa sudah jelas bahwa untuk memberikan kepuasan secara langsung kepada konsumen, diperlukan pelayanan paling baik dari seoranga agen. Sebelum seorang agen terjun langsung ke masyarakat untuk menawarkan produknya, sebagai seorang agen harus mempunyai rencana terlebih dahulu, produk apa yang akan ditawarkan, melakukan survei terlebih dahulu. Semua produk yang dijual perasuransian di Indonesia hampir sama jenisnya yang 5 http://agenprudentialhandal.blogspot.co,id/2016_03_01_archive.html?m=1 (Di akses tanggal 01 Agustus 2016)

5 membedakan adalah pelayanan dan cara kerja dari agen-agennya. Apabila agen dapat memasarkan produk dengan baik maka akan dapat meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar. Apabila seorang agen tidak memiliki kualitas yang baik maka akan berdampak buruk pada penjualan perusahaan ini akan berimbas pada perkembangan perusahaan itu sendiri. Namun akan banyak kendala yang akan ditemui agen dalam meningkatkan penjualan polis. Di latar belakangi penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti di kantor cabang Prudential Syariah yaitu Pru Forceone Juana Pati,Oleh karena itu penulis mengajukan judul Analisis Peranan Agen dalam Meningkatkan Penjualan Polis Asuransi Syariah di Pru Force One Kantor mandiri pemasaran Prudential Cabang Asuransi Syariah. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman dan kesimpang siuran terhadap judul yang akan dibahas maka akan lebih jelas bila penulis memberikan batasan masing-masing istilah terhadap judul: 1. Analisis Analisis adalah suatu pemeriksaan dan penafsiran mengenai hakekat dan makna sesuatu.6 2. Agen Asuransi Menurut UU peransurasian No. 2 Tahun 1992 definisi dari agen asuransi adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dana atas nama penanggung.7 6 7 Komaruddin, Kamus Karya Tulis Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta, 2000, hlm. 15. Undang-undang Republika Indonesia No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.

6 3. Penjualan Penjualan menurut KBBI (Kamus Besar Indonesia) adalah proses, perbuatan, cara menjual.8 4. Polis a. Polis asuransi Pengertian polis menurut pasal 255 KUHD perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis yang memuat kesepekatan, syarat-syarat khusus dan janji-janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban para pihak (penanggung dan tertanggung) dalam mencapai tujuan asuransi.9 5. Asuransi syariah Asuransi syariah dalam pengertian mu amalah adalah saling memikul resiko di antara sesama manusia sehingga antara satu dengan yang lain menjadi penanggung atas resiko yang lainnya, saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling tolongmenolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana yang ditukuan untuk menanggung resiko tersebut.10 C. Batasan Masalah Penelitian ini meneliti mengenai tentang analisis peranan agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi syariah di Pru Forceone (Kantor Pemasaran Mandiri Prudential Asuransi Syariah desa Juana Kota Pati). Adapun objek penelitian ini dibatasi pada peranan agen serta kendala agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi syariah. 8 Tim Penyusun Kamus Pusbina, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hlm. 419. 9 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, Referensi (Gaung Persada Press Group), Jakarta, Cet ke 1, 2014, hlm. 107-108. 10 Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, Bumi Aksara, Cet Ke 1, Jakarta, 1997, hlm. 99.

7 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaaimana peran agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi syariah di Pru Force One Kantor Pemasaran Mandiri Prudential Cabang Asuransi Syariah Desa Juana Kota Pati? 2. Bagaimana kendala agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi syariah di Pru Force One Kantor Pemasaran Mandiri Prudential Cabang Asuransi Syariah Desa Juana Kota Pati? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui peran agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi syariah di Pru Force One Kantor Pemasaran Mandiri Prudential Cabang Asuransi Syariah Desa Juana Kota Pati. b. Untuk mengetahui kendala agen dalam meningkatkan penjualan polis asuransi syariah di Pru Force One Kantor Pemasaran Mandiri Prudential Cabang Asuransi Syariah Desa Juana Kota Pati. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis 1) Dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu ekonomi khususnya mengenai peranan agen asuransi syariah. 2) Dapat digunakan sebagai bahan dasar atau rujukan untuk penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan agen asuransi syariah. b. Manfaat Praktis Sebagai penentuan langkah kedepan tentang bagaimana cara meningkatkan keberhasilan lembaga keuangan asuransi

8 syariah (khususnya Pru Force One Kantor Pemasaran Mandiri Prudential Cabang Asuransi Syariah Desa Juana Kota Pati) atau untuk mengetahui hal apa saja yang perlu dibenahi dalam meningkatkan keberhasilannya. F. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksud untuk mendapatkan gambaran atau garis-garis besar dari masing-masing bagiian atau yang saling berkaitan. Sehingga nantinya akan diperoleh penelitian yang sistematis dan ilmiah. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun: 1. Bagian muka Bagian muka ini terdiri dari : halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, halaman abstraks, halaman daftar isi dan daftar tabel. 2. Bagian isi Pada bagian ini memuat garis besar yang terdiri dari lima bab, antara bab satu dengan bab lain saling berhubungan karena merupakan satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut adalah sebagai berikut: BAB 1 : Pendahuluan Bab ini meliputi latar belakang masalah yang menjelaskan tentang problem dan subtansi masalah, batasan penelitian, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang landasan teori tentang asuransi syariah, agen asuransi, penjualan dan polis asuransi syariah, disamping itu juga

9 mengemukakan tinjauan hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran. BAB III : Metode Penelitian Dalam bab ini akan mengulas kembali tentang jenis dan metode penelitian, pendekatan penelitian, alas an menggunakan pendekatan kualitatif, data penelitian, sumber data, teknik analisis. BAB IV : Analisis Data Bab ini berisi tentang gambaran umum kantor Pru Forceone (Kantor Pemasaran Mandiri Prudential Asuransi Syariah), peranan agen, dan kendala agen dalam meningkatkan penjualan. 3. Bagian akhir Bagian akhir terdiri dari : daftar pustaka, lampiran-lampiran dan penutup.