PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SMP KELAS VIII ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN E-MODULE BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MALANG

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA. Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK ANIMASI BERBASIS MOBILE LEARNING (M-LEARNING) PADA MATERI GERAK LURUS DI SMP

Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TIK (MICROSOFT EXCEL

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN E-MODULE IPS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMPK MATER DEI PROBOLINGGO

BAB III METODE PENELITIAN

KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA SMPN 1 KAYEN KIDUL

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII

PENERAPAN MEDIA E-BOOK BEREKSTENSI EPUB UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN IPA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA KELAS XI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK SMA

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA

Rahmiyanti S: Mahasiswa FKIP Universitas jambipage 1

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG UNTUK JENJANG SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN VITUR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar Terhadap Respon Siswa

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU DIGITAL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG

Oleh I Nyoman Udayana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK. Kata-kata kunci: media pembelajaran, model tutorial, animasi 3 dimensi ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN VIDEO TERMEDIASIKAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI ELECTRONICPERFORMANCE SUPPORT SYSTEM DALAM PEMBELAJARAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

2. Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, 3

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT IN JUNIOR HIGH SCHOOL Achmad Darojat Universitas Negeri Malang Email: ozat_melodicboys@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan multimedia pembelajaran yang valid, dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan dengan metode analisis, desain, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran valid dan layak untuk digunakan dalam kelas VIII SMP. Kata-kata kunci: Pengembangan, Multimedia Pembelajaran Interaktif, IPA Abstract: This research is purposed to produce the multimedia learning which has been validated for eighth grade student of 13 Junior High School Malang. This study design was used to study the development of methods of analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results showed that the learning multimedia valid and feasible for use in teaching natural sciences eighth grade student of Junior High School. Key words: Development, Interactive Learning Multimedia, Science 297

298 Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 4 April 2016, hlm. 297-301 Dalam perkembangan teknologi terdapat beragam bentuk dan jenis produk untuk pendidikan. Salah satunya adalah media pembelajaran. Miarso (2005:458) menyimpulkan kegunaan media dalam pembelajaran mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal. Sebagai salah satu implikasi dalam pembelajaran ialah kedua belahan otak perlu dirangsang bergantian dengan rangsangan audio dan visual. Dalam dunia pendidikan, multimedia pembelajaran interaktif memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Khususnya dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan peserta didik dapat di presentasikan melalui simulasi multimedia pembelajaran interaktif. Hal ini tentu saja akan lebih menyederhanakan jalan pikiran peserta didik dalam memahaminya. Dengan demikian pengembangan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilakukan guru dengan memberdayakan multimedia pembelajaran interaktif. Penggunaan multimedia pembelajaran interaktif untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik multimedia pembelajaran interaktif yang cukup khas, diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interaktif dan lain-lain. Sebagai media tutorial dalam pembelajaran, multimedia pembelajaran interaktif memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual dan klasikal. Sistem multimedia pembelajaran interaktif merupakan bentuk implementasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Akan tetapi, multimedia pembelajaran interaktif dapat juga dilaksanakan sebagai alternative belajar. Karena terkadang, peserta didik berhalangan mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Multimedia pembelajaran interaktif berfungsi sebagai option (pilihan) bagi peserta didik. Selain itu bentuk media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar harus diperhatikan pemanfaatannya bagi peserta didik. Melihat kondisi di atas, SMP Negeri 13 Malang merupakan salah satu sekolah yang sudah menyediakan fasilitas fasilitas Laboratorium komputer, Laboratorium Bahasa, LCD projector disetiap kelasnya, dan fasilitas yang lain untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Pada Laboratorium komputer terdapat 20 unit komputer, dan terdapat jaringan internet. Jumlah peserta didik setiap kelas 35 peserta didik, sehingga sangat membantu peserta didik untuk menerapkan pembelajaran berbantuan komputer (PBK), juga terdapat LCD projector di dalam kelas sehingga memungkinkan terlaksananya pembelajaran klasikal yang sangat efektif. Metode pengajaran yang digunakan juga sudah bervariasi dan membangun keaktifan serta kreativitas peserta didik. Guru mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang dikuasai. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP METODE Pengembangan media ini memerlukan kerangka model tertentu sebagai kerangka acuan berfikir dan melangkah. Dalam mengembangkan sebuah media, hendaknya ditentukan terlebih dahulu prosedur yang akan dilakukan. Pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan dalam bentuk flow chart oleh Lee & Owens (2004 : 22). Alasan pengembang memilih Model Pengembangan Lee & Owens karena dalam sistematika pengembangan Model Lee & Owens terdapat lima tahap dalam

Darojat, Pengembangan Multi Media Pembelajaran 299 mengembangkan multimedia pembelajaran, yaitu: (1) Analisis (Analysis), (2) Desain (Design), (3) Pengembangan (Development), (4) Penerapan (Implementation), dan (5) Evaluasi (Evaluation). Di dalam proses pengembangan multimedia pembelajaran dibutuhkan beberapa proses, diantaranya : (1) Tahap Pra Produksi, (2) Tahap Produksi, dan (3) Tahap Pasca Produksi. Ketiga proses ini terdapat dalam Model Pengembangan Lee & Owens (dalam Lee & Owens, 2004 : 24). Peneliti sendiri akan melakukan penelitian di SMPN 13 Malang. Dalam tahap menganalisis kebutuhan, pengembang melakukan observasi di SMPN 13 Malang Malang dan melakukan pencarian melalui internet, kemudian merumuskan tujuan yang akan dicapai. Setelah tujuan jelas, kita mengetahui kemampuan dan keterampilan apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa, selanjutnya kita harus menentukan cara supaya siswa memiliki kemampuan dan keterampilan tersebut. Bahan pelajaran apa yang harus dipelajari atau pengalaman apa yang harus dilakukan siswa supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk alat evaluasi, pengembang menggunakan instrumen angket, dan post test. Kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun storyboard, dilanjutkan dengan produksi alam kelas VIII, dan membuat modul pemanfaatan multimedia pembelajaran. Apabila langkah diatas sudah dilakukan, kemudian dilanjutkan pada proses validasi kepada ahli media, ahli materi, dan langsung terjun kelapangan untuk melakukan ujicoba lapangan sekaligus tes evaluasi kepada siswa SMPN 13 Malang kelas VIII. Setelah langkah tersebut selesai dilakukan, pengembang melakukan revisi terhadap multimedia pembelajaran apabila diperlukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Paparan data hasil validasi dan uji coba Penyajian data validasi berupa hasil jawaban ahli media, ahli materi dan uji coba audiens/ siswa. Rumus untuk mengolah data ini menggunakan rumus yang telah ditetapkan dan acuan interpretasi data disesuaikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Arikunto, 2002). Setelah dilakukan validasi ahli media berjumlah 1 orang, ditentukan hasil berupa data dari instrumen angket tentang multimedia bab sistem tata surya, didapatkan hasil 88,4%, berdasarkan kriteria yang ditetapkan hasil validasi tersebut tergolong dalam persentase 85-100, maka dapat diinterpretasikan bahwa alam sub bab sistem tata surya yang dikembangkan termasuk dalam criteria Valid proses pembelajaran, dan pada validasi ahli materi berjumlah 1 orang, ditentukan hasil berupa data dari instrumen angket tentang alam sub bab sistem tata surya. Analisis data hasil validasi ahli materi diperoleh 95%, berdasarkan kriteria yang ditetapkan hasil validasi tersebut tergolong dalam persentase 85-100, maka dapat diinterpretasikan bahwa alam bab sistem tata surya yang dikembangkan termasuk dalam kriteria Valid proses pembelajaran. Pada uji coba audiens/ siswa satu lawan satu berjumlah 2 orang, detemukan hasil 96%, berdasarkan kriteria yang ditetapkan hasil validasi tersebut tergolong dalam persentase 85-100, maka dapat diinterpretasikan bahwa multimedia bab sistem tata surya yang dikembangkan termasuk dalam kriteria Valid atau kualifikasi Layak digunakan untuk proses pembelajaran. Selanjutnya pada uji coba audiens/ siswa kelompok kecil berjumlah 10 orang, diperoleh hasil 93%, berdasarkan kriteria yang ditetapkan hasil validasi tersebut tergolong dalam persentase 85-100, maka dapat diinterpretasikan bahwa multimedia sub bab sistem tata surya yang dikembangkan termasuk dalam kriteria Valid atau kualifikasi Layak digunakan untuk proses pembelajaran. Setelah dilakukan validasi Ahli Media, Ahli Materi, dan uji coba audiens/ siswa hasilnya

300 Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 4 April 2016, hlm. 297-301 alam sub bab sistem tata surya yang dikembangkan termasuk dalam kriteria Valid proses pembelajaran. Untuk tes hasil belajar yang diberikan pada saat uji coba lapangan, diperoleh hasil bahwa subyek 1 sampai dengan subyek 35 mendapatkan skor mencapai KKM atau diatas skor 75. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa 35 siswa yang telah menyelesaikan tes hasil belajar pada saat uji coba lapangan mendapatkan skor Mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berdasarkan kriteria yang ditetapkan hasil evaluasi tersebut, maka dapat diinterpretasikan bahwa pembelajaran Ilmu pengetahuan alam menggunakan multimedia pembelajaran dikategorikan efektif. Revisi multimedia pembelajaran Revisi produk pengembangan merupakan kesimpulan yang diambil dari hasil analisis angket baik dari ahli media, ahli materi, maupun audiens/ siswa tentang produk yang divalidasikan sebagai dasar untuk revisi. Berdasarkan angket yang diberikan kepada ahli media, diperoleh tanggapan bahwa multimedia pembelajaran yang baik memiliki fungsi fasilitas yang maksimal, contohnya seperti font huruf yang mudah untuk dibaca, background video yang tepat, dan gambar video yang menarik, selain itu sebaiknya cover DVD multimedia pembelajaran di cetak menggunakan cetak laser bukan cetak inkjet. Sedangkan pendapat menurut ahli materi diperoleh tanggapan bahwa multimedia pembelajaran cukup menarik bagi siswa, dan bisa dikembangkan lagi untuk materi-materi yang lain, selain itu konten multimedia sebaiknya juga diberikan resume tentang materi yang telah dibahas. Selanjutnya pendapat menurut audiens diperoleh tanggapan bahwa multimedia pembelajaran dapat menambah semangat belajar dan membuat suasana belajar menjadi nyaman, selain itu audiens berpendapat, multimedia pembelajaran sebaiknya lebih sering diberikan supaya suasana belajar menjadi menyenangkan dan siswa tidak jenuh. Saran bagi siswa, guru, dan sekolah Saran bagi siswa dalam menggunakan alam, sebaiknya membaca dan mempelajari dengan baik petunjuk pemanfaatan sebelum menggunakan multimedia pembelajaran. Siswa juga disarankan untuk mempelajari dengan baik materi tentang sistem tata surya supaya lebih memahami isi multimedia pembelajaran. Sedangkan Saran bagi guru dalam menggunakan multimedia, alam dijadikan sebagai media pembelajaran yang membantu guru dalam proses belajar mengajar, selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar dengan multimedia pembelajaran, diantaranya guru harus mempelajari petunjuk atau penyerta untuk guru beserta materi yang terdapat di dalamnya, dan membaca petunjuk pemanfaatan multimedia pembelajaran. Guru juga mempersiapkan materi untuk penjelasan awal sebelum siswa mengoperasikan multimedia pembelajaran interaktif, dan bagi sekolah lain yang berkeinginan untuk memanfaatkan media ini, sebaiknya sudah mempunyai lab komputer yang memadai untuk menunjang pemanfaatan media ini. PENUTUP Multimedia pembelajaran ini digunakan dalam pembelajaran sistem tata surya mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam. Multimedia pembelajaran ini berisikan materi pembelajaran tentang sistem tata surya. Untuk memperjelas materi didukung dengan animasi, teks, gambar, video dan musik pengiring supaya menambah kemenarikan isinya dan mengurangi kejenuhan pada saat proses pembelajaran. Hasil dari pengembangan ini berupa bentuk fisik yang akan disimpan dalam bentuk DVD (Digital Versatile Disc). Untuk menampilkannya dapat menggunakan DVD- ROM (Digital Versatile Disc Read Only Media) komputer. DVD sangat praktis dan mudah untuk dibawa, pembelajaran bisa

Darojat, Pengembangan Multi Media Pembelajaran 301 dilakukan siswa selama tersedia perangkat komputer dan dapat juga dimanfaatkan secara individu maupun kelompok. Multimedia pembelajaran ini divalidasikan kepada ahli media, ahli materi, dan diuji cobakan pada siswa/audiens. Multimedia ini dinyatakan valid dan layak digunakan untuk proses. Hal ini dibuktikan dengan hasil persentase validasi ahli media sebesar 88,4% berdasarkan kriteria, multimedia termasuk kualifikasi valid, sedangkan hasil persentase validasi ahli materi sebesar 95% berdasarkan kriteria, multimedia termasuk kualifikasi valid, hasil persentase uji coba audiens/ siswa satu lawan satu sebesar 96% berdasarkan kriteria, multimedia termasuk kualifikasi valid, hasil persentase uji coba audiens/ siswa kelompok kecil sebesar 93% berdasarkan kriteria, multimedia termasuk kualifikasi valid. Hal ini menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran valid digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah dilakukan validasi kemudian dilanjutkan dengan tes hasil belajar pada saat uji coba lapangan untuk mengetahui kefektifan penggunaan multimedia pembelajaran.untuk Tes Hasil Belajar, 35 siswa telah memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ilmu pengetahuan alam. Hasil persentase untuk tingkat keefektifan penggunaan, multimedia ini mencapai 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran bisa dikatakan efektif, dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan kesimpulan di atas, SMPN 13 Malang sebaiknya segera menerapkan pembelajaran berbasis multimedia. Dengan adanya pengembangan multimedia pembelajaran ilmu pengetahuan alam dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai alternatif media yang digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, supaya dapat meningkatkan kenyamanan belajar siswa dan memberikan variasi untuk proses pembelajaran. Bagi sekolah lain yang berkeinginan untuk memanfaatkan media ini, sebaiknya sudah mempunyai lab computer yang memadai untuk menunjang pemanfaatan media ini. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2002. Prosledur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Lee, W.W. & Owen, D.L. 2004, Multimedia Based Instructional Design. San Fransisco: Pfeiffer. Miarso, Y. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencan