BAB I PENDAHULUAN. di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh kehendak hawa nafsu di luar ketentuan hukum Islam dan melanggar

BAB I PENDAHULUAN. mengakses informasi yang menjadi topik pemberitaan media massa. Dengan kebebasan dan kemudahannya, media massa menjadi alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Hal tersebut dipicu oleh

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan manusia lainnya. Namun, pada era ketika zaman dan

Gay, Kaum Yang Melampaui Batas

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam di Indonesia, tempat

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I. Pendidikan mampu mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia merupakan remaja berumur tahun dan sekitar 900

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

Iman Kepada KITAB-KITAB

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

UPAYA KELUARGA MUSLIM DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG BERPCARAN REMAJA DI NGASINAN BONOROWO KEBUMEN. Oleh: Eni Fatmawati NIM:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

PENDAHULUAN. Manusia telah dibekali oleh Allah lima panca indera untuk berpikir dan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh : Endah Widyaningsih Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik.

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الا نبياء والمرسلين :و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

Membangun Generasi Berdasarkan 5 Basic Skill Ala PESMA YKM

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

BAB IV. A. Penerapan Perda Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Larangan Menggunakan

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat ialah tentang kejahatan. Kejahatan adalah suatu

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berpendidikan. Sebagaimana firman Allah Q.S al-mujadalah: 11 yang. beriman dan berilmu. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Post

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang karena manusia cenderung memiliki sifat untuk terus

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

HUKUM ISLAM DALAM TATA KELOLA HAID DAN PROBLEMATIKANYA. Mursyidah Thahir

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Oleh: Dwi Kurniati NPM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia telah dihebohkan dengan peresmian pelegalan pernikahan sesama jenis di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender) tentu bukan lagi menjadi istilah yang asing diperbincangkan, baik dalam lingkungan akademik maupun non akademik. Berbagai media massa, diskusi, seminar, mencoba mengupas isu ini melalui berbagai cara pandang. LGBT sendiri pada dasarnya adalah fenomena lama yang terus kembali terulang pada setiap zaman. Hal ini terbukti dengan tercatatnya tindakan homoseksualitas yang dilakukan oleh umat terdahulu, di dalam Al-Qur an, kitab suci umat Muslim. Al-Qur an menyebutkan secara jelas tentang kisah kaum Nabi Luth alaihissalam yang ditimpa oleh Allah dengan siksaan yang begitu besar akibat dari perilaku homoseksual mereka. Firman Allah Ta ala: و ل وط ا إ ذ ق ال ل ق و م ه أ ت أ ت ون ال ف ح ش ة م ا س ب ق ك م ب ه ا م ن أ ح د م ن ال ع ل م ين ).٨ ) إ ن ك م ل ت أ ت ون الر ج ال ش ه و ة م ن د ون الن سآء ب ل أ نت م ق و م م س ر ف ون )٨١ ) Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya. Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampui batas. 1 LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender) ibarat fenomena gunung es; yang nampak tenang dari luar, namun menyimpan banyak permasalahan dan ancaman. Alfred Kinsey dalam penelitiannya (1948-1953) pernah menyebutkan bahwa jumlah 1 Q.S. Al-A raf [7]: 80-81

penduduk yang gay dan lesbian adalah sekitar 10% dari total penduduk suatu negara. 2 Namun, untuk negara dengan karakteristik seperti Indonesia, jumlahnya diperkirakan sekitar 1% dari total penduduk (penelitian dilakukan oleh komunitas gay, Gaya Nusantara Surabaya). Namun, hasil penelitian yang berbeda diungkapkan oleh Permana Muhammad selaku Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gay, Waria, dan lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (Gwl-Ina). Disebutkan bahwa perkiraan jumlah gay dan lesbian sekitar 800 ribu. Penelitian ini dilakukan pada 2009, maka jelas, pada 2016, jumlah perkiraan ini telah mengalami kenaikan. 3 LGBT telah masuk ke dalam seluruh tatanan masyarakat, bahkan di dunia pendidikan. Yayasan Priangan Jawa Barat sebagaimana yang dikutip Ayu 4 berhasil menunjukkan tingginya kasus homoseksual terjadi di kalangan pelajar. Dari hasil survei yang dilakukan di Bandung, sebanyak 21% siswa SMP dan 35% siswa SMA disinyalir telah melakukan perbuatan homoseksual. Survei ini dipertegas lagi dengan adanya temuan dari Pelajar Islam Indonesia (PII) di wilayah Jawa Barat, dengan menyebar angket sebanyak 400 lembar, 75% pelajar dan mahasiswa di berbagai kota di Jawa Barat melakukan penyimpangan kategori kenakalan remaja; tawuran, narkotika dan penyimpangan seksual. Survei menunjukkan bahwa 45% pelajar melakukan perilaku penyimpangan seksual dan 25% di antaranya melakukan perilaku gay dan lesbian. Ironisnya lagi, 5% dari 25% pelajar dengan perilaku gay dan lesbian dalam penelitian yang dilakukan oleh Pelajar Islam Indonesia (PII) pada 2002 tersebut adalah santri dari beberapa Pondok Pesantren yang berbeda di wilayah Jawa Barat. 2 http://www.kinseyinstitute.org/about/index.html diakses tanggal 26 Desember 2016 3 Khilman Rofi Azmi, Enam Kontinum Dalam Konseling Transgender Sebagai Alternatif Solusi Untuk Konseli LGBT, Dalam Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. Hal 50-57. ISSN: 2443-2202 4 Ayu Faridatunnisa, Gambaran Status Identitas Remaja Puteri Lesbi, dalam Jurnal Psikologi Volume 8 Nomor 2, Desember 2010

Pondok Pesantren semestinya adalah sebuah wadah yang diharapkan mampu mencetak calon generasi penerus bangsa yang mampu melawan arus perilaku seksual yang menyimpang ini (LGBT). Namun, hasil temuan dalam penelitian tersebut menegaskan bahwa saat ini, setiap cover dalam dunia pendidikan, termasuk Pesantren, bukan lah tempat yang 100% aman dan bersih terbebas dari LGBT. 5 Sinyo menyebutkan bahwa Pondok Pesantren adalah tempat yang sangat rawan untuk terjadi dan berkembangnya perilaku kecenderungan LGBT, atau yang biasa disebut SSA (Same Sex Attraction). 6 SSA adalah istilah yang digunakan untuk memaparkan bahwa seseorang mempunyai rasa ketertarikan seksual dengan sesama jenis, baik secara total (benar-benar hanya tertarik terhadap sesama jenis) atau sebagian (masih ada rasa ketertarikan seks dengan lain jenis). SSA juga sering digunakan untuk menggantikan istilah homosexual orientation. 7 Kondisi kritis Pondok Pesantren inilah yang menjadikan proses Konseling dan Psikoterapi sangat dibutuhkan. Konseling dalam setting pendidikan dan sosial dituntut untuk mampu menjawab berbagai permasalahan serta problematika yang dialami oleh siswa, dalam konteks ini adalah santri Pondok Pesantren, termasuk dalam masalah yang berhubungan dengan isu-isu gender seperti ini. Dengan pendekatan Konseling dan Psikoterapi Islam, diharapkan mampu menjadi jalan keluar yang tepat dalam menangani santri berkecenderungan LGBT di Pondok Pesantren. Pemilihan Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta dalam penelitian ini adalah berdasarkan survei pra penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Bahwa perilaku SSA adalah suatu hal yang rentan terjadi di tengah santri, hal ini terbukti dengan mencuatnya kasus santri yang ter-drop out karena 5 Sinyo, Anakku Bertanya Tentang LGBT (Jakarta: Elex Media Kompetindo, 2014) Hal. 56 6 Ibid., 7 Ibid.,

terindikasi melakukan tindakan lesbian. Dalam observasi yang dilakukan pun, peneliti menemukan beberapa faktor yang melatar belakangi munculnya perilaku ini; yakni santri dengan multikultural, peraturan asrama yang ketat, dsb. 8 Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang Studi Konseling dan Psikoterapi Islam Dalam Menangani Santri Berkecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada point sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk-bentuk perilaku kecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta? 2. Faktor apa yang melatar belakangi timbulnya perilaku kecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta? 3. Bagaimana pelaksanaan konseling dan psikoterapi Islam dalam menangani santri berkecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta? 4. Bagaimana hasil dan kendala yang terjadi dari pelaksanaan konseling dan psikoterapi Islam dalam menangani santri berkecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 8 Hasil survey pra penelitian, 3 Februari 2017.

1. Untuk mendeskripsikan perilaku kecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta. 2. Untuk memaparkan faktor-faktor penyebab munculnya perilaku kecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta. 3. Untuk menggambarkan pelaksanaan konseling dan psikoterapi Islam dalam menangani santri berkecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta. 4. Untuk menjelaskan hasil dan mengidentifikasi kendala dari pelaksanaan konseling dan psikoterapi Islam dalam menangani santri berkecenderungan LGBT (Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat praktis dan teoritis. 1. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi Pondok Pesantren Islamic Centre Piyungan Yogyakarta, dalam rangka pembinaan dan pengembangan konseling dan psikoterapi Islam. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat dalam pengembangan teori tentang konseling dan psikoterapi Islam khususnya dalam menangani kecenderungan LGBT (Same Sex Attraction), yang memang belum banyak diteliti saat ini. E. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap skripsi ini, peneliti membagi pembahasan ke dalam tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bagian awal Bagian awal berisikan halaman sampul, judul, persetujuan, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi dan abstrak. 2. Bagian Pokok Bagian pokok terdiri dari empat bab, yakni: a. Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. b. Bab II berisi tinjauan pustaka dan kerangka teoritik. c. Bab III peneliti menjabarkan tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, operasionalisasi konsep, lokasi dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, kredibilitas penelitian dan teknik analisis data. d. Bab IV berisi hasil dan pembahasan penelitian tentang studi Konseling dan Psikoterapi Islam dalam menangani santri berkecenderungan LGBT (SSA = Same Sex Attraction) di Pondok Pesantren yang mencakup bentuk-bentuk SSA, factor yang melatar belakangi munculnya SSA, pelaksanaan konseling dan psikoterapi Islam, hasil dan kendala dari berjalannya pelaksanaan tersebut. e. Bab V penutup, berisi kesimpulan, saran, dan kata penutup. 3. Bagian Akhir Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran penelitian.