BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1 PERTEMUAN 4

BAB II KAJIAN TEORI. dari kultur menurut Elizabeth Taylor dan L.H. Morgan (Ainul Yaqin, 2005:

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Analisis Masalah Novi Citra Oktaviana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kanada merupakan salah satu negara multikultur yang memiliki lebih

MULTIKULTURALISME DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA. Nikmah Suryandari. Prodi Ilmu Komunikasi. FISIB Unijoyo.

MENANAMKAN KONSEP MULTIKULTURALISME DI INDONESIA. Zaenal Abidin As. Abstract

ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE

MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah merupakan salah satu negara multikultural terbesar di

A Vision serves to create a sense of purpose that encourages people to change their actions Michael Fairbanks -

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

PLURALISME-MULTIKULTURALISME DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. jarak antar Negara melalui fitur-fitur komunikasi yang terus dikembangkan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN. by. EVY SOPHIA

industrialisasi di Indonesia telah memunculkan side effect yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penulisan skripsi ini. Kesimpulan ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

ARTIKEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MULTIKULRAL MELALUI MODUL DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI SUPLEMEN PELAJARAN IPS

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel

PENDIDIKAN MULTIKULTUR: MEMBANGUN KEBERAGAMAN INKLUSIF DAN MODERAT DI KALIMANTAN BARAT. Eka Jaya PU STKIP PGRI Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau

MENJADI KONSELOR MULTIKULTUR EFEKTIF

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

MASYARAKAT DAN KOMUNITAS

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

KONSEPSI MASYARAKAT MAJEMUK KOMPONEN KEMAJEMUKAN BUDAYA

BAB I. PENDAHULUAN. hakikat suku bangsa, agama, ras dan golongan dalam masyarakat juga memiliki latar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriani Yulianti, 2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. ras, suku, agama dan yang lainnya. Keberagaman ini merupakan sesuatu yang

16. Mata Pelajaran Sosiologi Untuk Paket C Program IPS

BAB IV MENAKAR KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DESA TAJAU PECAH

KONSEP MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN SERTA IMPLEMENTASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS. A. Penanaman Nilai-nilai Multikultural pada Masyarakat Dusun. masyarakatnya. Masyarakat dusun Mojokerep yang ikut berperan dalam

PERANAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN NILAI UNTUK MEMBENTUK MASYARAKAT YANG MENGHARGAI BUDAYA BANGSA. Praptini.

KAJIAN PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME AGAMA DI NTT A. LATAR BELAKANG

Budaya dan Komunikasi 1

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Implikasi C. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

Pendidikan Multikultural: Era Pluralitas Agama

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat,

KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL. Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang multikultural terbesar didunia,

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan karakter

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial.

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER BANGSA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Kata Kunci: Pendidikan multikultural, keberagamaan inklusif, dan materi PAI

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan biaya pendidikan gratis bagi siswa berprestasi dan beasiswa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika Multikulturalisme Kanada ( ). Kesimpulan tersebut

Peningkatan Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

ULTURAL DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

KONSEPSI KEWARGANEGARAAN. By : Amaliatulwalidain

PENDAHULUAN. Kekisruhan etnik yang merebak di banyak tempat di wilayah Negara. Kesatuan Republik Indonesia merupakan bagian dari krisis multi dimensi

BAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI RESPON TERHADAP TANTANGAN ERA GLOBALISASI

Hand Out BIMBINGAN DAN KONSELING LINTAS BUDAYA DALAM PERSPEKTIF SEPANJAT HAYAT OLEH NANDANG RUSMANA. nandang rusmana diklat plpgbk 2008

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia ini di isi oleh penduduk dengan bermacam-macam perbedaan. Perbedaan tersebut mencangkup agama, profesi, jenis kelamin, dan wilayah. Walaupun sebenarnya tak hanya itu saja perbedaan yang ada, masih ada perbedaan yang bisa dilihat dan tak bisa dilihat. Namun perbedaan yang ada tak sepenuhnya membuat mereka terpecah-pecah atau berdiri sendiri. Mereka mencari persamaanpersamaan untuk membuat sebuah kelompok walaupun ada hal yang berbeda. Sebab manusia secara kodrati sebagai makhluk sosial sehingga ingin hidup berkelompok. Banyak sekali kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Kelompok -kelompok sosial yang beraneka ragam tersebut membentuk sebuah masyarakat yang multikultur. Proses mobilitas sosial (geografis) yang tinggi sebagaimana terjadi dewasa ini menyebabkan terbentuknya masyarakat sebagai sebuah kenyataan sosial yang multietnik, multikultur, multireligi, dan sebagainya. Intinya sebuah masyarakat yang sangat plural. Pluralitas masyarakat menjadi kenyataan sosial yang sulit di pungkiri dan di tolak. Sehingga makalah ini akan menjelaskan dan menggambarkan mengenai kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari kelompok sosial dan masyarakat multikultural? 2. Apa faktor timbulnya masyarakat multikultural? 3. Bagaimana kelompok sosial dalam masyarakat multikultural yang ada di berbagai negara? 1

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi dari kelompok sosial dan masyarakat multikultural. 2. Untuk mengetahui faktor timbulnya masyarakat multikultural 3. Untuk mengetahui kelompok sosial dalam masyarakat multikultural yang ada di berbagai negara. 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kelompok Sosial & Masyarakat Multikultural Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, di mana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Dalam buku Sociology An Introduction. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren (1984), menyatakan bahwa satu kelompok meliputi dua atau lebih manusia yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarakat. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan ( A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices 3

B. Faktor timbulnya masyarakat multikultural a. Faktor geografis, Faktor ini sangat mempengaruhi apa dan bagaimana kebiasaan suatu masyarakat. Maka dalam suatu daerah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat multikultural. b. Pengaruh budaya asing Mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka. c. Kondisi iklim Kondisi iklim yang berbeda yaitu cuaca dan struktur tanah menyebabkan terjadinya kemajemukan mata pencaharian. C. Jenis-Jenis Masyarakat Multikultural Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut. Berbagai macam pengertian dan kecenderungan perkembangan konsep serta praktik multikulturalisme yang diungkapkan oleh para ahli, membuat seorang tokoh bernama Parekh (1997:183-185) membedakan lima macam multikulturalisme : a. Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain. b. Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan 4

menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun sebaliknya, kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa negara Eropa. c. Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar. d. Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus dengan kehidupan kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka. e. Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing. D. Tipe-Tipe Masyarakat Multikultural 1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang. Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang. 2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan. Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang. Salah satunya yang 5

merupakan kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar daripada lainnya. 3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan. Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif diatas yang lain. 4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi. Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas atau kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan. E. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global Manusia secara kodrati diciptakan sebagai makhluk yang dibekali nilai harmoni. Seringkali perbedaan kebudayaan menciptakan ketegangan hubungan antar anggota masyarakat. Realitas tersebut harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena perbedaan harus kita anggap sebuah rahmat, dimana kemajemukan dapat mengajarkan kita bersikap toleransi, kerjasama, dan berpikir dewasa. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampaikan, maka kemungkinan akan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan bangsa seperti. 1. Disharmonisasi yaitu tidak adanya penyesuaian atas keragaman manusia dengan lingkungannya. 2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Ekslusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, contohnya: keyakinan bahwa secara kodrati ras/suku kelompoknya lebih tinggi dari yang lainnya. 6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Definisi dari kelompok sosial ialah Sampai sejauh itu artian suatu kelompok tidak hanya berarti satu model; di samping kelompok didasarkan pada struktur,ada juga kelompok yang hidup tanpa struktur. Kelompok yang tanpa struktur dapat disebut sebagai kolektivitas, misalnya sekelompok pemuda yang sedang berkumpul di tepi jalan. Definisi dari masyarakat multikultural ialah masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan dan antara pendukung kebudayaan saling menghargai satu sama lain. Jadi, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang menganut multikulturalisme, yaitu paham yang beranggapan bahwa berbagai budaya yang berbeda memiliki kedudukan yang sederajat. Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural yang sesungguhnya akan mengalami kesetaraan dan derajat yang sama dengan yang lain. Mereka saling menghargai dan menghormati antar kelompok walaupun banyak perbedaan baik ras, etnis, budaya, agama, dan sebagainya. B. Saran Saran yang dapat saya berikan adalah sebagai masyarakat multikultural kita dapat memberikan kebebasan pada masyarakat lain yang berbeda budaya dengan kita untuk melakukan adat istiadat dan kebiasaan mereka sesuai dengan kultur daerah mereka masing-masing. 7

DAFTAR PUSTAKA https://kliktau.blogspot.co.id/2013/12/kelompok-sosial-dalam-masyarakat.html (diakses tanggal 27 Juli 2017) http://wwwcerminguru.blogspot.co.id/2012/01/kelompok-sosial-dalammasyarakat.html (diakses tanggal 27 Juli 2017) https://readyygo.blogspot.com/2016/10/kelompok-sosial-dalam-masyarakat.html (diakses tanggal 27 Juli 2017) http://www.kompasiana.com/firmansthg2015/kelompok-sosial-dan-masyarakatmultikultural_569d5bc6af7a61c20ceea051 (diakses tanggal 27 Juli 2017) 8

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah S.w.t. Tuhan Seluruh Alam, atas berkah kesehatan dan Keridhaan-Nya, usaha saya segenap tim penyusun makalah ini dapat menyelesaikan tulisan saya dengan pada waktu dan kompetensi yang telah di tentukan. Adapun tulisan ini saya beri judul dengan kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural dengan maksud dan tujuan bahwa tersebut dapat memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi, serta dapat menjadi acuan pembelajaran, analisis wawasan, dan tolak ukur dalam perkembangan akademik saya untuk penilaian dari segi selanjutnya. Atas dasar bimbingannya, saya berterima kasih kepada guru bidang yang bersangkutan dari padanya. Atas perhatian, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Carita, Juli 2017 Penyusun i 9

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan Penulisan... 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Kelompok Sosial dan Masyarakat Multikultural 3 B. Faktor Timbulnya Masyarakat Multikultural 4 C. Jenis-Jenis Masyarakat Multikultural 4 D. Tipe-Tipe Masyarakat Multikultural 5 E. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Berbangsa dan Kehidupan Global 6 PENUTUP i ii 10

A. Kesimpulan... 7 B. Saran... 7 DAFTAR PUSTAKA... 8 MAKALAH ii KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sosiologi Disusun Oleh : 11

Nama : Andri Koswaya Kelas : XII IPS 1 SMA NEGERI 15 PANDEGLANG Tahun Ajaran 2017/2018 12