Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM

dokumen-dokumen yang mirip
Salah satu permasalahan UMKM adalah PEMASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Model Bisnis E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pertambangan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Blibli.com

2015: Tim E-Commerce - Direktorat Jenderal Pajak Dilarang mendistribusikan, menggandakan, memfotokopi, mencetak, mereproduksi, dan/atau

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. seringkali memanfaatkan media internet sebagai media untuk pencarian

SMART CITY - SMART ECONOMY

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya sumber daya alam Indonesia merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) pada saat ini

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan Teknologi Informasi pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. menjaga produktifitas dari setiap individu, maka media internet sangat

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media

Gambar 1.1 Logo PT. Tokopedia (Sumber: Tokopedia, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber:

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS PAKAIAN DENGAN SISTEM ONLINE

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perkembangan teknologi saat ini banyak kita jumpai campaign

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis.

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/011/

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada tahun 2000 ( Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih dalam menunjang kegiatan sehari hari. Internet adalah. menggunakan teknologi informasi internet tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Terutama dalam hal telekomunikasi dan informatika. Hal

E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Usia Pengguna Internet

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. Internet sebagai media informasi membantu kelangsungan. termasuk di dalamnya e-commerce yang memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

SAMBUTAN MENTERI KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA. Pada PUNCAK PERINGATAN HARI KOPERASI KE-70 TANGGAL 12 JULI 2017

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. Kotler dan Keller (2013) mendefinisikan perdagangan ritel sebagai semua aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perempuan; Ita Yuliati Alita Group

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

TANTANGAN DAN PELUANG KOPERASI DAN UKM DALAM PEMANFAATAN BROADBAND

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni

BAB I LATAR BELAKANG. Pada era globalisasi saat ini ketika suatu interaksi tidak lagi terbatasi oleh negara, wilayah

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e-

I. PENDAHULUAN. Aktivitas perdagangan melalui internet (e-commerce) telah berdampak signifikan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN UKM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet. Perkembangan teknologi internet telah mengubah pola

2016 PENGARUH ONLINE SHOPPING ENJOYMENT DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP MINAT PEMBELIAN PRODUK FASHION HIJAB DI SOCIAL COMMERCE

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

LAMPIRAN. Lampiran A KUESIONER PENELITIAN UNTUK KONSUMEN YANG PERNAH MELAKUKAN TRANSAKSI ATAU PEMBELIAN PRODUK SECARA

Workshop Pengawasan Label dan Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan. BPOM-Kamis, 2 Maret 2017, Hotel Lumire

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk berfikir dan bertindak secara cepat, agar mampu

Transkripsi:

Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM Tingginya tingkat perkembanganteknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, telah merubah paradigma perdagangan dunia yang seolah-olah tanpa batasan wilayah dan tanpa batasan waktu. Perubahan paradigma tersebut saat ini tidak menjadi sebuah masalah yang besar, karena sebagian besar infrastruktur perdagangan dunia telah beralih dari perdagangan konvensional menuju ke perdagangan digital. Saat ini penjual tidak perlu lagi melakukan pertemuan langsung kepada pembeli, namun cukup melakukan deal melalui media digital yang kita sebut internet. Pengguna internet dunia saat ini mencapai 2,4 milyar orang dari 7 milyar penduduk dunia, atau penetrasinya sekitar 34,3% dari jumlah populasi pada tahun 2012 1. Perkembangan pengguna internet tersebut tergolong sangat pesat, sejak tahun 2000 pengguna internet melonjak 566% dari 360 juta orang. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi TIK mengalami kemajuan yang sangat luar biasa pesat. Survei media konsumen tentang Pertumbuhan Penggunaan Media Informasi yang dilakukan oleh Consumer media, menyatakan bahwa internet adalah media informasi data yang pertumbuhannya paling tinggi diantara media lain yang digunakan 2 yakni sebesar 5% dari tahun sebelumnya. TV Radio 27 30 95 94 Internet Newspaper 13 24 19 14 Internet 5% Cinema 13 14 Tabloid 7 9 Magazine 5 7 2011 2012 Gambar 1 : Pertumbuhan penggunaan media informasi Dari sisi user pengguna internet, kemajuan penggunaan internet di Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan yang signifikan, hingga saat ini terdapat 55 juta orang diperkirakan menggunakan 1 Source : Internetworldstats, 2014 2 Consumer Media View W4 2010 W4 2011 1

internet di Indonesia, atau sekitar 22,1% dari total populasi. Pertumbuhan online User di Indonesia akan memberikan keuntungan terhadap e-commerce dan transaksi bisnis online, dan akan berdampak langsung terhadap perekonomian Indonesia. Berbagai survei yang telah dilakukan 3, membuktikan bahwa sebesar 70% Pengguna Internet di Indonesia berniat untuk melakukan pembelian secara online, dengan jumlah outstanding transaksi online di Indonesia mencapai Rp.700,- Milyar selama tahun 2013 dan diprediksi pada tahun 2015 jumlahnya sudah mencapai diatas Rp.1 Trilyun setiap tahun 4. Potensi tingginya angka transaksi online itu sendiri hingga saat ini masih belum dapat dinikmati oleh pelaku Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM), dari sisi infrastruktur pembayaran pelaku KUMKM masih sangat minim, data empiris yang telah dirilis oleh majalah infobank pada tahun 2012, penduduk Indonesia baru sekitar 28% yang telah memiliki akun bank, atau sebesar 72% penduduk masih belum memiliki akun bank. Kendala ini menjadikan implementasi transaksi online KUMKM masih sangat jauh dari memadai. Sebuah studi dari konsultan McKinsey mengatakan pelaku KUMKM yang menggunakan tekhnologi online akan tumbuh dua kali lipat dari yang lain. Selain itu melalu internet, pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas usahanya sebesar 10%. Namun di Indonesia ada dua tiple pelakuk UMKM, yang pertama yang memandang internet sebagai hal yang rumit untuk ditelusuri, mahal biayanya, serta membutuhkan waktu yang lama untuk dipelajari. Kedua yang memiliki pandangan bahwa dunia online adalah sesuatu yang positif. Singkatnya prinsip berbisnis UMKM ini adalah whatever the business, it s an online business. Perkembangan model bisnis online sendiri di Indonesia dan dunia saat ini mulai menunjukkan perkembangan yang sangat kreatif, dimana pada awalnya bisnis online di Indonesia terdiri atas 4 bisnis model utama, yaitu : 1. Market place, dimana tenant sebagai pemilik produk memasarkan produknya secara online melalui website pemilik market place, dan pemilik marketplace hanya sebagai pengatur transaksi keuangan. contohnya: Tokopedia, Multiply, Rakuten; 2. Daily deals, yakni model bisnis yang menjual konsep diskon atau promosi produk (promo) dari harga yang biasa ditawarkan sehari-hari. Contohnya : Disdus, Living Social; 3. Online retail, adalah model werehouse dimana pemilik marketplace men-stok barang-barang dari tenant untuk di jual kembali ke konsumen melalui website marketplace miliknya, dalam model ini contohnya : Lazada, Bhinneka, Blibli, Gramedia; 3 Sumber : www.acnielsen.co.id 4 Sumber : Markplus survei, 2014 2

4. Classified Ads atau disebut iklan baris, dalam hal ini pemilik marketplace hanya memberikan layanan pasang iklan, tanpa ada fasilitasi lanjutan terhadap transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli (langsung). Model ini diadopsi oleh : Tokobagus, Kaskus, Rumah123.com dll. Dalam perkembangannya, 4 bisnis model utama diatas, bertambah dengan kehadiran 2 bisnis model lain yaitu travel/ online booking seperti tiket.com yaitu layanan booking online untuk tiket pesawat maupun kereta api, panorama.com untuk layanan hotel dan pesawat. Kemudian jenis bisnis model yang terakhir yaitu price comparison/ directory dimana users dapat dengan mudah membandingkan harga barang yang sama dari beberapa situs. Kendati infrastruktur dan model bisnis tersebut sudah terbentuk dan telah diimplementasikan di Indonesia, namun masih ada 5 (lima) hal mendasar yang merupakan kendala bagi KUMKM dalam mengakses Teknologi Informasi (internet) dalam menopang proses bisnisnya, diantaranya : 1. Rendahnya kapasitas SDM pelaku KUMKM dalam menangani bisnis online. 2. Masih rendahnya tingkat kepercayaan user (konsumen) online terhadap transaksi bisnis online terkait isu keamanan. 3. Kendala rendahnya bahasa asing yang dikuasai oleh sebagian pelaku KUMKM, dalam menangani perdagangan internasional. 4. Tingkat likuiditas pelaku KUMKM yang masih rendah, karena setiap transaksi online dengan keamanan yang tinggi menggunakan skema menunda bayar sebelum barang sampai di konsumen. 5. Sebagian besar KUMKM masih belum memiliki infrastruktur bisnis online, seperti : rekening bank ataupun sistem pembayaran online yang mampu menunjang bisnis onlinenya. Oleh karena 5 (lima) hal tersebut, saat ini pelaku UMKM di Indonesia dinilai belum siap menghadapi era pasar bebas Asean (Asean Economy Community/AEC) yang berlangsung saat ini. KUMKM kita daya tahannya kuat. Tapi, mayoritas tak punya strategi pemasaran dan branding. Salah satu strategi yang perlu dilakukan para UMKM ini adalah, perluasan media bisnis mereka dari tradisional (offline) menuju online. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi ke-lima hal tersebut antara lain, : pada tahun 2015 ini Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan pendampingan terhadap pelaku KUMKM melalui peningkatan peran aggregator sebagai jembatan keledai dalam strategi pemasaran dan branding produk. Agregator adalah seorang profesional yang bertugas memediasi produkproduk KUMKM melalui media bisnis online, tugas agregator adalah : 1. Mendokumentasikan produk UMKM dalam bentuk digital (Photo produk, spesifikasi barang dan history produk); 3

2. Mengupload produk UMKM ke website bisnis online internasional dan nasional; 3. Memfasilitasi transaksi pembelian produk UMKM dalam bisnis online; 4. Melakukan kerjasama dengan pihak provider bisnis online; Gambar 2 : Skema fasilitasi transaksi online melalui agregator Diharapkan dengan partisipasi agregator dalam dunia bisnis online, akan meningkatkan akses pasar dan nilai tambah bagi KUMKM, sehingga KUMKM dapat merasakan impact langsung dari perputaran bisnis online baik di dalam negeri maupun luar negeri. Keterkaitan Progam Peningkatan Daya Saing KUMKM yang dilakukan melalui kegiatan Peningkatan Daya Saing Transaksi Bisnis Online Bagi KUMKM, dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Menciptakan bisnis yang lebih efisien dan likuid, sehingga meningkatkan daya saing harga yang signifikan. 2. Dengan peningkatan transaksi bisnis secara online, diharapkan omset pelaku KUMKM akan meningkat langsung. 3. Dengan peningkatan omset diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan baru di masyarakat. 4. Memberikan kemudahan kepada KUMKM dalam melakukan bisnis online, tanpa harus menguasai teknis berbisnis online. 5. Menumbuhkan unit bisnis online di Koperasi, dan menularkan wirausaha online/pebisnis online baru di wilayahnya. 4

Peningkatan Daya Saing Transaksi Bisnis Online Bagi KUMKM merupakan salah satu upaya dari Pemerintah untuk menciptakan daya saing produk KUMKM. Daya saing tersebut akan tercipta dari dua hal, yaitu : peningkatan likuiditas ketika turn-over penjualan tinggi dan terciptanya efisiensi yang maksimal dari pemanfaatan transaksi pemasaran secara online. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui pendampingan oleh Aggregator sistem bisnis yang sasaran utamanya adalah membantu memasarkan 1.000 (seribu) produk KUMKM pada tahun 2015. CONSUMERS LOGISTIC AGREGATOR UMKM Gambar 3 : Business Activity Agregator Transaksi Bisnis Online 5