KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI PENDIDIKAN ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK

Bab II Pendidikan Islam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

MENOROPONG PENDIDIKAN ISLAM (Analisis Hakikat, Tugas, Serta Tujuannya). Bulu STAIN Palopo

BAB II LANDASAN TEORI. diantaranya sebagaimana berikut:

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS

PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd.

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an dan al-hadits yang di dalamnya

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

WD8013 Sejarah Pendidikan Islam I (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB I PENDAHULUAN

KOSEP FITRAH DALAM ISLAM Oleh: Saepul Anwar

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Kholiq, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2006,

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB II KAJIAN TEORITIK TENTANG METODE PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pembangunan modal insan menurut perspektif Al Quran. Sinopsis:

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

Istiqomah. Khutbah Pertama:

BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

INTERAKSI EDUKATIF DALAM KOMUNIKASI PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM. maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang

KONSEP KOMPETENSI GURU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN (Kajian Ilmu Pendidikan Islam)

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

BAB I PENDAHULUAN. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2012, hal iii

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

Islam sangat mendorong dan mengajak manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendefinisian manusia dinyatakan Allah Swt. dalam Al-Qur an dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari proses. Manusia

Mukadimah. Pengkajian

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

Memahami Akidah Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

Transkripsi:

1 KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI PENDIDIKAN ISLAM Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Abdullah Hadziq, M.A. Disusun oleh: Abdul Ghofur NIRM. 016.11.10.2717 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA SURAKARTA 2017

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan atau tarbiyah dalam pandangan Islam merupakan sebagian dari tugas kekhalifahan manusia, karena manusia adalah khalifah Allah yang mengandung arti bahwa manusia mendapat kuasa dan limpahan wewenang dari Allah untuk melaksanakan pendidikan terhadap alam dan manusia, maka manusialah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut. Pendidikan Islam mutlak bertujuan untuk penghambaan dan aktualisasi terhadap peran dan posisi kekhalifahan manusia di muka bumi (khalifatullah fi al-ardh). Sesuai dalam firman Allah SWT dalam QS. Al- Baqarah ayat 30 yang artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah: 30). M. Quraish Shihab menegaskan kata khalifah dalam ayat tersebut pada mulanya berarti yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang sebelumnya. Atas dasar ini, ada yang memahami khalifah dalam arti menggantikan Allah dalam menegakkan kehendak-nya dan menerapkan ketetapan-nya. Namun Allah bermaksud dengan pengangkatan itu untuk menguji manusia dan memberinya penghormatan. Jadi kekhalifahan mengharuskan makhluk yang diserahi tugas melaksanakan tugas sesuai petunjuk Allah yang memberi tugas dan wewenang. 1 1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur an Volume 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal. 142.

3 Mendidik atau melaksanakan aktivitas tarbiyah menurut arti dasarnya adalah menumbuhkan dan mengembangkan alam dan manusia. Ini berarti manusia harus mendidik dirinya sendiri agar menjadi tumbuh dan berkembang bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan alam. Jadi, pendidikan adalah aktivitas manusia terhadap manusia dan untuk manusia. Pendidikan menyangkut dan berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia, dan menyangkut pula masalah-masalah yang berhubungan dengan sifat dasar dan hakikat manusia dan tujuan hidupnya. Islam tentunya memberikan garis-garis besar tentang pelaksanaan pendidikan tersebut. Islam memberikan konsep-konsep yang mendasar tentang arti, dasar, dan tujuan pendidikan Islam serta menjadi tanggungjawab manusia untuk menjabarkan dan mengaplikasikan konsepkonsep tersebut dalam praktek nyata kependidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa arti pendidikan Islam? 2. Apa dasar pendidikan Islam? 3. Apa tujuan pendidikan Islam? C. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui arti pendidikan Islam 2. Untuk mengetahui dasar pendidikan Islam 3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam Adapun manfaat penulisan makalah ini agar dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman secara lebih mendalam dan komprehensif mengenai konsep filosofis tentang arti, dasar, dan tujuan pendidikan Islam.

4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Islam Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-ta dib, dan al-ta lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta dib dan al-ta lim jarang digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam. Kendatipun demikian, dalam hal-hal tertentu, ketiga term tersebut memiliki kesamaan makna. Namun secara esensial, setiap term memiliki perbedaan, baik secara tekstual maupun konstektual. Untuk itu, perlu dikemukakan uraian dan analisis argumentasi tersendiri dari beberapa pendapat para ahli pendidikan Islam. 1. Istilah al-tarbiyah Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini memiliki banyak arti akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya. 2 Dalam penjelasan lain, kata al-tarbiyah berasal dari tiga kata, yaitu: Pertama, rabba-yarbu yang berarti bertambah, tumbuh, dan berkembang. Kedua, rabiya-yarba yang berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, dan memelihara. Kata rabb sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-Fatihah: 2 (alhamdu lil Allahi rabb al-alamin) mempunyai kandungan makna yang berkonotasi dengan istilah al-tarbiyah. Sebab kata rabb (Tuhan) dan murabbi (pendidik) berasal dari akar kata yang sama. Berdasarkan 2 Ibn Abdullah Muhammad bin Ahmad al-anshary al-qurthubiy, Tafsir Qurthuby, Juz 1, (Kairo: Dar al-sya biy, tt), hal. 120.

5 hal ini, maka Allah adalah pendidik yang Maha Agung bagi seluruh alam semesta. 3 Uraian di atas, secara filosofis mengisyaratkan bahwa proses pendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang diberikan Allah sebagai pendidik seluruh ciptaan-nya, termasuk manusia. Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang dikandung dalam term al-tarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu: (1) memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh), (2) mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan, (3) mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan, (4) melaksanakan pendidikan secara bertahap. 4 Penggunaan term al-tarbiyah untuk menunjuk makna pendidikan Islam dapat dipahami dengan merujuk firman Allah SWT yang artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. (Q.S. Al Israa : 24). 2. Istilah al-ta lim Istilah al-ta lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih universal dibanding dengan al-tarbiyah maupun al-ta dib. Rasyid Ridha, misalnya mengartikan al-ta lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. Argumentasinya didasarkan dengan merujuk pada QS. Al- Baqarah ayat 151 sebagai berikut: Artinya: sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS. Al- Baqarah:151). 3 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falasafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal. 41. 4 Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode., hal. 32.

6 Kalimat wa yu allimu hum al-kitab wa al-hikmah dalam ayat tersebut menjelaskan tentang aktivitas Rasulullah mengajarkan tilawah al-qur an kepada kaum muslimin. Menurut Abdul Fatah Jalal, apa yang dilakukan Rasul bukan hanya sekedar membuat Islam bisa membaca, melainkan membawa kaum muslimin kepada nilai pendidikan tazkiyah an-nafs (penyucian diri) dari segala kotoran, sehingga memungkinkannya menerima al-hikmah serta mempelajari segala yang bermanfaat untuk diketahui. Oleh karena itu, makna alta lim tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang lahiriyah akan tetapi mencangkup pengetahuan teoritis, mengulang secara lisan, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan; perintah untuk melaksanakan pengetahuan dan pedoman untuk berperilaku. 5 Kecenderungan Abdul Fatah Jalal di atas, didasarkan pada argumentasi bahwa manusia pertama yang mendapat pengajaran langsung dari Allah adalah Nabi Adam a.s. Hal ini secara eksplisit disinyalir dalam QS. Al-Baqarah ayat 31, pada ayat tersebut dijelaskan, bahwa penggunaan kata allama untuk memberikan pengajaran kepada Adam a.s memiliki nilai lebih yang sama sekali tidak dimiliki para malaikat. 3. Istilah al-ta dib Menurut Al-Atas, istilah yang paling tepat untuk menunjukan pendidikan Islam adalah al-ta dib. 6 Al-ta dib berarti pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing ke arah pengenalan 5 Abdul Fatah Jalal, Azaz-azaz Pendidikan Islam, Terj. Hery Noer Ali, (Bandung: Diponegoro, 1988), hal. 29-30. 6 Muhammad Nuquib al-attas, Konsep Pendidikan Islam, Terj. Haidar Bagir, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 60.

7 dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan kepribadiannya. Lebih lanjut ia ungkapkan bahwa penggunaan tarbiyah terlalu luas untuk mengungkap hakikat dan operasionalisasi pendidikan Islam. Sebab kata al-tarbiyah yang memiliki arti pengasuhan, pemeliharaan, dan kasih sayang tidak hanya digunakan untuk melatih dan memelihara binatang atau makhluk Allah lainnya. Oleh karena itu, penggunaan istilah al-tarbiyah tidak memiliki akar yang kuat dalam khazanah Bahasa Arab. Dengan demikian istilah al-ta dib merupakan term yang paling tepat dalam khazanah bahasa Arab karena mengandung arti ilmu, kearifan, keadilan, kebijaksanaan, pengajaran, dan pengasuhan yang baik sehingga makna al-tarbiyah dan al-ta lim sudah tercakup dalam term al-ta dib. Terlepas dari perdebatan makna dari ketiga term di atas, secara terminologi para ahli pendidikan Islam menyebutkan pengertian pendidikan Islam sebagai berikut: a. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan profesi di antara sekian banyak profesi dalam masyarakat. 7 b. Muhammad Fadhil Al-Jamaly, mendefinisikan pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut diharapkan akan terbentuk pribadi peserta didik yang sempurna, 7 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam., hal. 399.

8 baik yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan maupun perbuatannya. 8 c. Ahmad D. Marimba, mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan atau pemimpin secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil). 9 d. Ahmad Tafsir, mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 10 Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa pendidikan Islam adalah suatu sistem bimbingan secara sadar dan terencana oleh pendidik yang memungkinkan seseorang (peserta didik) mampu mengembangkan semua potensi dirinya terdiri dari akal, perasaan maupun perbuatan (jasmani dan rohani) agar dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam. Melalui pendekatan ini, ia akan dapat dengan mudah membentuk kehidupan dirinya sendiri sesuai dengan nilainilai ajaran Islam yang diyakininya menuju terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil). B. Dasar Pendidikan Islam Dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka diperlukan landasan dan pandangan hidup yang kokoh dan komprehensif, serta tidak berubah. Hal ini karena telah diyakini kebenarannya yang telah teruji oleh sejarah. Kalau nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang dijadikan dasar pendidikan itu bersifat relatif dan 8 Muhammad Fadhil Al-Jamaly, Nahwa Tarbiyat Mukminat, (al-syirkat al-tunisiyat li al- Tauzi, 1977), hal. 3. 9 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma arif, 1989), hal. 19. 10 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 32.

9 temporal, maka pendidikan akan mudah terombang-ambing oleh kepentingan dan tuntutan sesaat yang bersifat teknis dan pragmatis. 11 Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberi arah bagi pelaksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan peserta didik ke arah pencapaian pendidikan. Dasar pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Qur an dan Al- Hadis. Dalam Al-Qur an surat Asy-Syura ayat 52 disebutkan: Artinya: dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Asy-Syura: 52) Adapun dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: Sesungguhnya orang mukmin yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-nya dan memberikan nasehat kepada hamba-nya, sempurna akal pikirannya, serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajaran-nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan ia. (Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin: 90). Dari ayat Al-Qur an dan Hadis Nabi di atas dapat diambil titik relevansinya sebagai dasar pendidikan agama Islam, mengingat: 12 11 Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal. 81.

10 1. Bahwa Al-Qur an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk ke arah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan ke arah jalan yang diridhai Allah SWT; 2. Menurut hadis Nabi bahwa di antara sifat orang mukmin ialah saling menasehati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan sebagai usaha dalam bentuk pendidikan Islam; 3. Al-Qur an da Hadis tersebut menerangkan bahwa Nabi adalah benarbenar memberi petunjuk ke jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pendidikan Islam. Moh. Athiyah al-abrasyi menegaskan bahwa pendidikan agama adalah mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur. 13 Menetapkan Al-Qur an dan Hadis sebagai dasar pendidikan Islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata. Namun justru karena kebenaran terdapat dalam dua dasar tersebut dapat diterima oleh akal manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah atau pengalaman kemanusiaan. Sebagai pedoman, Al- Qur an tidak ada keraguan padanya (QS. Al-Baqarah/2: 2). Ia tetap terpelihara kesuciannya dan kebenarannya (QS. Ar-Ra d/15: 9), baik dalam pembinaan aspek kehidupan spiritual maupun aspek sosial budaya dan pendidikan. Demikian pula kebenaran hadis sebagai dasar kedua bagi pendidikan Islam. Kepribadian Rasul (QS. Al-Ahzab/33: 21). Oleh karena itu perilakunya senantiasa terpelihara dan terkontrol oleh Alllah SWT (QS. An-Najm/53: 3-4). Dalam pendidikan Islam, Sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu: (1) Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam Al- 12 Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 154. 13 Moh. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Bustani A. Goni & Djohar Bahri LIS, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hal. 15.

11 Qur an dan menjelaskan hal-halbyang tidak terdapat di dalamnya, (2) Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasululllah SAW bersama sahabat, perlakuannya terhadap anak-anak dan pendidikan keimanan yang pernah dilakukannya. 14 Secara lebih luas, dasar pendidikan Islam menurut Sa id Ismail Ali, sebagaimana dikutip Hasan Langgulung terdiri atas enam macam, yaitu: Al-Qur an, Sunnah, qaul shahabat, Maalih al-mursalah, urf, dan pemikiran hasil dari ijtihad intelektual muslim. 15 Seluruh rangkaian dasar tersebut secara hierarki menjadi acuan pelaksanaan sistem pendidikan Islam. C. Tujuan Pendidikan Islam Jika kita berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, berarti berbicara tentang nilai-nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adala tujuan yang merealisasi idealitas Islami. Sedang idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati. Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Tujuan dan tugas manusia dimuka bumi, baik secara vertikal maupun horizontal; 2. Sifat-sifat dasar manusia; 3. Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan; 4. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam aspek ini setidaknya ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu: (a) mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia, (b) mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk 14 Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode, hal. 47. 15 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989), hal. 38.

12 meraih kehidupan akhirat yang membahagiakan, (c) mengandung nilai yang dapat memadukan kepentingan kehidupan dunia dan akhirat. 16 Berdasarkan batasan di atas, para ahli pendidikan (muslim) mencoba merumuskan tujuan pendidikan Islam. Di antaranya Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, mengemukakan bahwa tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. 17 Sementara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik, kemauan dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksaan fungsinya sebagai khalifah di dunia. 18 Pendekatan tujuan ini memiliki makna, bahwa upaya pendidikan Islam adalah pembinaan pribadi muslim sejati yang mengabdi dan merealisasikan kehendak Tuhan sesuai dengan syariat Islam, serta mengisi tugas kehidupannya di dunia dan menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama pendidikannya. Menurut Muhammad Fadhil al-jamaly, tujuan pendidikan Islam menurut Al-Qur an meliputi: (1) menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia di antara makhluk Allah lainnya dan tanggungjawabnya dalam kehidupan ini, (2) menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, (3) menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta, (4) menjelaskan hubungannya dengan Khaliq sebagai pencipta alam semesta. 19 Sedangkan menurut Moh. Athiyah al-abrasyi menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam yang paling asasi, yaitu: 20 hal. 67. 16 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 120. 17 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam., hal. 410. 18 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan., (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989), 19 Muhammad Fadhil Al-Jamaly, Nahwa Tarbiyat Mukminat., hal. 17. 20 Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, hal. 164-166.

13 1. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia, bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam buitstu li utammima makarimal akhlak dan mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan sebenarnya; 2. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat; 3. Menumbuhkan ruh ilmiah (scientific spirit) pada pelajaran dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui (curiosity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu. 4. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan, sehingga mampu mencari rezeki dalam hidup dan hidup dengan mulia di samping memelihara kerohanian dan keagamaan; 5. Persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya. Adapun menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany memperjelas adanya tujuan antara dalam pendidikan Islam, yaitu: 21 1. Tujuan individual, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kepribadian individu dan pelajaran yang dipelajarinya; 2. Tujuan sosial, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial anak didik secara keseluruhan. 3. Tujuan profesional, yaitu tujuan yang berkaitan dengan pendidikan sebagai ilmu, seni, profesi, dan sebagai suatu aktivitas yang berada di tengah masyarakat. Tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah penyerahan dan penghambaan diri secara total kepada Allah SWT. Tujuan ini bersifat tetap dan berlaku umum, tanpa memperhatikan tempat, waktu, dan keadaan. 21 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam., hal. 399.

14 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari uraian pada makalah ini maka dapat disimpulkan: 1. Dalam konteks pendidikan Islam, dikenal term al-tarbiyah, alta dib, dan al-ta lim, namun yang populer digunakan adalah term al-tarbiyah. Dapat dipahami pendidikan Islam adalah suatu sistem bimbingan secara sadar dan terencana oleh pendidik yang memungkinkan seseorang (peserta didik) mampu mengembangkan semua potensi dirinya terdiri dari akal, perasaan maupun perbuatan (jasmani dan rohani) agar dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam. 2. Dasar utama pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Qur an dan Al-Hadis. Secara lebih luas, dasar pendidikan Islam berkembang yaitu Al-Qur an, Sunnah, qaul shahabat, Maalih al-mursalah, urf, dan pemikiran hasil dari ijtihad intelektual muslim. Seluruh rangkaian dasar tersebut secara hierarki menjadi acuan pelaksanaan sistem pendidikan Islam. 3. Tujuan pendidikan Islam adalah merealisasi idealitas Islami. Tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah penyerahan dan penghambaan diri secara total kepada Allah SWT. Tujuan ini bersifat tetap dan berlaku umum, tanpa memperhatikan tempat, waktu, dan keadaan. B. SARAN Sebagai pendidik yang memiliki tanggung jawab terhadap para peserta didiknya, hendaknya setiap pendidik memiliki pemahaman yang kuat tentang arti, dasar, dan tujuan pendidikan Islam. Sehingga dalam ranah aplikasi mampu mengejawantahkan pendidikan Islam dengan sebenar-benarnya sebagai bentuk ikhtiar untuk andil mewujudkan generasi masa depan yang berilmu dan berakhlak.

15 DAFTAR PUSTAKA Abdul Fatah Jalal. 1988. Azaz-azaz Pendidikan Islam. Terj. Hery Noer Ali. Bandung: Diponegoro. Abdurrahman An-Nahlawi. 1992. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: Diponegoro. Achmadi. 2005. Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ahmad D. Marimba. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al- Ma arif. Ahmad Tafsir. 1992. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hasan Langgulung. 1989. Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna. M. Arifin. 1991. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al- Qur an Volume 1. Jakarta: Lentera Hati. Moh. Athiyah Al-Abrasyi. 1980. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Terj. Bustani A. Goni & Djohar Bahri LIS. Jakarta: Bulan Bintang. Muhammad Fadhil Al-Jamaly. 1977. Nahwa Tarbiyat Mukminat. Tunisia: al- Syirkat al-tunisiyat li al-tauzi. Muhammad Nuquib al-attas. 1994. Konsep Pendidikan Islam. Terj. Haidar Bagir. Bandung: Mizan. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. Zuhairini, dkk. 2004. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.