BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan daging babi dan lemak babi yang dicampur dalam produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah yang baik agar masyarakat dapat merasa lebih aman dan terjamin dalam

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang beragama muslim, ada hal yang menjadi aturan-aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari

syarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk lain baik di dalam maupun di

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

BAB I. PENDAHULUAN. tahun Sedangkan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 18 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi makanan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan media dewasa ini, arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. hukum syara yang saling berseberangan. Setiap muslim diperintahkan hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. peningkatan yang diiringi dengan kesadaran masyarakat akan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pangsa pasar pangan organik meningkat dengan pesat didunia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingginya harga daging sapi mengakibatkan beredarnya isu bakso sapi

BAB I PENDAHULUAN. yang halal, karena setiap makanan yang kita konsumsi akan mendarah. daging dalam tubuh dan menjadi sumber energi yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, teknologi dan informasi, maka semakin luas alur keluar dan

KIAT MEMILIH PRODUK HALAL

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik Oleh Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga, Jurnal EKonomi, 2016, hal. 1.

BAB I PENDAHULUAN. alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketentraman. emosional, karena hal itu merupakan pengalaman subyektif.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta dan sekitar 87%

BAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bukan hanya umat Islam di pedesaan, tetapi lebih-lebih di perkotaan. Banyaknya

Sejauh mana penanganan label halal yang dilakukan oleh MUI (LPPOM) sekarang?

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan simbol dari keindahan. Salah satu upaya wanita untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi yang tumbuh semakin pesat merupakan harapan bagi

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Sebagai kebutuhan primer, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. sumber protein fungsional maupun pertumbuhan, terutama pada anak-anak usia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Semar yang merupakan salah satu produsen pembuat bakso di Bandung

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas beragama Islam terbesar di dunia. Sebanyak 87,18 % dari

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara yang mendapat perhatian yang lebih besar. Pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman (Undang-

BAB I PENDAHULUAN. atau yang biasa disebut bodycare juga digunakan para wanita untuk merawat tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup lainnya, seperti kebutuhan sandang dan papan. Secara etimologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada saat ini perekonomian Indonesia terus meningkat. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan juga akan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB III USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN SERTIFIKASI HALAL

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN DAGING SAPI

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. - Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Daging ayam memiliki nilai gizi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. informasi produk yang ditawarkan perusahaan, akan cepat sampai kepada

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada di Surakarta khususnya, sangat banyak supermarket yang. menawarkan kelebihan supermarket dengan skala besar.

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. 1. Makanan olahan cepat saji sosis dan nugget. Daging restrukturisasi (restructured meat) merupakan salah satu bentuk

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Agroindustri semakin berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian SEM (Structural Equational Modeling)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia saja hewan serta tumbuhanpun juga memerlukan makanan, sebab makanan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERTIF'IKASI KALAL BAGI PRODUK PANGAN RESTORAN. RlkA PERTIWI

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan makanan itulah manusia akan dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada adanya pertambahan penduduk (Smith Adam, 1776). Dengan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ekonomi yang bertujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, karena kepuasan pelanggan merupakan hal terpenting yang. satu faktor dalam memenangkan persaingan.

populasi konsumen Muslim di Indonesia telah mencapai 90% dari jumlah total penduduk (BPS,2013). Sebagai negara dengan populasi kaum Muslim terbesar,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar dari daging dan tepung. Pada umumnya bakso disajikan berdampingan

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini, pelaksanaan sistem jaminan halal menjadi isu global.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan nasional telah

BAB I PENDAHULUAN. melindungi tubuh dari penyakit (Notoatmodjo, 2003). Sebagai penduduk. untuk makan makanan yang halal dan thayyiban.

BAB. I PENDAHULUAN. bakso menggunakan daging sapi dan daging ayam. campuran bakso, dendeng, abon dan produk berbasis bakso lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Populasi muslim di Indonesia yang terus bertambah, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan masyarakatnya pun juga

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan di Negara Tujuan Ekspor Batik (Liputan 6.com, 2013) Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Dengan semakin meningkatnya perkembangan zaman maka kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. produsen luar negeri untuk memasarkan produknya kepada konsumen. menawarkan bisnis yang dapat dijalankan oleh siapapun dengan

BAB VI JAMINAN KEHALALAN DAN MEKANISMENYA

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, makanan berkontribusi pada kesehatan tiap individu. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan berlomba-lomba

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LUWES DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baru-baru ini, keaslian halal merupakan masalah yang menjadi perhatian utama dalam industri makanan. Dalam beberapa tahun terakhir, kabar yang terkait dengan daging babi dan lemak babi yang dicampur dalam produk makanan dan makanan banyak bermunculan. Banyak kasus yang dilaporkan di seluruh dunia yang melibatkan pemalsuan bahan halal dalam makanan produksi. Selain itu, dengan munculnya ilmu pengetahuan modern dan teknologi, makanan telah mengalami banyak proses dan didistribusikan ke berbagai belahan dunia yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen Muslim dan menyebabkan rasa ingin tahu apakah makanan olahan mengandung zat haram atau tidak (Fadzlillah, et al 2011). Dewasa ini, beberapa produsen makanan memberi label halal bukan hanya terkait dalam aspek agama, namun lebih pada aspek mutu produk (Purnomo, 2013). Produk halal mulai menjadi perhatian konsumen dan produsen makanan dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim. Konsep halal itu sendiri telah banyak dikenal dan telah diterapkan khususnya oleh umat muslim. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian Agama Provinsi DIY pada tahun 2013 yang dapat dilihat pada Gambar 1.1 terlihat bahwa mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim.

Persentase (%) 2 100 91,83 80 60 40 20 0 2,88 5,38 0,17 0,16 Islam Kristen Katolik Hindu Budha Agama Gambar 1.1. Komposisi Penduduk DIY Tahun 2013 Berdasarkan Agama yang Dianut Sumber : Kementrian Agama Provinsi DIY Sertifikasi halal dalam suatu produk sangatlah penting. Hal tersebut terkait dengan jaminan mutu dalam suatu produk, juga sebagai jaminan kepercayaan bagi para konsumennya. Seiring dengan perkembangan zaman, konsumen akan cenderung memilih produk yang telah bersertifikasi halal berdasarkan keyakinan bahwa produk halal sudah pasti memiliki mutu yang baik (Purnomo, 2013). Sertifikasi halal juga sangat penting diterapkan pada warung makan, terutama pada warung makan yang menjual makanan berbahan baku daging seperti warung bakso. Menurut Khattak (2011), industri makanan perlu memahami persyaratan untuk memproduksi produk-produk untuk pasar muslim. Industri makanan juga perlu memahami kebutuhan impor negaranegara dengan populasi muslim, yang meliputi aspek-aspek keselamatan agama serta makanan impor.

3 Menurut Anonim 6 (2014), bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dibentuk bulatan-bulatan, dan selanjutnya direbus. Bahan baku daging tersebut menyebabkan pemilik warung bakso dituntut untuk dapat memproduksi sebuah produk menggunakan bahan baku yang sudah terjamin baik dari segi mutu maupun kehalalannya, seiring dengan banyaknya isu warung bakso yang menggunakan campuran bahan baku yang dinilai tidak halal. Selain itu, bakso telah menjadi makanan yang tidak asing bagi seluruh kalangan masyarakat, hampir seluruh kalangan masyarakat pernah mengonsumsi bakso. Tidak dapat dipungkiri, saat ini jumlah warung bakso di wilayah Yogyakarta cukup banyak, namun hanya beberapa saja yang telah memiliki label halal sehingga kehalalan bakso yang dijual oleh warung makan tersebut masih dipertanyakan. Label halal merupakan hal yang harus diperhatikan oleh produsen atau pemilik warung makan karena label halal merupakan salah satu atribut mutu yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen, meskipun masih banyak konsumen yang belum memperhatikan ada tidaknya label halal yang terdapat pada warung makan tersebut. Strategi mengembangkan produk melalui label halal dan atribut produk dirasa sangat perlu untuk memberikan kepuasan dan menjaga loyalitas pelanggan, karena memiliki pelanggan yang loyal terhadap produk akan menimbulkan banyak keuntungan. Dengan memiliki pelanggan yang loyal

4 akan memerlukan pengorbanan yang lebih sedikit daripada mencari pelanggan baru (Dimyati, 2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yudiastono (2011), diketahui bahwa label halal memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen sehingga label halal perlu dimiliki oleh produsen pangan. Dengan mengetahui peran label halal dan atribut produk pada warung bakso diharapkan pemilik usaha dapat mengetahui seberapa besar pengaruh label halal terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen, khususnya bagi konsumen warung bakso di kota Yogyakarta. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang label halal, khususnya pengaruh label halal pada warung bakso di wilayah Yogyakarta yang dituangkan dalam suatu penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Label Halal Warung Bakso terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) di Kota Yogyakarta. B. Perumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh label halal dan atribut produk terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen? 2. Sejauh mana label halal berpengaruh terhadap volume penjualan warung bakso di Yogyakarta?

5 C. Batasan Penelitian Adapun batasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Objek penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok 1 yang terdiri dari warung bakso yang berlabel halal dan kelompok 2 yang terdiri dari warung bakso yang belum berlabel halal di kota Yogyakarta. 2. Data warung bakso yang berlabel halal merupakan data warung bakso yang tercatat oleh LPPOM MUI DIY pada bulan Juni 2014. D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui besar pengaruh label halal dan atribut produk lainnya terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen warung bakso yang berlabel halal dan yang belum berlabel halal di kota Yogyakarta. 2. Mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian konsumen dan volume penjualan warung bakso berlabel halal di kota Yogyakarta. E. Manfaat Penelitian Sebagai informasi dan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian di bidang industri makanan ataupun industri jasa lainnya yang berkaitan dengan label halal.